25 Perilaku Pekerja Proyek Yang Buruk Tidak Pantas Ditiru

Gambar ilustrasi tentang 25 perilaku pekerja proyek yang tidak terpuji

Tak dipungkiri setiap aktivitas dapat menimbulkan suatu pelanggaran. Yang secara segaja maupun tidak sengaja. Terlebih kegiatan yang melibatkan banyak orang. Misalnya pekerjaan proyek konstruksi baja. Kegiatan ini sangat kompleks. Selain melibatkan tenaga kerja yang banyak, material dan alat yang beragam. Juga membutuhkan waktu pengerjaan yang lama. Maka dampaknya menimbulkan 25 perilaku pekerja proyek yang tidak terpuji.

Pengertian pekerja proyek

Pekerja proyek adalah sekelompok orang dari berbagai latar belakang kehidupan sosial, pendidikan dan keahlian lainnya. Yang melakukan kegiatan pembangunan secara bersama-sama, terencana dan ter-struktur. Antara lain sebagai pekerja/kuli bangunan, tukang, kepala tukang (mandor), pelaksana. Dan seterusnya ke tingkat yang lebih tinggi.

Sedangkan perilaku pekerja proyek artinya wujud interaksi, komunikasi dan kerjasama. Antara sesama pekerja. Selama berada di lingkungan proyek. Serta yang terlibat langsung dalam proses pengerjaan bangunan. Sehingga 25 perilaku pekerja proyek ini harus anda hindari.

Macam-macam perilaku tukang yang buruk

Tukang dan kuli bangunan berpotensi berperilaku buruk selama bekerja. Salah satu alasannya karena terlalu lelah. Namun demikian bukan berarti sikap tersebut pantas anda tolerir. Melainkan justru harus ditindak. Sebab bagaimana pun disiplin harus tetap ditegakkan. Supaya menjadi efek jera terhadap pekerja yang lain.

Sikap #1: Terkait waktu dan kinerja tukang

Terkait dengan disiplin waktu dan kinerja tukang. Anda bisa mengetahui 25 perilaku pekerja proyek yang jelek, antara lain:

  1. Sering terlambat. Walau para pekerja stay di mess proyek. Maka dia selalu datang terakhir ke lapangan/proyek.
  2. Mendekati jam istirahat siang sudah meninggalkan pekerjaan. Umumnya antara 10-15 menit sebelum waktu makan siang.
  3. Ketika sore hari. Selalu yang pertama beranjak dari proyek. Oleh karena sebelum jam bekerja berakhir. Dia sudah bersih-bersih.
  4. Tidak memiliki komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan. walau telah anda perintahkan sebelumnya.
  5. Namun senang jika anda ajak untuk lembur. Karena mindset-nya pada uang lembur. Yang rata-rata lebih tinggi daripada gaji harian.
  6. Egois. Orang ini biasanya hanya mau mengerjakan yang ringan-ringan. Sedangkan pekerjaan berat dia limpahkan pada orang lain.
  7. Bersikap kasar pada pekerja yang lain. Hal ini adalah sebagai senjata. Untuk memuluskan sikapnya yang mementingkan diri sendiri.
  8. Pasif. Artinya melaksanakan suatu pekerjaan. Bila sudah mendapat perintah. Jika tidak. Maka tidak memiliki inisiatif untuk bertanya. Atau membantu sesama pekerja.
  9. Demikian juga dalam hal mengatasi masalah. Tidak melapor kepada kepala tukang. Supaya segera teratasi.
  10. Cari muka. Misal ketika ada pemeriksaan dari pejabat proyek. Maka dia ‘over acting’ dengan tujuan agar mendapat perhatian.

Sikap #2: Terkait keuangan & tanggungjawab kerja

Selanjutnya masih tentang 25 perilaku pekerja proyek. Bisa anda nilai dari tata kelola keuangan. Serta tanggungjawab kerja. Yaitu melalui 8 hal berikut, yaitu:

  1. Pekerja proyek sering mengajukan kas bon. Dan secara berulang-ulang. Akibat pemotongan bon. Maka upah yang dia terima ketika gajian telah berkurang.
  2. Memiliki banyak utang kepada warung sekitar proyek. Demikian juga kepada sesama pekerja.
  3. Meminta kenaikan upah, lemburan, uang makan, transport dan sebagainya. Padahal tukang yang lain tidak.
  4. Libur tanpa pemberitahuan atau se-ijin mandor.
  5. Mencuri alat-alat kerja. Atau bahan-bahan bangunan,
  6. Berjudi di lokasi proyek,
  7. Minum minuman beralkohol,
  8. Serta mengkonsumsi narkoba.

Perilaku mandor yang tidak pantas menjadi teladan

Selain sikap tukang yang buruk. Kepala tukang (mandor) juga sering berbuat tidak seperti seorang teladan. Padahal mandor adalah ujung tombak keberhasilan sebuah proyek pembangunan. Oleh karena itu tidak pantas anda tiru. Tanda-tandanya adalah seperti 4 hal berikut:

  1. Manipulasi absen. Yaitu dengan cara menambah (mark up) jumlah tukang. Dan jumlah jam lembur.
  2. Tidak membayarkan gaji tukang tepat waktu. Padahal perusahaan selalu on time mengeluarkan biaya upah.
  3. Melakukan pemotongan gaji secara diam-diam. Sehingga perusahaan (kontraktor) maupun tukang tidak tahu.
  4. Tidak stand by di proyek. Hal ini umumnya karena memiliki job sampingan.

Perilaku pelaksana proyek yang tidak terpuji

Uraian terakhir mengenai 25 perilaku pekerja proyek. Yaitu berkaitan dengan kinerja pelaksana. Ada 3 hal yang pantas anda waspadai, antara lain:

  1. Mengajukan permintaan bahan secara berlebihan. Dengan maksud agar  bisa jual kembali. Karena menganggap sudah jadi construction waste. Padahal sebenarnya material masih dalam keadaan utuh.
  2. Jarang terjun ke lapangan untuk memeriksa pekerjaan. Melainkan hanya mengandalkan mandor. Sementara mandor sendiri, sering tidak berada di proyek. Kacau bukan?.
  3. ‘Main mata’ dengan mandor. Utamanya soal absensi tukang, kualitas pekerjaan hingga material sisa.

Dampak perilaku jahat pada proyek

Akibat 25 perilaku pekerja proyek tersebut bisa berurusan dengan kepolisian. Karena sebagian merupakan pelanggaran berat. Seperti melakukan manipulasi/korupsi, pencurian maupun tindak kriminal lainnya. Maka tak heran beberapa pekerja proyek berakhir di penjara. Oleh karena kurangnya disiplin. Apakah itu murni kesalahan mereka?. Sesungguhnya tidak. Hanya sebagian kecil. Karena tukang bangunan adalah pekerja terlatih. Bukan terdidik. Anda harus bedakan itu.

Lalu siapa yang bertanggungjawab?. Manajemen proyek. Analoginya cukup sederhana. Jikalau tukang sudah terlatih. Mustahil melakukan pelanggaran. Selanjutnya yang perlu instropeksi. Atas terjadinya 25 perilaku pekerja proyek yang buruk itu. Apakah pihak manajemen sudak melakukan pelatihan kepada mereka?.

[Penutup] Solusi bagi pekerja bangunan

Sementara itu dari tukang bangunan pun harus aktif. Jangan menunggu supaya mendapat pelatihan dari perusahaan. Tidak jamannya tukang hanya mengandalkan pengalaman (praktik). Karena suatu saat anda bisa terpengaruh oleh lingkungan. Dan akhirnya terlibat dalam perbuatan jelek tersebut.

Tetap sebaiknya anda imbangi dengan teori. Tambah lagi tentang pendidikan karakter. Sudah. Pasti anda menjadi tukang yang profesional. Dan bukan hal yang tak mungkin. Bila akhirnya anda bisa menjadi pemborong. Semoga.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!