Apa Itu Construction Waste, Jenis-jenis Serta Dampaknya?

Penting memahami apa itu construction waste sebelum mengerjakan proyek bangunan

Sebelum pandemi melanda sejak awal tahun 2020 lalu. Saya sering menerima adik-adik mahasiswa di kantor. Untuk melakukan observasi tentang konstruksi baja. Dan setiap angkatan rata-sata menanyakan, apa itu construction waste. Apa klasifikasinya dan bagaimana dampaknya dalam kehidupan?. Apakah teman-teman sudah tahu?. Saya ragu belum ada penjelasan mengenai hal ini sebelumnya.

Pengertian construction waste yang sebenarnya

Construction waste artinya adalah sekelompok material sisa dari pelaksanaan konstruksi, yang masih memiliki nilai ekonomi atau tidak. Material tersebut bisa berupa benda padat seperti besi, beton, kayu, serta bahan-bahan bangunan lainnya. Baik yang berasal dari alam maupun pabrikan. Termasuk peralatan kerja yang sudah rusak. Dan material-material lain yang bersumber dari aktivitas para pekerja.

Apa cuma itu, construction waste?. Juga benda cair yang berasal dari bahan bangunan, mesin yang anda gunakan, serta yang berasal dari pekerja konstruksi sendiri. Contoh-contonya seperti sisa cat, limbah air cor/beton, oli bekas dan limbah MCK (Mandi, Cuci dan Kakus). Serta banyak lagi.

Apa saja klasifikasi construction waste itu?

Selanjutnya berdasarkan pengertian tersebut. Apa sih klasifikasi construction waste itu?. Menurut kami ada 3 macam, yaitu: 1].Sisa bahan, 2]. Sampah proyek, dan 3]. Material rongsok.

Waste 1: Sisa bahan

Sisa bahan artinya bahan bangunan yang masih dalam wujud yang sebenarnya. Namun sudah tidak utuh seperti semula. Pada umumnya kategori ini menjadi stock untuk proyek-proyek selanjutnya. Mengingat bentuknya masih bagus serta berkualitas. Dan perlu anda ketahui sebenarnya bahan/material bangunan itu ada 2 jenis. Oke sampai sini tahan dulu.

Lalu untuk menjawab pertanyaan, apa itu construction waste?. Dalam kategori sisa bahan, berarti yang 2 jenis tadi. Yakni material pokok/utama dan material bantu. Contoh sisa bahan utama misalnya besi beton, atap genteng, lantai keramik dan seterusnya. Sementara sisa material bantu antara lain bambu, paku, benang bangunan dan sebagainya.

Waste 2: Material rongsok

Yaitu limbah bahan yang sudah tidak seperti wujud aslinya. Namun masih bisa anda gunakan untuk konstruksi. Khusunya untuk pekerjaan non struktural. Baik pada proyek itu juga atau untuk proyek-proyek yang lain. Material rongsok misalnya potongan besi, balok kayu, papan atau tripleks.

Karena kategori construction waste ini masih memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Maka banyak yang mau membeli dengan harga bersaing. Hal ini ditandai banyaknya usaha jual beli rongsok. Terutama rongsok yang mengandung logam. Itu sebabnya material rongsok tidak dianggap sebagai sampah proyek.

dan Waste 3: Sampah proyek

Atau limbah proyek bangunan. Adalah kategori yang paling rendah dalam construction waste. Karena benda-benda itu benar-benar tidak berguna untuk proyek. Namun demikian sebagian tetap masih memiliki nilai jual. Walau tergolong sangat rendah. Seperti kertas semen, karung plastik dan sebagainya.

Dampak construction waste bermacam-macam

Berikut ini 3 macam dampak construction waste, yaitu:

1. Waste mengakibatkan kontraktor rugi

Toleransi untuk construction waste dalam RAB proyek, umumnya tercantum antara 3-5%. Hal itu sebagai bukti apa itu construction waste tidak bisa anda tiadakan. Melainkan selalu ada pada setiap proyek konstruksi. Walau sudah diberi toleransi sebesar itu. Toh banyak pemborong yang mengalami kegagalan. Ada apa?.

Menurut kami karena construction waste banyak ragamnya. Selain yang sudah kami jelaskan sebelumnya. Waste proyek sebenarnya ada yang terlihat. Sehingga mudah untuk anda perhitungkan. Tetapi ada pula yang ‘kasat mata’. Dan akibatnya sulit untuk anda prediksi. Contohnya adalah polusi udara.

2. Waste berdampak pada kesehatan pekerja

Polusi udara tidak secara langsung menjadi bagian dari waste proyek. Namun salah satu penyebabnya adalah construction waste. Sangat jelas dapat mengakibatkan kesehatan pekerja terganggu. Dan bila hal itu anda biarkan secara terus-menerus. Maka kinerja tukang akan berkurang.

Hal itu pula alasan mengapa waste proyek kami bagi 3 macam. Jika memang tidak berguna lagi. Segera anda keluarkan dari area proyek. Supaya tidak menjadi sarang nyamuk, serangga dan sebagainya. Tetapi kalau memang masih bagus. Silahkan anda simpan dalam gudang bahan.

3. Itu juga mengakibatkan pencemaran

Apa itu construction waste dalam skala yang lebih besar?. Yakni dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Dalam hal ini yang terpengaruh bukan kesehatan para pekerja saja. Melainkan masyarakat luas, tumbuh-tumbuhan maupun ternak. Dampaknya sangat luas bukan?. Itu sebabnya sering terjadi penolakan masyarakat, terhadap suatu rencana pembangunan.

[Penutup] Hakekat sisa bahan proyek

Berbicara tentang construction waste jangan berhenti pada konteks benda (sisa bahan). Saya yakin para engineer memikirkan hal-hal yang lebih aktual. Misalnya cara mengatasi dampak-dampak waste. Karena menurut saya, angka toleransi untuk waste itu adalah bagian dari pesan moral. Yaitu agar anda bisa bertanggungjawab, bila terjadi dampak akibat dari pemakaian bahan bangunan. Dan masih menurut saya. Sejatinya orientasi resiko itu bukan untuk kontraktor saja. Melainkan untuk orang lain dan lingkungan alam juga. Demikian.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!