Dasar-dasar Tentang Pondasi Sumuran, Bore Pile dan Pancang

Proses pemasangan tiang pancang

Pondasi bangunan ada beberapa yang spesial. Artinya pondasi yang memerlukan teknik khusus dalam pengerjaannya. Teknik khusus artinya apa?. Yaitu metode pengerjaan yang tidak biasa, dan tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Kecuali orang-orang yang memiliki skil pada bidang tersebut. Sebab harus mengikuti prosedur yang ketat, menggunakan alat-alat yang canggih. Serta sarana-sarana pendukung lainnya. Dengan demikian metode tersebut dapat berhasil. Nah, untuk sampai disana, Anda wajib memahami dasar-dasar tentang pondasi dulu.

Jika sebelumnya Anda telah membaca artikel, mengenai pondasi bangunan yang hemat, dan kokoh. Anda akan bertanya, kok 4 macam saja?. Bukankah jenis-jenis pondasi sangat banyak?. Benar. Secara keseluruhan ada 7 macam. 3 diantaranya adalah pondasi bangunan yang tergolong spesial berikut. Yaitu: 1].Pondasi sumuran, 2].Pondasi bore pile, dan 3].Pancang.

 

Tingkat kesulitan pemasangan pondasi akan berimbas pada biaya

Setiap bangunan pada umumnya memerlukan kebutuhan khusus. Termasuk dalam hal pembuatan konstruksi pondasi. Biasanya dipengaruhi oleh besar kecil, dan tinggi rendahnya bangunan. Namun, bisa juga karena letak bangunan. Misal, bangunan yang berada di pinggir pantai. Pasti rentan terhadap abrasi. Selain itu, harus menerima tekanan angin yang kencang. Sementara, bangunan yang berada di dataran tinggi. Sangat rentan terhadap longsor, serta menerima curah hujan yang tinggi. Hal-hal tersebut akan berpengaruh pada jenis pondasi yang akan digunakan.

Setelah memilih salah satu pondasi, permasalahan tidak otomatis selesai. Tingkat kesulitan pengerjaan pondasi, juga juga berbeda-beda. Dan imbasnya adalah pada biaya. Sebab makin sulit pelaksanaan suatu pekerjaan. Maka biaya yang dibutuhkan juga makin tinggi. Oleh sebab itu sering disebut menjadi pekerjaan khusus. Seperti 3 jenis pondasi tadi.

 

Hal-hal mendasar mengenai pondasi sumuran, bore pile dan pancang

Dasar-dasar tentang pondasi sumuran, bore pile dan pancang yang wajib diketahui adalah mengenai kegunaan pondasi, cara kerja, material dan alat-alat yang digunakan. Serta kelebihan dan kekurangannya. 3 jenis pondasi mudah dipahami, dengan cara dikelompokan menurut:

 

1. Kegunaan dan bahan dasar 3 jenis pondasi

Kegunaan pondasi sumuran, bore pile dan pancang pada umumnya sama. Yaitu untuk bangunan gedung bertingkat. Seperti mall, hotel, apartemen, mercusuar dan sebagainya. Dengan menggunakan salah satu jenis pondasi tersebut, maka gedung jadi kokoh. Karena beban pada gedung diteruskan secara langsung ke dalam tanah.

Sistem kerja tersebut berbeda dengan pondasi bangunan pada umumnya. Misalnya pondasi batu kali. Sifatnya menahan beban dulu, kemudian mendistribusikannya ke dalam tanah. Oleh sebab itu, bila salah satu bidang tidak kuat, atau karena permukaan tanah mengalami penurunan (bergeser). Maka pondasi batu kali akan retak, atau patah.

Menurut bahan yang digunakan. Untuk membuat pondasi sumuran sedikit berbeda. Dibanding pondasi bored pile dan pancang. Bahan dasar pondasi sumuran adalah PC (Portland cement), pasir, kerikil dan batu kali. Sedangkan pondasi bored pile dan pancang, yang ditujukan untuk konstruksi gedung, pada umumnya terbuat dari beton bertulang.

2. Cara kerja dan alat-alat yang digunakan untuk membuat pondasi

i. Hal mendasar tentang pondasi sumuran

Pondasi sumuran atau sering disebut cyclops. Yaitu pondasi bangunan yang berbentuk silinder, dan menyerupai sumur. Oleh sebab itu, disebut menjadi pondasi sumuran. Cara membuat pondasi ini adalah yang paling sederhana. Karena cukup menggali tanah cara manual. Kemudian memasukkan adukan, yang terdiri dari PC, pasir dan kerikil + batu belah. Dengan perbandingan 1:2:3. Angka 3 disini adalah kombinasi antara kerikil dan batu belah. Kedua material tersebut perbandingannya 50:50, atau 40:60. Perhatikan gambar berikut.

Memahami tentang perbedaan pondasi sumuran dan bore pile

 

Pondasi sumuran sama sekali tidak menggunakan besi tulangan. Kedalamannya pun sangat terbatas. Yaitu hanya 3-5 meter. Namun diameter pondasi sumuran cukup besar, serta bervariasi. Yakni mulai dari 80 cm, 100 cm, 120 cm. Hingga Ø2,5 meter; 3 meter; 3,5 dan 4,0 meter. Khusus diameter ≤120 cm, paling praktis menggunakan buis beton, sebagai dinding penahan tanah. Sedangkan Ø2,5 meter lebih, menggunakan pasangan batu bata, atau batu belah.

Sedangkan untuk membuat pondasi sumuran, pada umumnya sama persis dengan alat kerja tukang batu. Selengkapnya mengenai alat-alat tersebut, silahkan Anda baca pada tautan ini. Sementara alat ukur yang digunakan juga relatif sama dengan tukang bangunan lainnya. Yaitu meteran, waterpass, benang dan pensil bangunan.

ii. Dasar-dasar tentang pondasi bor pile

Sering juga disebut dengan strauss pile. Adalah pondasi yang dipasang dengan kedalaman tertentu. Dengan terlebih dahulu menggali tanah memakai bor manual, atau bor mesin (hidrolik). Hal yang unik akibat penggunaan alat bor yang berbeda. Bila pengeboran dilakukan dengan alat manual, disebut dengan nama strauss pile. Sedangkan, bila menggunakan bor hidrolik asumsinya pada bore pile. Padahal bentuk, jenis bahan, serta kualitas pondasi benar-benar sama.

Sepintas mengenai sebutan-sebutan tersebut. Sering mengakibatkan masyarakat bingung. Khususnya pemula dan pemilik bangunan. Padahal tidak spesifik. Hanya oleh karena alat bor yang digunakan. Padahal alat-alat kerja lainnya sama persis. Sehingga dampaknya hanya pada ongkos kerja (pengeboran) saja. Hal ini salah satu alasan pentingnya memahami dasar-dasar tentang pondasi. Khususnya terkait dengan penggunaan istilah-istilah.

Namun penggunaan alat bor yang berbeda tersebut, ternyata ada manfaatnya. Alat bor manual tidak mengakibatkan getaran, dan suara berisik. Sehingga, sekalipun digunakan pada proyek bangunan yang berlokasi ditengah permukiman. Tidak akan mengganggu warga. Sedangkan alat bor mesin, mengeluarkan suara yang keras. Dan getaran yang keras. Akibatnya tidak cocok digunakan untuk daerah perumahan.

Soal bahan untuk membuat pondasi bor pile. Seperti tertera pada gambar sebelumnya. Adalah menggunakan cor beton dengan mutu K250, atau lebih. Terdiri dari beberapa tulangan induk, yang terbuat dari besi beton ulir. Serta begel yang berbentuk spiral. ≤ 5 cm dari diameter lubang pondasi. Sementara itu, soal diameter pondasi bor pile. Tersedia Ø30, 40, 60 dan 80 cm saja. Jauh lebih kecil dari pondasi sumuran bukan?. Namun soal kedalaman. Bor pile lebih unggul. Karena tidak terbatas. Tergantung kebutuhan bangunan Anda.

iii. Pengenalan dasar tentang pondasi pancang

Terkenal dengan nama tiang pancang. Adalah pondasi bangunan paling modern saat ini. Karena pengerjaannya paling cepat diantara semua jenis pondasi. Hal tersebut diakibatkan pembuatan pancang menggunakan teknologi canggih. Tidak seperti 2 jenis pondasi sebelumnya. Namun demikian, beberapa type pondasi pancang, ada persamaannya dengan pondasi bored pile.

Secara umum bahan untuk membuat pancang, terdiri dari 3 jenis. Yaitu kayu, besi dan beton. Tiang pancang kayu umumnya digunakan untuk rumah panggung, rumah adat/tradisonal. Atau rumah-rumah yang berada dipesisir pantai, dan sungai. Konstruksi tiang pancang kayu, selain berfungsi sebagai pondasi. Sekaligus dimanfaatkan sebagai pilar bangunan. Sehingga hemat. Dengan syarat harus menggunakan kayu yang berkualitas bagus. Selain kuat. Tidak lapuk/busuk, dan tidak dimakan rayap.

Type yang ke-2, pancang besi. Atau steel pile. Terdiri dari 2 macam bahan. Yaitu plat baja atau sheet pile, dan pipa besi. Namun untuk keperluan bangunan gedung, paling kokoh adalah pancang besi pipa. Sebab ke dalam pipa tersebut, kelak di isi cor beton. Lengkap dengan besi tulangan. Jadi, [persamaan] cara kerja pondasi pancang ini, mirip dengan membuat bore pile.

Perbedaannya, proses pemasangan pipa besi, dilakukan dengan cara menekan/memukul, secara perlahan-lahan. Menggunakan mesin khusus. [Perhatikan gambar lampiran paling atas]. Sedangkan bor pile sama sekali tidak menggunakan pipa. Tapi hanya membuat lubang pondasi. Lalu, memasang tulangan. Kemudian melakukan pengecoran.

Terkait dasar-dasar tentang pondasi pancang beton. Bahan ini paling populer diantara semua tiang pancang. Karena pancang beton dibuat di pabrik/workshop. Sementara di lapangan, langsung proses pemasangan. Kelebihan lainnya adalah tersedia berbagai macam bentuk. Antara lain, bulat/silinder dengan Ø30, 40 dan 50 cm. Sedangkan bentuk kotak persegi, tersedia ukuran 30×30, 40×40 dan 50×50 cm. Dan bentuk segitiga sama kaki, dengan ukuran 28 hingga 40 cm.

 

3. Kualitas terbaik dari 3 jenis pondasi, ini

Diantara 3 jenis pondasi, paling bagus kualitasnya adalah tiang pancang beton. Karena dikerjakan melalui pengawasan yang ketat. Dan bukan on site. Dan lebih murah. Selain itu, pancang beton bisa digunakan untuk segala macam bangunan. Mulai dari konstruksi air, jalan, gedung-gedung bertingkat, hingga konstruksi jembatan.

Sementara 2 pondasi lainnya, proses pengerjaannya terkenal sangat lama. Dan kualitasnya perlu dipertanyakan. Karena lubang pondasi yang dalam, sering menimbukan air tanah. Sehingga harus dikeringkan dulu, baru dilakukan pengecoran. Nah, proses pengeringan ini yang perlu di awasi. Kalau tidak benar-benar kering. Maka kualitas beton dijamin buruk.  Oleh sebab itu, ketika memilih jenis pondasi. Pilihan utama selalu jatuh pada tiang pancang beton.

 

Alasan 3 jenis pondasi jarang digunakan untuk rumah

Jikalau tapak untuk bangunan rumah masih datar, namun walau kurang bagus (lembek). Sekalipun bangunan rumah bertingkat 3, atau lebih. Selalu menghindari agar tidak menggunakan pondasi sumuran, bor pile atau pancang. Karena 3 jenis pondasi tersebut sangat mahal, dan lama. Sehingga pilihannya adalah pada pondasi cakar ayam.

Selain itu, bila mengupayakan penggunaan tiang pancang beton. Belum tentu akes masuk ke proyek mudah. Mengingat panjang pancang ≥6 meter. Belum lagi proses pemasangan tiang pancang. Pasti menimbulkan bising, dan getaran yang sangat kencang. Oleh sebab itu, tidak cocok diterapkan untuk bangunan perumahan.

Hal yang berbeda, jika lokasi rumah berada tanah yang miring. Maka 3 jenis pondasi cocok digunakan. Bila kontur kualitas tanah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!