Perbedaan WF dan H-Beam yang Sesungguhnya Begini Baru Jelas

Pengenalan tahap lanjut tentang baja WF dan H-Beam

Menjawab rasa penasaran Anda mengenai perbedaan WF dan H-Beam. Dalam artikel ini kami akan memberi ulasan mengenai hal tersebut. Disertai dengan contoh kasus penggunaan material. Sehingga ditemukan perbedaan kedua baja profil tersebut menjadi 14 macam. Sangat banyak bukan?. Simak iya.

Manfaat membandingkan material baja

Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan satu bahan bangunan. Bisa dilakukan dengan cara membandingkan material tersebut dengan yang sejenis. Terlebih lagi, jika dilakukan dengan uji laboratorium. Maka hasilnya akan lebih lengkap, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan secara akademis. Beda dengan cara manual, atau melalui pengamatan semata.

Mengetahui perbedaan WF dan H-Beam, bukan untuk menjatuhkan popularitas salah satu material. Kalu tujuannya demikian. Mustahil bisa terjadi. Sebab WF dan H-Beam tergolong ikon kemasyhuran baja konstruksi. Selain berukuran besar. Juga paling kuat, serta paling laris diantara segala jenis baja profil.

14 macam perbedaan antara baja WF dengan H-Beam

Rangkaian perbedaan WF dan H-Beam, seperti berikut:

1. Menurut nama baja

WF singkatan dari Wide Flange. Yang berarti komponen plat sambungan yang lebar. Sampai disini teman-teman pasti bingung. Definisi WF koq seperti itu. Tidak sinkron dengan bentuk profil. Tenang. Sebenarnya nama lengkap WF adalah IWF. Artinya wide flange yang menyerupai huruf I. Sudah kebayang kan?. Ini baru match dengan bentu profil.

Bedanya dengan H-Beam. Dari nama material sudah jelas kelihatan fungsi, dan bentuk baja seperti apa. Yakni menyerupai huruf H. Dan fungsinya sebagai balok (beam). Jadi, soal nama profil saja. Sudah jelas terlihat perbedaan WF dan H-Beam.

2. Menurut bentuk material

Asumsi umum kedua material ini sama-sama menyerupai huruf H. Benar. Kalau material tersebut diletakkan sesuai sumbu Y (posisi horizontal). Namun, coba kalau dengan posisi vertikal (sesuai sumbu X). Maka baja WF akan identik dengan huruf I. Bukan lagi H. Oleh sebab itu disebut IWF. Nah, pada kasus serupa. Bila H-Beam Anda posisikan secara vertikal. Material baja tersebut tidak mirip dengan huruf I, atau H. Bahkan, sama sekali tidak menyerupai sebuah huruf.

Penting Anda ketahui pula. Meletakkan WF dan H-Beam yang benar justru dengan posisi vertikal. Alasannya akan Anda temui pada perbedaan yang selanjutnya. Kalau begitu. Asumsi yang menggambarkan material tersebut menyerupai sebuah huruf. Paling pas ditujukan pada IWF. Bukan H-Beam.

3. Perbedaan pada dimensi

Perbedaan WF dan H-Beam yang mencolok adalah pada tebal bahan. Untuk ukuran yang sama. Misalnya WF 200 dan H-Beam 200. Tebal web (t1) dan flange (t2) sangat jauh berbeda. T12 pada WF 200 = 8 mm. Sedangkan H-Beam 200 = 12 mm. Begitu juga T1 Baja WF 200 adalah 5,5 mm. Sementara H-Beam 200 = 8 mm. Jadi, secara keseluruhan profil H-Beam jauh lebih tebal. Dari profil baja WF. Yakni mencapai 40%.

Selain tebal bahan. Dimensi yang berbeda dari kedua material adalah tinggi dan lebar profil. Tinggi profil dalam gambar teknik bangunan sering disingkat dengan H (Height). Dan lebar profil disingkat dengan W (Wide), atau B. Dengan ketentuan dimensi seperti berikut:

  1. Tinggi baja WF (H) = 2 x B. Atau Lebar flange WF (B) = ½ x H
  2. Sedangkan tinggi H-Beam; H = B.

4. Penampang WF dan H-Beam beda

Dengan adanya perbedaan tinggi dan lebar profil. Maka tampak depan (penampang) WF dan H-Beam jadi beda. Perhatikan gambar berikut. Serta garis bantu yang berbentuk kotak.

Bentuk profil baja kastela berguna untuk memudahkan anda membaca tabel berat

Penampang baja WF berbentuk persegi panjang. Sedangkan bentuk penampang baja H-Beam adalah kotak. Pertanyaan, apa kelebihan dan kekurangan profil baja?. Jawabnya ada. Simak ulasan berikutnya!. Sementara itu, Istilah-istilah ilmiah yang berkaitan dengan material baja. Silahkan Anda baca melalui tautan ini. Guna memudahkan Anda untuk memahami topik ini.

5. Berat baja

Perbedaan WF dan H-Beam yang tak terbantahkan adalah soal tonase. Karena tebal bahan jauh lebih besar, jelas H-Beam lebih berat dibanding WF. Untuk contoh material tadi. Berat baja WF 200 hanya 256 kg/batang. Sementara berat baja H-Beam 200 mencapai 599 kg. Hampir 2x lipat bukan?.

Parahnya, jika ukuran material makin besar. Maka perbedaan tonase semakin besar pula. Contoh WF 300 beratnya hanya 440,4 kg/btg. Sementara H-Beam 300 mencapai 1.128 kg. Hampir 3x lipat.

6. Kuat tarik dan reaksi baja

Material baja terkenal memiliki kekuatan tarik dan tekan yang tinggi. Namun kondisinya akan berbeda, jikalau sudah diaplikasikan pada bangunan. Apalagi, jika memperbandingkan antara 2 jenis profil yang berbeda. Maka momen yang bekerja pada material akan berbeda. Seiring dengan jenis material yang digunakan. Misalnya pada saat menghadapi terjadinya gaya tarik.

Profil WF terkenal sangat ramping dan tipis. Sedangkan H-Beam sangat gemuk, kekar dan tebal. Bila ditarik dengan kekuatan yang sama. Jelas reaksi baja tidak sama. Dipastikan baja WF lebih mudah putus. Sedangkan baja H-Beam tidak. Karena sangat tebal.

7. Kuat tekan dan dampaknya

Pada kasus lain. Namun mirip dengan gaya tarik. Perbedaan WF dan H-Beam juga terlihat ketika kedua material tersebut menerima gaya tekan. Karena profil WF ramping. Pasti mudah puntir. Namun lendutan pada material tersebut sangat kecil. Sebab baja WF relatif ringan.

Sementara itu, bila H-Beam menerima beban tekan saja. Material tersebut cenderung kokoh. Namun, karena berat sendirinya besar. Maka H-Beam rentan terhadap lendut. Jadi, lendutan yang terjadi pada H-Beam lebih besar. Karena berat sendiri material itu. Bukan oleh beban berguna yang diterima.

8. Kelenturan baja

Kelenturan baja artinya kemampuan material baja untuk menyeimbangkan antara beban, bentang, posisi dan berat sendiri material. Sehingga tidak mengakibatkan material baja jadi lemah. Seperi putus, retak, bengkok, melintir dan sebagainya. Yang berpotensi memicu terjadinya kegagalan konstruksi.

Bicara soal kelenturan. Antara WF dan H-Beam, pemenangnya adalah H-Beam. Sebab profil baja lebih tebal. Dibanding WF. Tapi perlu di ingat. Situasinya akan berbeda pada saat digunakan untuk konstruksi bentangan lebar. Diatas kertas, baja WF yang menang. Karena tonase WF jauh lebih kecil. Bentuk profil WF dan H-Beam seperti gambar berikut.

Profil baja WF dan H-Beam berguna sebagai acuan untuk menentukan ukuran pelat lekat

9. Fungsi

Beberapa poin diatas, H-Beam tergolong jauh lebih unggul. Namun soal fungsi. Sejauh pengetahuan kami, WF-lah yang terbaik. Karena mudah diterapkan untuk bentang besar. Misalnya sebagai kuda-kuda. Bila mana tidak dengan bentuk yang solid (utuh). WF dapat direkayasa menjadi baja kastela. Untuk mengurangi lentur.

Selain itu, untuk bahan konstruksi bangunan. Baja WF selalu menjadi pilihan pertama, dibanding H-Beam. Karena WF multi fungsi. Bisa digunakan sebagai konsol, balok dak, tiang kolom, regel, bahkan balok tangga. Penyebabnya utamanya adalah biaya pengadaan, pengerjaan dan maintenance. Penjelasan mengenai hal tersebut, ada pada point berikutnya. Simak sampai selesai.

10. Estetika

Perbedaan WF dan H-Beam dalam hal estetika. Terjadi ketika material tersebut dipakai sebagai bagian dari fasad, interior, maupun eksterior bangunan. H-Beam lebih bagus dibanding WF. Alasannya sebagai berikut:

  1. Tampilan lebih minimalis
  2. Bentuk profil akurat, presisi dan simetris
  3. Mudah disembunyikan dalam dinding. Misalnya dengan cor beton komposit. Atau pasang ACP keliling.
  4. Dengan dimensi yang kecil. Tapi kekuatan cukup besar.

11. Efisiensi ruang

Contoh kasus 1: Bilamana digunakan sebagai tiang kolom. Baja WF tidak bisa rata dengan dinding. Salah satu sisi WF pasti menonjol ke luar, atau ke dalam bangunan. Akibatnya tampilan bangunan menjadi jelek. Dan mengganggu aktivitas. Sebab dengan adanya tonjolan tersebut, ruang di sekitar kolom baja menjadi sempit.

Contoh kasus 2: Jikalau digunkan sebagai balok. H-Beam tidak butuh space yang besar. Beda dengan balok yang terbuat dari baja WF. Karena profil-nya tinggi, maka memerlukan space yang besar. Dan berpengaruh pada ketinggian plafon. Jadi kesimpulannya, baik sebagai tiang kolom maupun balok. Baja H-Beam lebih bagus dan efektif.

12. Efisiensi biaya

Hemat biaya adalah keunggulan utama baja WF. Mulai dari biaya pengadaan material sampai pemasangan. H-Beam kalah jauh. Sebab pembelian, maupun pengerjaan (pabrikasi/ereksen) baja umumnya berpatokan pada tonase. Maka dari itu, biaya pemasangan WF lebih murah. Sebab tonase WF jauh lebih kecil.

13. Ketersediaan bahan

Perbedaan WF dan H-Beam yang paling menonjol adalah soal ketersediaan bahan. Baja H-Beam jarang tersedia di toko bahan bangunan. Paling tidak Anda harus ke distributor besar. Sebaliknya, baja WF sangat banyak. Bahkan bisa diperoleh dengan cara ecer. Per batang, atau pembelian secara meteran.

14. Harga beli material

Banyaknya kemudahan untuk memperoleh material WF. Seperti yang dijelaskan pada poin 12-13. Otomatis membuat harga beli material WF, jauh lebih murah dibanding H-Beam. Alasannya seperti berikut:

  1. Anda tidak perlu pergi jauh untuk membeli WF, yang mengakibatkan biaya kirim material jadi mahal.
  2. Atau, harus inden dengan waktu yang cukup lama. Membuat proses konstruksi jadi lambat.

[Penutup] Pentingnya melakukan uji banding material

Membahas material baja memang tidak ada habis-habisnya. Apalagi bila memperbandingkan 2 jenis material. Pasti akan lebih menarik. Sebab dengan cara demikian, kita lebih paham bagaimana seluk beluk, kelemahan, maupun kelebihan masing-masing material. Hal ini sangat bagus, sebelum Anda benar-benar menggunakan material tersebut.

Demikian ulasan mengenai perbedaan WF dan H-Beam. Semoga 14 macam perbedaan tersebut, dapat menambah wawasan teman-teman sekalian. Secara khusus bagi Anda yang bergerak/mendalami bidang konstruksi baja.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!