Surat perjanjian kerja borongan sudah familiar bagi kalangan pekerja proyek. Keberadaan dokumen yang satu ini dalam proyek pembangunan tidak tergantikan. Karena untuk mengerjakan borongan dengan nilai puluhan juta hingga ratusan miliar, wajib atas dasar surat perjanjian. Begitu besar eksistensi surat ini, mengharuskan pemborong dan ahli-ahli bangunan, penting agar memahaminya secara jelas.
Pengertian perjanjian kerja borongan
Perjanjian kerja borongan artinya adalah ikatan janji antara pemberi kerja dengan pekerja borong, secara tertulis dan berisi syarat-syarat atau ketentuan yang wajib dipatuhi bersama. Antara lain ketentuan tentang hak, kewajiban, sanksi, masa berlaku serta pengakhiran perjanjian. Penting anda ketahui, ada banyak jenis-jenis surat perjanjian kerja borongan. Bahkan tidak terbatas. Yaitu sejauh pemberi kerja memiliki keinginan untuk memborong suatu pekerjaan dan si-pemborong sepakat.
Pada umumnya sebuah surat perjanjian kerja borongan terbit setelah melalui beberapa tahap, yaitu:
- Pemberi kerja memanggil pekerja serta menjelaskan jenis pekerjaan, serta segala sesuatu yang terkait dengan pekerjaan.
- Calon pemborong menghitung anggaran biaya, lalu kemudian mengajukan penawaran harga kepada pemberi pekerjaan.
- Pemberi kerja dan calon pemborong mengadakan klarifikasi serta negosiasi harga,
- Jika belum menemukan kesepakatan, maka pekerja melakukan perhitungan ulang dan membuat jadwal negosiasi ulang. Hingga kedua belah pihak sepakat akan melaksanakan pemborongan pekerjaan.
Esensi perjanjian borongan proyek baja
Sama halnya dengan pekerjaan lainnya. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja juga harus berdasarkan perjanjian. Terkecuali bila anda menerapkan pekerjaan secara harian, maka surat perjanjian kerja borongan tidak perlu. Karena esensi perjanjian borongan adalah untuk orang-orang yang melaksanakan suatu pekerjaan secara borong.
1.Manfaat perjanjian pemborongan pekerjaan
Dengan adanya aktivitas dalam jangka yang cukup lama, melibatkan beberapa pihak serta dengan sejumlah biaya. Adalah alasan mengapa anda harus membuat perjanjian secara tertulis. Secara khusus (internal) pemborongan pekerjaan baja, manfaat surat perjanjian adalah:
- Sebagai menjamin agar hak-hak dan kewajiban kedua belah pihak terpenuhi,
- Dasar untuk mengajukan penagihan serta pembayaran borongan,
- Guna menjamin terselenggara pekerjaan sesuai dengan rencana dan kesepakatan,
- Mencegah timbulnya perselisihan selama pekerjaan berlangsung atau pada kemudian hari,
- Sebagai pedoman untuk menyelesaikan perselisihan. Apakah dengan cara kekeluargaan maupun secara hukum.
Selain 5 poin tersebut, secara eksternal surat perjanjian kerja juga berguna sebagai:
- Lampiran untuk mengajukan pendanaan proyek kepada pihak ketiga (bank),
- Persyaratan untuk mengurus jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan kerja dan seterusnya.
- Bukti (pegangan) tatkala ada pihak-pihak yang menolak pelaksanaan pekerjaan.
2.Siapa yang menerbitkan surat perjanjian kerja borongan?
Secara spesifik tidak ada ketentuan tentang siapa yang menerbitkan (membuat/menyusun) surat perjanjian kerja borongan. Apakah pemberi kerja atau pekerja/pemborong. Menurut pengalaman pada bidang konstruksi baja, kedua belah pihak memiliki hak yang sama. Namun harap anda catat, karena surat perjanjian harus bertanda tangan masing-masing pihak. Maka pemberi pekerjaan selalu menjadi Pihak Pertama. Sementara si-pemborong sebagai Pihak Kedua.
Yang menjadi kendala adalah sering terjadi kesepakatan pemborongan, tetapi kedua belah pihak tidak bisa menyusun surat perjanjian kerja borongan secara benar. Sehingga berpotensi menimbulkan miskomunikasi. Maka solusi terbaik untuk kondisi seperti ini, anda harus mencari referensi. Tetapi perlu anda ingat, referensi tersebut harus mendekati dengan konstruksi surat yang anda inginkan.
3.Macam-macam & masa berlaku perjanjian kerja konstruksi
Pengerjaan konstruksi baja ada 2 pilihan, yaitu cara borongan dan harian. Nah, ketika anda memilih untuk melaksanakan borong, maka jenis-jenis perjanjian kerjanya adalah:
- Perjanjian borongan pekerjaan fabrikasi baja,
- Perjanjian kerja borongan cat,
- Surat perjanjian borongan pemasangan rangka baja.
Sementara itu, masa berlaku masing-masing surat perjanjian tentu berbeda. Katakanlah ketiga jenis perjanjian tersebut adalah untuk melaksanakan satu proyek baja. Berarti masa berlaku dan berakhirnya perjanjian sesuai tahap-tahap pengerjaan baja. Lebih jelas, silahkan anda pelajari tentang ruang lingkup pengawasan pekerjaan konstruksi baja.
Resiko pemborongan bila tidak berdasarkan perjanjian
Telah kami singgung sebelumnya. Kendala pemborongan pekerjaan tidak hanya berasal dari internal. Tetapi juga oleh faktor eksternal. Lalu coba anda bayangkan, bila pekerjaan borong tidak berdasarkan perjanjian. Apakah akan terlaksana dengan benar, tepat waktu dan berkualitas?. Kemungkinan untuk itu pasti sangat kecil.
Itu sebabnya pemborongan konstruksi baja, selalu dengan surat perjanjian kerja borongan. Yaitu untuk menghindari resiko-resiko tindak perbuatan curang, antara lain:
- Pemberi tugas tidak melakukan pembayaran sesuai kesepakatan,
- Melakukan komplain atas pekerjaan tanpa alasan yang jelas,
- Menerapkan sanksi denda secara sepihak oleh pemberi kerja,
- Pemborong mengerjakan konstruksi asal-asalan atau tidak sesuai rencana,
- Pemborong mengurangi ukuran dan spek bahan secara diam-diam,
Selain resiko tindak perbuatan curang. Pemborongan yang tidak berdasarkan perjanjian akan mengalami kesulitan bila terjadi perselisihan antara pemberi kerja dan pekerja. Oke, semaksimal mungkin setiap perselisihan memang mengupayakan secara kekeluargaan. Akan tetapi bila cara tersebut tidak berhasil?, jangan harap penyelesaian sengketa secara hukum bisa terlaksana. Kan anda tidak memiliki surat perjanjian kerja borongan?.
Cara menyusun surat perjanjian borongan konstruksi baja
Masih tentang pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja. Tahap-tahap untuk membuat surat perjanjian kerja borongan berikut ini.
Tahap I: Mengumpulkan materi/muatan perjanjian
Yaitu seluruh kesepakatan secara lisan maupun tertulis. Selama anda melaksanakan klarifikasi dan negosiasi dengan owner atau pemberi pekerjaan. Beberapa poin penting yang anda butuhkan untuk menyusun perjanjian adalah:
- Berita Acara (BA) negosiasi harga yang terakhir. Bila terjadi beberapa tahap, maka yang tercatat adalah paling akhir.
- Jumlah borongan yang anda sepakati dengan owner. Berikut tata cara pembayaran serta syarat-syarat untuk melakukan pengajuan pembayaran.
- Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, masa pemeliharaan (retensi) serta toleransi waktu. Bila terjadi keadaan memaksa (Force Mejeure), yang mengakibatkan pekerjaan terlambat.
- Ketentuan khusus tentang bahan dan alat, yang tidak terlampir dalam RKS bangunan.
- Ketentuan mengenai harga borongan dan harga satuan pekerjaan, terkait adanya pekerjaan tambah kurang.
Tahap 2: Susunan kerangka surat perjanjian pemborongan
Ada baiknya surat perjanjian kerja borongan simple, tetapi jelas dan lengkap. Tujuannya agar mudah anda mengerti, begitu juga oleh orang-orang yang awam tentang bangunan. Untuk itu, susunan kerangka dan tips mengisi data dalam surat adalah:
- Judul surat; harus jelas dan mengisyaratkan isi perjanjian.
- Nama-nama pihak; wajib sesuai dengan identitas asli.
- Ruang lingkup pekerjaan, yaitu tata laksana atau teknis pekerjaan.
- Dasar pemborongan pekerjaan, misalnya penawaran harga dan BA negosiasi harga.
- Harga borongan final
- Time schedulle pekerjaan.
- Tata cara pembayaran dan prosedur pengajuan pembayaran
- Garansi dan masa pemeliharaan pekerjaan
- Sistem penyelesaian perselisihan
- Prosedur pengakhiran perjanjian pemborongan
Berikut silahkan perhatikan pada gambar. Adalah contoh judul surat perjanjian pemborongan, yang sangat baik. Sehingga dari judul saja, sangat mudah anda memahami konteks perjanjian.
Macam-macam sanksi atas pelanggaran perjanjian kerja
Sedikit unik mengenai sanksi kerja. Khususnya antara main kontraktor dan sub kontraktor. Ada asumsi bahwa sub kontraktor yang selalu melakukan pelanggaran perjanjian. Sehingga ketentuan mengenai sanksi lebih cenderung memberatkan sub kontraktor. Padalah main kontraktor pun berpotensi melakukan penyimpangan. Oke, hal ini mungkin bagian dari esensi perjanjian. Yang mana harus anda hadapi pada saat menjadi sub kontraktor.
Macam-macam sanksi yang termuat dalam surat perjanjian kerja borongan, secara umum ada 2 yaitu:1].Sanksi denda, dan 2].Pemberhentian pekerjaan. Namun sebenarnya ada satu lagi sanksi yang harus anda tanggung, yaitu sanksi sosial. Sanksi sosial timbul akibat menerima sanksi denda atau pemberhentian pekerjaan. Dampaknya, reputasi reputasi (track record) anda menjadi buruk bagi main kontraktor. Dan tidak mustahil masyarakat luas juga mengetahuinya.
1.Perjanjian tentang besarnya denda
Denda atau ganti rugi berlaku untuk setiap keterlambatan pekerjaan pemborongan. Main kontraktor umumnya meminta ganti rugi sebesar 1‰ (satu per mil) per hari, atas keterlambatan pekerjaan sub kontraktor. Dan bila denda tergolong besar, maka batas maksimalnya adalah 5% dari jumlah borongan. Teknisnya, main kontraktor akan memotong sejumlah ganti rugi dari borongan anda.
Contoh menghitung denda seperti berikut. Misalnya anda melaksanakan cat dasar baja, dengan borongan sejumlah Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta Rupiah). Tetapi karena sudah telat, maka anda menerima sanksi denda sebesar Rp 25.000/hari. Tetapi jika keterlambatan telah berlangsung lama, maka batas denda adalah Rp 1.250.000,- Pertanyaan, bagaiman bila ganti rugi melebihi 5%..?
2.Pemberhentian pekerjaan dan perjanjian kerja
Keterlambatan pekerjaan yang melebihi batas denda 5%, adalah salah satu contoh pelanggaran serius. Yang wajib anda hindari, supaya main kontraktor tidak memberhentikan pekerjaan anda. Pemberhentian pekerjaan sama artinya dengan mengakhiri perjanjian kerja. Bila hal itu terjadi, maka ada konsekuensi akan anda hadapi. Selain karena keterlambatan, pengakhiran surat perjanjian kerja borongan bisa terjadi karena:
- Sub kontraktor pailit. Dan secara suka rela mengajukan petisi kepailitan. Kemudian menyerahkan/mengembalikan pelaksanaan pekerjaan kepada main kontraktor.
- Sub kontraktor tidak memulai pekerjaan. Padahal sudah menandatangi dan menerima surat perjanjian kerja borongan.
- Pemborong melarikan diri.
[Penutup]: SPK singkatan dari Surat Perjanjian atau Perintah Kerja?
Banyak singkatan-singkatan yang kita temui terkait proyek konstruksi. Namun beberapa singkatan tersebut tidak memiliki kepanjangan yang jelas, misalnya SPK. Tahukah anda kepanjangan SPK?. Surat Perintah Kerja atau Surat Perjanjian Kerja?. Jelas sampai saat ini tidak ada ketentuan yang baku. Faktanya istilah ini sudah terlanjur populer bagi tukang konstruksi baja. Oke, terlepas judul surat perjanjian atau perintah kerja. Sangat penting adalah susuan kerangka dan muatan/isi surat.
Mungkin sudah saatnya menghilangkan istilah SPK dari dunia proyek. Dan perlu membiasakan diri dengan tulisan yang lengkap. Atau dengan kata lain jangan dengan singkatan. Sebab pada bidang industri otomotif, istilah SPK juga familiar. Tetapi dengan pengertian yang jauh beda dengan proyek pembangunan. Semoga sukses.