Pengiriman material baja ke lapangan tidak bisa sekali. Makin besar tonase baja, maka pengiriman makin sering dilakukan. Sekalipun pelaksanaannya bisa serentak, dengan menggunakan armada yang banyak misalnya. Ada kemungkinan ‘lapangan’ tidak sanggup menampung material tersebut.
Maka dari itu, walau sepintas terlihat sepele. Karena proses pengiriman hanya melalui jalur darat. Sebenarnya banyak yang harus dipertimbangkan. Agar selama perjalanan lancar, dan tiba ditempat tujuan tepat waktu. Serta material dalam keadaan bagus.
Sebelum masuk pada inti pembahasan. Anda penting mengetahui pengertian lapangan, yaitu alamat/domisili proyek. Bukan lapangan untuk melakukan olah raga, atau untuk kegiatan umum lainnya. Sebenarnya istilah lapangan sudah familiar sejak lama, bagi orang-orang proyek. Tapi pasti terasa asing bagi yang baru terjun dalam bidang ini.
Wujud material yang dikirim ke lapangan
Berdasarkan bentuk bahan, ada 2 macam wujud material baja yang dikirim ke lapangan. Yakni material yang sudah jadi, serta siap untuk dipasang. Atau bahan yang belum jadi. Alias masih memerlukan proses pabrikasi.
Umumnya pengiriman material yang belum jadi, adalah berasal dari pabrik. Langsung menuju lapangan. Sedangkan material jadi, asalnya dari bengkel konstruksi (workshop baja). Maka dari itu, metode pengiriman material baja, antara pabrik dan workshop sangat berbeda.
Proses pengiriman dari bengkel konstruksi
Semua perusahaan kontraktor baja memiliki armada untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan baja. Namun ukuran armada terbatas. Paling banter truk kapasitas sedang, atau seukuran cold diesel. Sehingga tidak mumpuni untuk mengirim material, yang berukuran panjang dan besar. Padahal untuk mengirim baja profil, yang siap pasang, maupun yang masih dalam bentuk bahan mentah, paling aman adalah menggunakan truk trailer.
A. Pertimbangan saat memilih armada
Sebelum mengirim baja konstruksi perlu mempertimbangan 3 hal berikut:
- Jenis profil baja,
- Panjang material,
- Dan bentuk komponen konstruksi.
Profil baja yang mudah ditata dalam truk adalah yang memiliki penampang datar. Sedangkan panjang material maksimal 12 meter. Yang sering menjadi persoalan adalan bentuk komponen. Sebab wajib mengikuti konstruksi bangunan. Maka dari itu, penyediaan armada truk harus mengacu pada bentuk komponen konstruksi. Apalagi rangka atap pipa besi.
B. Ketentuan muat truk untuk mengirim baja
Pengiriman material baja beresiko tinggi. Terlebih untuk perjalanan jauh, dan lokasi proyek berada di pedalaman. Untuk itu gunakan armada truk yang tepat, sehat dan kuat. Ketentuan mengenai jenis armada untuk membawa material baja, antara lain:
- Kendaraan pick up. Sanggup membawa material baja dengan panjang ≤ 3 meter, serta tonase maksimal 3 ton. Sebaiknya bentuk bahan lurus. Sebab tinggi bak < 1 meter.
- Truk engkel. Panjang bak ≤ 4 meter, dan barang bawaan mencapai 4 ton. Selain itu, tinggi bak 1,0 – 1,5 meter. Sehingga memungkinkan membawa material yang berbentuk lengkung.
- Truck ban double (cold diesel). Kapasitas muat ≤ 6 ton, serta panjang 4-5 meter. Tersedia jenis bak terbuka, pakai bak kayu/besi. Dan ada pula jenis boks (bak tertutup).
- Tronton. Memiliki bak sepanjang 7-9 meter. Dan daya muat sebesar 25 ton. Jenis ini paling cocok untuk mengirim baja profil berukuran besar. Dengan panjang maksimal 6 meter.
- Panjang bak antara 12-14 meter. Serta sanggup membawa barang seberat 45 ton. Armada ini paling tepat untuk membawa segala jenis baja konstruksi. Baik untuk bentuk komponen yang lurus, maupun kuda-kuda lengkung. Contoh pengiriman material baja menggunakan trailer, seperti pada gambar diatas.
B. Kelengkapan dokumen pengiriman bahan
Agar bebas dari pemeriksaan aparat selama perjalanan. Maka crew wajib membawa surat jalan pengiriman bahan. Surat jalan satu-satunya dokumen yang dibutuhkan untuk pengiriman bahan bangunan jalur darat. Dokumen ini dikeluarkan oleh sang kontraktor. Lengkap dengan stempel, dan tanda tangan staf logistik perusahaan. Selain itu, dalam dokumen surat jalan tertera:
- Kop perusahaan kontraktor,
- Nomor polisi kendaraan,
- Nama sopir dan tanda tangan,
- Jenis dan jumlah material yang di muat,
- Tujuan pengiriman (nama proyek),
- Nomor telepon yang bersangkutan.
Pengiriman material menggunakan jasa ekspedisi
Oleh sebab keterbatasan armada yang dimiliki, atau karena material baja dikirim langsung dari pabrik. Maka pilihan terbaik adalah menggunakan jasa ekspedisi pengiriman barang. Selain 2 hal tersebut, alasan lain sekaligus keuntungan memakai jasa ekspedisi adalah:
- Lebih hemat. Sebab biaya sewa dihitung untuk sekali perjalanan. Dan secara borongan. Sedangkan perjalanan saat kembali dari lokasi kirim, tidak termasuk dalam biaya borongan.
- Resiko perjalanan adalah tanggungjawab pihak ekspedisi. Termasuk keselamatan dan keamanan pengiriman material baja. Untuk pengiriman antar pulau, material baja wajib di asuransi-kan.
- Sudah terbiasa membawa barang dengan tonase yang besar.
- Crew ekspedisi hafal seluruh medan perjalanan.
- Jamin tiba tepat waktu.
Pentingnya mengirim bahan tepat waktu
Penting mengirim bahan tepat waktu, agar tidak melanggar perjanjian kerja. Sebab jadwal pengiriman bahan telah tercantum dalam time schedule. Dan schedule merupakan bagian yang tidak terpisah dengan kontrak kerja. Oleh sebab itu, wajib ditepati. Jika tidak, maka Anda akan mendapat sanksi. Berupa teguran secara lisan, tertulis, bahkan sampai pada pemutusan hubungan kerja.
Pengiriman yang sesuai jadwal, sebenarnya menguntungkan kontraktor. Mengingat pengiriman bahan umumnya berbarengan dengan pengerjaan/pemasangan kontruksi (ereksen baja). Artinya saat suplai material tidak lancar, pasti pelaksanaan pekerjaan juga tersendat. Itu sebabnya diawal kami sebutkan, bahwa pengiriman material baja bukan perkara mudah. Dan salah satu faktor penyebab proyek molor, atau bahkan gagal terealisasi adalah karena keterlambatan bahan.
[Penutup] Pengiriman jalur darat namun antar pulau
Disebut pengiriman jalur darat, bukan berarti hanya dalam 1 pulau. Sangat memungkinkan antar pulau. Terlebih kondisi infrastruktur jalan saat ini sudah bagus. Misal pengiriman bahan dari pulau Jawa ke Sumatera, ke pulau Madura dan Bali. Sudah terhubung dengan jalan tol. Perjalanan laut antara pulau-pulau tersebut hanya hitungan jam. Bahkan menghubungkan pulau Jawa dan Madura sudah pakai jembatan. Sehingga proses pengiriman tidak perlu melalui laut.
Demikian penjelasan mengenai proses pengiriman material baja konstruksi. Pertimbangan memilih armada truk, untuk memuat material. Serta menggunakan jasa ekspedisi. Demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan baja Anda. Semoga bermanfaat.