33+ Macam-macam Istilah Lokal Terkait Konstruksi Baja

Selain 119 Lebih Istilah Asing Dalam Konstruksi Baja, masih ada macam-macam istilah terkait pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja yang bersifat lokal atau berasal dari daerah. Istilah-istilah lokal tersebut tetap eksis sampai saat ini karena sesama tukang terbiasa melakukan komunikasi menggunakan bahasa daerah, saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja.

Dibawah ini beberapa istilah terkait pekerjaan konstruksi baja yang banyak dipergunakan/ditemukan di daerah Jawa Tengah, khususnya Semarang dan sekitarnya. Istilah-istilah tersebut kita kelompokkan menurut proses pelaksanaan, jenis alat dan item pekerjaan, antara lain:

Macam-macam istilah berkaitan dengan proses pelaksanaan

  1. Rol             : sama dengan Bending. Proses membentuk bahan agar mejadi lengkung atau bengkok, biasanya untuk membuat rangka atap, kanopi dan reilling tangga.
  2. Peil            : sama dengan Elevation atau elevasi
  3. Tangkep    : istilah yang ditujukan ketika baja profil yang sejenis dipasangkan atau di-double. Contohnya perhatikan penulisan berikut: Siku JL 50x50x5mm, maknanya sama dengan jika ditulis Siku 2L 50x50x5mm. Artinya ada 2 besi profil Siku yang dipasangkan menjadi bahan tertentu, seperti pada gambar dibawah ini.
Pada gambar memperlihatkan istilah Tangkep ditulis pada keterangan bahan, yaitu Siku JL 50x50x5 dan Siku JL 60x60x6
Gambar yang berisi contoh penulisan keterangan bahan (Siku JL 50x50x5)

Istilah berkaitan dengan jenis alat

  1. Blander                  : alat pemotong bahan yang menggunakan tekanan angin dan api gas
  2. Bok                        : alat bantu untuk pemasangan tiang kolom atau kuda-kuda baja. Berupa tiang yang terbuat dari rangka baja atau pipa besi, dengan ketinggian tertentu.
  3. Bodem                   : palu besar, yang beratnya mencapai 3-5kg
  4. Drip                       : sejenis Drip penitik yang berfungsi untuk membuat titik bor, dan dapat juga kita pakai saat pemasangan baut
  5. Grindo                   : gerinda
  6. Graji                      : gergaji
  7. Kaul                       : alat untuk memutar posisi permuakaan baja profil IWF dan H-Beam, yang terbuat dari besi beton berdiameter 25mm atau lebih.
  8. Lier                        : alat untuk menaikkan kuda-kuda baja secara manual, agar dapat terpasang pada tiang kolom atau balok. Alat ini berguna pada saat Erection, yang mana kelengkapan alat ini agar dapat kita gunakan adalah Bok, Tambang dan Takel.
  9. Meteran rol            : alat pengukur dengan pita ukur yang terbuat dari lempengan plat baja yang sangat tipis, alat ini bisa mengukur jarak 50 meter atau lebih secara langsung.
  10. Mal                        : sejenis Mockup dari kertas yang berguna sebagai cetakan bahan yang akan kita potong atau kita buat lobang. Mal kita buat sesuai ukuran real-nya atau dengan skala 1:1
  11. Plong                     : lajur ruang kosong antara tiang kolom atau kuda-kuda
  12. Mesin plong           : alat untuk membuat lobang dengan manual, dengan cara memberi tekanan (Punch) pada permukaan bahan hingga terbentuk sebuah lobang
  13. Serkel                    : mesin pemotong besi, yang dalam bahasa Indonesia bernama Gerinda potong
  14. Slep                       : mesin pemotong besi dengan ukuran yang lebih kecil. Selain untuk memotong alat ini juga berfungsi menghaluskan permukaan besi, bekas las dan sebagainya
  15. Sikon                     : alat pengukur/pembuat sudut,
  16. Tanggem    : sama dengan ragum; yaitu alat penjepit benda/bahan, berfungsi untuk menahan benda yang akan kita gerakan agar tidak bergerak, misalnya saat melakukan pengeboran
  17. Takel                     : sejenis alat katrol atau Chain block yang berfungsi untuk mengangkat beban dengan cara metarik dengan tangan manusia (manual), lengkap dengan gantungan yang kuat.
  18. Tambang    : tali tambang, yaitu tali yang terbuat dari serat tanaman atau atau plastik, pilin menjadi satu kesatuan.

Macam-macam istilah berkaitan dengan item pekerjaan

  1. Angkul talang        : rangka talang horizontal, yang terbuat dari besi profil Siku atau Stripplat
  2. Gelogor      : balok gelagar, fungsinya menyerupai Regel. Namun gelagar terpasang antara 2 kuda-kuda baja
  3. Jarum gording        : sama dengan Sag rod atau Trectang
  4. Kres angin : sama dengan Wind brace
  5. Kopel sambung      : pengaku tambahan yang terpasang menjepit pada sisi luar bahan yang kita sambung, umumnya koel sambungan menggunakan baja plat
  6. Plendes     : sama dengan Base Plate
  7. Plekat        : sama dengan Clead plate
  8. Rib             : sama dengan Stiffners
  9. Regel         : balok pengaku/pengikat antar tiang kolom, Regel sama dengan Tie beam
  10. Plengsengan       : sama dengan Selasar, yaitu rangka dan atap yang miring hanya pada satu arah saja.
  11. Sumpil       : pengaku tambahan yang terpasang menempel/melekat pada posisi bawah sebuah balok atau kuda-kuda baja. Pada wilayah/daerah Jawa Barat sumpil mereka sebut dengan istilah Dagu
  12. Sekur         : penyangga, yaitu batang yang terpasang terpisah dengan kemiringan tertentu, yang berfungsi sebagai penyangga balok yang ada pada atasnya

Kesimpulan

Untuk daerah lain tidak menutup kemungkinan kita temukan istilah-istilah lain yang menggunakan bahasa daerah masing-masing. Atau memiliki istilah yang sama dengan yang kita sebutkan sebelumnya. Seperti kita ketahui seluruh wilayah Indonesia bangunan dengan struktur konstruksi baja sangat banyak, jadi para pekerja yang berkecimpung sedikit banyak akan memakai bahasa daerah untuk berkomunikasi dengan sesama. Dari komunikasi tersebut lambat laun dan secara tidak langsung, memunculkan istilah-istilah baru yang bersifat kedaerahan yang perlu dilestarikan.

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!