18 Data Lokasi Proyek Bangunan Yang Berguna Untuk Proses Desain

Memahami 18 data tentang lokasi bangunan yang berguna untuk proses desain

Seluruhnya ada 18 data lokasi proyek bangunan yang perlu untuk proses desain. Jika tidak ada data-data tersebut mustahil gambar bangunan bisa sempurna. Apa saja itu?. Anda temukan dalam artikel ini. Namun sebelum kesana. Anda perlu mengetahui pengertian data lokasi proyek. Yaitu segala informasi atau keterangan yang terdapat pada lokasi dan lingkungan sekitar proyek. Baik bentuk tulisan, sketsa maupun photo.

Tujuan mengumpulkan data tentang lokasi proyek

Pemilik bangunan (owner) menggunakan jasa arsitek untuk merancang sebuah bangunan. Dengan harapan agar desain menarik, cantik, unik dan artistik. Pokoknya wah!. Sedangkan sang arsitek, setelah mendapat mandat seperti itu. Prioritasnya yang pertama adalah bagimana cara agar proses desain lancar. Persoalan owner puas atau tidak, adalah hal nanti. Oleh karena itu, langkah pertama yang wajib arsitek lakukan adalah mengumpulkan data lokasi proyek bangunan.

Pengumpulan informasi mengenai lokasi. Arsitek dan owner wajib bekerjasama. Beberapa diantara data tersebut, memang arsitek yang lebih dominan. Namun data lainnya bersumber dari owner. Bahkan perlu melibatkan tenaga khusus. Oleh karena itu pula, topik ini bukan hanya untuk arsitek. Melainkan berguna bagi masyarakat luas.

Macam-macam data lapangan untuk desain bangunan

18 data lokasi proyek bangunan terbagi dalam 3 kelompok besar. Yang pertama adalah berkaitan dengan pengukuran, kemudian tentang lingkungan sekitar, dan terakhir adalah terkait renovasi bangunan.

A]. Data terkait survei dan pengukuran lokasi

Site atau lokasi proyek, dalam istilah pekerja proyek sering disebut lapangan. Memiliki banyak rahasia yang harus anda selidiki. Yang sangat berguna saat membuat gambar desain, antara lain:

1. Luas tapak

Tapak atau lahan untuk lokasi bangunan. Penting dilakukan pengukuran secara cermat. Guna mengetahui luas tapak yang sebenarnya. Sebab sering terjadi, luas tapak antara sertifikat tanah dengan kenyataan di lapangan berbeda. Bila demikian, tentu yang menjadi acuan adalah hasil pengukuran.

2. Bentuk site

Apakah persegi, jajaran genjang, ngantong dan lain sebagainya. Merupakan salah satu dari 18 data lokasi proyek bangunan, yang perlu anda ketahui. Selain untuk kepentingan desain. Sebagian owner menganggap bentuk site adalah faktor penentu dalam melaksanakan pembangunan. Hal ini umumnya berkaitan dengan Feng Sui.

3. Letak site

Artinya adalah posisi tapak terhadap jalan. Paling ideal adalah menghadap jalan dan hook. Namun beberapa tapak berada tusuk sate. Kasusnya mirip dengan nomor 2. Tusuk sate dianggap kurang baik untuk bangunan. Namun bukan arsitek sejati namanya, kalau tidak bisa mengatasi hal itu. Iya kan?.

4. Kontur tanah

Data mengenai kontur tanah perlu untuk memastikan permukaan tanah apakah datar, miring atau bergelombang. Dengan demikian diketahui tindakan selanjutnya untuk kondisi tersebut. Untuk itu wajib menggunakan alat khusus. Dan dilakukan oleh orang yang ahli dibidang pengukuran. Atau yang sering disebut surveyor.

5. Elevasi site dari jalan

Umumnya elevasi site terhadap jalan ada 3 macam, yaitu: a].Rata, b].Lebih tinggi, atau c].Lebih rendah. Masing-masing berpengaruh pada desain bangunan. Setidaknya elevasi site terhadap jalan adalah ≥ 0,50 meter. Sedangkan jika ternyata rata atau lebih rendah, berarti harus melakukan pengurukan tanah. Itu sebabnya anda perlu melibatkan arsitek. Sebab yang berkaitan lingkungan pun diperhatikan. Sekalipun masih pada tahap perancangan desain.

 

B]. Informasi yang berkaitan dengan lingkungan proyek

18 data lokasi proyek bangunan lainnya, yaitu terkait kondisi lingkungan. Serta ketersediaan fasilitas umum (fasum).

6. Arah mata angin

Data mengenai arah mata angin penting untuk mengetahui arah bangunan, serta pergerakan sinar matahari. Selanjutnya untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai pencahayaan didalam bangunan. Khusunya pada siang hari. Sehingga bisa mengurangi penggunaan energi listrik.

7. Kondisi cuaca

Yaitu berkaitan dengan kenyamanan termal dalam bangunan. Lokasi bangunan yang berada pada dataran tinggi. Cuacanya tentu berbeda dengan yang di dataran rendah. Oleh karena itu sangat penting untuk proses desain. Khusunya untuk menentukan ventilasi udara.

8. Lebar drainase

Sekalipun belum berbentuk secara sempurna. Namun arsitek wajib mengetahui lebar drainase. Karena berhubungan dengan letak pagar. Maupun pintu masuk ke lokasi proyek.  Sepintas terlihat sepele. Namun untuk proyek yang berukuran besar, serta berada pada jalan raya. Dampaknya sangat banyak. Salah satunya adalah pada anggaran biaya. Karena drainase pada jalan raya sangat lebar. Maka mau tidak mau anda harus membangun jembatan.

9. Kondisi jalan existing

Kondisi jalan sekitar tapak bila belum permanen. Berarti suatu saat akan mengalami perbaikan. Maka setelah perbaikan. Jalan tersebut akan semakin tinggi. Nah, hal tersebut nantinya akan berpengaruh pada elevasi bangunan terhadap jalan. Oleh karena itu informasi tentang jalan harus anda ketahui. Termasuk rencana pemerintah pada masa yang akan datang.

10. Ketersediaan listrik pada lokasi proyek

Secara umum memang pemasangan jaringan listrik sudah hampir merata di seluruh Indonesia. Namun kemungkinan terjadi, jarak antara tiang listrik dengan lokasi proyek sangat jauh. Sehingga harus menambah tiang. Dan hal ini sangat berdampak pada biaya pembangunan. Karena penambahan tiang listrik membutuhkan biaya yang sangat mahal.

11. Letak pemasangan pipa distribusi air bersih

Urutan ke-11 dari 18 data lokasi proyek bangunan, yang diperlukan untuk proses desain adalah mengenai ketersediaan air bersih. Kasusnya nyaris sama dengan ketersediaan listrik. Bila sekitar lokasi sudah tersedia jaringan distribusi air bersih. Tentu akan meringankan biaya pembangunan. Namun jika sebaliknya, berarti anda harus membuat sumur.

12. Letak sumur tetangga (bangunan sebelah)

Apa kaitannya dengan proses desain bangunan?. Tentu ada. Yaitu berkaitan dengan pembuatan/penempatan saptic tank pada desain. Supaya tidak berdekatan. Sebab bila letak sumur berdekatan dengan saptic tank. Maka kualitas air pada sumur tersebut pasti menjadi jelek. Dan hal ini merupakan kesalahan arsitek yang serius. Karena telah merugikan orang lain.

13. Fungsi bangunan sebelah

Masih terkait dengan bangunan sebelah. Selain letak sumur, sebaiknya anda juga mengetahui siapa fungsi bangunan disebelah site. Karena tidak jarang sebuah rumah digunakan sebagai industri. Tentu kegiatan tersebut menjadi pertimbangan dalam membuat gambar bangunan. Misalnya dalam hal Hal penempatan pintu dan jendela. Dan sebaginya.

 

C]. Data terkait pelaksanaan renovasi bangunan

Khusus untuk pekerjaan renovasi bangunan. Anda membutuhkan beberapa data tambahan untuk proses perancangan bangunan, yaitu:

14. Kondisi bangunan existing

Yaitu seluruh data yang berkaitan dengan ukuran, jenis material dan elemen-elemen bangunan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan rencana renovasi. Apakah masih bisa dipertahankan/digunakan, atau harus mengganti dengan yang baru.

15. Kapasitas penerangan (listrik)

Yaitu berkaitan dengan kebutuhan listrik setelah renovasi. Apakah perlu tambah daya atau tidak. Jika sudah cukup, pun perlu anda pertimbangkan instalasi kebel listrik yang lama. Apakah masih bagus, atau tidak. Juga mengenai ukuran kebel. Apakah cukup, atau jangan-jangan terlalu kecil.

16. Letak dan kondisi sumur

Penjelasan berikutnya mengenai data lokasi proyek bangunan. Juga sangat penting yaitu letak dan kondisi sumur existing. Karena berpengaruh pada desain bangunan yang baru. Oleh karena itu wajib anda tanyakan kepada owner, apakah masih dipakai atau tidak. Jika sumur masih dimanfaatkan. Tentunya kondisinya (kualitas) juga wajib anda cek.

17. Posisi GWT (Ground Water Tank)

Bangunan rumah tinggal dengan suplai air bersih dari PDAM. Umumnya memiliki GWT. Manfaat mengetahui letak GWT, tujuannya adalah sama sumur.

18. As built drawing bangunan lama

Data yang terakhir untuk melengkapi informasi tentang bangunan existing yaitu as bulit drawing. Dengan adanya dokumen proyek ini, akan lebih mudah bagi arsitek untuk mendapatkan informasi tentang bangunan. Terutama mengenai struktur pondasi, letak sumur, saptic tank dan GWT. Karena semua komponen-komponen ini tertanam dalam tanah. Sementara sangat penting untuk untuk membuat desain bangunan renovasi.

 

Dampak membuat gambar bangunan tanpa data yang lengkap

Merancang bangunan tanpa  data lokasi proyek bangunan, akibatnya adalah:

  1. Desain tidak sesuai dengan kondisi site. Sehingga harus mengulang dari awal.
  2. Anggaran biaya pembangunan kemungkinan terlalu besar, atau terlalu kecil.
  3. Informasi pada gambar tidak akurat. Dengan demikian gambar tidak bisa diterapkan secara sempurna.

Tiga hal tersebut yang paling dirugikan adalah owner. Kemudian kelak pada pihak-pihak yang bersinggungan dengan proses pembangunan. Antara lain pemilik bangunan sebelah dan warga sekitar. Serta kemungkinan pemerintah. Oleh karena itu sangat penting akurasi data tentang lokasi bangunan.

[Penutup] Kegunaan informasi mengenai site

Informasi mengenai site berlaku untuk seluruh jenis  bangunan gedung. Bukan hanya saat membuat desain rumah tinggal. Tapi termasuk bangunan industri, gudang, gedung-gedung komersial, gedung pemerintahan dan sebagainya. Yang berlokasi di kota maupun desa. Pemiliknya adalah swasta, negara maupun asing. Semuanya harus memiliki data lokasi proyek bangunan. Dengan demikian proses desain akan berjalan lancar. Serta menghasilkan karya arsitektur yang menarik dan artistik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!