Pada pekerjaan konstruksi beton ada 2 macam tiang kolom. Yakni kolom praktis dan struktur. Dari segi bentuk, bahan, komponen, serta metode pengejaan. Kedua kolom tersebut relatif sama. Namun, sebenarnya memiliki banyak perbedaan. Apa saja?. Selengkapnya akan Anda temui dalam artikel ini. Silahkan baca sampai tuntas iya!.
Bedanya kolom praktis dan kolom struktur
Esensi kolom praktis dan struktur pada suatu bangunan gedung, dapat di analogikan seperti anak dan ibu. Sama halnya dengan konstruksi baja dan arsitektur. Saling berhubungan, dan membutuhkan. Salah satu diantaranya tidak ada, konstruksi bangunan menjadi kurang kuat dan kokoh. Contoh kolom struktur beton seperti gambar terlampir.
Perbedaan kolom praktis dan kolom struktur terletak pada 12 hal ini, yaitu:
1. Fungsi kolom
Kolom struktur beton berfungsi sebagai penopang, sekaligus menjadi salah satu rangka utama pada bangunan. Sebagai penopang, kolom struktur harus mampu memikul yang terjadi pada bangunan. Dan segera meneruskannya pada pondasi. Dengan demikian, konstruksi bangunan akan tetap kokoh dan stabil.
Sedangkan sebagi rangka, kolom struktur berguna sebagai batas bangunan, atau ruangan. Maka dari itu setiap menentukan kebutuhan ruang. Selalu mempertimbangkan letak kolom struktur. Supaya tidak tidak berada ditengah ruangan. Atau sebaliknya. Ruangan mengakibatkan posisi kolom menjadi tidak tepat.
Mengenai fungsi kolom praktis tidak perlu kami jelasakan lagi disini. Karena 3 buah artikel sebelumnya, telah mengulas mengenai elemen dinding tersebut. Secara khusus, bagian terakhir adalah membahas tentang pembelian besi kolom praktis.
2. Tumpuan tiang beton
Perbedaan kolom praktis dan struktur yang cukup signifikan adalah dalam hal tumpuan. Tumpuan kolom praktis pada bangunan tidak bertingkat adalah balok sloof. Sementara pemasangan pada bangunan bertingkat (lantai 2 dan seterusnya, adalah di atas balok strukur, atau lantai beton.
Sementara itu, pemasangan kolom struktur selalu berada tepat di atas pondasi. Minimal pondasi cakar ayam. Namun sering pula pada pondasi sumuran, bore pile, atau tiang pancang. Tergantung jenis pondasi bangunan. Tapi penting Anda ketahui, pemasangan pondasi harus mengikuti posisi kolom struktur. Artinya setelah diketahui letak pemasangan kolom struktur, baru dapat ditentukan dimana titik pemasangan pondasi.
3. Ukuran kolom cor
Dari penjelasan tentang fungsi dan letak pemasangan (tumpuan), jelas ukuran kolom praktis dan struktur sangat jauh berbeda. Apalagi pada gedung bertingkat. Kalau pada bangunan rumah 1 lantai, memang hampir sama. Tapi dari letak pemasangan dapat dibedakan mana kolom praktis, dan mana kolom struktur.
4. Bentuk kolom
Pada umumnya bentuk (penampang) kolom beton adalah kotak. Dan adapula yang menyerupai huruf L dan T. Namun demikian, secara khsusus kolom struktur bentuk-bentuknya lebih bervariasi. Ada yang bulat, segi 6 dan segi 8. Hal itu disebabkan karena pemasangan kolom struktur selalu berkaitan erat dengan arsitektur bangunan. Bukan pada elemen bangunan. Seperti yang terjadi pada kolom praktis.
5. Kelas mutu beton
Mutu beton untuk kolom praktis dan struktur sangat jauh berbeda. Kolom struktur minimal menggunakan K-250. Sedangkan mutu beton untuk kolom praktis paling banter K-225. Atau mungkin lebih rendah. Yakni K-200 atau K-175. Kualitas mutu beton umumnya dipengaruhi oleh fungsi, dan tinggi kolom. Oleh sebab itu, harus melalui analisa struktur. Guna mencegah hal-hal yang tidak di inginkan.
6. Komponen besi tulangan
Artinya material-material yang dibutuhkan untuk membuat besi tulangan untuk tiang kolom. Besi tulangan kolom praktis, sangat sederhana. Sesuai namanya. Praktis, alias simple. Yaitu terdiri dari:
- 4 buah besi tulangan utama,
- Sengkang atau begel.
- Kawat bendrat. Sebagai pengikat antara tulangan utama dan begel.
Sedangkan besi tulangan untuk kolom struktur jauh lebih kompleks. Selain 4 komponen diatas, ada pula tambahan beberapa tulangan, pinggang, tulangan susut, bahkan begel ekstra. Seperti terlihat pada gambar berikut. 2 buah bentuk kolom beton. Yakni bulat dan persegi.
Contoh kolom beton persegi ini digunakan untuk struktur bangunan lantai 9. Pada sebuah universitas ternama di Jawa Barat. Sekarang tengah dalam proses konstruksi. Sedangkan kolom bulat tersebut. adalah pilar pintu gerbang sebuah kawasan perumahan cluster di Semarang.
7. Spesifikasi besi tulangan
Perbedaan selanjutnya antara kolom praktis dan struktur, adalah mengenai spesifikasi besi tulangan. Untuk tulangan pada kolom praktis umumnya menggunakan besi beton polos. Sebab tidak memikul beban yang besar. Adapun penentuan diameter besi beton pada umumnya dilakukan berdasarkan pengalaman.
Sementara untuk kolom struktur, semua tulangan wajib memakai besi beton ulir. Termasuk begel. Dan penentuan ukuran material harus berdasarkan perhitungan struktur yang tepat. Kalau tidak?!. Dapat mengakibatkan kegagalan struktur bangunan.
8. Pengadaan besi tulangan kolom
Besi tulangan untuk kolom praktis dapat dibuat sendiri. Oleh tukang dilapangan. Namun bisa juga membeli jadi, di toko/suplier bahan bangunan. Karena banyak tersedia, dan siap pasang. Tips membeli besi tulangan dapat Anda baca melalui tautan ini.
Namun, besi tulangan untuk kolom struktur tidak ada di jual jadi. Oleh sebab itu, selalu di kerjakan sendiri di lapangan (site/proyek). Dan ditangani oleh tukang besi yang berpengalaman. Mengingat kegunaan kolom yang sangat urgent, dan vital.
9. Bekisting yang digunakan
Bedanya kolom praktis dan struktur terlihat pula dari bekisting. Agar kolom struktur menarik. Dan hasil pengecoran sempurna. Syaratnya adalah menggunakan bekisting yang bagus. Terbuat dari papan, atau multipleks. Lengkap dengan penguat yang terbuat dari kayu usuk. Material-material tersebut harus dalam keadaan baru. Dan kegunaannya memang ditujukan untuk membuat bekisting kolom struktur.
Sementara, bekisting untuk kolom praktis bisa menggunakan papan, atau triplek bekas. Jumlahnya hanya 2 macam. Yaitu terpasang pada sisi kanan, dan kiri kolom. Sedangkan sisi yang lain adalah memanfaatkan dinding bangunan, yang telah terpasang sebelumnya.
10. Proses pengecoran
Proses pengecoran kolom praktis selalu dilaksanakan bersamaan dengan pemasangan dinding. Serta dilakukan secara bertahap, dan manual. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk efisiensi biaya. Dan ternyata sangat efektif. Serta kualitas kolom tetap bagus.
Sedangkan mengecor kolom struktur harus menggunakan mixer beton, dan serentak. Artinya sebuah kolom struktur harus selesai di cor pada saat itu juga. Jangan bertahap, atau ada jeda waktu. Walau hanya beberapa menit, atau jam. Karena dapat mempengaruhi kualitas beton.
11. Proses finishing kolom beton
Finishing kolom praktis dan struktur juga berbeda. Dari segi waktu, maupun material yang digunakan. Proses finishing kolom praktis dilakukan setelah pekerjaan dinding selesai. Dan memakai bahan yang sama untuk finishing dinding. Umumnya adalah plester, aci dan cat tembok.
Sementara finishing kolom struktur dapat dilakukan kapan saja. Karena tidak ada kaitannya dengan elemen bangunan yang lain. Pula tidak perlu di plester. Melainkan langsung aci dan cat. Oh iya!, selain cat tembok. Tampilan akhir kolom struktur juga dapat dilakukan dengan memasang ACP, keramik, atau batu tempel. Mengikuti gambar arsitektur bangunan.
12. Kekuatan pilar beton
Berdasarkan penjelasan 11 poin di atas. Jelas kolom struktur jauh lebih kuat, daripada kolom praktis. Bahkan dari semua konstruksi beton. Karena beban yang harus dipikul memang besar. Maka dari itu, sering disebut sebagai induk dari segala konstruksi.
Pentingnya memahami perbedaan tiang beton
Memahami perbedaan kolom praktis dan struktur, ternyata bermanfaat juga untuk proses perancangan bangunan. Sebab perbedaan nomor 1 sampai 12. Berkaitan satu sama lain. 12 poin ini harus Anda terapkan pula pada gambar struktur bangunan. Melalui keterangan dan kode gambar. Maupun metode kerja yang akan dibuat.
Dengan demikian, kesalahan ketika melaksanakan pekerjaan konstruksi beton, dapat terhindar. Semoga bermanfaat.