Berjumpa kembali dengan sobat setia kami, dalam topik panduan menghitung regel baja. Pengertian regel dalam pekerjaan konstruksi baja, adalah sebuah balok pengikat/pengaku tiang kolom. Yang terbuat dari satu jenis bahan atau lebih. Serta dengan posisi pemasangan mepet atas sebuah kolom. Oleh karena itu regel termasuk elemen struktur baja.
Sebenarnya regel memiliki fungsi sama dengan tie beam. Namun tie beam terbuat dari satu jenis bahan. Umumnya adalah baja profil H-Beam, WF atau dengan menggunakan pipa besi. Tetapi regel tidak menggunakan material-material tersebut. Nah persamaan, kedua elemen pasti anda temukan pada konstruksi pabrik.
Jenis regel yang populer saat ini
Sebelum masuk pada pokok pembahasan tentang panduan menghitung regel baja. Kami mengajak anda memahami jenis-jenis regel. Secara umum dda 2 macam, yaitu: 1].Regel ruji-ruji, dan 2].Regel tangkep atau regel klontong. Oh iya, mungkin anda masih asing dengan istilah-istilah dalam artikel ini. Silahkan anda baca dalam tautan tersebut. Guna membuka wawasan anda mengenai banyaknya istilah-istilah dalam konstruksi baja.
1. Regel ruji-ruji
Yaitu sebuah regel yang menggunakan 2 jenis bahan berbeda. Yang terdiri dari batang atas dan batang bawah. Dengan ketinggian (H) tertentu. Sementara bagian tengah terisi oleh batang-batang, dalam posisi miring dan menyerupai bentuk ruji-ruji.
Penting anda ketahui, tidak semua material baja cocok untuk membuat regel ruji-ruji. Karena anda harus menyesuaikan bentuk profil baja yang akan anda pakai. Sehingga memudahkan pengerjaan, sekaligus untuk memaksimalkan fungsi regel pada struktur konstruksi. Menurut pengalaman, berdasarkan jenis bahan regel ruji-ruji terbagi menjadi 4 macam, yaitu:
- Baja profil CNP dengan besi beton
- Besi siku dengan besi beton
- Kanal U dan besi siku
- dan baja WF belah dan besi siku
Implementasi macam-macam regel ruji-ruji, ada pada gambar berikut. Silahkan anda perhatikan letak pemasangan batang atas dan batang bawah regel. Serta batang ruji-ruji. Pula pada gambar potongan melintang, terlihat jelas penampang komponen. Hal ini penting sebagai panduan awal sebelum menghitung regel baja.
2. Regel tangkep (klontong)
Batang regel tangkep terbuat dari gabungan dari 2 jenis material baja profil yang sejenis serta berukuran sama. Dengan pola tertentu dan melalui metode pengelasan. Dengan tujuan agar kedua material tersebut menyatu secara sempurna dan kaku. Serta batang regel menjadi kuat dan kokoh. Jenis ini paling banyak untuk konstruksi gudang. Sebab terkenal lebih efisien dan murah.
Berikut 3 jenis material baja yang paling tepat, untuk anda jadikan regel tangkep yaitu:
- Baja kanal C double
- 2 Kanal U atau UNP double
- Besi siku tangkep
Panduan untuk menggabungkan material baja, dapat anda lihat pada gambar berikut. Yaitu dengan cara berhadap-hadapan. Sehingga penampang regel berbentuk kotak. Penting anda ketahui menghitung elemen struktur jenis ini adalah paling mudah.
Pemasangan regel yang paling tepat
Sistem sambungan baut mur adalah metode pelaksanaan pemasangan regel baja yang paling tepat. Dan hampir pasti tidak pernah terjadi memasang regel dengan las. Baik untuk regel ruji-ruji maupun regel tangkep. Oleh karena itu guna memudahkan pemasangan anda wajib menyiapkan beberapa komponen, yaitu: 1]. Pelat lekat (clead plate), dan 2].Baut mur.
a. Panduan menentukan pelat lekat
Pelat lekat regel adalah sebuah komponen penghubung antara batang regel dengan kolom baja. Yang berguna sebagai media untuk melaksanakan pemasangan baut mur. Pemasangan komponen ini ada 2 macam, yang wajib anda sesuaikan dengan jenis regel yaitu:
- Pemasangan pelat lekat menyatu dengan batang regel, berlaku untuk jenis regel tangkep. Adapun ketentuan tebal (t) pelat baja untuk komponen ini adalah ≥ (t) profil batang regel.
- Pelat lekat regel terpasang pada kolom baja WF. Sistem ini berlaku untuk regel ruji-ruji. Yang mana komponen tersebut sekaligus berfungsi sebagai rib/stiffner. Maka (t) pelat lekat wajib mengikuti dimensi kolom. Yaitu ≥ (t) web kolom WF.
b. Panduan memilih baut regel
Panduan untuk memilih jenis serta menghitung jumlah baut. Sebenarnya tergantung dimensi material baja, yang anda gunakan untuk regel. Walau umumnya menggunakan Ø1/2” dari jenis baut hitam. Paling tidak dengan ketentuan berikut, memudahkan anda mengaplikasikan pekerjaan ini:
– Baut hitam Ø1/2” berlaku untuk regel
Yang terbuat dari material baja:
- Kanal C berukuran ≤ CNP 150x50x20x2,3 mm
- Baja kanal U berukuran ≤ UNP 120x55x6
- Besi siku ≤ L 60x60x6
- dan WF belah CT 150x75x5x7.
– Baut baja Ø5/8” (A325)
Adalah untuk regel yang menggunakan bahan:
- CNP 200x75x20x3,2 mm
- Baja UNP 125x65x6 atau lebih besar,
- Siku L 70x70x7
- WF belah CT 200x100x5,5×8
Menentukan tinggi regel ruji-ruji
Kelemahan paling utama regel ruji-ruji adalah memiliki rongga. Tepatnya antara batang atas dan bawah komponen. Hal itu kemungkinan terjadi terjadi tempias ke dalam bangunan. Untuk menghindari hal itu, anda perlu memahami panduan untuk menghitung tinggi (H) regel ruji-ruji. Yakni berdasarkan panjang konsol baja, sebagai berikut:
- Bila panjang konsol ≤ 1,0 meter. Maka (H)= 300 mm
- Jika panjang konsol 1-1,5 meter, (H)= 500 mm
- Dan untuk konsol yang ≥ 1,5 meter, (H)= 800 mm
Namun demikian bila anda ragu tetap terjadi tempias, sebaiknya menggunakan regel tangkep. Akan tetapi dengan menerapkan jenis ini, anda tidak dapat memanfaatkan regel sebagai ventilasi. Dan hal itu tentu merugikan pengguna bangunan. Apalagi untuk konstruksi pabrik yang menerapkan cladding.
Panduan menghitung bahan & tonase
Mengingat jarak (L) standar tiang kolom untuk konstruksi baja adalah 6 meter. Maka ukuran ini akan kita jadikan acuan untuk melakukan perhitungan. Oleh karena itu pahami panduan menghitung kebutuhan bahan, sekaligus tonase regel baja berikut ini:
1. Perhitungan untuk regel ruji-ruji
Adalah sebuah regel ruji-ruji, yang menggunakan baja profil CNP 100x50x20x2,3 sebagai batang atas dan bawah. Sementara batang tengah (rui-ruji) terbuat dari besi beton Ø12 mm, dengan jarak (L1) 250 mm dan H=500 mm. Maka bahan yang anda butuhkan adalah:
- CNP 100x50x20x2,3 = 6 x 2 x 4,51 kg/m = 48,72 kg
- Besi Ø12 = 0,51 x 48 x 0,89 kg/m = 21,79 kg
Jadi total tonase regel ini = 48,72 + 21,79 = 70,51 kg. Mengingatkan anda kembali. Dalam hal ini pelat pelat untuk regel, tidak perlu anda hitung. Karena memanfaatkan fungsi stiffner pada kolom WF.
2. Contoh hitungan regel tangkep
Misalkan sebuah regel tangkep yang terbuat dari 2UNP 150x75x6,5. Berati pelat lekat yang harus anda gunakan adalah (t)= 8 mm, berukuran 250×250 mm. Serta 4 buah baut mur Ø5/8” jenis baja (A325). Maka berat tonase elemen struktur ini adalah:
- UNP 150x75x6,5 = 6 x 2 x 4,51 kg/m = 224,0 kg
- Pelat baja (t)= 8 mm = 0,25 x 0,25 x 2 x 64,93 kg/m = 8,12 kg
Sehingga bila kita jumlah, total tonase regel tangkep adalah = 224,0 + 8,12 = 232,12 kg.
Menghitung anggaran biaya regel
Agar panduan tentang cara menghitung regel baja makin lengkap. Berikut rekapitulasi anggaran untuk mengerjakan sebuah regel ruji-ruji dan regel tangkep. Yakni dengan mengacu pada perhitungan tonase. Serta harga satuan pekerjaan baja saat ini.
a. Anggaran untuk regel ruji-ruji 1 unit
Sesuai dengan spesifikasi dalam perhitungan tonase. Pekerjaan ini meliputi pengadaan material, pabrikasi serta pemasangan regel terdiri dari:
- Tonase baja = 70,51 kg x Rp 26.350,- = Rp 1.857.864,72
- Menie besi = 6,71 m² x Rp 30.350,- = Rp 203. 769,90
- Baut mur Ø1/2×1” = 16 bh x Rp 500,- = Rp 72.000,00
Dengan begitu total biaya untuk regel ini adalah Rp 2.133.634,62. Lalu kita bulatkan menjadi = Rp 2.133.600,- (Dua juta seratus tiga puluh tiga ribu enam ratus rupiah).
b. Biaya pengerjaan 1 unit regel tangkep
Juga terasuk pengadaan bahan, pabrikasi serta pemasangan regel yaitu terdiri dari:
- Tonase baja = 232,12 kg x Rp 26.350,- = Rp 6.116.263,19
- Menie besi = 5,92 m² x Rp 30.350,- = Rp 179,672,00
- Baut mur Ø5/8×1,5” = 16 bh x Rp 500,- = Rp 216.00,00
Sehingga biaya pekerjaan regel berjumlah Rp 6.511.935,19. Dengan pembulatan menjadi = Rp 6.511.900,- (Enam juta lima ratus sebelas ribu sembilan ratus rupiah).
Catatan penting mengenai anggaran biaya pekerjaan regel:
- Luas cat seluruh material sudah lengkap pada tabel baja. Jadi anda tidak perlu melakukan perhitungan secara manual. Melainkan hanya dengan membuka tautan tersebut.
- Harga sewaktu-waktu dapat berubah.
[Penutup] Manfaat pengguaan regel untuk bangunan
Selain sebagai pengaku antar tiang kolom. Regel baja juga bermanfaat sebagai ventilasi cahaya dan udara. Akan tetapi fungsi ini hanya anda dapatkan bila menggunakan jenis regel ruji-ruji. Bukan pada regel tangkep. Oleh karena itu kami selalu mengupayakan dalam setiap desain, agar menggunakan jenis ini. Karena dari segi kekuatan juga tidak kalah. Bandingkan dengan regel yang tangkep.
Selain jauh lebih murah, adanya manfaat sebagai ventilasi. Adalah menjadi alasan mengapa regel ruji-ruji paling banyak penggunaanya pada bangunan-bangunan industri. Karena sirkulasi udara dan cahaya yang baik. Sangat berguna untuk menunjang produktivitas pabrik.
Begitu luas penjelasan mengenai cara menghitung regel baja. Kami berharap panduan ini dapat anda terapkan pada proyek-proyek baja anda.