30+ Cara Mencegah Waste Proyek Supaya Tidak Menjadi Petaka

Cara yang paling efektif mencegah construction waste ada 30 macam

Setiap kegiatan tentu membutuhkan tindakan antisipasi. Agar terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Seperti mengalami kerugian materil atau non materil. Apalagi untuk memborong bangunan. Salah satu uyang akan anda hadapi adalah construction waste. Nah, supaya tidak menjadi petaka bagi anda maupun bagi orang lain. Maka 30+ cara mencegah waste proyek perlu anda terapkan.

Macam-macam tindakan pencegahan waste proyek

Sudah menjadi rahasia umum bahwa waste tidak bisa hilang 100%. Sekalipun itu untuk proyek yang kecil. Apalagi yang besar. Dan perlu anda ketahui, semua kontraktor mengambil tindakan yang sama tentang waste proyek. Yaitu se-bisa mungkin meminimalisir. Oleh karena itu khusus untuk pekerjaan konstruksi baja. 30+ cara mencegah waste terbagi dalam 3 kelompok action, yang bertujuan untuk:

  1. Meminimalisir kerugian secara materil,
  2. Menciptakan suasana nyaman dalam proyek
  3. Antisipasi pencemaran lingkungan sekitar.

Ragam cara meminimalisir kerugian materil

Sebagian kontraktor secara terang-terangan mencantumkan biaya waste dalam penawaran harga. Umumnya adalah antara 3-5% dari jumlah anggaran.  Namun ada pula yang mencantumkan dengan sebutan lain, yaitu Over Head. Padahal tujuannya sama. Yakni supaya kontraktor terhindar dari kerugian. Sehingga dengan memasukkan biaya waste dalam anggaran. Maka yang menanggung resiko tersebut adalah pemberi pekerjaan (owner). Teman-teman perlu ketahui ini baru rahasia yang sebenarnya. Kita bongkar sedikit iya, hehe.

a. Antisipasi kerugian sewaktu pra konstruksi

Walau telah mendapat ‘biaya kompensasi’ dari pemberi pekerjaan. Namun 30+ cara mencegah waste proyek tetap jalan. 10 antaranya adalah pra konstruksi, antara lain:

  1. Melaksanakan pengukuran ulang secara benar. Hal ini berhubungan dengan pembuatan shop drawing. Dengan ukuran yang sudah tepat. Tentu shop drawing jadi akurat.
  2. Membuat gambar kerja secara lengkap dan detail. Supaya anda dapat menghitung bahan secara benar. Perlu anda ketahui gambar kerja adalah titik tolak terjadinya waste
  3. Menghitung kebutuhan bahan harus orang yang berpengalaman. Kalau bisa jangan Melainkan SEM (Site Engineering Manager). Atau minimal pelaksana lapangan.
  4. Menyusun RAP secara realistis, jelas serta bisa pertanggungjawabkan. Perlu anda ketahui pula. RAP merupakan kunci keberhasilan proyek. Karena dalam RAP tertera budget untuk
  5. Mengusulkan penggantian material yang unik atau tidak ready stock. Hal ini penting guna menghindari waste yang berlebihan. Karena sisa bahan kelak sulit anda manfaatkan.
  6. Pembelian bahan sesuai spesifikasi dan kebutuhan. Serta jangan membeli bahan yang tidak normal alias reject (aval). Walau tergolong murah. Namun waste-nya sangat banyak.
  7. Menghindari revisi gambar. Terutama bila anda sudah melakukan pembelian bahan. Pasti berdampak pada jumlah bahan. Parahnya, kalau bahan yang anda beli ternyata terlalu banyak.
  8. Menghindari terjadinya pekerjaan kurang. Hal ini resikonya sama dengan nomor 7. Karena Bahan yang sudah anda beli, tidak bisa anda kembalikan ke toko. Melainkan sebagai stock.
  9. Menyerahkan pekerjaan kepada tukang yang berkinerja baik atau profesional.
  10. Melaksanakan semua pekerjaan sesuai metode dan RKS bangunan.

b. Mencegah kerugian selama proses konstruksi

30+ cara mencegah waste bagian kedua. Yaitu selama proses kontruksi berlangsung, antara lain:

  1. Melaksanakan pabrikasi di workshop. Ini penting untuk koordinasi antara bagian logistik dan pengawas. Sehingga pemakaian bahan dapat terkontrol dengan baik.
  2. Wajib membuat daftar potong bahan. Sekaligus mencocokan sisa potongan bahan. Agar tetap berguna. Dan daftar potong harus mendapat persetujuan dari pengawas pabrikasi.
  3. Melaksanakan pemotongan tidak serampangan. Melainkan harus berdasarkan daftar potong. Dengan demikian semua bahan berguna secara efektif serta efisien.
  4. Menggunakan material sisa dari proyek sebelumnya. Artinya tidak harus material yang utuh. Tetapi untuk bagian-bagian tertentu usahakan memanfaatkan sisa proyek lain.
  5. Melaksanakan pengawasan proyek secara ketat. Walau anda sudah memeriksa dan menyetujui metode kerja dan daftar potong bahan. Anda wajib melakukan kontrol secara ketat.
  6. Menghindari komplain dari Umumnya berkaitan dengan spesifikasi bahan serta kualitas pekerjaan. Oleh karena itu jangan sampai material anda ditolak. Karena tidak sesuai kesepakatan.
  7. Team work harus benar-benar yang terampil. Pencegahan lebih efektif bila anda lakukan secara bersama-sama. Oleh karena itu selain berpengalaman, team anda harus bisa bekerjasama dengan baik.
  8. Membuat laporan/progres pekerjaan minimal 3 hari sekali. Hal ini bertujuan sebagai kontrol terhadap kualitas. Sekaligus untuk memantau ketersediaan serta penggunaan bahan.
  9. Menghindari kerusakan bahan. Umumnya terjadi untuk material-material yang kecil atau tipis. Jika sudah rusak tentu tidak berguna lagi. Dan akhirnya menjadi
  10. Mencegah material agar tidak hilang. Hal ini akan berdampak pada pembelian material ulang. Sehingga potensi kerugian semakin besar.
  11. Memilih sistem kerja yang tepat. Artinya bila tukang telah terbiasa dengan sistem harian. Maka jangan anda paksa dengan kerja borongan. Demikian sebaliknya. Sebab hal tersebut berpengaruh pada pemakaian bahan.
  12. Pembelian material tambahan anda lakukan setelah mendapat kontrak addendume. Hal ini untuk memastikan bahwa material yang anda datangkan benar-benar berguna.

Cara menciptakan suasana nyaman dalam proyek

Suasana nyaman dalam lingkungan proyek pun terpengaruh oleh waste proyek. Hal ini memang menjadi bagian dari K3. Namun paling tidak melalui 30+ cara mencegah waste, para pekerja semakin enjoy selama bekerja. Terkait tujuan ini, teknisnya adalah seperti berikut:

  1. Menunjuk seorang yang bertanggungjawab untuk menangani limbah dan sampah proyek. Jadi tugas ini jangan anda limpahkan ke bagian logistik. Terutama untuk proyek-proyek yang berskala besar.  Tugas orang tersebut adalah seperti nomor 2-5 ini.
  2. Menyimpan benda-benda yang mudah terbakar. Seperti thinner dan bahan bakar lainnya. Pada tempat yang khusus.
  3. Membuat tempat pembuangan sampah menurut jenisnya. Serta secara periodik anda kumpulkan menjadi satu tempat.
  4. Mengelompokkan alat-alat yang telah rusak pada satu tempat. Demikian juga sisa bahan yang masih terpakai dan yang tidak (rongsok).
  5. Menampung pelumas bekas. Dan sebagainya.

Antisipasi terjadinya pencemaran lingkungan

Meminimalisir waste proyek berarti mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Caranya antara lain:

  1. Tidak membuang limbah ke saluran. Sebaiknya buat kolam penampung limbah dalam proyek. Sekalipun untuk air bekas dari kamar mandi.
  2. Tidak membakar sampah dalam lokasi proyek. Hal ini sering terjadi ketika malam hari. Yakni ketika pengawas tidak ada. Sehingga asap mengganggu warga sekitar.
  3. Membuat pagar sekeliling proyek. Yakni untuk mencegah pemulung masuk.

[Penutup] Zero waste proyek, mungkinkah?

Zero waste proyek merupakan motivasi kami menulis artikel ini. Dengan melaksanakan 30+ cara mencegah waste secara ketat dan benar. Bukan mustahil zero waste juga bisa terealisasi dalam proyek. Seperti yang telah berlaku pada industri-industri manufacture. Dan para pelaku konstruksi seharusnya mulai melakukan inovasi menghadapi hal ini. Paling tidak mulai saat ini kita harus melakukan kampanye.

Demikian seluruhnya berjumlah 30+ cara mencegah waste proyek. Bila teman-teman memiliki masukan. Silahkan isi dalam kolom komentar. Terimakasih.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!