Begini Cara Mencegah Pekerjaan Tambah Kurang Pada Proyek Bangunan Rumah

Gambar interior bangunan rumah tinggal yang sangat mewah

Penting menangani proyek bangunan rumah dengan baik. Agar kualitas bangunan rumah benar-benar istimewa. Terlaksana dengan cepat. Serta terhindar dari hal-hal yang merugikan pemilik rumah. Seperti biaya pembangunan yang tidak sesuai dengan anggaran. Terjadi selisih pendapat dengan tukang, berulang-ulang. Dan lain sebagainya.

Topik ini kami sajikan untuk para pemilik bangunan. Supaya paham teknik pelaksanaan proyek bangunan rumah. Serta mampu mencegah hal-hal yang mengakibatkan proyek tidak berjalan lancar. Salah satu diantaranya adalah pekerjaan tambah kurang.

Pengertian tambah kurang dan ruang lingkupnya pada proyek rumah tinggal

Tambah kurang dalam lingkup proyek bangunan rumah, artinya sejumlah item pekerjaan yang belum tercantum dalam dokumen gambar. Diperintahkan oleh pemilih bangunan, agar dilaksanakan dan dijadikan sebagai item pekerjaan tambahan kemudian hari.

Atau, item pekerjaan yang sebelumnya telah tercantum dalam BoQ, maupun gambar bangunan. Tapi tidak jadi dilaksanakan, oleh sesuatu hal. Sehingga pada akhir proyek bangunan rumah, item-item tersebut akan dihitung sebagai pekerjaan kurang. Itu artinya, kelak nilai borongan akan berkurang. Sejumlah nilai pekerjaan kurang.

Dengan demikian, diketahui indikator untuk menentukan suatu pekerjaan masuk dalam kategori tambahan adalah gambar bangunan. Sementara itu, untuk membatalkan suatu pekerjaan. Sejauh ini belum ada barometer yang baku. Kecuali, hanya melaksanakan instruksi (keinginan) dari pemilik bangunan.

Hakikat dan prinsip dasar pelaksanaan pekerjaan tambah

Sesuai dengan peraturan kementerian pekerjaan umum, tentang tata laksana pekerjaan tambah kurang. Bisa dilakukan, bilamana:

  1. Pekerjaan bangunan dilakukan secara borongan. Lengkap dengan Surat Perjanjian Kerja (SPK), atau kontrak.
  2. Kontrak bersifat Unit Price. Bukan Lump Sump. Teman-teman sudah tahu perbedaan kedua sistem pembayaran ini?. Jika belum. Silahkan Anda baca artikel ini dulu. Supaya tidak gagal paham.

Implementasi pekerjaan tambah kurang yang pantas dijadikan contoh adalah proyek pemerintah. Sebab dilaksanakan secara ketat. Bukan oleh kemauan pemberi pemberi pekerjaan. Sebagaimana yang terjadi pada proyek bangunan rumah. Melainkan harus sesuai dengan regulasi. Untuk proyek perintah dari tingkat pusat (BUMN), hingga daerah (BUMD).

Pertimbangkan secara cerdas!, pilih renovasi atau beli rumah baru supaya jangan menyesal

Tips jitu mencegah pekerjaan tambah proyek bangunan

Demi kelancaran proyek bangunan rumah. Dan cash flow tidak terganggu. Pekerjaan tambah harus Anda cegah dari awal. Caranya sangat mudah. Yaitu: 1]. Menyiapkan gambar bangunan, lengkap dengan detail-detailnya. Kemudian, 2]. Menyusun RAB rumah, dan 3]. Membuat rincian item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Sesederhana itu sebenarnya.

Tapi, kalau Anda memaksakan proyek bangunan rumah dengan gambar berjalan. Alias gambar apa adanya. Hal itu kelak pemicu terjadinya pekerjaan tambah. Selain itu, Anda harus meluangkan banyak waktu untuk mengawal pekerjaan. Agar terlaksana sesuai dengan harapan. Apakah sanggup?. Pasti tidak. Kalau pun ada, paling hanya 1 dari antara sekian orang.

Oleh sebab itu, sebagaimana yang selalu kami sampaikan kepada klien (pemilik bangunan). Lebih baik Anda mengeluarkan sejumlah dana untuk jasa gambar bangunan. Daripada mengalokasikan biaya yang tidak jelas, untuk membayar item pekerjaan tambah. Akibat dari gambar bangunan yang tidak lengkap.

Faktor X yang mempengaruhi pelaksanaan proyek rumah tinggal

Proyek bangunan rumah semakin rumit. Sehingga layak disamakan dengan gedung hotel, apartemen, atau hunian-hunian yang lain. Mengakibatkan banyak tukang yang menolak sistem kerja borong. Dengan alasan tidak cukup modal. Masih ada tanggungan proyek lain, dan sebagainya. Padahal faktor X yang terdapat pada bangunan rumah. Apa itu?.

  1. Item pekerjaan sangat banyak dan kompleks. Sementara volumenya sangat kecil. Akibatnya, keuntungan yang akan diperoleh sangat kecil.
  2. Pemilik bangunan cerewet, otoriter. Bahkan sering berubah-ubah dalam memutuskan sesuatu. Membuat tukang tidak nyaman. Dan hengkang dari proyek tersebut.
  3. Pembayaran tagihan termin sangat lambat/sulit. Akhirnya tukang tidak mendapat upah berbulan-bulan.

Maka dari itu, sembari mencegah terjadinya pekerjaan tambah kurang. Silahkan Anda lengkapi dulu gambar bangunan. Selanjutnya, biarkan gambar tersebut yang menjadi dasar pelaksanaan proyek bangunan rumah Anda. Dipastikan proyek tersebut akan berjalan lancar, serta memiliki kualitas yang bagus.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!