Kesalahan tukang menerapkan gambar kerja bangunan, sebenarnya bukan hal yang baru. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi pasti sering terjadi. Hanya jumlahnya tidak banyak, serta tidak mengakibatkan dampak yang besar. Apa saja faktornya?. Dalam artikel ini akan teman-teman temui. Beserta penjelasannya.
Mengetahui kesalahan yang sering terjadi dilapangan (baca: proyek), yang dilakukan oleh para pekerja proyek, bukan bermaksud untuk menjelek-jelekan tenaga harian, atau borongan tersebut. Melainkan untuk mengetahui penyebabnya, selanjutnya dijadikan instrospeksi sekaligus upaya untuk perbaikan. Dengan demikian tukang anda makin profesional. Dan kedepan hasil pekerjaannya makin lebih baik. Jadi, jika 20+ faktor ini bila dibalik, maka justru menjadi cara terbaik untuk menerapkan gambar kerja bangunan.
Pengertian dan fungsi gambar kerja bangunan
Sebelum mengetahui macam-macam kesalahan tukang menerapkan gambar. Apa sih pengertian gambar kerja itu?. Gambar kerja bangunan adalah sekelompok gambar teknik bangunan yang berisi tentang tata cara dan metode pelaksanaan pembangunan. Mulai gambar pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur dan arsitektur (baca: finishing bangunan). Lengkap dengan detail ukuran dan bahan, keterangan gambar, kode/simbol dan singkatan-singkatan pada gambar kerja.
Fungsi gambar kerja adalah sebagai dasar, acuan sekaligus pegangan bagi tukang, untuk melaksanakan pekerjaan bangunan. Dasar artinya, tukang tidak boleh melakukan aktivitas pembanguan tanpa gambar kerja. Sedangkan acuan berarti setiap kegiatan pertukangan wajib mengikuti pentunjuk-petunjuk dalam gambar. Sementara pengangan artinya, ketika ada kesalahan tidak serta merta menyalahkan tukang. Karena terjadinya kesalahan pengerjaan bangunan, faktornya sangat beragam.
10+ Faktor penyebab tukang melakukan kesalahan
Berdasarkan pengalaman dilapangan, serta melihat langsung cara kerja tukang. Penyebab kesalahan tukang menerapkan gambar ada 2 faktor, yaitu:
A. Faktor internal tenaga kerja
Kesalahan karena faktor internal adalah berkaitan dengan kemampuan, maupun psikis tukang. Seperti anda ketahui, beberapa tukang bekerja mengandalkan tenaga fisik. Namun pada sisi lain memiliki kelemahan, yang berpotensi mengakibatkan kesalahan dalam bekerja, seperti berikut:
- Mengalami rabun dekat/jauh,
- Kurang terlatih,
- Bicara kurang jelas,
- Tukang kurang percaya diri, atau sebaliknya.
B. Faktor eksternal tukang bangunan
Yaitu berkaitan dengan manajemen kontraktor. Sepengetahuan kami tidak ada larangan mempekerjakan tukang, yang memiliki kekurangan secara fisik maupun psikis. Asalkan kinerja tukang bagus, mampu bekerja team dan koperatif, tentu tidak masalah. Faktanya banyak kesalahan tukang menerapkan gambar oleh faktor ekternal, yaitu disebabkan oleh:
- Tukang tidak pernah mendapat pelatihan,
- Sistem pengawasan lemah,
- Tidak menjelaskan gambar kepada tukang,
- Gambar kerja kurang lengkap,
- Alat ukur kurang memadai,
- Pembayaran upah sering terlambat,
10+ kelalaian tukang saat pengerjaan bangunan
2 faktor diatas harus ditangani secara cepat, supaya akibatnya tidak fatal. Berdasarkan bentuk atau kejadian kesalahan tukang terbagi menjadi 2 kategori, yaitu: 1].Kelalaian secara sengaja, atau 2].Tidak sengaja.
I. Kelalaian secara sengaja
Umumnya berkaitan erat dengan faktor internal tukang, antara lain:
- Membaca gambar acak. Yang benar adalah sesuai urutan, nomor atau halaman gambar kerja.
- Mengukur dengan cara skala. Seharusnya berpedoman pada notasi tertera dalam gambar.
- Sering mengambil keputusan sepihak. Seharusnya selalu koordinasi dengan mandor, pelaksana atau pengawas proyek.
- Menerapkan ukuran berdasarkan perkiraan (kira-kira). Bisa disebabkan beberapa hal, yaitu keterangan gambar kurang lengkap. Serta tidak ada pengarahan dari manajemen.
- Bekerja setengah hati, atau kurang tanggungjawab. Akhirnya sering melakukan kelalaian saat bekerja. Contoh, tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat mutu dan waktu.
II. Kesalahan tidak sengaja
Sementara kesalahan tukang menerapkan gambar yang tidak sengaja. Dan besar kaitannya dengan faktor eksternal (manajerial), adalah:
- Tidak punya target kerja,
- Tidak membuat daftar potong/pakai bahan,
- Kurang familiar dengan satuan-satuan ukuran,
- Tidak punya gambar kerja cadangan,
- Mengukur dengan alat ukur yang berbeda-beda.
Tindak antisipasi dan Solusi atas kelalaian tenaga kerja
20+ faktor dan jenis kesalahan tersebut dapat diantisipasi sejak awal. Caranya cukup mudah. Sewaktu melaksanakan seleksi tenaga kerja, anda memberi syarat-syarat yang ketat. Setelah mereka bekerja, anda wajib mendampingi atau mengawasi. Atau bisa dengan mendelegasikan orang, yang tepat untuk tugas tersebut. Lalu anda tinggal memantau/menerima laporan. Misalnya 1x atau 2x seminggu.
Banyak problem yang terjadi saat melaksanakan pembangunan. Dan itu akan ada hingga proses pekerjaan finishing. Tidak hanya persoalan gambar kerja. Namun bahan, alat kerja, sistem komunikasi dan koordinasi, target atau jangka waktu pelaksanaan. Serta masih banyak lagi. Belum lagi durasi pelaksanaan proyek yang lama. Kerap menyebabkan tukang menjadi bosan. Itu semua adalah tanggungjawab manajemen.
Namun faktanya lain. Sering terjadi karena kelalaian manajemen, justru tukang yang menjadi ‘kambing hitam’. Padahal akar permasalahannya bukan ada pada tukang. Oleh karena itu, sependek pengetahuan kami, antisipasi dan solusi kesalahan tukang menerapkan gambar pada manajemen.
[Kesimpulan] Pentingnya instrospeksi berbagai pihak
Fakta lain mengenai pelaksanaan kerja bangunan. Sistem borong atau harian, peluang terjadi kesalahan sama-sama besar. Maka dari itu, jika antisipasi sudah dilakukan. Tetapi tukang masih sering berbuat kelalaian. Penting bagi pemberi tugas (kontraktor/owner) untuk melakukan instrospeksi. Jangan-jangan kesalahan itu justru penyebabnya anda sendiri.
Oleh karena itu pula, sebelumnya kami sampaikan tulisan ini bukan bermaksud mendiskreditkan kemampuan teman-teman tukang. Bagaimana pun tanpa mereka, kita tidak bisa melakukan pembangunan. Jikalau terjadi. Toh, kesalahan tukang menerapkan gambar faktornya banyak. Hal itu yang menjadi inisiatif kami menulis artikel ini. Agar semua pihak instrospeksi dan melakukan perbaikan. Sehingga kedepan lebih baik.