Dari sekian banyak jenis bahan bangunan, ACP (Alumunium Composite Panel) salah satunya yang paling populer. Dan berteknologi tinggi. Maka tak heran manfaat ACP pada gedung sangat beragam. Mulai dari pekerjaan ekterior, interior, bahkan untuk bahan furnitur, hingga perabot dapur. Padahal kalau mau jujur, material berbentuk lembaran ini tergolong sangat mahal.
Sebagai perbandingan, ACP Seven tebal 4 mm, saat ini harganya mencapai 500 ribuan/lembar. Bahkan ada merek tertentu yang mengacu kurs dollar. Sementara triplek dengan ukuran yang sama, paling mahal 100 ribu per lembar. Namun perbedaan harga yang signifikan tersebut, ternyata tidak mengurangi animo masyarakat untuk memilih ACP. Penyebabnya, karena manfaat ACP pada gedung banyak. Sehingga mampu mengalahkan material-material lain.
Ragam manfaat ACP pada bangunan
Ada 10 macam kegunaan ACP pada bangunan gedung, yaitu:
- Lapisan akhir/ornamen dinding
- Pelapis tiang kolom
- Membuat profil/pelapis balok
- Material lisplang
- Material wall cladding
- Bahan untuk langit-langit
- Penutup atap
- Papan petunjuk ruangan
- Meja makan,
- Bahan lemari dapur,
Diantara 10 kegunaan tersebut, ACP paling sering digunakan untuk nomor 1 sampai 4. Namun demikian, bila Anda bandingkan berdasarkan volume pemakaian bahan. Paling banyak adalah pekerjaan nomor 5-7. Mengapa perlu mempertimbangkan volume pekerjaan?. Sebab berhubungan erat dengan anggaran biaya.
Jika pemakian sedikit, waste material akan banyak. Hal tersebut mengakibatkan biaya pekerjaan tinggi. Tapi sebaliknya, bila kebutuhan ACP banyak, maka sisa bahan menjadi sedikit. Akhirnya biaya pengerjaan rata-rata menjadi murah. Maka dari itu, memahami manfaat ACP pada gedung, harus dibarengi dengan dampak, dan antisipasi pemakaian bahan. Agar efektif dan efisien.
Kegunaan ACP selain untuk bangunan
Selain untuk bahan bangunan. ACP juga banyak dipakai untuk keperluan:
- Bahan reklame, neon boks dan sejenisnya
- Papan petunjuk jalan
- Dinding untuk kios
- Gerobak jualan
- Letter/huruf timbul
Pengenalan bahan, ukuran dan keunggulan ACP
ACP terbuat dari 3 lapis bahan. Kedua sisi bagian luar menggunakan alumunium. Salah satu alumunium tersebut adalah berwarna. Sedangkan bagian tengahnya adalah bahan polyetheylene/polyester (PE), atau Poly Vinyl De Flouride (PVDF). 3 bahan dasar ini di press dengan mesin berkuatan tinggi, sehingga semua bahan menjadi satu kesatuan.
1. Ukuran ACP dan pilihan warna
Ukuran setiap lembar ACP adalah 1220×2440 milimeter, dengan ketebalan antara 2,5 sampai 6 milimeter. Namun yang paling umum digunakan adalah tebal 4 milimeter. Sementara itu pilihan warna seluruhnya ada 60 macam. Warna standar, seperti hitam, hijau, biru, putih. Semua dalam 2 macam tampilan, yakni dob dan mengkilap. Selain itu, tersedia juga warna sparkling.
2. Keunggulan material ACP
Manfaat ACP pada gedung menjadi makin menarik, dengan adanya warna pada lapisan luar material tersebut. Membuat tampilan interior, maupun eksterior bangunan jadi indah. Hal ini salah satu keunggulan ACP dibanding material sejenis. Selain unggul dalam warna, kelebihan lain adalah:
- Tidak memerlukan proses finishing. Misal amplas, plamir atau pengecatan. Sebab lapisan luar (bagian yang berwarna) sudah merupakan tampilan akhir.
- Pemasangan sangat mudah dan cepat. Sebab dapat diterapkan dengan metode pabrikasi. Yakni pengerjaan Anda lakukan di workshop, lalu di lapangan Anda tinggal merakit.
- Sistem sambungan menggunakan baut pengikat, serta lem sealant.
- Sangat ringan,
- Tahan air,
- Tahan segala cuaca,
- Tidak berkarat,
- Anti rayap dan serangga,
- Anti jamur,
- Mudah dibersihkan,
- Ramah lingkungan,
- Dan tahan lama.
Jenis dan Model ACP saat ini
Agar manfaat ACP pada gedung sesuai harapan. Anda jangan salah pilih. Sebab kegunaan bahan berbeda-beda. Ada 2 macam ACP, yakni jenis PE dan PVDF. Berdasarkan letak pemasangan, kegunaan bahan seperti berikut:
a. Untuk pekerjaan interior
Gunakan ACP jenis PE. Material ini dirancang khusus untuk pekerjaan-pekerjaan yang terlindung dari hujan, dan sinar matahari langsung. Akibat kesalahan pemasangan bahan, pertama sekali warna ACP akan pudar. Kemudian sambungan (lem) antar panel lepas. Selain itu, ada pula yang mengalami retak rambut. Oleh karena terus-menerus terkena sinar matahari.
b. Untuk eksterior
Memakai ACP jenis PVDF. Mampu bertahan terhadap cuaca yang buruk/ekstrim, serta sifat asam dan basa. Oleh sebab itu, cocok untuk pekerjaan bagian luar bangunan. ACP PVDF walau mengalami kontak langsung dengan iklim, namun warna dan tampilan tetap bagus.
Contoh pemasangan jenis ACP ini telak kami terapkan pada pembangunan Museum Gunungapi Batur, Kintamani, Bali. Tahun 2014 silam. Kualitas bahan terbukti sangat kuat, walau pemasangan berada pada daerah yang dingin.
c. ACP model batik
Adalah tampilan akhir ACP yang akhir-akhir ini sangat trend. Disebut model batik karena tampilan ACP memang meniru pola batik. Dengan menggunakan mesin khusus. Sehingga tampilan jadi menarik dan artistik. Model ini termasuk terobosan anak bangsa, guna memajukan dan promosi batik Indonesia. Tidak hanya melalui pakaian, tapi bahan bangunan juga bisa.
ACP model batik paling banyak ditemui untuk pekerjaan eksterior. Namun demikian tak jarang diterapkan dalam bangunan. Khusunya kantor-kantor, sekolah/kampus, gedung-gedung swalayan dan sebaginya. Ide yang sangat brilian, serta pantas untuk didukung dan dikembangkan.
[Penutup] Pangsa pasar ACP selain konstruksi
Selain manfaat ACP pada gedung, juga banyak dipakai untuk sektor industri. Khususnya industri otomotif. Yaitu untuk karoseri bus, kapal dan pesawat terbang. Besarnya pangsa pasar material ACP, maka standar bahan sesuai dengan SII (Standar Internasional Indonesia). Sehingga tak heran jika ACP tergolong material yang berkelas.
Pada proyek konstruksi sendiri. Penggunaan ACP tidak sembarang bangunan. Paling banyak di perkotaan, yakni untuk gedung-gedung bertingkat, mewah. Dan memiliki gaya arsitektur minimalis modern. Oleh sebab itu pemakaian ACP untuk bangunan tradisonal tidak cocok. Sebab kesan modern pada material sangat menonjol.