Setiap tahun anggaran biaya membangun rumah segala type pasti meningkat. Penyebabnya sangat banyak. Diantaranya karena harga bahan bangunan mengalami kenaikan. Serta menipisnya persediaan bahan baku, sehingga mengakibatkan makin langka. Khususnya material alam. Akhirnya mayoritas menggunakan bahan-bahan bangunan buatan pabrik. Belum lagi lagi karena faktor inflasi, kondisi ekonomi global, dan pandemi.
Fenomena tentang kebutuhan rumah tinggal
Sementara harga material mengalami kenaikan, ternyata kebutuhan hunian makin meningkat. Hal ini disebabkan jumlah penduduk tiap tahun bertambah. Lalu permasalahannya muncul, ketika seseorang ingin membangun rumah sendiri, dengan dana yang pas-pasan. Apakah karena fenomena tersebut harus mengurungkan niat mereka?. Seharusnya tidak.
Memiliki rumah adalah suatu keharusan. Semakin cepat, akan lebih baik. Keterbatasan anggaran biaya membangun rumah, sebaiknya jangan menjadi penghalang. Bagaimana caranya?. Dalam artikel ini kami uraikan perhitungan biaya untuk pembangunan rumah tinggal type 36. Dengan biaya super hemat, dan bermutu bagus.
Pengertian rumah type 36
Rumah tinggal type 36 artinya sebuah bangunan rumah tinggal dengan luas total 36 meter persegi. Istilah type 36 merujuk pada karakteristik bangunan. Yakni tidak bertingkat, berdiri sendiri atau kopel. Serta banyak ditemui pada kawasan perumahan. Sementara itu, termasuk pula dalam kategori rumah sederhana. Dan layak huni. Sebab rumah yang lebih kecil dari type 36 masih ada, yaitu type 27 dan 21. Dan perlu anda ketahui, type 21 merupakan rumah tinggal sangat sederhana. Atau sering disingkat dengan RSS.
Tips merancang rumah tinggal sederhana biaya murah
Type 36 termasuk paling banyak diminati orang. Sebab sangat cocok untuk keluarga baru. Dan mampu menampung anggota keluarga sebanyak 3-4 orang. Serta anggaran biaya membangun rumah relatif murah.
1. Macam-macam ruang pada rumah tinggal sederhana
Untuk menunjang aktivitas anggota keluarga dalam rumah, sekaligus untuk memberi rasa yaman dan aman. Sebuah rumah harus terdiri dari beberapa ruang. Khusus type 36 dan 27, terdiri dari 5 macam ruang, yaitu:
- Teras,
- Ruang tamu. Sekaligus berfungsi sebagai ruang keluarga, dan ruang makan.
- Kamar tidur 2 buah,
- Kamar mandi,
- Dan dapur kecil.
Contoh gambar denah rumah type 36, seperti berikut ini.
2. Material bangunan murah, tapi harus berkualitas bagus
Anggaran biaya membangun rumah type 36 agar bisa kurang dari 90 juta. Berarti harus menggunakan material yang murah. Namun berkualitas bagus. Efisiensi biaya paling besar anda dapatkan, yaitu dari bahan. Sebab alokasi biaya hampir 75% untuk pembelian bahan. Sedangkan sisanya adalah upah tukang.
Pengeluaran untuk tukang pun, sebenarnya bisa anda irit. Namun hasilnya tidak signifikan. Dan tidak secara langsung. Melainkan dengan cara efektifitas jam kerja. Misalnya mengurangi jam lembur. Serta menghindari pekerjaan-pekerjaan yang sulit. Sebab tukang sering melakukan kesalahan pada pekerjaan yang rumit. Selain itu, untuk menyelesaikannya sering membutuhkan waktu yang lama. Akhirnya berimbas pada biaya upah, yang semakin besar.
3. Spesifikasi bangunan rumah tinggal type 36 agar hemat
Agar biaya pembangunan rumah tinggal type 36 hemat. Atau tidak lebih dari 90 juta. Spesifikasi bahan yang tepat, antara lain:
- Pondasi batu bata, setinggi 40 sentimeter.
- Tinggi bangunan 3,5 meter,
- Sloof dan kolom praktis berukuran 10 x 12 sentimeter.
- Ring balok 8 x 10 cm.
- Dinding bata ringan, tebal (t)= 7,5 cm. Finish aci dan cat.
- Lantai keramik 30×30 cm.
- Kosen, daun pintu dan jendela alumunium.
- Plafon eternit. Finish cat.
- Rangka atap pakai baja ringan,
- Penutup atap memakai genteng metal,
- Saptic tank pakai buis beton Ø80 cm.
- Instalasi listrik dan pipa air sesuai standar.
Rincian biaya membangun rumah type 36 minimalis
Sesuai dengan gambar denah, spesifikasi bahan, dan kebutuhan ruang. Berikut ini rincian anggaran biaya membangun rumah type 36. Lengkap dengan volume pekerjaan dan harga satuan. Perlu anda ketahui, harga satuan yang dimaksud sudah termasuk ongkos pasang.
[Catatan]: Sebaiknya anda membaca artikel ini melalui tablet atau laptop/PC. Supaya tampilan rincian biaya tampak sempurna.
a. Biaya pekerjaan persiapan
Berjumlah Rp 952.050,- dengan rincian sebagai berikut:
- Pembersihan lokasi = 40,0 m² x Rp 5.000 = Rp 300.000,-
- Bowplank = 28,0 m’ x Rp 15.000 = Rp 420.000,-
- Galian tanah = 6,2 m³ x Rp 35.000 = Rp 218.400,-
- Urug tanah kembali = 1,6 m³ x Rp 8.750 = Rp 13.650,-
b. Pekerjaan struktur dan dinding
Total biaya Rp 28.760.800,- yaitu terdiri dari:
- Pasir urug = 0,5 m³ x Rp 329.000 = Rp 164.500,-
- Pasang pondasi = 3,9 m³ x Rp 425.000 = Rp 1.657.500,-
- Cor sloof = 0,5 m³ x Rp 4.500.000 = Rp 2.106.000,-
- Kolom praktis = 0,4 m³ x Rp 4.500.000 = Rp 1.612.800,-
- Ring balok = 0,3 m³ x Rp 4.500.000 = Rp 1.404.000,-
- Pasang bata ringan = 115,9 m² x Rp 115.000 = Rp 13.322.750,-
- Aci dinding = 115,9 m² x Rp 65.000 = Rp 7.530.250,-
- Tali air (sponengan) = 128,4 m’ x Rp 7.500 = Rp 963.000,-
c. Pekerjaan kosen pintu dan jendela
Sebesar Rp 17. 815.000,- dengan rincian pekerjaan sebagai berikut:
- Pasang kosen 3” = 47,40 m x Rp 175.000 = Rp 8.285.000,-
- Daun pintu = 5,0 unit x Rp 750.000 = Rp 3.750.000,-
- Daun jendela = 7,0 unit x Rp 450.000 = Rp 3.150.000,-
- Bovenlist = 1,0 unit x Rp 220.000 = Rp 220.000,-
- Roster = 12,0 buah x Rp 35.000 = Rp 420.000,-
- Handle pintu = 5,0 buah x Rp 135.000 = Rp 675.000,-
- Engsel pintu/jendela = 29,0 set x Rp 45.000 = Rp 1.305.000,-
d. Rincian biaya konstruksi atap
Yakni sejumlah Rp 11. 249.000,- terdiri dari pekerjaan:
- Rangka atap = 45,0 m² x Rp 115.000 = Rp 5.175.000,-
- Insulasi = 39,0 m² x Rp 22.000 = Rp 858.000,-
- Bahan atap = 45,0 m² x Rp 80.000 = Rp 3.600.000,-
- Pasang nok = 6,0 m’ x Rp 76.000 = Rp 456.000,-
- Lisplang = 12,0 m² x Rp 50.000 = Rp 600.000,-
- Liaman = 16,0 m² x Rp 35.000 = Rp 560.000,-
f. Pekerjaan lantai dan plafon
Dengan total biaya Rp 17.420.000,- meliputi pekerjaan:
- Pemadatan tanah = 40,0 m² x Rp 15.000 = Rp 600.000,-
- Pasang keramik lantai = 36,0 m² x Rp 135.000 = Rp 4.860.000,-
- Keramik dinding = 10,0 m² x Rp 225.000 = Rp 2.250.000,-
- Plain lantai = 78,0 m’ x Rp 55.000 = Rp 4.290.000,-
- Rangka & plafon = 40,0 m² x Rp 110.000 = Rp 4.400.000,-
- List plafon = 68,0 m’ x Rp 55.000 = Rp 1.020.000,-
g. Anggaran untuk pekerjaan instalasi
Sejumlah Rp 5.947.000,- yang terdiri dari:
- Biaya pasang meteran = 1,0 unit x Rp 1.500.000 = Rp 500.000,-
- Instalasi listrik = 8,0 titik x Rp 155.000 = Rp 1.240.000,-
- Stop kontak/saklar = 10,0 buah x Rp 22.500 = Rp 225.000,-
- Pipa air bersih = 10,0 m’ x Rp 35.000 = Rp 350.000,-
- Pipa air kotor = 12,0 m’ x Rp 46.000 = Rp 552.000,-
- Bak mandi = 1,0 unit x Rp 225.000 = Rp 225.000,-
- Closet jongkok = 1,0 unit x Rp 215.000 = Rp 215.000,-
- Kran air = 2,0 buah x Rp 45.000 = Rp 90.000,-
- Saptic tank = 1,0 unit x Rp 550.000 = Rp 550.000,-
h. Perkiraan biaya pekerjaan finishing
Dengan berjumlah Rp 7.731.000,- yaitu:
- Cat tembok = 231,7 m² x Rp 30.000 = Rp 6.951.000,-
- Cat plafon = 40,0 m² x Rp 15.000 = Rp 600.000,-
- Kebersihan = 36,0 m² x Rp 5.000 = Rp 180.000,-
Dengan demikian, total anggaran biaya membangun rumah type 36 hanya Rp 88.874.850,- Atau < 90 juta Rupiah. Murah bukan?. Masih kurang hemat?. Harga tersebut sudah yang terbaik saat ini. Sebab bila Anda konversi menjadi meter persegi. Biaya untuk membangun rumah type 36 itu tidak sampai 2,5 juta Rupiah. Persisnya Rp 2.468.745,-/m².
Perbandingan harga rumah bangun sendiri dan beli baru
Rincian biaya diatas membuktikan bahwa membangun sendiri, jauh lebih hemat daripada beli rumah baru. Terutama bila melalui pengembang. Seperti anda ketahui, saat ini harga perumahan dengan type yang sama, sudah mencapai 400 juta-an. Padahal luas tanah-nya paling banter 72 m².
Kelebihannya sarana dan prasarana di perumahan memang sudah lengkap. Namun demikian, walau sudah termasuk tanah, harga bangunan di perumahan tetap saja terlalu mahal. Sebab harga kapling tidak sampai 100 juta. Sehingga bila tambahkan dengan biaya membangun, toh masih < 200 juta. Masih separuh bukan?.
[Penutup] Perkiraan biaya memborong bangunan rumah tinggal
Mengingatkan kembali. Jumlah anggaran biaya untuk membangun rumah tersebut, adalah untuk kalangan pribadi. Bukan untuk penawaran harga borongan. Oleh sebab itu, jangan Anda adopsi mentah-mentah. Jikalau Anda ingin menjadi pemborong sukses. Sebaiknya masing-masing harga satuan, Anda tambah 20-25%. Untuk biaya over head, bunga bank, serta margin.