Keberadaan toilet wanita dan pria ada 2 macam, yakni untuk umum dan pribadi. Toilet umum biasanya disediakan oleh pengelola gedung. Dan peruntukannya adalah untuk khalayak umum. Sedangkan toilet pribadi adalah khusus untuk orang-orang tertentu, yang berada di dalam suatu bangunan. Bagaimana keberadaanya, dan hal apa yang dilakukan untuk membuat desain arsitektur. Simak ulasan selengkapnya dalam artikel ini.
Toilet umum sebagai gambaran dari kesehatan masyarakat
Kondisi toilet ditempat-tempat umum, merupakan cermin kondisi kesehatan masyarakat. Bila toilet dibiarkan kotor. Itu sama saja memberi kesempatan bibit penyakit berkembang biak. Hal tersebut sejalan dengan pepatah Inggris yang mengatakan, bad news travels fast, so does disease. Mengingatkan kita betapa cepatnya sebuah penyakit dapat menular, tanpa kita sadari. Salah satunya yaitu melalui aktivitas di toilet.
Toilet sebagai tempat membuang kotoran dari dalam tubuh kita. Jelas merupakan tempat subur pula, bagi hidup dan berkembangnya kuman, virus, maupun bakteri. Ironisnya, meski selalu dikunjungi. Dan menjadi aktivitas harian setiap manusia. Kebersihan toilet sering diabaikan. Banyak anggapan buang hajat adalah persoalan pribadi. Dan tabu untuk diperbincangkan. Maka penting tidaknya keberadaan sebuah toilet, hanya sebatas bisa digunakan atau tidak.
Padahal tak cukup hanya bersih dan kering. Toilet harus dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Sesuai dengan karakter, kebiasaan, dan jenis kelamin. Dalam hal gender, hal tersebut memang sudah terealisasi dengan baik. Karena pembangunan toilet wanita dan pria dibuat terpisah. Tapi selain itu, masih banyak persoalan yang harus mendapat perhatian.
Standar kebutuhan toilet umum dan konsep desain
Mengutip pernyataan Naning Adiwoso, desainer interior sekaligus ketua Asosiasi Toilet Indonesia (ATI). Toilet umum idealnya dirancang khusus. Lengkap dengan kloset, persediaan air, dan fasilitas lain yang bersih, aman dan higienis. Tempat itu harus memberi kesempatan bagi masyarakat untuk membuang hajat secara bersih, nyaman dan aman. Agar kebutuhan fisik, sosial, dan psikologis mereka terpenuhi.
a. Tata letak dan upaya menciptakan desain toilet yang menarik
Rancangan toilet yang bagus dapat dilihat dari tata letak, desain interior. Serta fasilitas yang ada di dalam. Sehingga aman dan nyaman bagi semua orang. Baik pria maupun wanita, tua atau muda, sehat, hamil, serta cacat fisik. Hal pertama yang harus diterapkan pada desain toilet wanita dan pria, adalah:
- Akses masuk/keluar toilet dibuat sendiri-sendiri (perhatikan gambar terlampir), menghadap pada arah yang berbeda, serta dilengkapi dengan tanda.
- Upayakan tidak menggunakan tangga. Supaya mudah dijangkau orang yang memiliki kebutuhan khusus. Bilamana terjadi beda level, maka terapkan dengan sistem ramp.
- Sanitair harus ditempatkan pada posisi yang tepat. Supaya dapat dijangkau dengan mudah. Serta pemasangannya tidak mengakibatkan biaya yang tinggi.
- Keberadaan toilet harus mendukung pelestarian lingkungan. Jangan sampai mencemari air tanah, atau air sungai yang berada sekitar bangunan. Untuk mencapai hal tersebut, penggunaan air bersih perlu batasi. Dengan demikian, kampanye penggunaan air secara hemat tercapai dengan baik. Apalagi air yang digunakan adalah hasil daur ulang air kotor/bekas.
b. Konsep desain toilet perempuan dan laki-laki yang tepat
Hal penting lainnya, yang menjadi syarat toilet yang ideal adalah faktor kebersihan. Untuk mencapai hal tersebut, saar perancangan toilet wanita dan pria seharusnya mengadopsi konsep hands-free-desaign. Maksudnya sebisa mungkin fasilitas di dalam toilet dapat dioperasikan tanpa disentuh, atau dipegang. Alasannya, jika pengguna tidak menyentuh benda, maka semakin aman dari paparan kuman dan bakteri.
Misalnya air keran, atau penyiram di urinoar dapat menyembur oleh sensor gerak. Ada baiknya tombol bilas (flush) pada kloset juga di operasikan dengan pedal kaki, atau sensor. Setidaknya, tidak menggunakan tuas yang bisa dioperasikan dengan siku. Bukan telapak tangan. Ini juga berlaku bagi pintu toilet. Kalau memang direncanakan menggunakan pintu.
Cara menjaga higenitas pengguna toilet umum
Di beberapa gedung atau pusat perbelanjaan. Sudah menerapkan akses masuk ke toilet dengan bentuk huruf S. Sehingga tidak perlu menggunakan pintu. (perhatikan gambar denah). Dari luar para pengguna diarahkan melalui lorong berkelok, sebelum sampai ke closet atau urinoar.
Hal tersebut dirancang untuk mencegah orang menyentuh tuas pintu, yang mungkin kotor dan penuh kuman. Selain itu, juga memudahkan pengguna kursi roda masuk ke dalam ruang toilet.
Pentingnya toilet perempuan lebih banyak dan luas
Meski mempunyai fungsi yang sama, toilet yang diperuntukkan bagi kaum perempuan memiliki ciri khas yang berbeda dengan pria. Menurut penelitian, perempuan menghabiskan waktu di toilet 3x lebih lama daripada pria. Frekuensinya pun lebih sering. Hal tersebut disebabkan secara fisiologis ukuran kantong kencing perempuan lebih kecil, daripada laki-laki. Oleh sebab itu, perbandingan jumlah toilet wanita dan pria adalah 3:1. Tiga toilet untuk perempuan, dan Satu toilet untuk pria.
Selain lebih banyak, untuk memenuhi kebutuhan. Fasilitas yang terdapat dalam toilet perempuan juga sedikit berbeda dengan toilet pria. Ruang toilet harus lebih luas, agar kaum perempuan yang terbiasa membawa tas, atau membantu anaknya, lebih leluasa bergerak di dalam kompartemen toilet. Jadi, jangan pelit menyediakan ruang gerak pada toilet wanita.
Fasilitas khusus toilet kaum hawa yang wajib
Antara lain tempat pembuangan pembalut wanita, dan gantungan atau tempat barang bawaan. Kebiasaan perempuan menggunakan toilet tidak semata untuk membuang hajat. Namun juga untuk membenahi rambut dan berdandan. Mengakibatkan jumlah wastafel lebih banyak di dalam toilet perempuan. Ruang bebas antara wastafel pun sebaiknya di rancang lebih luas. Agar para pengguna dapat menaruh peralatan make–up serta tas tanpa perlu takut barang bawaannya jatuh.
Menurut Naning, masih banyak toilet perempuan yang tidak menyediakan alat pembersih. Seperti jetshower atau washlet bagi pemakai toilet. Banyak pula toilet perempuan yang tidak menyediakan tempat sampah, gantungan tas, sampai dengan kunci pintu dan penggelontor air yang bisa bagus.
Tapi hanya menyediakan ala kadarnya. Alias konvesional. Antara lain menggunakan baik air, gayung dan closet jongkok. Maka tak heran kalau orang tidak betah berlama-lama. Karena buru-buru maka kebersihan toilet diabaikan. Dan akhirnya menjadi tempat berkembang biak kuman/bakteri.
Perbedaan toilet perempuan dan laki-laki dalam hal kebersihan
Selain dalam hal jumlah, luas dan fasilitas. Perbedaan toilet wanita dan pria yang signifikan adalah kesadaran dalam hal kebersihan. Pengguna toilet kali-laki memang lebih sedikit, karena laki-laki jarang buang air. Namun sering dilakukan secara terburu-buru. Mengakibatkan toilet jadi kotor. Lebih parahnya lagi, jikalau tidak ada petugas kebersihan.
Beda dengan pengguna toilet perempuan. Kesadaran terhadap kebersihan lebih tinggi. Sehingga toilet relatif lebih bersih, nyaman dan tidak bau. Karena sudah naluri, wanita selalu ingin tampil cantik. Demikian pula perlakuanya ketika berada dalam toilet. Sebagai tempat untuk berdandan.
Bedanya toilet umum dan pribadi dari segi organisasi ruang
Menyambung tentang perbedaan antara toilet umum dan pribadi di awal. Berdasarkan organisasi ruang, kedua tempat tersebut memang beda jauh. Toilet umum adalah tergolong area servis. Sedangkan toilet pribadi adalah area privat. Hal ini pengaruhnya adalah pada letak toilet. Toilet pribadi dapat ditempatkan dimana saja. Sesuai keinginan orang yang bersangkutan. Sementara toilet umum, tempatnya harus disesuaikan dengan kepentingan orang banyak.
Singkatnya mengenai toilet wanita dan pria. Fungsi, keberadaannya, fasilitas yang dibutuhkan, serta perilaku dari pengguna. Harus di jadikan referensi pada saat merancang toilet. Sebagai arsitek harus menyadari bahwa:
Desain yang bagus dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan, serta merawat fasilitas yang ada dalam bangunan. Tapi sebaliknya, jika desain tidak menarik. Akan timbul rasa menyesal mengapa harus berada ditempat tersebut. Dan tidak akan kembali lagi ke tempat tersebut.