Membuat dinding bata ekspos harus dengan perencanaan yang matang. Dan memerlukan keahlian khusus. Karena dinding ekspose tidak bisa diterapkan pada setiap ruang, dan bangunan. Selain itu, pengerjaannya pun tidak dapat dilakukan oleh tukang batu yang biasa. Melainkan yang spesial, memiliki jiwa seni, dan sabar.
Definisi ekspos dan kaitannya dengan bangunan
Kata ekspos dalam konstruksi bangunan erat hubungannya dengan pekerjaan finishing. Yang berarti memperlihatkan bentuk asli satu material atau lebih, sebagai tampilan akhir pada suatu elemen bangunan. Salah satu jenis material yang paling terbaik untuk pekerjaan ini adalah bata merah.
Membuat dinding bata ekspos mulai ramai di Indonesia sejak zaman kolonial. Hal tersebut terbukti dari banyaknya bangunan peninggalan Belanda yang menerapkan model ini. Selain untuk dinding rumah tinggal. Pun banyak diterapkan pada gedung-gedung publik. Seperti stasiun kereta api, gedung kantor dan rumah ibadah (gereja). Bedanya dinding bata ekspos zaman Belanda menggunakan 1 batu. Sedangkan masa kini adalah ½ batu.
Tidak hanya itu. Eksistensi dinding bata ekspos pada daerah tertentu sudah didaulat sebagai bagian (ciri khas) dari arsitektur lokal. Seperti yang terjadi di Pulau Dewata, Bali. Arsitektur Bali sangat identik dengan batu bata ekspos. Karena hampir semua bangunan disana menggunakan material bata ekspos. Setidaknya untuk pagar.
Tujuan dan kelebihan dinding bangunan ekspos
Dinding bata ekspos dibuat dengan tujuan untuk memberi kesan unik dan eksentrik pada bagian dalam, maupun luar bangunan. Walau tanpa plester, aci dan cat daya tarik yang tersirat dari dinding ini besar sekali. Yakni kesan alami, minimalis, elegan dan kokoh.
Batu bata yang terbuat dari bahan alam (tanah liat), dan dengan cara manual. Membuktikan bahwa material ini ramah lingkungan dan hemat energi. Sementara itu, kesan minimalis terwujud dari bentuk dinding. Yaitu berupa garis lurus dan kotak. Dan aksen elegan terlihat dari struktur warna. Yakni coklat kemerah-merahan.
Selain menarik, kelebihan membuat dinding bata ekspos adalah hemat biaya. Hal itu disebabkan oleh adanya pengurangan biaya pada pekerjaan plester, aci dan cat. Dengan jumlah yang sangat signifikan, yakni antara 20-30% dari biaya keseluruhan dinding bata biasa.
Ciri-ciri batu merah yang bagus untuk dinding ekspos
Agar dinding ekspos cantik dan tahan lama, maka batu merah yang digunakan harus yang spesial. Beberapa produsen memang secara sengaja membuat batu bata jenis ini. Ciri-cirinya ada 4 yaitu:
- Bentuk dan ukuran bata harus sama persis
- Pertemuan sudut benar-benar siku (90º)
- Permukaan rata dan halus
- Warna dan motif harus seragam
- Tidak mudah patah/pecah.
Perhatikan gambar ini, dari segi warna bata merah tampak seragam. Namun ukurannya kurang presisi. Belum lagi cara pemasangan yang kurang bagus. Membuat tampilan bata ekspos biasa-biasa saja.
Cara memasang dinding bata merah ekspos
Pemasangan bata merah ekspos untuk dinding bagian dalam, maupun luar pada dasarnya sama. Yakni terdiri dari 3 tahap, yaitu:
Tahap 1: Persiapan bahan dan alat
Terdiri dari:
- Menghitung kebutuhan batu merah. Perhitungan harus dilaksanakan secara keseluruhan. Sehingga pada saat pemasangan material tidak kurang.
- Lakukan pembelian material secara serentak. Hal ini untuk menjamin agar dimensi material yang Anda beli, telah sesuai dengan kebutuhan, serta seragam/sama.
- Mempersiapkan material bantu. Seperti pasir, semen dan air. Yaitu berguna untuk perekat (agregat/spesi) pasangan bata merah. Sebaiknya menggunakan semen merah agar warna serasi dengan batu bata.
- Persiapan alat kerja batu. Jenis-jenis alat yang dibutuhkan, silahkan Anda baca pada artikel ini.
Selain 4 macam pekerjaan persiapan tersebut. Membuat dinding bata ekspos pada ketinggian tertentu membutuhkan alat tambahan. Yakni berupa perancah, yang terbuat dari bambu atau scafolding.
Tahap 2: Proses pemasangan bata merah
Agar bata ekspose tampak bagus dan kokoh, langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Sebelum membuat spesi, pasir lebih dulu di ayak dengan menggunakan kawat ayak pasir berukuran 5×5 mm.
- Sembari menyiapkan adukan. Batu bata harus Anda rendam selama 30 menit. Agar memiliki daya rekat yang tinggi.
- Buatlah adukan agregat antara semen merah dan pasir, dengan perbandingan 1:2. Serta ditambah air bersih secukupnya.
- Beri tanda pemasangan bata dengan cara menarik benang. Pada setiap ketinggian 30-40 sentimeter. Selain itu pada posisi vertikal pasangan bata harus dicek dengan alat waterpass.
- Pasanglah batu bata satu per satu, dan secara zig-zag. Dengan demikian nat vertikal tidak membentuk garis lurus.
- Tebal nat antara batu bata maksimal 1 sentimeter. Serta harus dirapikan sesegera mungkin. Agar tidak sampai mengeras, dan mengakibatkan permukaan dinding tidak rapih.
Hasilnya pemasangan bata ekspos akan terlihat seperti pada gambar paling atas. Tampak rapih, bukan?. Coba bandingkan dengan gambar bata ekspos kedua. Jauh beda kan?.
Dan ke-3: Finishing dinding bata ekspos
Membuat dinding bata ekspos supaya makin cantik, tentu membutuhkan sentuhan akhir. Yakni proses finishing. Pekerjaan ini boleh di katakan wajib, tapi bisa juga tidak. Wajib, jikalau pemasangan dinding adalah berada diluar bangunan.
Sedangkan, bila didalam ruangan finishing bata ekspos sebanarnya tidak wajib. Namun demikian, tidak ada salahnya kalau Anda finishing. Toh hal tersebut akan menambah daya tarik. Caranya bagaimana?.
Jenis-jenis bahan finishing bata ekpos
Finishing bata ekspos dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu: 1].Menggunakan vernish, 2].Cat tembok, dan 3].Air. Karena tujuan utamanya adalah untuk menampilkan bentuk asli material bangunan. Finishing yang paling bagus untuk bata ekspos adalah vernish. Lapisan vernis membuat tampilan dinding bata mengkilap. Sekaligus sebagai pelindung terhadap kotoran/debu, dan perubahan cuaca. Sehingga dinding tahan lama dan awet.
Adapun finishing cat. Paling bagus untuk bata ekspos interior. Model dinding seperti ini sering diterapkan untuk cafe/restoran. Yakni dengan memakai cat warna hitam. Ditambah dengan penerangan yang eksotis. Maka suasana malam hari menjadi romantis dan santai.
Sedangkan penggunaan air pada prinsipnya adalah hanya untuk membersihkan permukaan dan nat. Artinya tidak mengakibatkan perubahan tampilan pada dinding.
[Penutup] Kekurangan bata ekspos dan cara mencegahnya
Membuat dinding bata ekspos seperti yang diharapkan memang mudah. Tapi tidak jamin bertahan lama. Hal tersebut terjadi karena bata ekspos memiliki beberapa kekurangan, yakni:
- Rawan rembes. Maka dari itu, harus menggunakan spesi yang kuat. Dan mengupayakan agar bata ekspos jangan diterapkan untuk dinding eksterior. Atau yang berhubungan langsung dengan hujan.
- Hal ini disebabkan oleh 2 hal, yakni umur, dan kurangnya perawatan. Setiap 1x setahu dinding ekspos harusnya dibersihkan, serta di finishing ulang. Agar tetap cantik dan tidak…(kelemahan yang berikutnya);
- Di tumbuhi oleh jamur/lumut. Perhatikan gambar berikut. Adalah contoh bata ekspos yang sudah berumur, kusam. Serta cara pemasangan yang salah. Nat vertikal seharusnya tidak segaris!.
Kalau sudah pada kondisi seperti itu. Kira-kira cara mengembalikan tampilan bata ekspos, agar menarik kembali bagaimana iya?. Yakni dengan cara mengerok. Seluruh permukaan bata ekspos yang kusam, maupun belum harus dikupas. Termasuk nat, atau sambungan. Dengan demikian dinding memiliki ‘wajah’ baru. Selanjutnya harus dilakukan finishing dengan baik. Antara menggunakan vernis, cat tembok atau cat besi.
Demikian ulasan tentang cara membuat dinding bata ekspos, tahap-tahap pelaksanaan dari awal hingga finishing. Serta tips mencegah agar bata ekspos tidak rembes, kusam dan tumbuh jamur.