Beberapa orang pesimis tidak bisa membangun rumah secara mandiri. Salah satu penyebabnya adalah karena kurang paham dengan seluk-beluk bangunan. Padahal banyak keuntungan membangun rumah sendiri. Secara materi maupun non materi. Anda penasaran?.
Dalam tulisan ini, Anda akan temukan ragam keuntungan. Dan persiapan untuk memiliki rumah sendiri. Maka dari itu, kami dedikasikan artikel ini, khsusus untuk orang-orang yang ingin belajar lebih dalam tentang bangunan. Sekalipun bukan latar belakang orang bangunan.
Pengertian membangun rumah sendiri
Membangun atau mendirikan rumah sendiri, artinya adalah sebuah upaya untuk memiliki rumah tinggal, yang dilakukan oleh seseorang atau keluarga, dengan cara melibatkan diri secara langsung dalam proses pembangunan rumah. Atau dalam kalimat singkat. Tidak membeli rumah yang sudah jadi.
Melibatkan diri dalam pembangunan rumah, tidak berarti harus ikut menjadi tukang. Sebagian besar hanya mengawasi, belanja bahan, serta memberi upah tukang. Namun demikian, tidak jarang seseorang punya bakat tukang. Akhirnya terjun langsung pada pembanguan rumah. Atau mungkin, karena profesinya memang sebagai tukang atau kuli bangunan. Dan ingin tahu keuntungan membangun rumah sendiri.
Ragam keuntungan membangunan rumah pribadi
Secara garis besar, keuntungan melaksanakan pembangunan rumah secara mandiri ada 3, yaitu: 1]. Dari segi biaya, 2].Segi kualitas, dan 3].Kepuasan memiliki rumah sendiri. Namun jika dirinci jumlahnya menjadi 12 macam.
1. Keuntungan dari segi biaya
Sekalipun kaum berduit, dalam hal pengeluaran pasti selektif. Termasuk saat pelaksanaan pembangunan rumah. Anda laksanakan sendiri lebih menguntungkan, dari pada borong kepada pemborong. Ragam keuntungannya antara lain:
- Mengetahui semua alokasi dana selama pembangunan. Mulai dari biaya tukang, pengadaan bahan, mengurus izin-izin bangunan, dan sebagainya.
- Mengambil keputusan terkait penggunaan dana, Anda lakukan sendiri. Tidak ada pihak luar yang terlibat.
- Dapat mengontrol laju pekerjaan sesuai kemampuan keuangan. Bisa Anda percepat. Dan juga bisa perlambat.
- Anda bisa tawar-menawar langsung dengan toko material bangunan. Untuk mendapatkan harga yang terbaik.
- Akhirnya, total biaya pembangunan jauh lebih hemat. Bahkan dari pada Anda beli rumah baru.
2. Keuntungan dari segi kualitas
Selain dari biaya. Keuntungan membangun rumah sendiri adalah dari segi kualitas. Mutu bangunan Anda pasti sangat bagus, disebabkan oleh:
- Survei langsung ke toko-toko bangunan, untuk mencari material yang berkualitas bagus.
- Material yang Anda beli memiliki garansi. Maka dari itu, jika tidak ada jaminan kualitas dari toko, jangan dibeli.
- Anda dapat memantau proses pembangunan sejak awal. Dan tahap demi tahap.
- Jika ada pekerjaan yang kurang bagus. Anda dapat segera menyuruh tukang untuk memperbaiki.
3. Laba pribadi dari segi kepuasan
Akumulasi memperoleh keuntungan secara materi, dan kualitas bangunan yang bagus. Anda pasti merasa puas. Rasa puas tersebut, hanya bisa Anda dapatkan karena membangun rumah sendiri. Jauh lebih besar, daripada anda melakukan pembelian rumah secara langsung. Sebab walau kondisinya baru, rumah tersebut tetap perlu renovasi. Misalnya pada bagian depan dan belakang. Yakni untuk membuat:
- Pagar dan gerbang,
- Teras depan dan konstruksi kanopi,
- Menambah ruang dapur,
- Atau sekedar perapian cat bangunan.
Keuntungan membangun rumah sendiri, 4 macam pekerjaan ini tidak perlu Anda lakukan lagi. Sebab sejak awal sudah masuk dalam rencana pembangunan. Singkatnya, ketika Anda sudah selesai membangun rumah, Anda tinggal menempati.
Persiapan awal agar bisa memiliki rumah pribadi
Memastikan keuntungan-keuntungan tersebut dapat Anda peroleh, tentunya harus dengan persiapan yang matang. Serta pasti melibatkan orang lain. Pertama adalah seluruh keluarga dekat. Misalnya orang tua, mertua dan kakak adik. Keterlibatan mereka dalam rencana Anda, tidak harus soal dana. Paling penting adalah semangat dan doa. Lebih jelasnya, langkah-langkah persiapan untuk membangun rumah, adalah:
Tahap I: Memiliki kapling untuk rumah
Yaitu sebidang tanah dengan luas tertentu, yang berfungsi sebagai lokasi proyek pembangunan rumah. Bisa Anda peroleh dengan cara membeli tunai, atau sistem angsur. Sangat mudah mendapatkan tanah kapling saat ini. Lokasi di kota, maupun desa.
Selain dengan cara membeli. Banyak orang tua yang ‘menghadiahkan’ sebidang tanah bagi anaknya. Dengan tujuan sebagai motivasi. Agar berusaha punya rumah. Namun dengan usaha sendiri. Bukan mengharapkan warisan. Cara ini pantas ditiru oleh orang tua masa kini.
Tahap II: Menabung untuk biaya membangun
Sebenarnya Anda memperoleh keuntungan membangun rumah sendiri, sejak masa persiapan. Namun sifatnya tidak secara langsung. Yakni terkait penyediaan dana anggaran biaya. Agar pembangunan segera mulai. Berarti harus bekerja keras. Serta wajib menabung sebanyak-banyaknya. Dengan target demikian, maka Anda semakin terpacu. Dan mengerahkan segala potensi.
Bagaimana cara mengetahui, bahwa dana yang saya tabung sudah cukup?. Sangat mudah. Yaitu konsultasi dengan ahli bangunan. Sejak Anda mulai menabung, sebaiknya sudah melibatkan arsitek dalam rencana Anda. Agar tahu budget yang harus Anda siapkan. Sementara itu, sang arsitek juga bisa mempersiapkan segala sesuatu, yang berhubungan dengan pembangunan rumah.
Dan ke-III: Persiapan melaksanakan pembangunan
Tahap terakhir. Untuk meraih keuntungan membangun rumah sendiri, yaitu persiapan melaksanakan pembangunan. Secara umum tahap pelaksanaannya sama dengan renovasi rumah. Lebih jelasnya, silahkan Anda pelajari dalam tautan tersebut.
Resiko mendirikan rumah tinggal sendiri
Realistis dan fakta, tidak ada resiko membangun rumah sendiri. Sejauh tidak melanggar peraturan pemerintah. Misal, tentang lokasi kapling. Jangan berada pada tanah negara, atau sedang dalam sengketa. Contoh lain, selama pembangunan tidak mengurus legalitas, dan izin bangunan. Tentu hal itu salah. Dan melanggar hukum.
Apakah cuma itu?. Tidak. Ada satu lagi. Kalau Anda membangun rumah asal-asalan. Mengabaikan faktor kenyamanan, keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini bisa terjadi, umumnya karena tidak menggunakan arsitek. Dengan alasan hemat biaya. Atau menganggap sudah mahir dalam bangunan. Resiko yang paling parah, justru hal seperti ini. Sebab urusannya panjang. Dipastikan kualitas bangunan tidak bagus. Serta bangunan sekedar layak pakai. Bukan siap pakai.
Alasan seseorang membeli rumah yang sudah jadi
Selain tidak paham bangunan, orang tidak mau membangun rumah sendiri. Dan memilih untuk membeli rumah yang sudah siap pakai. Melalui developer perumahan, atau rumah bekas, alasannya adalah:
- Kondisi ekonomi mapan,
- Sibuk, atau tidak punya waktu,
- Tidak tertarik dengan bangunan,
- Tidak suka tantangan.
Apakah hal itu salah?. Tentu tidak. Kita memang harus realistis. Setiap orang berusaha memperhitungkan untung rugi, ketika hendak melakukan sesuatu. Keuntungan membangun rumah sendiri, mungkin bisa dia ganti dari tempat lain. Sehingga tidak perlu terlibat langsung saat pembangunan rumah. Namun dengan mendelegasikan seseorang pun bisa. Misalnya jasa arsitek, dan/atau keluarga dekat.
[Penutup] Internet memudahkan edukasi tentang bangunan
Animo masyarakat akhir-akhir ini untuk belajar bangunan makin tinggi. Hal ini didukung oleh akses internet, yang sudah menjangkau seluruh pelosok dunia. Dengan terbukanya cakrawala dunia, melalui internet. Maka setiap orang berlomba-lomba agar tahu tentang bangunan. Khususnya rumah tinggal. Sebab bangunan satu ini tergolong kebutuhan sekunder. dan dibutuhkan oleh semua manusia.
Sementara para praktisi pun, melakukan hal sama. Berusaha semaksimal mungkin, agar mendapat perhatian dari calon klien. Dan selanjutnya menjadi tenaga ahli dalam pembangunan. Demikian penjelasan mengenai keuntungan membangun rumah sendiri. Seluruhnya ada 12+, dengan melalui 3 tahap. Semoga bermanfaat.