Kesulitan pertama yang akan dihadapi saat menerapkan konstruksi baja, bukan proses konstruksi (pabrikasi dan pemasangan/ereksen). Melainkan perencanaan bangunan. Yakni untuk menentukan jenis dan dimensi material yang akan dipakai. Tidak mudah. Anda memerlukan beberapa pertimbangan sebelum memakai baja. Agar jangan sampai menyesal kemudian hari.
Penggunaan material baja untuk bangunan pertimbangannya ini
Pentingnya pertimbangan secara matang, sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan material baja, yaitu untuk memudahkan proses pengadaan, dan pengerjaan bahan. Dampaknya, jika pengadaan dan pengerjaan tidak berjalan lancar adalah kerugian. Rugi secara materi, waktu, maupun kualitas. Hal ini yang menjadi alasan, supaya hati-hati. Dan jangan sampai kecewa.
Ada 5 pertimbangan sebelum memakai baja, yaitu:
- Kekuatan material
- Ketersediaan bahan
- Sistem sambungan
- Tempat pabrikasi baja
- Dan cara pemasangan
1. Pertimbangan tentang kekuatan material
Kekuatan material diketahui berdasarkan hasil perhitungan momen. Perhitungan ini dapat dilakukan secara manual, maupun menggunakan software. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Sebaiknya kedua metode tersebut Anda terapkan secara bersamaan. Jangan hanya 1.
Namun demikian, jangan heran, hasil perhitungan sering mereferensikan material yang tidak ready tock. Solusinya bagimana?. Ada 2 yakni:
- Merubah bentuk konstruksi. Misal, model konstruksi awal adalah sistem portal. Lalu Anda ganti menjadi rangka batang. Kemudian untuk mengetahui jenis bahan. Lakukan perhitungan ulang.
- Tetap mempertahankan dimensi material yang dirujuk. Dengan catatan, pengadaan material dilakukan dengan cara spesial order. Pada kondisi seperti ini, konsekuensi yang dihadapi adalah biaya pengadaan bahan pasti mahal.
Diantara 2 solusi tersebut, paling bagus adalah nomor 1. Tanpa resiko. Kendalanya adalah tidak semua orang suka dengan model rangka batang. Sebab jauh dari kesan minimalis. Terlalu ramai, dan memakan tempat.
2. Pertimbangan mengenai ketersediaan material baja
Dalam hal ini, anggap saja soal kekuatan konstruksi sudah oke. Pertimbangan sebelum memakai baja yang berikutnya, yakni jikalau hasil perhitungan momen ulang, ternyata tetap mereferensikan material baja yang jarang. Maka solusinya adalah menjelaskan kepada pemberi pekerjaan, bahwa Anda terpaksa menggunakan material baja tidak ready. Maka dari itu, harus memesan material ke pabrik. Dan konsekuensi yang harus diterima, antara lain:
- Harga bahan pasti lebih tinggi, daripada harga di toko material.
- Membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni untuk proses produksi, serta pengiriman material.
Persoalan mengenai ketidak-sediaan bahan sebenarnya dapat dicegah. Caranya, menghindari struktur baja bentang lebar. Sebab bentang lebar cenderung menggunakan material yang unik. Teknisnya bagaimana?. Sebelum Anda mulai merancang suatu bangunan, sebaiknya sosialisasikan kepada owner, mengenai dampak yang harus diterima, bila menerapkan bentang lembar. Jikalau sang owner oke, berarti pertimbangan 1 dan 2 tidak ada masalah. Proses desain konstruksi lebih mudah.
3. Sistem sambungan konstruksi harus tepat
Pertimbangan sebelum memakai baja yang ke-3, yaitu tentang metode sambungan. Hal ini relevansinya dengan kekuatan struktur. Selain itu, juga berkaitan dengan kemudahan pabrikasi dan pemasangan. Sambungan baut banyak diminati karena pengerjaannya sangat cepat. Namun tidak semua material baja cocok diterapkan dengan sistem baut mur. Misalnya besi pipa, stal kotak dan besi beton.
Selain persoalan tentang jenis bahan, bentuk kontruksi juga mempengaruhi sistem sambungan. Contoh, sebuah kontruksi bentang lebar dengan model rangka batang. Tidak bagus jika sambungan menggunakan baut mur. Sebab mengakibatkan lentur. Oleh sebab itu, paling pas adalah sambungan las.
Singkatnya, menentukan sambungan konstruksi terletak pada 2 hal, yakni jenis bahan, serta model konstruksi. Jangan sampai salah. Sebab resikonya besar, yakni rubuh. Jikalau ada keraguan saat perancangan konstruksi, sebaiknya konsultasi dengan ahlinya.
4. Tempat pabrikasi baja jangan sembarangan
Lokasi melaksanakan pabrikasi menjadi pertimbangan sebelum memakai baja, dengan tujuan supaya proses pabrikasi tidak mengalami kendala. Jika pabrikasi berjalan lancar, otomatis mutu konstruksi bagus. Selain itu, bisa selesai tepat waktu. Dan akhirnya biaya pengerjaan jadi efisien.
Pabrikasi baja bisa saja Anda lakukan di lokasi proyek. Dengan catatan, sudah mendapat persetujuan dari manajemen konstruksi (MK/pengawas). Serta memenuhi syarat lokasi pabrikasi baja yang baik. Seperti kami uraikan dalam tautan berikut.
Sementara itu, elemen konstruksi yang sering di pabrikasi di site adalah yang berukuran besar/panjang. Seperti tiang kolom, rangka pipa, kuda-kuda WF dan Kastela, serta balok baja. Sedangkan komponen-komponennya tetap di worskhop. Maka dari itu, tempat pabrikasi juga dipengaruhi oleh jenis bahan.
5. Pertimbangan mengenai lokasi pasang konstruksi
Lokasi pasang konstruksi wajib menjadi pertimbangan sebelum memakai baja, agar Anda bisa menentukan alat kerja yang akan digunakan. Begitu juga cara pengiriman material. Bertujuan untuk efisiensi biaya, sekaligus untuk percepatan penyelesaian pekerjaan.
Sering terjadi pemasangan konstruksi terkendala oleh kondisi lokasi proyek. Alat berat untuk ereksen tidak bisa masuk ke lokasi, karena akses jalan tidak bagus. Akhirnya harus melaksanakan pemasangan baja secara manual. Padahal selayaknya adalah mengunakan alat berat.
Begitu juga sebaliknya, kerap terjadi untuk konstruksi yang menggunakan material kecil. Misalnya kuda-kuda cremona siku. Lokasi pemasangannya berada pada tempat strategis. Anda bisa mendatangkan alat berat kapan saja. Apakah pemasangan konstruksi harus memakai alat berat?. Toh bisa dilakukan secara manual?.
Ketentuan umum tentang dimensi struktur baja
Selain memahami 5 pertimbangan sebelum memakai baja, penting Anda mengetahui ketentuan tentang dimensi stuktur baja. Misalnya untuk kolom baja,
- Karakteristik material; kokoh, kuat dan tidak lentur
- Ukuran profil; minimal sama dengan balok baja, atau kuda-kuda
a. Tinggi kolom yang ideal
Umumnya 6 meter. Namun, ada juga yang menerapkan 8 meter. Dengan beberapa konsekuensi, yaitu: a].Sebagian kolom ada yang disambung. Mengingat panjang baja profil maksimal 12 meter. Atau b].Melakukan pesanan khsusus ke pabrik. Agar panjang material dibuat 8 meter. Dengan demikian, tidak terjadi sambungan.
b. Jarak tiang kolom yang standar
Yakni 6 atau 8 meter. Penting Anda ketahui, jarak kolom berdampak pada balok, kuda-kuda dan gording. Karena material baja yang tersedia di pasar pada umumnya panjang 6 dan 12 meter. Maka membuat kolom baja WF idealnya adalah dengan jarak 6 meter.
Namun karena kebutuhan ruang, atau alasan lain, tak jarang Anda harus membuat jarak kolom 8 meter. Jikalau demikian, berarti Anda wajib menyediakan gording dengan panjang 8 meter. Demi menjamin kekuatan konstruksi, serta agar tidak terjadi sambungan. Maka panjang gording wajib Anda pesan.
[Penutup] Mencegah terjadinya perubahan material saat proses konstruksi
Kegagalan perencanaan konstruksi baja ditandai dengan adanya perubahan material, padahal sudah memasuki proses pengerjaan. Kondisi ini bisa terjadi karena kurang pertimbangan sebelum memakai baja. Dan yang terdampak langsung adalah kontraktor baja, karena harus merubah metode kerja. Kemudian Owner. Sebab perubahan material tersebut bisa saja membuat anggaran menjadi bertambah.
Maka dari itu, penting antisipasi agar jangan sampai terjadi perubahan material ditengah jalan. Sebab perubahan material umumnya bersamaan dengan perubahan bentuk struktur. Hal ini kaitannya dengan pengadaan material. Jika material sudah terlanjur dibeli. Kemudian berubah. Siapa yang rugi?.
Selain pengadaan bahan, perubahan material juga mempengaruhi sistem sambungan, tempat pelaksanaan pabrikasi, serta lokasi pemasangan konstruksi. Oleh sebab itu, perencaan konstruksi harus matang. Terutama saat menentukan material.
Demikian ulasan mengenai 5 macam pertimbangan sebelum memakai baja, serta dampak yang harus dihadapi. Begitu juga solusi yang harus Anda lakukan.