Pekerjaan persiapan bangunan adalah serangkaian aktivitas sekelompok tenaga kerja, yang melakukan tugas untuk mempersiapkan lokasi bangunan, Serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pembangunan. Pekerjaan ini wajib dilakukan sebagai tahap awal pelaksanaan pembangunan. Dan berlaku untuk seluruh jenis proyek.
Dasar pelaksanaan pekerjaan persiapan
Anda tidak bisa menjamin lahan untuk pembangunan selalu bagus. Sehingga tinggal melaksanakan pembangunan. Dan tidak perlu repot-repot melakukan pekerjaan persiapan bangunan. Sekalipun lokasi proyek sudah bersih, datar dan tanahnya padat. Pekerjaan persiapan wajib dilakukan. Namun pekerjaan akan menjadi kompleks, manakala kondisi lahan adalah:
1. Berupa tanah kosong dan ditumbuhi pepohonan
Adalah kondisi lahan yang paling banyak ditemui. Karena sudah lama tidak terurus. Maka anda harus melakukan pemotongan, pencabutan serta membuang puing-puing kayu. Sehingga lahan untuk bangunan benar-benar bersih. Dan siap bangun.
2. Bekas sawah atau tambak
Berarti harus melaksanakan pekerjaan cut and fill. Permukaan tanah terlebih dahulu anda kepras, hingga anda menemukan tanah kerja. Sementara tanah kepras-an tadi anda buang keluar proyek. Setelah itu baru melakukan pengurugan tanah. Situasi seperti ini, mengakibatkan pekerjaan persiapan bangunan berkaitan dengan pekerjaan tanah. Dan itu sebabnya kami sebut kompleks.
3. Kontur tanah tidak rata
Mirip dengan kondisi tanah nomor 2. Kontur tanah yang tidak rata, misalnya miring, bergelombang atau gabungannya. Perlu harus dilakukan perataan tanah. Dan bilamana ternyata masih kurang, maka anda harus mendatangkan tanah dari luar, yaitu untuk mengurug bagian yang masih bergelombang.
4. Bekas bangunan lama
Anda wajib membongkar serta membuang puing-puing bangunan. Sementara pondasi sebaiknya anda biarkan saja. Karena elemen struktur tersebut, justru berguna sebagai penguat struktur tanah. Sedangkan bila terpaksa. Anda dapat melakukan pembongkaran, bareng dengan pekerjaan galian tanah untuk pondasi.
5. Tidak tersedia jaringan listrik dan air
Adalah termasuk dalam pekerjaan persiapan bangunan. Seperti anda ketahui, tanpa listrik dan air mustahil pekerjaan bangunan berjalan lancar. Pekerjaan ini tergolong simple dan dengan biaya yang relatif rendah. Namun pertanyaan, apakah jaringan listrik tersedia pada daerah tersebut?. Begitu pula sumber air, apakah ada?. Jika tidak. Apa solusinya?.
6. Akses jalan belum memadai
Sarana jalan yang wajib anda sediakan minimal untuk ukuran truk cold diesel. Namun bila proyek bangunan anda besar, tentunya akses jalan juga harus untuk truk yang besar. Misalnya truk tronton atau trailer. Dengan demikian selama proses konstruksi suplai material terjamin.
Biaya untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah berasal dari pemilik bangunan. Dan telah menjadi satu kesatuan dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Yang perlu anda perhatikan adalah item pekerjaan, serta harga satuannya. Sebab volume pekerjaan persiapan bangunan, umumnya dihitung secara lump sum. Demikian juga harga satuan tidak berdasarkan analisa.
Macam-macam item pekerjaan persiapan
Setiap proyek bangunan memiliki item pekerjaan persiapan yang berbeda-beda. Tergantung kondisi lahan yang akan anda bangun. Semakin sulit medan proyek, maka item pekerjaannya akan semakin banyak. Demikian pula sebaliknya. Jika kondisi lahan sudah siap bangun. Maka pekerjaan persiapan yang harus anda lakukan akan sedikit.
Diantara begitu banyak jenis pekerjaan persiapan. Item yang selalu ada pada setiap proyek, serta tercantum balam RAB minimal 4 macam, yaitu:
- Pembersihan dan pengukuran lokasi,
- Pembuatan pagar sementara,
- Pembuatan brak kerja,
- Penyediaan air dan listrik kerja.
Contoh RAB pekerjaan persiapan bangunan pabrik
Tahun 2014 lalu sebuah perusahaan makanan, akan membangun pabrik di Kabupaten Demak. Tepatnya di jalan raya Sayung-Demak km.12. Diatas lahan seluas 34.500 m². Memiliki 13 item pekerjaan persiapan bangunan. Seperti pada gambar terlampir dibawah ini.
Agar lebih jelas anda ketahui, 13 item pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut:
- Pekerjaan pengukuran lokasi (termasuk titik pancang),
- Gudang sementara dan bedeng kerja (termasuk toilet),
- Direksi keet (termasuk perlengkapan),
- Penyediaan air bersih,
- Penyediaan listrik kerja,
- Keamanan dan kebersihan selama proyek,
- Mobilisasi dan demobilisasi peralatan-material kerja,
- Papan nama proyek,
- Safety program K3,
- Telpon,
- Dokumen kontrak, as built drawing, laporan, foto dll
- Asuransi Jamsostek, CAR dan TPL
- Pengadaan Jembatan sementara untuk proyek,
- Rapat proyek,
- Pemakaian alat bantu (Crane dll).
Satu hal yang unik dalam rincian adalah terdapat as built drawing. Padahal gambar bangunan tersebut berguna pada akhir proyek. Mengapa tidak shop drawing?. Hemat kami ini merupakan kesalahan, yang tidak disengaja oleh konsultan perencana. Karena yang namanya pekerjaan persiapan bangunan. Berarti awal/sebelum pelaksanaan proyek.
Pihak yang melaksanakan pekerjaan awal bangunan
Ditinjau dari peran masing-masing dalam proses pembangunan. Pelaksana pekerjaan persiapan bangunan ada 2, yaitu main kontraktor dan sub kontraktor.
1. Pekerjaan awal yang dilakukan oleh main kontraktor
Main kontraktor bertanggungjawab penuh dalam pelaksanaan pembangunan. Sejak awal wajib melakukan pekerjaan persiapan. Yaitu meliputi seluruh item pekerjaan yang berkaitan dengan proses pembangunan. Dan contoh RAB pekerjaan persiapan pabrik tadi, adalah merupakan tugas main kontraktor.
2. Kegiatan persiapan oleh sub kontraktor
Sedangkan sub kontraktor melaksanakan pekerjaan awal, adalah berkaitan dengan untuk sub pekerjaan mereka borong. Sementara bagian-bagian yang telah main kontraktor persiapkan sebelumnya. Sperti pengadaan listrik dan air kerja. Tidak termasuk lagi dalam item pekerjaan persiapan sub kontraktor. Namun kemungkinan akan muncul item baru, yang lebih spesifik dengan sub pekerjaan.
[Kesimpulan] Ketentuan tentang jenis pekerjaan
Jenis-jenis pekerjaan persiapan proyek bangunan tergantung pada 2 hal, yaitu: 1].kondisi lahan, dan 2].jenis proyek. Sedangkan penting tidaknya sebuah item pekerjaan persiapan, adalah ditentukan oleh arsitek. Ketika arsitek merancang bangunan, tentunya telah melakukan survei lokasi. Dengan demikian desain bangunan, seharusnya telah menyesuaikan lahan. Sehingga bisa mengurangi jenis kegiatan untuk persiapan lahan.
Singkatnya, arsitek termasuk orang yang berperan untuk menentukan jumlah item pekerjaan persiapan. Demikian penjelasan mengenai dasar-dasar dan contoh RAB pekerjaan persiapan bangunan.