4 Jenis Pondasi Bangunan yang Terkenal Kokoh dan Hemat

Saat membangun, konstruksi bangunan yang paling sering dikhawatirkan adalah pondasi. Hal tersebut sangat wajar. Karena seluruh beban bangunan kelak akan ditopang olehnya. Termasuk perabot-perabot yang ada dalam bangunan. Maka dari itu, pondasi harus kuat dan kokoh. Caranya bagaimana?. Menggunakan pondasi yang tepat. Dimana?. Pilih salah satu dari 4 jenis pondasi bangunan ini.

 

Pentingnya menggunakan pondasi yang tepat untuk bangunan

Namun, sebelumnya penting teman-teman ketahui, dampaknya bila pondasi tidak kokoh?. Penjelasannya berikut. Pondasi selain sebagai tumpuan bangunan, juga berfungsi untuk mendistribusikan beban sesegera mungkin kedalam tanah. Jikalau tidak. Sekuat apapun pondasi Anda rancang, tidak bakal mampu menahan beban bangunan. Akhirnya pondasi mengalami retak, atau terjadi penurunan pada bangunan.

a. Dampak bila pondasi tidak kokoh

Persoalannya kuat tidaknya pondasi, sebenarnya bukan pada sistem kerja konstruksi pondasi. Melainkan benar atau tidaknya jenis pondasi yang digunakan. Tak jarang, dengan alasan efisiensi, masyarakat memaksakan satu jenis pondasi. Padahal seharusnya bukan type tersebut. Akhirnya… harus menanggung resiko yang besar. Akibat penurunan bangunan, antara lain:

  1. Dinding retak-retak. Lama-kelamaan akan membesar, dan banyak.
  2. Sistem pemipaan dibawah bangunan terganggu. Kemungkinan besar akan pecah.
  3. Instalasi kabel listrik jadi rusak. Terutama yang tertanam dalam dinding bangunan.
  4. Bangunan jadi miring. Karena penurunan pondasi pada umumnya tidak merata.

b. Pedoman memilih pondasi bangunan

Sebelum membangunan pahami dulu 4 jenis pondasi bangunan. Setelah itu, pilih yang terbaik. Pedoman adalah menurut kekuatan struktur tanah/tapak. Jangan berdasarkan ketersediaan dana. Ingat, dampaknya sangat besar, masif, serta jangka panjang. Masif artinya tidak kasat mata. Sebelum terjadi retak-retak pada dinding. Anda tidak menyadari bahwa sudah terjadi penurunan pada bangunan. Padahal kondisi tersebut sudah berlangsung lama.

Sedangkan jangka panjang yang dimaksud. Walau sudah berlangsung lama, sebelum terjadi retak-retak pada dinding. Kedepan, penurunan bangunan kemungkin besar tetap akan terjadi. Sampai kapan?. Pastinya tidak ada yang tahu. Kecuali melakukan penelitian pada bangunan yang bersangkutan. Singkatnya, jangan sampai salah memilih pondasi.

 

Jenis-jenis pondasi yang terkenal hemat biaya

4 jenis pondasi bangunan yang paling hemat adalah: 1].Pondasi menerus, atau sering disebut pondasi lajur. 2].Pondasi setempat, 3].Pondasi umpak beton, dan 4].Pondasi cakar ayam.

1. Pondasi menerus dan kegunaannya

Pondasi menerus (lajur) adalah yang paling populer diantara segala jenis pondasi. Karena hampir semua bangunan pasti menggunakannya. Dan kegunaannya, sebenarnya tidak untuk dasar bangunan saja. Tapi bermanfaat untuk pemasangan pagar, talud penahan tanah, dudukan mesin dan sebagainya. Hanya, karena pekerjaan-pekerjaan tersebut spesifik. Maka memerlukan perhitungan khusus. Serta harus menyesuaikan kondisi lapangan.

Namun untuk bangunan gedung pada umumnya, pondasi ini dapat dibedakan berdasarkan bentuk penampangnya. Yakni menjadi 2 macan, antara lain: [Silahkan perhatikan gambar berikut]

  1. Model A; bentuk trapesium sama kaki,
  2. Model B; trapesium tidak sama kaki.

[Ragam bentuk pondasi bangunan] yang terkenal adalah hemat dan kokoh 4 jenis ini

 

i. Bahan untuk membuat pondasi lajur dan komposisinya

Terdiri dari semen, pasir dan batu kali, atau batu belah. Dan air secukupnya. Komposisi agregat, untuk bangunan 1 lantai adalah 1:6 (1 semen dan 6 pasir). Sedangkan untuk bangunan bertingkat 1:5, atau 1:4. Tergantung jumlah lantai bangunan. Makin tinggi, maka perbandingan adukan/campuran makin kecil.

Selain bahan-bahan tersebut. Membuat pondasi batu kali, (sebutan lain pondasi lajur, karena terbuat dari batu kali). Perlu menambah 2 elemen berikut, yaitu 1].Pasir urug tebal 5 cm, dan 2].Pasangan batu kosong (Aanstamping) minimal setebal 15 cm. Kedua elemen tersebut pemasangannya tepat berada dibawah pondasi. Tujuannya adalah untuk pengeras permukaan tanah. Sehingga bila terjadi penurunan, atau karena gempa bumi. Maka pondasi tetap stabil, dan tidak mengalami retak/patah. Jadi, fungsinya adalah sebagai landasan pondasi.

ii. Ketentuan bentuk dan ukuran pondasi menerus

Kelebihan lain pondasi menerus, diantara 4 jenis pondasi bangunan selain kokoh, yaitu dapat dipasang menyesuaikan batas tanah, dan denah bangunan. Pada bagian tepi bangunan, umumnya menggunakan model B. Sedangkan bagian tengahnya adalah model A. Khusus model B, sisi yang rata umumnya pada bagian luar. Karena berfungsi sekaligus sebagai batas tanah. Dengan demikian, setelah bangunan selesai, tidak ada sisa tanah.

Sementara itu, ketentuan ukuran pondasi. Pada dasarnya harus berdasarkan analisa struktur. Dari hasil perhitungan tersebut, pola permukaan pondasi ditentukan menjadi:

L          = Lebar bagian bawah pondasi

H         = Tinggi pondasi

Dan bagian atas adalah 1/2L. Sementara, panjang pondasi mengikuti ukuran denah ruang. Oleh sebab itu, disebut pondasi menerus. Karena pemasangannya menerus ke semua bagaian-bagian dasar bangunan. Lebih jelas mengenai hal ini, silahkan perhatikan gambar lampiran berikutnya.

iii. Kelengkapan untuk memasang pondasi batu kali

Pada bagian atas pondasi, kelak akan terpasang konstruksi bangunan yang lain. Yaitu balok. Pilihannya ada 2 macam, yaitu balok yang terbuat cor beton, atau kayu. Balok beton, atau sering disebut sloof, berguna untuk bangunan gedung. Sementara, bila menggunakan kayu. Dipastikan bangunan tersebut kelak terbuat dari kayu.

Namun terlepas material yang dipakai apa (sloof atau balok kayu). Anda wajib menyediakan stek/angkur pada pondasi bangunan. Bahannya terbuat dari besi beton Ø8 atau 10 mm. Dengan jarak 1-2 meter. Dengan demikian, pemasangan sloof, atau balok kayu bisa menyatu dengan pondasi.

 

2. Pondasi setempat dan tujuan pemasangannya

Bentuk penampang, ukuran dan jenis bahan pondasi setempat, adalah sama dengan pondasi menerus. Perbedaannya hanya dari segi fungsi. Pondasi setempat dipasang terpotong-potong (setempat-setempat), karena kegunaannya bukan untuk struktur utama. Melainkan sebagai pengaku sloof saja. Agar sloof tidak patah. Bukan untuk tumpuan bangunan, layaknya pondasi menerus.

Pemasangan pondasi setempat untuk perkuatan sloof, dengan syarat bahwa sloof tidak memikul beban yang besar. Misalnya dinding. Dan fungsi sloof tersebut hanya sebagai balok tarik. Bukan termasuk balok tekan. Maka dari itu, memasang pondasi dibuat secara terpotong-potong, agar biaya jadi hemat.

3. Jenis umpak beton; kelebihan & kekuranganya

Disebut umpak beton, karena terbuat dari cor beton. Dan tidak ada campuran batu kali. Bentuknya sangat simple. Paling banyak digunakan adalah bentuk limas, dan kerucut terpancung. Urutan ke-3, dari 4 jenis pondasi bangunan ini banyak dipakai untuk membuat rumah panggung. Serta bangunan-bangunan tradisional. Intinya, lantai bangunan tidak menempel pada tanah.

Karena bentuk pondasi sangat sederhana, maka paling cocok untuk bangunan yan terbuat dari kayu. Sedangakan untuk bangunan yang terbuat dari beton, sangat tidak dianjurkan. Karena bebannya sangat berat. Selain itu, kelemahan umpak beton adalah tidak tahan gempa. Serta hanya cocok diterapkan pada tanah keras.

Namun demikian, dari segi biaya. Model pondasi seperti ini adalah yang paling irit. Dan bisa dibongkar pasang. Artinya ketika pondasi/umpak sudah retak. Maka bisa diganti dengan yang baru. Tanpa mengganggu bangunan yang sudah ada diatasnya. Atau, jika digunakan pada konstruksi bangunan yang berbeda, sangat memungkinkan.

a. Cara membuat umpak agar kuat dan kokoh

Pertama, tentukan dulu momen yang harus dipikul oleh umpak. Kemudian menentukan kelas mutu beton. Dari mutu beton, Anda dapat menentukan besi tulangan didalamnya. Dengan demikian pondasi jamin kuat, dan kokoh. Jadi, sebenarnya membuat pondasi umpak sama dengan membuat struktur beton. Baik dari segi mutu, maupun material-materialnya. Bedanya adalah bentuknya saja.

b. Standar ukuran umpak untuk rumah panggung

Rumah panggung umumnya menggunakan umpak beton, type limas terpancung. Dengan standar ukuran seperti berikut:

  1. Ketinggian umpak (H) sesuai kebutuhan. Fleksibel
  2. Lebar (L) bagian dasar pondasi harus sama. Atau persegi, dengan ketentuan: L= 1/1,5H
  3. Sementara bagian atas (yang terpancung), L1= 1/2L

[Contoh]. Tinggi pondasi adalah 60 cm. Maka:

L          = 1/1,5 x 60     = 40 cm

L1        = 1/2L              = 20 cm

 

4. Pondasi cakar ayam (jantan?) dan syarat-syaratnya

“Cakar ayam jantan?”. Bercanda teman-teman. Hehe… [Kalau dianalogikan pada ayam, cakar yang paling kuat kan ayam jantan. Bukan betina]. Sayangnya bangunan rumah tidak ada yang betina dan jantan, bukan?. Yang ada  tingkat, dan tidak bertingkat. Bila bertingkat. Berapa lantai?. 1; 2 atau 3.Kalau 4 lantai?. Di Indonesia sangat jarang.

Kembali mengenai topik [pondasi bangunan]. Pondasi cakar ayam paling pas digunakan untuk bangunan bertingkat. Maksimal sampai bangunan 3 lantai. Selebihnya jangan. Paling cocok memakai tiang pancang, atau pondasi sumuran. Ups… mucul istilah pondasi sumuran. Bukankah ini seharusnya masuk dalam 4 jenis pondasi bangunan?. Sedikit berbeda. Lebih lengkap mengenai hal tersebut, akan dibahas tersendiri. Dapat Anda baca melalui tautan ini.

Pondasi cakar ayam, atau sering disebut Foot Plate adalah type pondasi yang memadukan antara teknologi, dan bahan-bahan bangunan yang berasal dari alam. Seperti Semen Portland, Pasir, Batu Kerikil, dan Air. Ditambah besi tulangan. Detail bentuk pondasi cakar ayam seperti tertera pada gambar lampiran . Sementara pemasangannya, perhatikan pada gambar berikut.

Posisi pemasangan pondasi bangunan type menerus dan cakar ayam

 

a. Persyaratan-persyaratan memasang pondasi cakar ayam

Agar tidak salah pasang, dan akhirnya biaya menjadi boros. Ketentuan-ketentuan umum tentang penggunaan pondasi cakar ayam, khususnya pada bangunan rumah tinggal, seperti berikut:

  1. Digunakan untuk bangunan 2 lantai atau lebih,
  2. Pemasangan pondasi cakar ayam harus bersamaan dengan pondasi batu kali, dan sloof
  3. Pondasi cakar ayam harus lebih dalam dari pondasi batu kali
  4. Bagian dasar cakar ayam harus segi 4. Dengan ukuran minim (L)= 75×75 cm. Serta menggunakan pasir urug, dan lantai kerja.
  5. Tebal minimum cakar ayam adalah 15 cm. Sementara itu, bagian tengah (pertemuan dengan kolom pedestal) harus lebih tebal. Misalnya menjadi 20 cm, atau lebih.
  6. Ukuran kolom pedestal ≥ 20×30, atau 25×25 cm. Sementara ketinggiannya (H) ≥ L.

b. Pentingnya pemasangan cakar ayam berbarengan dengan pondasi menerus

2 dari 4 jenis pondasi bangunan wajib dipasang bersamaan, pada setiap gedung bertingkat. Yaitu pondasi cakar ayam, dan pondasi menerus. Alasannya, cakar ayam berguna penopang struktur utama. Seperti tiang kolom dan balok beton. Sedangkan pondasi menerus, adalah untuk menahan beban yang bersal dari dinding bangunan.

Oleh sebab itu, fungsi pondasi menerus pada bangunan 2 lantai relatif lebih kecil, daripada pada bangunan 1 lantai. Karena pondasi hanya memikul beban yang berasal dari dinding lantai 1 saja. Sementara dinding yang berada pada lantai 2, menumpu pada balok dak. Kemudian diteruskan pada pondasi cakar ayam. Beda dengan pondasi menerus pada bangunan lantai 1. Semua beban pada bangunan tersebut harus dipikul oleh pondasi.

Namun, walau fungsi pondasi batu kali pada bangunan bertingkat tergolong kecil, jangan sampai diabaikan. Harus menggunakan pondasi menerus. Jangan type setempat-setempat. Karena berpengaruh pada keseimbangan bangunan. Hanya ukurannya boleh dibuat sama dengan bangunan 1 lantai. Tidak masalah. Jamin kuat. Yang penting adalah ukuran cakar ayam. Harus tepat.

 

[Kesimpulan] Kriteria pondasi yang tepat untuk bangunan gedung

Dari penjelasan diatas, kesimpulan untuk menggunakan pondasi, dengan syarat-syarat sebagai berikut:

  1. 4 jenis pondasi bangunan ini tidak cocok diterapkan pada tanah yang lembek, lereng, dan rawa-rawa
  2. Pondasi type menerus dan setempat-setempat dapat dikombinasikan pada satu proyek. Agar hemat. Dengan syarat, harus melalui petunjuk dari ahli konstruksi. hal tersebut banyak diterapkan pada bangunan gudang dan pabrik.
  3. Ketinggian pondasi umpak maksimal 75 cm. Selebihnya disambung dengan tiang kolom, untuk mencapai ketinggian yang dikehendaki. Sambungan antara tiang dan umpak, wajib menggunakan angkur. Masing-masing 2 buah, atau lebih.
  4. Khusus rumah tinggal minimalis, rumah mewah dan sebagainya. Lantai 1; menggunakan pondasi menerus. Sedangkan untuk lantai 2, atau lebih harus menggunakan pondasi cakar ayam dan pondasi menerus.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!