Proses Perancangan Baja Ringan & Aspek-aspek Yang Harus Dipatuhi

Aspek-aspek yang mempengaruhi proses perancangan rangka atap baja ringan

Sama halnya ketika melaksanakan pemasangan material. Proses perancangan baja ringan pun memiliki beberapa aspek, yang harus dipertimbangkan. Tujuannya adalah untuk memperoleh hasil rancangan yang terbaik, kuat dan kokoh.

Aspek-aspek tersebut sekaligus sebagai syarat, yang harus dipatuhi oleh setiap perancang dan tukang. Kalau tidak!. Dipastikan rangka baja ringan tidak bisa di aplikasikan dengan benar. Dan akhirnya membuat pemilik bangunan menyesal.

Pengertian perancangan baja ringan

Yaitu suatu kegiatan untuk menentukan salah satu konstruksi bangunan, atau lebih. Dengan menggunakan baja ringan sebagai material utama. Misalnya untuk rangka atap, teras, kanopi dan sebagainya.

Baja ringan disebut sebagai material utama karena dalam pelaksanaan pekerjaan, tidak seluruhnya menggunakan material baja ringan. Tapi, sebagian kecil komponen konstruksi adalah terbuat dari material lain. Seperti angkur dan baut skup. Oleh sebab itu pula, proses perancangan baja ringan harus dilakukan orang yang tepat.

 

Pertimbangan bagi pemilik bangunan sebelum proses perancangan berlangsung

Setiap pemilik bangunan memiliki hak untuk menentukan material yang akan digunakan. Sekalipun sang pemilik telah menunjuk seorang arsitek. Setidaknya memberi saran, dan alasan. Kalau cocok dengan konsep desain, tentunya sang arsitek tidak keberatan dengan saran tersebut.

Namun, permasalahannya adalah tidak semua pemilik bangunan mengetahui tentang material bangunan. Apalagi menyangkut dengan proses perancangan. Maka dari itu, 3 aspek berikut penting dipahami lebih dulu. Supaya tidak menyalahi ketentuan. Atau mengakibatkan penyesalan di kemudian hari.

1. Siapa yang berwenang untuk melaksanakan perancangan bangunan?

Yaitu orang-orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang bangunan. Memiliki latar belakang pendidikan tentang bangunan. Serta telah mengaplikasikan ilmu pada beberapa proyek bangunan. Sebut saja arsitek, insinyur, atau ahli-ahli bangunan yang lain.

2. Kapan waktu yang tepat untuk merancang rangka baja ringan?

Proses perancangan baja ringan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan perancangan bangunan. Bukan pada saat pelaksanaan pembangunan. Supaya tidak mempengaruhi anggaran, serta jadwal pelaksanaan pekerjaan.

3. Alasan menggunakan material baja ringan apa?

Sebaiknya bukan karena sedang populer, paling murah atau paling mudah diperoleh. Melainkan karena cocok dengan karakteristik bangunan. Misalnya untuk rumah mewah dan bertingkat. Rangka atap yang paling ideal adalah baja profil. Agar sebanding. Namun, untuk rumah tinggal menengah kebawah. Okelah menggunakan baja ringan. Guna meminimalisir anggaran biaya.

 

Dilema yang dihadapi saat merancang konstruksi bangunan

Benar tidaknya proses perancangan baja ringan diketahui dari efisiensi biaya. Bila dimensi material yang digunakan terlalu besar. Tentu saja konstruksi jadi kuat. Namun, mengakibatkan pemborosan anggaran. Demikian pula sebaliknya. Jikalau prioritasnya adalah anggaran biaya. Bisa jadi ukuran material yang digunakan relatif kecil. Dampaknya konstruksi menjadi kurang kokoh. Dilema bukan?.

Satu pun dari 2 hal tersebut, pasti tidak ada yang dikehendaki oleh pemilik bangunan. Keinginan owner adalah biaya konstruksi hemat. Namun kuat. Tambahannya dari segi estetika adalah menarik dan unik. Disini profesionalitas arsitek dipertaruhkan. Bila Anda mampu memenuhi kemauan sang klien. Berarti jam terbang Anda sudah tinggi.

6 Aspek yang mempengaruhi desain dan pemasangan baja ringan

Desain baja ringan yang bagus tidak jamin dapat di aplikasikan dengan baik. Sering kali terjadi proses perancangan baja ringan berjalan lancar. Namun pada saat pemasangan mengalami banyak kendala, lambat atau tidak sesuai ekspektasi. Maka dari itu, orientasi perancangan bukan saja untuk menghasilkan desain yang bagus. Tapi turut memikirkan kemudahan memperoleh material, kelancaran pengerjaan, serta jaminan kualitas.

1. Jenis bangunan

Makin besar bangunan yang Anda rancang. Maka waktu yang Anda butuhkan untuk melakukan desain, dan melaksanakan pembangunan juga semakin lama. Begitu juga tingkat kesulitan yang akan Anda dihadapi. Pasti semakin kompleks.

Namun sebaliknya. Jikalau bangunan yang Anda desain adalah sederhana. Tentu tidak banyak kendala yang harus Anda hadapi. Demikian pula tukang yang melaksanakan pembangunan. Contoh bangunan adalah perumahan.

2. Material atap

5 aspek berikutnya (nomor 2-6) adalah saling berkaitan satu sama lain. Artinya, ketika Anda melakukan proses perancangan baja ringan untuk rangka atap bangunan. Aspek-aspek ini tidak harus Anda lakukan secara urut. Akan tetapi, sebaiknya adalah serentak.

Atap layaknya adalah sebagai mahkota pada sebuah bangunan. Maka dari itu, material penutup atap harus selaras dengan bangunan. Selaras dalam hal warna, jenis/spesifikasi serta ukuran gelombang.

3. Bentuk atap

Kuda-kuda joglo dan lengkung adalah bentuk atap yang paling sulit di aplikasikan. Untungnya kedua bentuk atap tersebut jarang diterapkan pada bangunan gedung. Apalagi menggunakan material baja ringan. Pilihan utamanya adalah bentuk pelana, limasan, trapesium dan atap datar. Kalau pun ada, umumnya bentangan kecil.

4. Sudut kemiringan

Kemiringan atap memiliki memiliki peran untuk menentukan tampilan bangunan. Hal tersebut juga mempengaruhi tingkat kesulitan dalam proses perancangan baja ringan. Sebab sudut kemiringan atap harus disesuaikan jenis atap, serta estetika bangunan.

5. Bentang kuda-kuda

Aspek ini berpengaruh pada beban, dimensi material yang digunakan, serta ketinggian rangka kuda-kuda. Bentang kuda-kuda yang lebar, mengakibatkan beban atap semakin besar. Karena beban atap besar, maka material untuk rangka kuda-kuda harus yang berukuran besar/tebal.

6. Dimensi material baja ringan

Pengaruhnya yang paling utama adalah anggaran biaya. Selain itu, ialah terhadap pelaksanaan pemasangan baja ringan. Semakin kecil/sedikit material baja ringan yang digunakan pada suatu bangunan. Tentu biaya pemasangan makin murah. Demikian juga sebaliknya. Jika material yang digunakan berukuran besar, serta dalam jumlah yang banyak. Maka biaya-nya pun pasti jadi tinggi.

Maka dari itu, proses perancangan baja ringan dikatakan berjalan dengan benar. Dan sesuai dengan harapan pemilik bangunan. Maka kualitas desain/rancangan harus bagus, hemat dan mudah diterapkan.

 

[Kesimpulan] Kemampuan arsitek kunci menjadi keberhasilan perancangan, sekaligus pemasangan material bangunan

Topik ini sebenarnya sebagai interprestasi dari berbagai macam material, yang digunakan pada sebuah bangunan. Sebab pada dasarnya semua material yang digunakan pada bangunan adalah saling terkait. Oleh sebab itu, untuk menentukan bahan bangunan harus melalui banyak pertimbangan. Bukan saja dari segi arsitektural dan struktural. Tapi, termasuk aspek-aspek non teknik. Seperti kelestarian lingkungan alam dan sosial.

Demikian faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada saat melakukan proses perancangan baja ringan. Khususnya untuk membuat rangka atap. Untuk daerah tertentu, misalnya yang masih kental dengan desain bangunan tradisional. Kemungkinan besar akan menemui beberapa aspek tambahan, yang mempengaruhi proses perancangan. Sehingga dalam pelaksanaan pembangunan, kendala yang dihadapi pun semakin kompleks. Maka, sukses tidaknya perancangan tersebut, kembali pada kemampuan arsitek untuk mengimplementasikan material.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!