Eksistensi RKS Proyek Bangunan Pada Proses Konstruksi

Banyak yang belum paham sepenuhnya tentang eksistensi RKS proyek bangunan, hal itu sangat wajar sebab beragam informasi yang dapat kita gali dari dokumen yang satu ini. Hal ini juga yang kami jadikan motivasi sehingga mengangkat kembali topik ini pada artikel bagian yang ke-2, yaitu sebagai lanjutan dari artikel pertama yang berisi tentang pemahaman dasar Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Bangunan.

Jika kita berbicara tentang eksistensi sebuah RKS pada proyek bangunan, maka beberapa pertanyaan akan muncul. Salah satunya pertanyaan, kapan dokumen ini mulai berlaku pada sebuah proses konstruksi dan kapan dapat kita nyatakan berakhir. Dan masih banyak pertanyaan lagi, yang semuanya berhubungan dengan keberadaan dokumen ini terhadap sebuah bangunan. Berikut ini akan kita bahas lebih dalam dan berharap semoga anda menikmati bacaan yang kami sajikan ini, serta dapat memberi jawaban atas keingintahuan anda mengenai eksistensi RKS dalam proyek.

Proyek bangunan rumah tinggal

Keberadaan mula-mula RKS proyek bangunan

Berdasarkan pengalaman kami yang terlibat juga dalam perencanaan dan perancangan bangunan, asal-usul RKS untuk sebuah proyek bangunan tidak terlepas dari KAK (Kerangka Acuan Kerja) proyek, atau kita kenal dengan istilah TOR (Term of Reference). Dengan kata lain dalam pembuatan sebuah RKS bangunan, selalu kita lakukan mengacu pada KAK yang telah ada sebelumnya.

Nah, kini mungkin anda akan bertanya apa itu KAK proyek?, bagaimana isinya serta siapa saja yang terlibat dalam pembuatannya?. Wah, ini yang kami sebut pada awal bahwa membahas eksistensi RKS proyek bangunan akan memunculkan banyak pertanyaan. Hal itu bagus, selain untuk menambah pengetahuan kita mengenai bangunan. Juga bertujuan agar kita memahami bahwa semua dokumen yang ada dalam proses konstruksi saling berhubungan satu sama lain. Silahkan anda baca artikel mengenai Istilah-istilah Dalam Proyek Konstruksi.

1.Sepintas tentang KAK bangunan

Penting kita ketahui KAK proyek bangunan berarti suatu dokumen yang berisi tentang rencana yang akan dilakukan oleh pemilik proyek (owner). Untuk selanjutnya perlu tindaklanjut dari arsitek yang ditunjuk sebagai perencana (konsultan), yaitu dengan melaksanakan perancangan desain/gambar sesuai apa yang diharapkan pemberi pekerjaan. Perlu kita ketahui yang dimaksud dengan pemberi pekerjaan adalah sama atau mewakili pemiliki proyek.

Jadi dalam pembuatan KAK proyek khusunya bangunan swasta, agar kita tahu pihak-pihak yang terlibat adalah owner dan arsitek. Sementara untuk proyek-proyek BUMN pada umumnya pihak pemerintah terwakilkan oleh sebuah badan, yang sering kita dengar dengan istilah MK (Manajemen Konstruksi). Adapun awal keterlibatan 2 pihak ini dalam proses konstruksi dapat anda perhatikan pada gambar 1.

2.Hubungan KAK dengan RKS bangunan

Selain memuat tentang rencana pembangunan, KAK proyek bangunan juga berisi data tentang batas maksimum anggaran biaya, rencana struktur organisasi/panitia pembangunan, rencana waktu pelaksanaan, lokasi proyek. Serta informasi-informasi lain yang perlu bagi sang arsitek dalam proses perancangan.

Hubungannya dengan pembuatan RKS proyek bangunan, semua data KAK tersebut kemudian kita masukkan dalam kerangka persyaratan umum RKS. (Silahkan baca artikel bagian 1, yaitu mengenai data-data yang tercantum dalam RKS). Adapun bagian persyaratan teknis kerja adalah penjabaran dari gambar/desain yang tengah kita rancang. Sementara bagian persyaratan administrasi umumnya kita susun ketika hendak menyelenggarakan tender/lelang.

Keberadaan RKS proyek bangunan selama proses pelaksanaan konstruksi
GAMBAR 1: Eksistensi RKS proyek bangunan selama proses konstruksi

Masa berlaku RKS pada sebuah bangunan

Mengenai batas masa berlaku RKS pada sebuah bangunan cukup mudah. Yaitu dengan memahami pengertian proses konstruksi, maka kita dapat mengetahui kapan dokumen ini mulai berlaku serta kapan berakhir.  

Adapun arti proses konstruksi adalah satu rangkaian kegiatan yang beroperasi secara terorganisir dan ter-program oleh beberapa kelompok pelaku yang profesional pada bidang masing-masing. Yaitu mulai dari melaksanakan kegiatan perencanaan dan perancangan bangunan, menyelenggarakan tender proyek, pelaksanaan pembangunan fisik bangunan, uji coba penggunaan/operasional bangunan, dan terakhir adalah pemeliharaan bangunan.

Perlu kami tambahkan, maksud pemeliharaan bangunan disini adalah sebatas Retensi (masa pemeliharaan pekerjaan). Yaitu sesuai batas waktu yang ditetapkan dalam perjanjian/kontrak kerja. Jadi berbeda dengan maintenance bangunan, seperti umumnya yang kita lakukan secara berkala pada bangunan. Singkatnya dapat kita simpulkan, bahwa masa berlaku RKS proyek bangunan adalah sejak pembuatan KAK sampai dengan perjanjian kerja dinyatakan telah berakhir.

Peran RKS bangunan selama proses konstruksi

Bila kita tinjau dari tahap-tahap proses konstruksi, secara umum keberadaan RKS proyek bangunan memiliki 3 jenis peran penting. Seperti tertera pada gambar 1, yang mana macam-macam peran tersebut adalah terdiri dari:

1.Peran RKS sebelum tender proyek

Peran serta keberadaan RKS mulai dinyatakan berlaku yaitu sejak adanya pengesahan dari owner, panitian pengadaan barang dan jasa dan oleh konsultan perencana. Dan dengan adanya pengesahan ini, harus kita pahami secara sistematis KAK sudah tidak berlaku, sebab dokumen pembaharuan telah ada yaitu RKS.

Demikian juga selanjutnya dengan penandatanganan dokumen tersebut, menandakan bahwa RKS proyek bangunan telah lengkap beserta dengan dokumen-dokumen lainnya, seperti gambar rencana, BoQ dan Time schedulle. Sehingga proses konstruksi tahap berikutnya dapat kita laksanakan, yaitu proses tender proyek.

2.Peran RKS bangunan saat proses tender

Anda tahu seberapa besar eksistensi RKS dalam penyelenggaraan tender proyek?, begini. Bahwa semua pihak yang menyatakan diri terlibat atau ikut serta dalam tender, harus tunduk pada syarat-syarat dan ketentuan dalam dokumen ini. Apakah anda sebagai owner, arsitek, kontraktor, konsultan pengawas atau kepada tukang sekalipun tidak ada pengeculian.

Mengingat besarnya peran RKS proyek bangunan pada pelaksanaan tender, telah kita jelaskan dalam artikel bagian 1. Sehingga sebelum terlibat dengan tender proyek, alangkah pentingnya memahami dokumen ini dari berbagai perspektif dan karakteristik. Sebab sampai ada penentuan/pengumuman kontraktor yang memenangkan tender, yang berlanjut pada penerbitan dokumen perjanjian/kontrak kerja. Maka keberadaan RKS tetap menjadi acuan dalam proses konstruksi. 

3.Peran RKS pasca tender proyek

Pelaksanaan tender dinyatakan berakhir setelah pihak penyelenggara mengumumkan nama kontraktor pemenang tender kepada seluruh peserta lelang. Dengan adanya pengumuman ini penting kita ketahui, bahwa secara langsung kegiatan pembangunan fisik segera mulai. Namun menjadi pertanyaan kita, apakah keberadaan RKS proyek tadi serta merta berakhir juga?, tidak.

Alasan mengapa RKS tetap eksis walau telah pada tahap pelaksanaan pembangunan, karena persyaratan teknis seluruh item pekerjaan pada proyek terebut dijabarkan dalam dokumen ini. Tunggu dulu, pertanyaan anda selanjutnya mungkin mengenai keberadaan perjanjian kerja, begitu kan?. Jawabnya adalah dokumen perjanjian kerja tidak memuat teknis pelaksanaan pekerjaan, melainkan tentang persyaratan administrasi saja. Jadi antara RKS dan perjanjian/kontrak kerja adalah 2 dokumen tertulis yang saling melengkapi.

Integrasi antara RKS proyek bangunan dengan dokumen-dokumen lain
GAMBAR 2: Hubungan RKS dengan dokumen lainnya

RKS bangunan terintegrasi dengan dokumen lainnya

Silahkan anda perhatikan gambar 2, RKS proyek bangunan terintegrasi menjadi satu kesatuan dengan dokumen-dokumen lain. Perlu kita ketahui keberadaan 6 jenis dokumen tersebut, adalah untuk mendukung, melancarkan serta memudahkan kontraktor dalam pelaksanaan pembangunan.

1.Jenis dan uraian dokumen proyek bangunan

Penting agar kita tidak salah dalam mengurutkan dokumen mana yang paling tinggi perannya dalam pelaksanaan pembangunan. Hal ini berguna untuk kita jadikan sebagai acuan, yakni apabila terjadi perbedaan informasi yang tercantum dalam BoQ dengan RKS. Maka yang harus kita jadikan pedoman untuk mengambil keputusan adalah sesuai urutan 6 jenis dokumen berikut ini:

  1. Surat Perjanjian Kerja (SPK)
  2. Gambar kerja (Shop drawing)
  3. BoQ (Bill of Quantity)
  4. Time schedulle
  5. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
  6. Spesifikasi teknis (Spektek) bahan

Kembali, mungkin anda akan bertanya mengapa RKS proyek bangunan menjadi urutan ke-5?, yaitu berada dibawah Gambar kerja, BoQ serta Time schedule!. Untuk pertanyaan ini kita buka ruang diskusi, silahkan sobat konstruksi sekalian bantu/berbagi jawaban pada kolom komentar iya..

2.Integrasi informasi pada dokumen-dokumen bangunan

Adapun dokumen yang tertinggi posisinya adalah SPK, artinya ketika kita melaksanakan pembangunan fisik bangunan harus berorientasi pada dokumen ini. Sebab selain berisi tentang ketentuan dan syarat-syarat administrasi, SPK adalah satu-satunya dokumen proyek yang ditandatangani diatas materai. Sehingga harus kita akui dokumen inilah yang paling valid serta berkekuatan hukum.

Adapun alur informasi masing-masing dokumen terkait pelaksanaan proyek bangunan, dapat kita lihat sesuai arah panah pada gambar 2. Misalnya RKS yang terintegrasi dengan SPK, Gambar kerja, Boq, Time schedule maupun pada Spektek bahan. Jadi penerapan acuan pelaksanaan yang berhubungan dengan RKS, dapat kita jabarkan melalui contoh kasus berikut ini:

“Pada saat kita ingin melakukan pengecatan rangka baja, ternyata kita belum cek jadwal pengerjaan ini kapan mulai. Maka bila kita abaikan dan tetap melaksanakan pekerjaan ini, selain berpengaruh pada kualitas pengecatan juga akan berdampak pada proses pengerjaan item lain. Misalnya pada pekerjaan pemasangan lantai keramik yang ada dibawahnya. Sehingga untuk melaksanakan pekerjaan cat baja tentu harus mengacu pada Time Schedule Proyek Baja, yang posisinya adalah lebih tinggi dari pada RKS.”

Demikian juga sebaliknya, ketika didalam RKS proyek bangunan tidak kita temui notasi yang menjelaskan tentang merek suatu bahan. Maka informasi mengenai hal tersebut dapat kita cari dalam Spektek bahan. Jadi seperti itulah hubungan setiap dokumen dalam pelaksanaan pembangunan fisik bangunan.

Para ahli yang terlibat dengan Perancangan bangunan

Masih berkaitan dengan eksistensi RKS proyek bangunan, karena lingkup pekerjaan yang tercantum dalam dokumen ini sangat beragam. Kehadiran dokumen ini pada proses konstruksi juga berkat campur tangan banyak ahli. Kita contohkan saja pada saat pembuatan dokumen ini, terutama bila jenis bangunan yang kita rancang adalah bangunan publik seperti hotel, mall, rumah sakit, bandara dan seterusnya.

Sebagai gambaran pada bangunan sederhana misalkan bangunan rumah tingga, maka untuk menyusun RKS proyek bangunan tersebut paling tidak kita harus dibantu 4 orang ahli, yaitu:

  1. Ahli dalam rancang/bangun dan desain interior maupun eksterior bangunan, atau yang kita kenal dengan sebutan profesi arsitek.
  2. Pakar dibidang perhitungan kekuatan struktur bangunan, yakni mereka yang berasal dari latar belakang pendidikan Teknik sipil
  3. Ahli pada perencanaan dan pengerjaan instalasi kelistrikan, pemasangan lampu-lampu serta perpipaan (Plumbing). Keahlian ini kita kenal dengan istilah M.E.P (Mekanikal Elektrikal dan Plumbing)
  4. Ahli pada bidang pemasangan jaringan telepon, internet dan komputer.

Demikian juga selama proses konstruksi agar RKS proyek bangunan dapat kita terapkan dengan benar, pada prinsipnya adalah dengan cara melibatkan lebih banyak ahli. Sebab makin banyak tenaga ahli yang turut andil, maka dapat kita pastikan proses kontruksi akan berjalan lancar serta kualitas bangunan akan semakin baik.

Penutup

Demikianlah penjelasan tentang bagaimana eksistensi RKS proyek bangunan selama proses konstruksi berlangsung. Kami berharap semoga melalui penjabaran ini, pembaca menyadari betapa pentingnya memahami keberadaan dokumen ini dalam proyek pembangunan.

Selanjutnya, silahkan anda baca artikel bagian ke-3, yang masih terkait dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) sebuah proyek bangunan. Dimana pada bagian tersebut kita akan bahas bagaimana tips membuat dokumen untuk jenis pekerjaan konstruksi baja.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!