Biaya jasa arsitek artinya alokasi anggaran yang dipersiapkan oleh pemilik proyek (owner), untuk membayar arsitek. Karena telah melaksanakan pekerjaan sesuai yang diperintahkan. Yaitu pada bidang jasa perancangan, pengawasan serta pengkajian bangunan. Apa saja model kerjasama antara owner dengan arsitek?. Jangan khawatir. Anda akan menemukan penjelasannya dalam artikel ini. Lengkap dengan sistem pembayaran jasa.
Persepsi yang salah tentang jasa arsitek
Masyarakat luas sebagian besar masih kurang memahami jenis-jenis jasa arsitek. Sehingga enggan melibatkan arsitek dalam pembangunan. Khusunya yang memiliki budget rendah. Misalnya rumah tinggal type 60 kebawah. Serta menganggap peran arsitek dalam pembangunan harus menyeluruh (all in). Mulai perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan. Padahal tidak.
Yang benar adalah anda dapat menugaskan arsitek secara parsial. Misalnya hanya untuk membuat gambar desain, atau khusus pengawasan. Juga bisa setelah proses pembangunan. Atau saat melakukan renovasi bangunan. Maka biaya jasa arsitek yang harus anda bayar. Tentunya berdasarkan tugas yang anda percayakan kepadanya. Namun demikian, bila model kerjasama secara menyeluruh. Pastinya akan lebih bagus dan menguntungkan anda (owner maupun arsitek).
6 macam jasa, biaya dan bentuk kerjasama
Hubungan jenis-jenis jasa dan bentuk kerjasama, antara arsitek dan pemilik bangunan adalah seperti diagram berikut. Terdiri dari 6 macam pilihan, yaitu A; B; C; AB; BC dan ABC. Bentuknya seperti pada diagram berikut ini.
[A]. Arsitek bertugas sebagai perencana
Yaitu membuat gambar bangunan, beserta dokumen-dokumen yang terkait dengan pembangunan. Antara lain RAB, RKS dan Time schedule. Pemilik bangunan menugaskan arsitek hanya sebagai perencana. Kami menyebutnya dengan istilah kerjasama model A. Umumnya disebabkan oleh 2 hal, yaitu:
- Sang arsitek berdomisili diluar kota, atau
- Pelaksanaan pembangunan masih lama.
Biaya jasa arsitek untuk masa pra konstruksi tergolong murah. Untuk bangunan industri adalah antara Rp 5.000,- hingga Rp 10.000,-/m². Sedangkan bangunan rumah tinggal antara Rp 150.000,- sampai Rp 250.000,-/m². Sementara itu tata cara pembayaran jasa pun tergolong fleksibel.
Asalkan memiliki tanda jadi atau uang muka. Dengan jumlah 20-25% dari biaya jasa. Sementara sisanya setelah tugas selesai. Atau bisa juga dengan menerapkan pembayaran kedua. Juga dengan persentase yang sama. Setelah itu kemudian pelunasan.
[B]. Tugas dan imbalan arsitek sebagai pengawas
Yakni bertanggungjawab untuk mengontrol dan mengendalikan pelaksanaan pembangunan. Agar kualitas bangunan bagus, sesuai anggaran dan tepat waktu. Model kerjasama seperti ini sangat sering terjadi. Dan disebabkan arsitek yang merancang bangunan berada jauh dari lokasi proyek. Sehingga untuk efisiensi biaya jasa arsitek. Owner harus memilih arsitek yang satu kota.
Imbalan pengawas proyek ada 2 pilihan, yaitu: 1].Bulanan, atau 2].Sistem komisi (fee). Jumlahnya adalah sesuai kesepakatan.
1. Upah pengawas dengan sistem bulanan (H4)
Umumnya dihitung berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Dasar perhitungannya adalah berapa kali arsitek meninjau proyek. Misalnya dalam sebulan disepakati sebanyak 10x. Dengan upah per kunjungan antara Rp 300.000,- hingga Rp 500.000,- /hari. Maka dapat diketahui jumlah biaya jasa arsitek per bulan, untuk melaksanakan pengawasan.
2. Jasa pengawas sistem komisi
Yaitu antara 1% hingga 1,5% dari anggaran biaya bangunan. Model ini juga terlebih dahulu melalui kesepakatan. Sama seperti sistem bulanan. Dan perlu anda ketahui, walau disepakati sistem komisi. Namun pembayaran biaya jasa arsitek tetap secara bulanan. Hanya jumlahnya yang berdasarkan persentase dari anggaran biaya.
[C]. Arsitek mendapat tugas sebagai litbang
Umumnya fungsi litbang (penelitian dan pengembangan) bangunan berlaku untuk bangunan-bangunan yang besar. Misalnya pabrik berskala internasional, bangunan mall, hotel berbintang dan sebaginya. Yang seluruhnya telah beroperasi (pasca konstruksi). Tugas arsitek yang berkaitan dengan litbang bangunan, antara lain:
- Melakukan analisa fungsi bangunan,
- Melaksanakan penelitian terhadap dampak lingkungan,
- Melakukan study banding pada bangunan yang sejenis,
- Mengumpulkan data mengenai kelemahan dan kelebihan bangunan.
a. Tujuan melaksanakan litbang bangunan
Model kerjasama ini sifatnya temporer. Bisa sekali atau 2 kali. Yang jelas jika 2x berarti bukan oleh arsitek yang sama. Umumnya karena pemilik bangunan telah memiliki rencana ekspansi usaha. Dan membutuhkan bangunan yang baru. Sampai disini, apakah anda melihat prospek yang lebih besar?. Sebagai arsitek sejati, seharusnya telah melihat peluang tersebut.
b. Jasa dan cara pembayaran litbang
Biaya jasa arsitek yang bertugas sebagai litbang bangunan, adalah tergantung besar kecil bangunan. Untuk bangunan pabrik garmen dengan jumlah karyawan 7.000 oran, misalnya. Biayanya yang kami tawarkan adalah 50 juta. Dengan jangka waktu pelaksanaan selama 3 bulan. Dan cara pembayaran bertahap, yaitu:
- Uang muka 20%
- Tahap ke-2 pada bulan pertama adalah 50%
- Dan sisanya (30%) setelah tugas selesai.
[AB]. Arsitek sebagai rencana sekaligus pengawas
Owner yang menugaskan arsitek sekaligus mengawasi pelaksanaan pembangunan. Sering terjadi pada saat membangun rumah tinggal. Dan bangunan-bangunan swasta lainnya. Sedangkan untuk proyek-proyek pemerintah, BUMN dan BUMD (Badan Usaha Milik Negara/Daerah) tidak boleh. Karena ada regulasi yang mengatur tugas konsultan perencana dan pengawas. Salah satunya yaitu tidak boleh untuk pelaksanaan proyek yang sama. Maka dari itu yang kami maksud disini adalah khusus proyek-proyek milik swasta.
Dari segi biaya jasa arsitek, dengan menerapkan kerjasama model AB ini akan lebih murah. Perhitungannya tidak berdasarkan luas bangunan atau sistem bulanan. Melainkan paket. Umumnya tetap berdasarkan RAB bangunan, yaitu antara 1,5-2,5%. Namun cara pembayarannya bisa bulanan, atau sistem termin.
[BC]. Sebagai pengawas proyek dan litbang
Yaitu kerjasama yang menggabungkan antara model B dan C. Selain untuk proyek-proyek swasta, juga kerap terjadi pada bangunan-bangunan pemerintahan. Perlu anda ketahui, biaya untuk konsultan adalah dihitung secara terpisah. Karena ada tenggang waktu yang sangat jauh, untuk melaksanakan tugas pengawasan dan litbang. Demikian juga durasi pekerjaan. Mengawasi proyek bisa hingga tahunan. Namun untuk litbang paling dalam hitungan bulanan.
[ABC]. Arsitek merangkap perencana, pengawas dan litbang
Model ABC adalah gambaran kerjasama yang sangat bagus antara arsitek dan owner. Kebanggaan bagi anda bila mendapat kepercayaan. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Sehingga harus tetap dipertahankan. Demikian pula bagi sang owner. Sangat terbantu bila tidak gonta-ganti arsitek. Selain menguras waktu dan energi. Tentu biaya jasa arsitek juga akan lebih mahal.
Dan peluang selanjutnya bagi arsitek dari kondisi ini. Tak jarang owner menganjurkan agar sekaligus memborong pekerjaan. Maka tak heran selain dengan latar belakang tukang. Pemborong yang sukses dengan latar belakang arsitek juga banyak.
[Penutup] Tentukan arsitek anda, jangan ragu!
Bentuk kerjasama arsitek dengan owner. Pilihannya ada 6 macam. Sangat banyak bukan?. Oleh karena itu tentukan arsitek anda sejak dini!. Sekalipun belum ada rencana membangun rumah. Yang pasti keinginan untuk membangun ada bukan?. Walaupun bukan dalam waktu dekat. Tidak salah jika anda mulai melakukan komunikasi/konsultasi dengan arsitek anda. Bahkan desain rumah anda dipersiapkan sekarang juga oke.
Demikain penjelasan mengenai biaya jasa arsitek, model kerjasama dan tata cara pembayaran jasa. Semoga bermanfaat.