Tabel Berat Besi Pipa
26 Jenis Besi Pipa Hitam – Panjang Normal @6,0 Meter
Terdiri dari Berat Satuan Per Meter lari, Per Batang, dan Luas Cat Per meter persegi:
- Ø1/2″ x 2,6 mm = 1,22 kg/m = 7,32 kg/btg = 0,40 m²
- Ø3/4″ x 2,6 mm = 1,58 kg/m = 9,48 kg/btg = 0,51 m²
- Ø1″ x 3,2 mm = 2,44 kg/m = 14,64 kg/btg = 0,62 m²
- Ø1,25″ x 3,2 mm = 3,14 kg/m = 18,84 kg/btg = 0,79 m²
- Ø1,5″ x 3,2 mm = 3,62 kg/m = 21,72 kg/btg = 0,90 m²
- Ø2″ x 3,6 mm = 5,09 kg/m = 30,54 kg/btg = 1,13 m²
- Ø2,5″ x 2,8 mm = 5,08 kg/m = 30,48 kg/btg = 1,65 m²
- Ø2,5″ x 3,2 mm = 5,77 kg/m = 34,62 kg/btg = 1,65 m²
- Ø2,5″ x 3,6 mm = 6,52 kg/m = 39,12 kg/btg = 1,73 m²
- Ø3″ x 3,2 mm = 6,78 kg/m = 40,68 kg/btg = 1,84 m²
- Ø3″ x 4,0 mm = 8,47 kg/m = 50,82 kg/btg = 1,66 m²
- Ø4″ x 3,5 mm = 9,56 kg/m = 57,36 kg/btg = 2,36 m²
- Ø4″ x 4,5 mm = 12,10 kg/m = 72,60 kg/btg = 2,13 m²
- Ø5″ x 4,5 mm = 15,00 kg/m = 90,00 kg/btg = 2,88 m²
- Ø5″ x 4,8 mm = 16,20 kg/m = 97,20 kg/btg = 2,66 m²
- Ø5″ x 6,0 mm = 19,80 kg/m = 118,80 kg/btg = 3,01 m²
- Ø6″ x 4,5 mm = 17,80 kg/m = 106,80 kg/btg = 3,42 m²
- Ø6″ x 4,8 mm = 19,20 kg/m = 115,20 kg/btg = 3,13 m²
- Ø6″ x 5,0 mm = 19,80 kg/m = 118,80 kg/btg = 3,57 m²
- Ø6″ x 6,0 mm = 23,60 kg/m = 141,60 kg/btg = 3,65 m²
- Ø7″ x 5,3 mm = 24,20 kg/m = 145,20 kg/btg = 3,94 m²
- Ø8″ x 5,8 mm = 30,10 kg/m = 180,60 kg/btg = 4,48 m²
- Ø8″ x 8,2 mm = 42,10 kg/m = 252,60 kg/btg = 4,68 m²
- Ø10″ x 6,6 mm = 42,40 kg/m = 254,40 kg/btg = 5,53 m²
- Ø12″ x 6,9 mm = 53,00 kg/m = 318,00 kg/btg = 6,59 m²
- Ø14″ x 7,9 mm = 67,70 kg/m = 406,20 kg/btg = 7,36 m²
Jenis pipa yang digunakan pada pekerjaan konstruksi baja umumnya pipa besi hitam, yakni bahan untuk membuat rangka kuda-kuda lengkung. Selain untuk kuda-kuda, pipa besi juga digunakan untuk gording maupun tiang kolom.
pipa besi digunakan untuk apa?
Ada banyak kegunaan pipa besi dalam bangunan selain untuk bahan konstruksi baja. Misalnya untuk pekerjaan-pekerjaan arsitektur, pipa besi digunakan sebagai bahan untuk membuat:
- Canopy atau teras,
- Reilling tangga,
- Reilling balkon,
- Rangka gazebo dan
- Furniture atau perabot rumah tangga
Sebelum menggunaan pipa besi untuk pekerjaan konstruksi baja, anda perlu memahami terlebih dahulu beberapa kelebihan dan kekurangan material ini. Hal ini dimaksud agar proses pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar dan berkualitas. Adapaun kelebihan dan kekurangan pipa besi saat digunakan untuk pekerjaan konstruksi baja, adalah sebagai berikut:
Kelebihan pipa besi pada pekerjaan konstruksi baja
- Bahan ini sangat mudah diperoleh dipasaran, sebab hampir semua toko dan distributor besi telah menyediakan.
- Tekstur permukaan bahan relatif halus, sehingga tidak perlu kerja ekstra untuk mendapatkan finishing yang bangus pada permukaan pipa,
- Pipa besi sangat cocok digunakan untuk bahan rangka atap yakni kuda-kuda rangka pipa lengkung, bulat dan kerucut. Karena pipa besi dapat dibentuk sesuai bentuk atap,
- Bahan pipa besi sangat kokoh dan rigid, teruama jika digunakan sebagai rangka kuda-kuda. Contoh penggunaan pipa besi sebagai bahan kuda-kuda, dapat dilihat pada gambar dibawah.
Kekurangan pipa besi pada pekerjaan konstruksi baja
- Ukuran diameter dan tebal pipa sangat variatif, namun untuk memastikan ukuran tersebut tersedia harus lebih sering di-update, terutama saat melakukan perencanaan (desain).
- Pipa besi yang dapat dibentuk lengkung (bending) hanya tebal tertentu. Pipa besi tidak boleh terlau tipis atau terlalu tebal. Karena jika terlalu tipis, pipa yang dibending tidak sempurna (gepeng). Sementara bila terlalu tebal, proses bending akan memakan waktu yang lama.
- Sambungan pipa besi umumnya dilakukan dengan sistem las, sehingga perlu ekstra pengawasan. Serta tukang las yang membuat sambungan harus benar-benar yang ahli dan spesialis.
- Pengelasan hanya bisa dilakukan dari luar permukaan pipa saja, sementara sisi dalam pipa tidak bisa dilakukan pengelasan. Gambar dibawah adalah contoh sambungan rangka kuda-kuda pipa dengan las.
Dari gambar diatas terlihat jelas, bahwa pengelasan sambungan-sambungan rangka kuda-kuda tersebut hanya sisi luar saja. Dapat dibayangkan jika pengelasan tidak dilakukan dengan sempurna, tentu resikonya sangat besar. Resiko tersebut semakin besar, jika pemakaian bahan pipa besi untuk rangka kuda-kuda dengan bentangan yang lebar, seperti gambar pertama diatas.
Cara menghitung berat (tonase) pipa besi
Dalam tabel diatas tertera diameter pipa maksimal adalah 14” dan Tebal 7,9MM. Sementara untuk memenuhi permintaan klien, tidak mutahil harus menggunakan pipa besi Diameter 16” atau lebih. Dan sebagai tambahan, dipasaran pun pipa besi berdiameter ekstra seperti ini sangat banyak ditemukan. Menjadi pertanyaan, bagimana kita bisa mengetahui beratnya?.
Rumus menghitung berat pipa besi
Berikut cara menghitung berat (tonase) pipa besi yang tidak ada dalam tabel, yakni melalui Rumus sebagai berikut:
- Berat Pipa Besi per Meter = Keliling Luar x T x 8,1
- Keliling Luar Pipa = 3,14 x OD (Outside Diameter)
- OD (Outside Diameter) = (2 x T) + Ø
Contoh soal, menghitung berat pipa besi
Sebuah pipa dengan diameter Diameter 18” dan Tebal 8,6 MM. Maka tahap pertama, semua satuan dikonversi ke satuan Meter. Sehingga diperoleh ukuran Diameter 18” menjadi: 0,457 M, dan Tebal 8,6 MM menjadi: 0,0086 M. Setelah semua satuan dikonversi, selanjutnya dapat dilakukan penghitungan berat pipa per meter, adalah:
- = 3,14 x ((2 x 0,0086) + 0,460) x 8,6 x 8,1
- = 3,14 x 0,474 x 8,6 x 8,1
- = 103,68 Kg/M
Penutup
Bagi anda yang baru mendalami bisnis kontruksi baja, hal-hal yang dijelaskan diatas perlu dijadikan referensi, terutama saat melakukan desain atau menetukan diameter dan tebal pipa yang hendak digunakan. Sebab tanpa memahami kelebihan dan kekurangan bahan ini, potensi akan mengalami kesulitan saat proses pengerjaan sangat besar. Untuk menghindari hal tersebut, maka tabel ini lengkap dengan kegunaan bahan pada pekerjaan konstruksi baja. Serta ulasan-ulasan lain yang mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja anda, misalanya rumus menghitung berat (tonase) bahan.