Metode Pengawasan Proyek Konstruksi Baja Masa Kini

pengawasan proyek konstruksi baja wajib terlaksana secara tepat dan cepat

Metode pengawasan proyek konstruksi wajib terlaksana dengan tepat dan cepat. Kalau tidak, proyek tersebut pastinya tidak selesai tepat waktu, tidak berkualitas dan tidak sesuai anggaran. Apakah anda menginginkan hal itu?. Tentu tidak. Apapun peran anda dalam sebuah proyek, pasti mengharap agar pelaksanaan proyek berjalan lancar dan sukses. Jangankan sang pengawas, tukang pun tentunya berharap demikian.

Tujuan dan sasaran melaksanakan pengawasan proyek

Pengawasan proyek konstruksi baja artinya pelaksanaan fungsi kontrol/kendali terhadap mutu pekerjaan, serta kinerja tukang konstruksi baja. Dalam sistem organisasi perusahaan kontraktor, yang bertugas melakukan pengawasan adalah pelaksana. Namun begitu, pihak owner tentu melakukan pengawasan internal. Yaitu dengan menugaskan MK (Manajemen Konstruksi), sebagai perpanjangan tangan.

Tujuan pelaksanaan pengawasan proyek konstruksi baja, ada 6 yaitu:

  1. Supaya kualitas konstruksi baja sesuai ketentuan,
  2. Agar pemakaian material baja efektif dan efisien,
  3. Supaya penggunaan alat-alat kerja tepat dan benar,
  4. Untuk mengontrol pengeluaran/alokasi biaya,
  5. Agar anda mengetahui progress pekerjaan,
  6. Memastikan pekerjaan berjalan sesuai time schedulle.

Adapun sasaran pengawasan proyek konstruksi baja adalah menemukan dan menyatakan terjadinya penyimpangan, dari rencana dan target untuk pelaksanaan fabrikasi, pengecatan serta pemasangan baja. Untuk itu merekomendasikan agar melalukan perbaikan segera, dengan catatan harus menghindari pemborosan/penambahan biaya.

Pentingnya mengawasi pekerjaan tukang

Ada opini negatif yang berkembang terhadap kinerja tukang. Walau belum sepenuhnya benar, namun secara psikologis mindset itu, sangat merugikan pekerja bangunan. Sebab kepercayaan pemberi pekerjaan terhadap tukang menjadi berkurang. Hal itu pula yang menjadi alasan, supaya metode pengawasan proyek konstruksi baja terlaksana secara ketat.

1.Alasan mengawasi tukang konstruksi baja harian

Seorang pengawas proyek yang profesional harus mampu mengelola opini. Tujuannya supaya kepercayaan diri tukang tetap kuat. Dan fokus pada pekerjaan. Singkatnya, sebagai pengawas anda harus mengontrol pekerjaan, tetapi anda juga harus sebagai pengayom pekerja. Apakah mampu?.

Berikut adalah opini publik, yang terlanjur beredar terhadap tukang harian, yaitu:

  1. Disiplin rendah; tidak mempergunakan waktu secara efektif
  2. Kurang bertanggungjawab; bekerja giat ketika dalam pengawasan yang ketat
  3. Kurang inovatif; selalu menunggu instruksi/perintah, baru bertindak.
  4. Kerja lambat; dengan tujuan agar upah harian lebih besar.

2.Alasan mengawasi terhadap tukang konstruksi borongan

Sementara opini terhadap tukang yang borongan, berikut ini:

  1. Kualitas pekerjan buruk; berorientasi pada penyelesaian bukan pada mutu pekerjaan.
  2. Tidak fokus pada satu proyek; sering merangkap pekerjaan dengan proyek lain.
  3. Komunikasi kurang baik; ingin terhindar dari komplain.
  4. Biaya borongan mahal; supaya mendapatkan hasil yang besar.

Sekali lagi, sejauh mana kebenaran opini tersebut tidak menjadi permasalahan. Tetapi dengan adanya persepsi-persepsi tersebut, justru menjadi warning bagi pengawas proyek. Paling tidak, supaya anda tahu tentang perilaku-perilaku buruk tukang. Dan bisa menerapkan metode pengawasan proyek konstruksi ini.

Ruang lingkup pengawasan pekerjaan konstruksi baja

Memahami tentang metode pengawasan proyek konstruksi baja, sangat panjang. Dan sedikit lebih rumit ketimbang pekerjaan bagunan yang lain. Karena pekerjaan konstruksi baja ada 3 tahap, serta berlangsung pada 2 lokasi. Tahap pertama adalah fabrikasi. Pekerjaan ini berlangsung pada workshop. Tahap kedua yaitu pemasangan komponen/rangka baja. Berlangsung pada proyek. Dan yang ketiga adalah pengecatan. Nah, pengecatan baja berlangsung pada 2 tempat, yaitu workshop maupun proyek.

Dengan adanya 3 tahap pengerjaan pada 2 lokasi kerja yang berbeda. Berarti anda membutuhkan minimal 2 orang pengawas. Seorang pengawas bertugas pada workshop. Sementara yang satu lagi pada proyek. Dengan catatan, masing-masing pengawas mendapat tugas rangkap, yaitu mengawasi pengecatan baja. Namun agar metode pengawasan berjalan baik, maka sebaiknya pengawas 3 orang. Korelasi antara lokasi kerja, tahap-tahap pekerjaan baja dan jenis-jenis pengawasan. Agar lebih jelas, silahkan anda perhatikan pada gambar berikut.

ruang lingkup dan jenis-jenis pengawasan pekerjaan konstruksi baja

Jenis-jenis pengawasan proyek konstruksi baja

Sistem pengawasan proyek konstruksi baja ada 4 macam, yaitu:1].Preventif, 2].Komperatif, 3].Represif, dan 4].Verifikatif. Lebih jelas tentang implementasi jenis-jenis pengawasan, berikut ini kami uraikan masing-masing untuk satu jenis pekerjaan.

1.Praktik pengawasan preventif untuk kerja fabrikasi

Pengawasan preventif, artinya pengawasan yang berlangsung sebelum proyek mulai. Yang bertujuan untuk mengantisipasi, sekaligus mencari solusi terhadap hal-hal, yang berpotensi mengganggu kelancaran kerja. Sementara itu, fungsi pengawasan preventif fabrikasi baja, artinya mencegah timbulnya penyimpangan-penyimpangan selama proses fabrikasi.

Macam-macam indikasi penyimpangan pra fabrikasi konstruksi baja, terdiri dari:

  1. Spesifikasi bahan/material baja tidak sesuai dengan RKS Baja,
  2. Pelaksanaan fabrikasi acak atau tidak sesuai metode kerja,
  3. Tata letak material pada workshop tidak teratur,
  4. Tukang yang melaksanakan fabrikasi sering gonta-ganti.

2.Implementasi pengawasan komperatif untuk pengecatan baja

Pengawasan komperatif pengecatan baja, artinya mengawasi pelaksanaan pengecatan baja, mulai dari pengecatan dasar hingga finishing cat. Lalu membandingkan hasil pengecatan dengan rencana/target. Fungsi pengawasan komperatif berjalan baik, apabila anda memahami indikasi-indikasi penyimpangan pengecatan baja, yaitu:

  1. Material cat belum mendapat persetujuan pengawas,
  2. Bahan cat (merek, warna dan pengencer) cat tidak sesuai dengan spesifikasi,
  3. Mutu dan ketebalan cat tidak sesuai dengan ketentuan,
  4. Tidak memiliki metode pelaksanaan kerja cat
  5. Tukang cat masih amatir.

3.Praktik pengawasan represif untuk pemasangan konstruksi

Pengawasan represif pemasangan konstruksi baja maksudnya adalah pemeriksaan hasil pemasangan komponen/rangka baja, yang berlangsung setelah pekerjaan tersebut selesai terlaksana. Metode pengawasan represif, hampir sama dengan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP). Yaitu laporan prestasi pekerjaan akhir, yang berguna sebagai syarat pengajuan progres.

Agar fungsi pengawasan represif maksimal, berikut ini indikasi penyimpangan pemasangan kontruksi baja, yakni:

  1. Perkerasan sambungan baut konstruksi tidak sempurna,
  2. Terdapat baut yang belum terisi pada lubang sambungan.
  3. Pemasangan komponen/rangka baja tidak lurus,
  4. Beberapa komponen baja yang belum terpasang,
  5. Memaksakan pemasangan baja secara manual,
  6. Pekerja tidak disiplin menggunakan APD.

4.Praktik pengawasan verifikatif proyek konstruksi baja

Pengawasan verifikatif artinya mengawasi suatu kegiatan yang berkaitan dengan keuangan dan pengadaan material. Sistem pengawasan verifikatif proyek konstruksi baja berarti mengadakan pemeriksaan terhadap upah kerja, pengadaan bahan dan alat kerja. Untuk menerapkan praktek pengawasan jenis ini, anda wajib memahami indikasi penyalahgunaan anggaran. Simak berikut penjelasannya pada tiap-tiap

Indikasi penyimpangan pemberian upah sistem harian, yaitu:

  1. Besar upah tidak sesuai kesepakatan,
  2. Penambahan tukang tanpa sepengetahuan pengawas,
  3. Terjadi peningkatan jam lembur secara signifikan,
  4. Pembayaran upah tidak seimbang dengan hasil/target kerja.

Sementara itu, untuk biaya melaksanakan borongan tenaga. Macam-macam indikasi penyimpangan terdiri dari:

  1. Bas borong jarang stand by pada proyek,
  2. Tukang sering mengajukan kas bon uang makan,
  3. Jumlah tenaga kerja tidak konsisten,
  4. Pengajuan pembayaran/upah borongan tidak sesuai prestasi kerja,
  5. Pembayaran upah borongan melebihi kesepakatan.

Terakhir pengawasan verifikatif untuk pengadaan bahan dan alat kerja. Kemungkinan penyimpangan terjadi dari tanda-tanda berikut:

  1. Banyak bahan yang sisa dan tidak terpakai,
  2. Pemakaian bahan telah melebihi rencana,
  3. Pengajuan penambahan bahan tidak menyertakan gambar,
  4. Adanya item bahan yang tidak sesuai dengan gambar,
  5. Permintaan alat-alat kerja tidak berdasarkan metode kerja,
  6. Alat kerja banyak yang menganggur,
  7. Laporan biaya operasional alat tidak lengkap.

[Penutup] Mengawasi pekerjaan adalah tanggungjawab bersama

Demikian penjelasan kami mengenai metode pengawasan proyek kontruksi baja. Semoga melalui penjabaran ini, para pengawas proyek, mandor atau bas borong bisa bekerja sama dalam hal pengawasan. Kami sependapat fungsi pengawasan proyek berjalan baik, bila terjadi kerjasama antara pengawas dan mandor/bas borong. Bila tidak, bisa mengakibatkan terjadinya penyimpangan. Untuk kasus ini jangan salahkan tukang konstruksi baja.

Pertanyaan, apakah pengawasan berfungsi dengan baik ketika menemukan pelanggaran-pelanggaran?. Menjawab pertanyaan ini, kami tidak sependapat. Sebaiknya pengawasan itu berlangsung, justru pada saat tidak menemukan penyimpangan. Karena menurut kami prioritas fungsi pengawasan adalah tindak antisipasi. Bukan pada pengendalian situasi yang telah menyimpang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!