Baut pengikat adalah satu kelompok alat sambung berulir, yang berfungsi sebagai jangkar suatu konstruksi bangunan. Konstruksi yang sering menggunakan material ini adalah konstruksi baja maupun kayu. Ada 5 jenis baut pengikat perlu pada konstruksi-konstruksi tersebut. Supaya konstruksi dapat berdiri dengan kokoh. Dan sampai saat ini belum ada temuan material lain, sebagai pengganti baut-baut pengikat ini. Sehingga memang material ini sangat kita perlukan.
Selanjutnya anda mungkin bertanya: “apa bedanya baut pengikat dengan angkur?, bukankah fungsinya sama?”. Begini penjelasannya. Secara umum boleh kita katakan fungsi baut pengikat dan angkur sama, tetapi peruntukannya tidak. Kalau angkur pada umumnya berguna untuk konstruksi yang bersifat struktural. Sementara pemakaian baut pengikat lainnya, lebih dominan untuk konstruksi non struktur. Penjelasan berikutnya dari segi pengelompokan atau kategori. Angkur adalah salah satu jenis baut pengikat, tetapi baut pengikat tersebut tidak hanya terdiri dari angkur saja. Jadi perlunya pemahaman pada konteks ini. Akan memudahkan anda memahami manfaat, dari 5 jenis baut pengikat ini.
Lalu, ada berapa banyak jenis baut pengikat?. Jawabnya sangat banyak. Sebab pada umumnya kegunaan material ini tidak hanya pada proyek bangunan. Tetapi juga pada industri otomotif, infrastruktur jaringan telekomunikasi, Jaringan listrik dan lain sebagainya. Mengingat banyaknya ragam manfaat material ini, maka yang kami bahas dalam tulisan hanya beberapa saja. Yaitu baut pengikat yang kita perlukan konstruksi baja non struktural.
Macam-macam baut pengikat konstruksi baja
Konstruksi baja non struktural adalah satu rangkaian komponen konstruksi, yang terbuat dari material baja serta hanya menerima beban yang ringan. Jadi material pengikat cukup memerlukan kekuatan tarik (cabut) baut yang kecil pula. Sebaliknya pada konstruksi baja struktural, beban yang harus dipikul sangat besar. Itu sebabnya perlu menggunakan baut pengikat yang memiliki kekuatan tarik besar.
Angkur baja adalah salah satu baut pengikat yang memiliki kekuatan tarik besar. Sehingga material inilah yang kita perlukan sebagai jangkar konstruksi baja struktural. Jelas mengenai material yang satu ini, telah kami bahas dalam artikel tersebut. Silahkan anda pelajari. Selanjutnya selain angkur baja, masih ada 5 (lima) jenis baut pengikat yang umum kita pakai pada pekerjaan baja, antara lain: 1].Dinabolt, 2].Fisher, 3].Chemical angkur, 4].Spand skrup, dan 5].Paku rivet.
1.Dinabolt memiliki ragam ukuran untuk mengikat baja
Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja non struktural, ukuran dinabolt yang kita perlukan adalah M8, M10 dan M12. Dengan panjang sekitar 75 sampai 100 milimeter. Beberapa alasan mengapa harus dengan ukuran-ukuran tersebut, adalah berikut:
- Bahwa dengan ukuran diameter tersebut telah cukup kuat untuk menahan beban yang timbul pada konstruksi. Karena memiliki kekuatan tarik/cabut setara dengan baut kelas 4,4. Sehingga dalam menentukan diameter dinabolt tergantung berapa besar rangka baja. Berdasarkan pengalaman, tidak pernah ada rangka baja yang menggunakan dinabolt M6. Demikian sebaliknya untuk rangka yang relatif besar, apakah kita paksakan harus pakai dinabolt M16?. Bukankah tidak sebaiknya kita gunakan angkur baja?
- Dinabolt tidak perlu panjang sebab pemasangan baut pengikat ini pada struktur beton. Yang mana besar kemungkinan saat pemasangan akan tabrakan dengan besi tulangan yang ada dalam beton. Sebab selimut beton umumnya hanya 2,5-3 centi meter saja. Jadi untuk menghindari kejadian tersebut kita tidak perlu memakai dinabolt melebihi 100 milimeter.
Lebih lanjut tentang dinabolt, sebenarnya baut pengikat ini memiliki banyak ragam ukuran. Yakni mulai dari M6 sampai dengan M22, serta dengan panjang 50-200 milimeter. Demikian juga tentang warna, material ini tersedia dengan warna kuning maupun putih (chrome). Yang mana seluruh ukuran serta warna dinabolt, sangat mudah kita dapatkan di toko-toko bahan bangunan maupun alat-alat listrik. Jadi tidak hanya ada di toko mur baut. Karena ternyata peruntukan material ini tidak hanya pada pekerjaan baja.
2.Fisher mirip dengan baut pengikat jenis dinabolt
Sama halnya dengan dinabolt, implementasi fisher tidak hanya pada lingkup pekerjaan baja. Tetapi juga berguna untuk konstruksi kayu, pekerjaan alumunium, pemasangan kosen pintu atau jendela PVC. Juga pada pekerjaan instalasi listrik, pemasangan pipa dan sebagainya. Jadi peran material ini dalam proyek pembangunan cukup besar. Sebab hampir seluruh sub pekerjaan bangunan memerlukan baut pengikat.
Ukuran fisher yang banyak kita temui saat pelaksanaan konstruksi baja, adalah M8,M10 dan M12. Relatif sama atau lebih kecil dari ukuran dinabolt. Sebab baut pengikat ini perlunya untuk konstruksi yang ringan/kecil. Alasan lainnya karena ketika pemasangan, fisher tertanam pada tembok atau dinding. Misalnya pada dinding dengan pasangan batu bata atau bata ringan. Jadi bukan pada bidang cor/beton.
Berikutnya tentang metode pemasangan fisher maupun dinabolt, secara teknis sama pula. Hanya yang membedakan adalah jenis elemen alat yang kita perlukan. Yaitu pada komponen mata bor guna membuat lubang baut pengikat ini. Yang mana mata bor untuk melubangi struktur beton, tentu jenisnya berbeda dengan mata bor untuk dinding batu bata. Jadi pada prinsipnya mesin bor yang kita pakai adalah sama, yaitu jenis bor tangan.
3.Chemical angkur berteknologi terbarukan
Chemical angkur adalah satu baut pengikat yang memiliki ulir penuh pada sepanjang batang bahan. Yang berfungsi sebagai jangkar/pengikat antara komponen rangka baja dengan struktur beton. Secara harafiah chemical berarti kimia, yang mana bila kita kaitkan dengan implementasi pemasangan angkur. Chemical angkur artinya angkur baut yang terpasang dengan memakai campuran bahan kimia sebagai perekat pada cor beton. Jadi tanpa adanya proses kimiawi terhadap angkur dan beton, maka material ini tidak berfungsi sama sekali.
Hubungannya dengan pelaksanaan kerja baja. Hampir seluruh ukuran chemical angkur yang tersedia dapat kita gunakan. Sebab material ini memiliki kekuatan tarik sama dengan baut hitam, yakni setara dengan 55.00 psi. Selain itu, macam-macam diameter yang tersedia mulai dari M8,M10,M12,M16,M20,M24 dan seterusnya. Serta dengan panjang batang bervariasi, yaitu antara 150-300 milimeter. Namun demikian pada situasi tertentu guna memperoleh ukuran khusus, dapat anda lakukan melalui pesanan khusus pada pabrik.
Lanjut mengenai tekhis pemasangan chemical angkur. Penting anda ketahui material ini sebaiknya anda pasang pada beton yang bermutu K250 atau lebih. Hal ini bertujuan agar daya rekat chemical dengan struktur beton benar-benar kuat. Sebab bila mutu cor rendah maka proses kimiawi angkur dan cor beton tidak sempurna. Jadi kuat tidaknya baut pengikat ini tergantung pelaksanaan anda bagaimana. Lebih lengkapnya tentang teknis pemasangan chemical angkur, silahkan pelajari tutorial yang telah tersedia oleh produsen.
4.Span skrup dan eksistensinya pada komponen rangka atap
Span skrup adalah baut pengikat antara 2 (dua) bagian komponen ikatan angin. Yang berfungsi sekaligus sebagai pengeras agar struktur kuda-kuda baja kokoh dan kaku. Itu sebabnya material ini pada daerah tertentu bernama jarum keras. Penting anda ketahui, tanpa adanya span skrup ikatan tidak bekerja dengan sempurna. Selanjutnya, tanpa ikatan angin rangka atap baja menjadi mudah roboh oleh hembusan angin. Itu sebabnya komponen ini terkenal dengan nama ikatan angin (wind brace).
Kembali tentang span skrup, ukuran yang kita perlukan sebagai pengikat/pengeras ikatan angin adalah M10,M12,M16 dan M19. Selain ukuran-ukuran tersebut sebenarnya masih ada M6,M8,M22 dan M25. Namun penggunaan 4 macam ukuran ini sangat jarang. Sebab implementasi span skrup menyesuaikan ukuran material ikatan angin. Maksudnya, ketika anda pergunakan besi beton Ø12 sebagai ikatan angin, maka ukuran span skrup yang anda perlukan adalah M12. Demikian selanjutnya. Jadi beginilah ketentuan penggunaan baut pengikat ini dalam pelaksanaan pekerjaan baja.
Masih terkait span skrup, silahkan perhatikan bentuknya pada gambar sebelumnya. Adapun bahan pembuatan baut pengikat ini adalah dari besi, yang memiliki kekuatan tarik setara dengan baut warna. Jadi bila pada gambar tersebut anda lihat span skrup berwarna putih (chrome), itu hanya lapisan luar. Karena proses pelapisan warna itu sama dengan pada material baut.
5.Paku rivet alat sambung tidak tetap yang bersifat statis.
Pertama penting kami luruskan. Paku rivet yang kami maksud tidak sama dengan paku keling. Silahkan perhatikan kembali gambar terlampir. Material paku rivet memiliki kepala bulat pada salah satu ujung batang. Adapun ukuran batang material pengikat ini relatif kecil. Yaitu antara Ø3-6 milimeter serta dengan panjang 3 sampai 5 centimeter. Tambah lagi, pada bagaian luar batang paku berselimut pelat logam tipis. Yang mana berfungsi sebagai penjepit material baja. Jadi bila ekspektasi anda menganggap paku rivet sama dengan paku keling, anda telah salah besar.
Perlu anda ketahui, baik paku rivet maupun paku keling merupakan sambung tidak tetap. Namun hasil ikatan yang anda peroleh dari material ini bersifat statis. Artinya sambungan menjadi permanen, sehingga tidak mudah anda lepaskan. Juga pada saat membuka sambungan, besar kemungkinan akan merusak komponen rangka. Jadi boleh kita sebutkan paku rivet merupakan alat sambung tidak tetap bersifat statis.
Terkait tentang perlunya paku rivet pada pelaksanaan kerja baja. Sebenarnya bersifat temporer saja. Penyebabnya adalah, selain karena peruntukan material ini hanya pada konstruksi non struktural. Juga karena penggunaannya berkaitan dengan pekerjaan arsitektur (finishing bangunan), misalnya:
- Saat pemasangan talang galvalum dengan rangka besi siku,
- Pengikat klem pralon yang terbuat dari besi pelat strip,
- Ketika memasang Alumunium Composite Panel (ACP),
- Pembuatan rangka neon box, dan sebagainya.
Sebagai tambahan, berikut beberapa kelemahan paku rivet antara lain: 1]. Hanya mampu mengikat dua objek yang memiliki tebal kurang dari 10 milimeter, 2]. Kekuatan tarik baut sangat kecil, 3].Pemasangan memerlukan proses pengeboran terlebih dahulu, 4].Mutu ikatan hasilnya berbeda-beda pada setiap bahan.
Jenis alat untuk memasang baut pengikat
Secara keseluruhan ada 6 (enam) macam baut pengikat, yang diperlukan pada pekerjaan konstruksi baja. Baik yang sifatnya konstruksi baja struktural, maupun non struktural. Antara lain Angkur baja, Dinabolt, Fisher, Angkur chemical, Span skrup dan Paku rivet. Perlunya seluruh material ini pada proyek baja, tergantung jenis material konstruksi yang anda pakai. Ada kemungkinan pada satu proyek anda memerlukan 5 jenis baut pengikat. Namun pada kondisi tertentu mungkin hanya satu macam saja.
Secara umum pula, seluruh baut-baut pengikat membutuhkan peralatan kerja yang sama. Hanya yang berbeda adalah elemen serta ukuran alat. Misal diameter mata bor, untuk membuat lubang dinabolt tentu beda ukurannya dengan membuat lubang paku rivet. Namun pada prinsipnya kita dapat menggunakan alat yang sama. Berikut ini jenis alat yang anda perlukan tersebut:
- Bor tangan
- Kunci pengeras mur
- Stang rivet
- Water pass atau selang air
- Palu kecil
- Sikon dan alat ukur meter
Rangkuman: Macam-macam baut sambung dan pengikat konstruksi baja
Bagian akhir ini adalah rangkuman jenis-jenis alat sambung dan pengikat konstruksi baja. Yaitu sebagai kelanjutan dari beberapa topik yang telah kami bahas pada artikel sebelumnya. Silahkan baca:
Pada gambar tertera klasifikasi baut sambung dan pengikat. Yakni terdiri dari 3 kategori, yaitu berdasarkan standar mutu, bentuk dan warna. Serta pada masing-masing kategori lengkap dengan spesifikasi jenis baut. Semoga melalui penjelasan ini pengetahuan anda mengenai, 5 jenis baut pengikat untuk pelaksanaan kerja baja semakin luas. Sekaligus dapat meluruskan beberapa persepsi yang salah tentang material-material ini.