Penyebab Pekerjaan Tambah Konstruksi Baja, Dampak dan Konsekuensinya

Jenis-jenis pekerjaan tambah proyek konstruksi baja, yang wajib diketahui

Artikel ini kami buat spesifik. Agar teman-teman tahu cara mencegah terjadinya pekerjaan tambah konstruksi baja. Jikalau harus terjadi. Sebaiknya sudah direncanakan sejak semula. Sehingga pihak-pihak yang terlibat didalamnya tidak kaget. Terhadap konsekuensi yang akan dihadapi kelak. Bagi sang pemborong, maupun owner (pemberi pekerjaan).

Pengertian, tujuan dan usur-unsur yang mengakibatkan pekerjaan tambah

Pekerjaan tambah konstruksi baja artinya suatu kegiatan konstruksi tambahan, yang muncul pada saat proses konstruksi berjalan. Dengan menggunakan baja profil sebagai material utama dalam pekerjaan tersebut. Serta harus dilaksanakan bersamaan, atau setelah pekerjaan induk selesai. Dengan tujuan agar konstruksi bangunan sempurna, dan berfungsi dengan baik.

Munculnya pekerjaan tambah konstruksi baja disebabkan 2 hal. Yaitu faktor sengaja, dan tidak sengaja.

Tambahan pekerjaan secara sengaja

Hal ini terjadi umumnya telah sepengetahuan owner. Mungkin karena kondisi lapangan yang tidak siap. Misalnya, lokasi kerja berada pada bangunan eksisting. Atau karena pembangunan memang sengaja dilakukan bertahap. Sehingga sewaktu-waktu bisa terjadi revisi desain, dan mengakibatkan munculnya item pekerjaan baru.

Tambahan konstruksi dengan tidak sengaja

Umumnya berkaitan dengan faktor eksternal. Atau hal-hal diluar dugaan. Sehingga bersifat wajib. Misalnya karena cuaca buruk. Sehingga konstruksi atap harus diperkuat. Dengan material yang lebih bagus. Agar tidak ambruk, atau lepas/terbang.

Contoh kedua, pekerjaan tambah konstruksi baja. Muncul karena tidak sengaja. Gambar desain tidak lengkap dengan detail-detailnya. Sehingga pada saat pelaksanaan pekerjaan, harus menambah beberapa komponen pada konstruksi. Seperti plat pengaku, balok susulan dan sebagainya. Agar konstruksi benar-benar kokoh.

Ragam jenis pekerjaan baja tambahan dan langkah-langkah persiapan

Sebagaimana kita ketahui, item pekerjaan baja pada suatu konstruksi bangunan tidak banyak. Misalnya konstruksi gudang. Komponen utamanya adalah tiang kolom, kuda-kuda, konsol, balok regel dan rangka atap. Kalau bangunan tersebut tingkat. Berarti ada tambahan balok dak. Jadi, seluruhnya hanya 6 macam. Namun demikian, berpotensi menjadi pekerjaan tambah konstruksi baja.

Umumnya pekerjaan tambahan baja terjadi pada saat ekspansi bangunan. Sehingga, sub bagian dari 6 item di atas. Pun bisa jadi sebagai pekerjaan tambah, contoh:

  1. Tambahan pada rangka atap. Yaitu pemasangan rangka lisplang, monitor, dan masih banyak lagi. Intinya, yang berhubungan dengan penutup atap.
  2. Tambahan untuk tiang kolom. Misalnya pemasangan rangka cladding, kanopi, konstruksi pintu dan sebagainya.

Singkatnya, pekerjaan tambah konstruksi baja tidak membutuhkan alat kerja, tukang dan material yang banyak. Sehingga persiapan yang Anda lakukan, sama dengan melaksanakan pekerjaan konstruksi baru. Walau demikian, bukan berarti tidak perlu menyesuaikan kondisi bangunan lama. Tempat pemasangan konstruksi tambahan.

Persiapan pelaksanaan pekerjaan beton oleh ahli bangunan (Sumber: Fixabay.com)

Dampak terjadinya pekerjaan tambahan

Kalau mau jujur. Tidak ada satu pihak pun yang ingin agar pekerjaan tambah terjadi. Kalau tidak terpaksa. Pemikiran tersebut adalah mewakili tukang, mandor, pelaksana, kontraktor, bahkan pemilik bangunan itu sendiri. Kok bisa?. Begini penjelasannya. Dampak terjadinya pekerjaan tambah ada 3, yaitu:

1. Waktu pelaksanaan pekerjaan menjadi molor

Secara materi, pekerjaan yang molor akan merugikan pemborong. Sebab harus membayar upah tukang lebih lama, dari yang seharusnya. Sementara itu, beban psikologis yang harus ditanggung oleh pemborong, ada lagi.

Asumsi orang awan, mengatakan bahwa pekerjaan bangunan menjadi lama disebabkan oleh anak buah (tukang) yang tidak profesional. Padahal hal tersebut belum tentu. Pendapat tersebut benar, jikalau tidak ada pekerjaan tambah konstruksi baja.

Lama tidaknya suatu pekerjaan tergantung banyaknya item pekerjaan yang harus diselesaikan. Semakin banyak, tentu butuh waktu yang lebih panjang. Apalagi pekerjaan tersebut tambah ditengah jalan. Pasti mempengaruhi proses pembangunan secara keseluruhan.

2. Butuh tambahan material yang baru

Dengan adanya pekerjaan tambahan, otomatis Anda harus menambah material. Karena material yang sebelumnya pasti kurang. Persoalannya muncul ketika pembelian material. Hal-hal yang akan menjadi terkendala sebagai berikut:

  1. Jikalau pembelian dilakukan inden. Dan/atau jumlah material sedikit. Membutuhkan waktu yang lama. Dampaknya, pekerjaan tambah tidak bisa segera dilaksanakan. Akhirnya molor bukan?
  2. Ketika terjadi kenaikan harga. Sementara borongan pekerjaan sistem lump sump. Kontraktor tidak berhak mengajukan kenaikan harga kepada owner. Lagi-lagi, yang rugi pemborong bukan?.

Biaya tambah untuk upah, alat dan membeli material

Biaya pekerjaan tambah konstruksi baja sulit diprediksi. Kalau hanya mengandalkan dokumen gambar. Melainkan harus survei lokasi. Karena kondisi bangunan eksisting belum tentu sesuai dengan gambar. Dengan demikian, tingkat kesulitan pekerjaan, serta faktor resiko yang akan Anda hadapi. Dapat Anda perhitungkan secara cermat.

Tips belanja material bangunan agar tidak kecewa

Misalnya tambahan tiang kolom baja, yang berada di tengah ruangan. Jelas, harus dengan cara mengelas. Berarti, ruangan tersebut harus dalam keadaan kosong. Sehingga biaya untuk pengadaan alat, upah serta bahan-bahan bangunan harus bertambah. Bandingkan dengan pekerjaan konstruksi biasa. Biaya pekerjaan baja tambahan pasti jauh lebih mahal.

Konsekuensi pekerjaan tambah bagi owner dan pemborong

Dampak pekerjaan tambah konstruksi baja semakin nyata. Dan boleh disebut parah. Bila owner tidak mengakui adanya item pekerjaan tersebut. Hal seperti ini umumnya didasari oleh persepsi. Owner menganggap semua item pekerjaan telah masuk dalam kontrak. Padahal belum. Tapi, sang owner tetap ogah membayar biaya pekerjaan tambahan.

Terlepas benar atau tidak, item-item pekerjaan tambahan sudah termasuk dalam kontrak kerja. Kedua belah pihak (owner dan pemborong) sebenarnya akan menerima konsekuensi. Ketika isu pekerjaan tambah muncul, yakni:

  1. Konsekuensi bagi owner adalah konstruksi bangunan kurang sempurna, serta tidak berfungsi sesuai harapan. Sementara itu, bila ganti tukang. Belum tentu kualitas pekerjaannya bisa sama dengan tukang yang lama.
  2. Bagi pemborong/tukang, bila tidak mau melanjutkan pekerjaan, konsekuensinya adalah potong tagihan/bayaran. Sebagaimana telah diatur dalam SPK (Surat Perjanjian Kerja). Tentang hak dan kewajiban masing-masing.

[Penutup] Komunikasi yang baik efektif memperlancar proses konstruksi

Tidak boleh kita pungkiri, adanya pekerjaan tambah. Kerap mengakibatkan komunikasi antara pemborong dan owner jadi kurang harmonis. Ditambah lagi kurangnya pemahaman terhadap gambar, serta dokumen-dokumen proyek lainnya. Ha-hal demikian, seharusnya jangan sampai terjadi!.

Melakukan komunikasi yang baik, adalah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat. Termasuk dalam hal pekerjaan tambah konstruksi baja. Atau proyek-proyek bangunan yang lain. Makin cepat perbedaan pendapat tersebut diselesaikan. Pelaksanaan pekerjaan tambah semakin lancar.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!