Diantara teman-teman mungkin sudah tidak asing dengan balok baja WF. Tapi apakah sudah tahu jenis, dan kegunaannya pada bangunan?. Sangat banyak loh. Bila 2 hal tersebut sudah Anda pahami. Tentu belum cukup. Harunya mengetahui pula letak pemasangannya. Apakah sudah tepat guna, dan tepat sasaran.
Pengertian balok, jenis bahan dan kegunaan
Balok adalah sebuah struktur bangunan yang terpasang secara horizontal, atau dengan kemiringan tertentu pada pondasi, tiang kolom atau rangka atap. Berdasarkan jenis bahan, balok terdiri dari 3 macam. Yakni kayu, beton dan baja. Material balok yang terbuat dari baja, jenisnya juga bermacam-macam. Salah satunya adalah WF.
Sama halnya dengan balok yang lain. Balok baja WF berguna untuk memberi keseimbangan pada konstruksi. Dengan cara menahan dan mendistribusikan beban bangunan, kepada struktur yang lebih besar darinya. Sehingga bangunan tetap kokoh, serta dapat berfungsi dengan baik, aman dan nyaman.
Pengetahuan dasar tentang baja profil WF
WF atau sering juga disebut IWF, bentuknya menyerupai huruf H. Bagian tepi profil, yang terletak pada sisi kanan dan kiri disebut sebagai flange, atau sayap. Dengan kode ukuran B, dan tebal bahan dengan simbol t2. Flange sering pula di asumsikan sebagai lebar WF.
Sementara bagian tengah WF disebut web. Atau dalam istilah lokal (Jawa) terkenal dengan “ati”. Kode ukuran profil WF yang ini adalah H. Serta t1, untuk tebal bahan. Dan, web oleh beberapa tukang bangunan di sebut sebagai tinggi WF.
Bentuk profil WF seperti gambar terlampir. Sedangakan ragam ukuran, berat bahan, serta luas penampang. Dapat Anda temukan dalam tautan ini. Jenisnya sangat banyak bukan?. Maka dari itu, tak salah kalau termasuk material struktural yang terbaik. Karena pengerjaannya jauh lebih mudah daripada beton bertulang.
Ragam jenis balok IWF
Jenis-jenis balok baja WF dapat di kategorikan berdasarkan: 1].Fungsi, 2].Ukuran, 3].Letak pemasangan, dan 4].Sifat/karakteristik balok. Satu per satu penjelasannya seperti ini.
A. Balok WF menurut fungsinya
Berdasarkan fungsinya balok WF terdiri dari:
- Balok induk, atau balok utama. Ciri-cirinya adalah paling besar, dan bentang paling lebar diantara segala balok yang ada. Serta beban yang diterima oleh balok adalah paling besar. Oleh sebab itu, disebut sebagai balok utama.
- Balok pembagi. Adalah balok yang berfungsi untuk mendistribusikan beban ke beberapa balok utama. Sehingga beban bangunan tidak terpusat pada satu tempat.
- dan balok pengaku. Yakni balok tambahan pada satu bidang konstruksi. Berfungsi sebagai penguat balok yang telah ada sebelumnya.
1. Sifat-sifat balok pengaku
Pengaku, atau sering disebut balok penguat. Pada konstruksi baja, sifatnya ada 2 yaitu: permanen atau sementara. Pemasangan pengaku untuk sementara waktu, disebabkan adanya kegiatan khusus pada bangunan. Sehingga mempengaruhi kekuatan struktur bangunan. Maka untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan, dipasang balok perkuatan.
2. Fungsi balok pengaku permanen
Sementara pemasangan balok baja WF secara permanen. Dari awal selalu direncanakan bersamaan dengan struktur bangunan yang lain. Dengan tujuan agar pengerjaannya pun dapat dilakukan bersama-sama. Kecuali terjadi (misalnya) kegagalan konstruksi. Dan mengharuskan pemasangan balok susulan, sebagai pengaku.
B. Ragam jenis ukuran balok IWF
Menurut tabel baja, ukuran WF ada sebanyak 20 macam. Yaitu WF 100 hingga WF 800. Namun, yang cocok untuk balok adalah 15 jenis saja. Yaitu WF 150 sampai WF 600 saja. Itu pun sudah termasuk ukuran non standar. Lebih lengkapnya dapat Anda lihat pada tabel WF.
i. Perbedaan WF standar dan non standar
WF standar artinya dimensi material WF yang sesuai dengan ketentuan, serta dalam ukuran yang normal. Sedangkan WF non standar adalah profil WF yang memiliki ukuran lebih kecil dari ukuran normal. Contoh ukuran standar adalah WF 350x175x7x11. Sementara non standar yaitu WF 346x174x6x9. Perhatikan setiap angka yang terdapat pada dimensi material. Semua berbeda bukan?.
ii. Kelemahan WF non standar
Hati-hati menggunakan balok baja WF non standar!. Karena dimensi material (H x B x t1 x t2) seluruhnya berkurang dari ukuran normal. Mengakibatkan kekuatan baja tidak maksimal. Selain mengalami puntir/lendut, juga rawan lengkung. Maka dari itu, bilamana tidak terpaksa. Sebaiknya jangan digunakan. Toh selisih tonase dengan material yang normal tidak begitu jauh.
Karena ukurannya yang rada nanggung. Oleh para tukang konstruksi. Kelompok material yang satu ini sering disebut WF banci. Hehe.. benar demikian. Pengurangan pada tinggi profil (H) ada 2 macam, yakni 2 dan 4 milimeter. Lebar sayap (flange), hanya berkurang 1 milimeter. Sedangkan t1 dan t2 sangat bervariasi.
iii. WF yang paling populer untuk membuat balok
Berikut daftar material WF yang populer untuk pekerjaan balok:
- WF 150x75x5x7
- WF 200x100x5,5×8
- IWF 250x125x6x9
- IWF 300x150x6,5×9
- WF 350x175x7x11
- WF 400x200x8x13
Selain 6 macam ukuran tersebut, jarang digunakan. Kecuali untuk pekerjaan khusus. Atau karena memanfaatkan stok material. Sementara itu, balok baja WF yang standar adalah bentang 2; 3; 4; 6 dan 8 meter. Diluar ukuran tersebut sebenarnya tidak masalah. Hanya kemungkinan besar mengakibatkan waste yang cukup banyak.
C. Letak pemasangan balok pada bangunan
Seperti telah disinggung sebelumnya. Letak pemasangan balok pada bangunan bermacam-macam. Antara lain:
- Di atas bangunan. Misalnya gondola, girder, regel dan balok separator lift.
- Di tengah struktur bangunan. Misalnya balok dak, kantilever, gelagar dan sebagainya.
- dan di bawah/dalam tanah. Contohnya sloof.
Semua balok tersebut dapat menggunakan material WF. Kecuali sloof. Alasannya, karena material baja mudah korosi. Sementara pemasangan sloof selalu bersinggungan dengan tanah. Kalau tidak. Sebenarnya tidak menjadi masalah. Karena untuk mencegah balok baja WF, agar tidak berkarat. Sangat mudah. Yakni degan cara mengecat. Menggunakan cat zinc chromate. Atau dengan memberi lapisan galvanis. Permasalahan selesai.
D. Macam-macam balok berdasarkan karakteristik
Berdasarkan karakteristiknya, balok dapat dibedakan menjadi 6 macam, yaitu:
1. Balok sederhana
Sesuai namanya, karakteristik balok sederhana tergantung jenis bahan yang digunakan. Kalau terbuat dari beton, balok sederhana sering disebut dengan balok praktis. Yaitu balok yang memiliki 2 buah titik tumpu. Berada pada kolom praktis. Atau bisa juga langsung pada kolom struktur.
Namun, bilamana terbuat dari baja WF. Tumpuan balok sederhana bermacam-macam. Berada pada kolom atau balok beton. Serta kolom atau balok baja. Metode pemasangannya bagaimana?. Apakah sama?. Tidak.
Pemasangan balok baja WF pada bangunan gedung, selalu dibuat menjadi satu kesatuan dengan struktur yang lain. Beda dengan jembatan. Tumpuan balok dibuat 2 macam. Satu dengan posisi bebas berotasi. Sedangkan satu lagi dalam keadaan statis. Atau yang terkenal istilah tumpuan rol dan sendi.
Maka dari itu, tidak tepat kalau reaksi, pergeseran, serta momen yang terjadi pada balok sederhana, disebut tidak berkiatan dengan bentuk penampang, dan material yang digunakan. Masak iya?. Logika dimana?. Apakah karena disebut balok sederhana?. Maka mengabaikan hal-hal yang terjadi, dan berkiatan dengan material balok?.
2. Balok kantilever
Atau balok konsol adalah balok yang diproyeksikan untuk memikul beban hanya dengan mengandalkan 1 tumpuan. Sementara ujung balok yang satunya dalam posisi bebas. Alisa tidak memiliki penyangga, atau tumpuan.
Implementasi balok baja WF untuk kantilever selalu disertai dengan pemasangan voute. Tindakan ini dilakukan untuk mengurangi lendut pada bagian unjung balok. Dengan demikian, kantilever menjadi kuat dan kokoh. Hal yang sama juga sering diterapkan pada kantilever beton. Tapi bukan menggunakan material baja. Melainkan cor beton.
3. Balok teritisan
Merupakan satu kelompok dengan balok sederhana. Namun, balok teritisan bentuknya pipih dan memanjang. Umumnya terpasang pada ujung balok kantilever, atau dak beton. Dengan tujuan sebagai tutup, sekaligus penguat bagian tepi dak. Contohnya seperti gambar berikut.
Berdasarkan gambar tersebut. Balok teritisan pantas disebut dengan lisplang. Karena pemasangannya sering dilakukan di tepi bangunan. Serta berkaitan dengan atap. Sependapat bukan?. Bisa koq, lisplang berbentuk [terbuat dari] balok.
4. Balok dengan ujung yang tetap
Yaitu balok yang kedua ujungnya dikaitkan dengan kuat pada struktur bangunan. Sehingga terkunci, dak tidak bergerak sedikit pun. Walau terjadi momen yang besar pada balok. Contohnya balok beton bertulang. Serta balok baja WF yang digunakan untuk dudukan mesin. Dan railway untuk hoist crane.
5. Bentang tersuspensi
Yaitu balok yang bisa bergerak secara naik turun, layaknya memiliki suspensi (per). Dalam ambang ambang batas yang aman. Melalui perhitungan struktur bangunan yang cermat. Sementara itu, balok ter-suspensi ditopang oleh 2 titik tumpu. Dengan konstruksi sambungan join pin, dan momen nol.
6. Balok menerus
Atau sering disebut balok kontinu. Karena panjangnya tidak terbatas. Yaitu sebuah balok yang melewati lebih dari 2 buah titik tumpu. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kekuatan balok semakin besar. Serta momen yang terjadi pada balok semakin kecil. Karena dapat disalurkan pada beberapa struktur bangunan yang di lewati.
[Penutup] Kelebihan dan kekurangan material IWF
Baja WF menjadi pilihan terdepan untuk struktur bangunan, karena memiliki banyak kelebihan. Yaitu:
- Multi fungsi. Selain sebagai material struktural. WF juga berguna untuk membuat tangga.
- Pilihan ukuran sangat banyak,
- Pengerjaan/pemasangan sangat mudah,
- Tahan lama dan kuat,
- Dapat digunakan berulang-ulang (recycle),
- Perawatan mudah.
Sedangkan kelemahan material berbentuk huruf H ini adalah:
- Mudah berkarat.
- Relatif mahal. Terutama semenjak pandemi covid-19.
- Waste sangat banyak.
Demikian penjelasan tentang jenis-jenis balok baja WF, serta hal-hal yang terkait dengannya. Antara lain kegunaan, bentuk dan ukuran material, letak pemasangan, karakteristik, serta kelebihan dan kekuranganya. Semoga bermanfaat.