Konstruksi Parkir Motor Bertingkat, Prospek Usaha Dan Tahap Pembangunan

Pengenalan dasar tentang prospek usaha parkir motor, dan pembangunan konstruksi parkir bertingkat

Selama ini passive income yang paling banyak dilirik adalah kos. Padahal selain kos, ada usaha sampingan lain yang potensial, yaitu parkiran motor. Hal itu terbukti dengan banyaknya konstruksi parkir motor bertingkat akhir-akhir ini. Khususnya kota-kota besar. Namun jangan salah bisnis bukan hanya untuk warga/lokasi kota. Warga desa juga punya peluang. Penjelasan selengkapnya ada dalam tulisan ini.

Buktinya usaha parkiran motor sangat menjanjikan

Estimasi kasar pendapatan dari usaha parkiran motor seperti berikut. Misal Anda punya lahan seluas 2.000 m². Berarti mampu menampung motor > 740 unit. Jumlah tersebut diperoleh berdasarkan dimensi SRP (Satuan Ruang Parkir) motor. Dengan rumus:

N = A : 2,70 m²

N = 2.000 : 2,70 m²          = 740,74 unit

Keterangan:

N         = Jumlah kendaraan yang parkir

A         = Luas/lahan kebutuhan ruang parkir

2,70     = Koefisien kebutuhan parkir 1 unit sepeda motor

Jika konstruksi parkir motor bertingkat, maka daya tampung lantai berikutnya adalah 85% dari jumlah kendaraan lantai 1. Karena masih tahap permulaan, anggap saja lahan parkir masih 1 lantai.

1. Durasi parkir sepeda motor

Lama parkir sepeda motor tergantung lokasi, tujuan perjalanan atau kegiatan. Menurut data dspace.uii.ac.id (Sumber: Hobbs. 1979), rara-rata durasi parkir 1 unit sepeda motor adalah:

  1. Bekerja = 4,275 jam
  2. Belanja/bisnis = 1,050 jam
  3. Kegiatan lain-lain = 1,250 Jam

3 macam kegiatan tersebut, jika dilakukan rata-rata, lama parkir menjadi 2,19 jam/motor. Selanjutnya bila usaha parkir beroperasi selama 12 jam per hari. Maka jumlah kendaraan yang parkir per hari sebanyak:

= (12 : 2,19) x 740 unit

= 4.054 lebih.

2. Tarif parkir kendaraaan roda 2

Beberapa daerah/pengelola telah menerapkan tarif parkir berjenjang. Untuk mobil maupun roda 2. Setelah Anda parkir beberapa jam dengan tarif normal, kemudian diberlakukan biaya tambahan yang dihitung per jam. Dengan biaya yang jauh lebih tinggi daripada tarif normal. Hal tersebut sebagai gambaran, bahwa usaha ini sangat menjanjikan. Membangun konstruksi parkir motor bertingkat merupakan ide yang brilian. Sebab pemasukan sangat besar.

3. Total pemasukan dari usaha parkiran

Mengacu pada ketentuan tarif normal. Parkir sepeda motor rata-rata sebesar Rp 2.000,-. Maka total pendapatan bruto parkir seluas 2.000 m² adalah:

= 4.054 unit x Rp 2.000,-/hari

= Rp 8.108.000,-

Maka selama sebulan, (rata-rata 30 hari) menjadi:

= 30 x Rp 8.108.000,-

= Rp 243.240.000,-

Jika setahun, berarti pemasukan Anda sebesar Rp 2.918.880.000,-

Maka dari itu, kesimpulannya terbukti bahwa usaha parkiran motor sangat menggiurkan. Dan potensial untuk jangka panjang. Sebab pertumbuhan penduduk setiap tahun meningkat, sehingga pengguna sepeda motor pun makin banyak. Oleh sebab itu, membutuhkan tempat parkir yang semakin luas.

Kedua, menjalankan usaha parkir motor jauh menguntungkan daripada kos. Atau usaha penginapan lainnya. Sebab pemasukan dari usaha parkir dihitung per jam. Dan beberapa parkir ada yang beroperasi 24 jam. Sehingga potensial untuk menambah pendapatan. Selain pemasukan dari parkir, usaha ini juga melayani penitipan motor. Dengan tarif yang lebih tinggi, yakni antara Rp 10.000 sampai Rp 15.000/malam.

Alasan pendapatan usaha parkiran lebih tinggi dari kos

Pendapatan bersih usaha parkiran lebih tinggi karena biaya operasi sangat rendah. Biaya rutin untuk mengelola sebuah parkiran adalah bayar listrik, kebersihan, dan gaji pengawai. Sedangkan kos, ada tambahan pengeluaran untuk bayar air, dan internet/WIFI. Dengan jumlah pemakaian yang besar. Khususnya listrik dan air bersih.

Belum lagi penyediaan perabot pada kamar kos. Serta fasilitas untuk menunjang kenyamanan dan keamanan bangunan. Seperti TV, AC, Kulkas, serta perkakas elektronik lainnya. Besarnya biaya investasi tersebut, membuat pengembalian modal (Pay Back Investment/PBI) usaha kos lebih lama. Sedangkan untuk konstruksi parkir motor bertingkat sekalipun, perabot/perkakas seperti itu tidak ada.

Pembangunan parkir yang representatif secara bertahap

Membangun parkir agar lebih representatif, tidak harus serentak. Sangat mungkin Anda lakukan secara bertahap. Metode pelaksanaan mirip dengan rumah tumbuh, atau renovasi rumah. Sehingga selama proses pelaksanaan, tidak mengganggu aktivitas pengguna parkir. Dengan demikian, walau pembangunan sedang berlangsung, namun pemasukan tetap jalan.

Ketika Anda telah memiliki sebuah lahan, yang diperuntukkan untuk parkir. Tahap-tahap pengerjaan konstruksi parkir motor bertingkat seperti berikut:

Tahap 1: Lahan parkir berupa tanah kosong

Lakukan perataan permukaan tanah. Agar akses masuk ke lokasi parkir mudah, serta tata letak parkir motor bagus. Proses ini tidak harus menggunakan alat berat. Cukup menggunakan alat kerja manual. Seperti pacul, sekop, gancu, songkro dan sebagainya. Sehingga tidak memerlukan biaya besar.

Selain itu, penting memasang pagar pembatas lokasi/lahan parkir. Sekaligus untuk mencegah pencurian kendaraan. Untuk menghemat biaya, material untuk pagar Anda gunakan bambu. Sementara pemasangan pagar berlangsung, lahan parkir sudah bisa Anda operasikan.

Tahap 2: Perkerasan permukaan tanah dan pemasangan atap

Berselang beberapa waktu, ketika dana sudah cukup. Tahap berikutnya lakukan perkerasan permukaan tanah. Sekaligus pemasangan atap tenda. Agar kendaraan tidak kepanasan dan kehujanan. Serta mencegah supaya lahan parkir tidak becek.

Bahan untuk perkerasan lahan parkir sebaiknya adalah paving block. Dengan ukuran (tebal) 6 sentimeter. Penting Anda ketahui, jika lahan parkir Anda sangat luas. Maka prioritaskan pemasangan paving pada tempat parkir saja, dan jalan masuk lokasi. Sedangkan bahan atap gunakan tenda plastik, dan rangka bambu.

Ke-3: Pemasangan konstruksi atap baja

Agar atap parkir lebih kokoh. Sekaligus untuk cicil pembangunan. Berikutnya Anda lakukan penggantian atap tenda, dengan menggunakan rangka atap baja. Pekerjaan ini dapat dilakukan, walau lantai parkir masih terbuat dari paving. Namun jangan khawatir, konstruksi atap kelak dapat dipergunakan kembali. Yaitu saat pelaksanaan pembangunan konstruksi parkir motor bertingkat.

Maka dari itu, penggunaan material konstruksi sebaiknya untuk jangka panjang. Sebab setelah ini tidak ada lagi penggantian atap. Melainkan sekedar bongkar pasang. Demikian juga bahan atap. Paling tepat untuk parkir adalah atap yang memiliki lapisan insulasi peredam panas.

Tahap 4: Membangun parkir motor bertingkat

Konstruksi parkir bertingkat wajib menggunakan strukur baja. Supaya pelaksanaan pembangunan bisa cepat. Bila perlu, pemasangan konstruksi dak baja dapat dilakukan malam hari. Sehingga tidak aktivitas parkir motor tidak terganggu. Dengan demikian usaha tetap jalan, dan pemasukan tidak berkurang.

Pada gambar illustrasi diatas, sebuah konstruksi parkir motor bertingkat 3, yang pernah kami rancang. Tahun 2017 silam. Berlokasi di tengah kota Semarang. Diatas lahan berukuran 15×30 meter. Dan daya tampung kendaraan total 450 unit. Dengan anggaran biaya 2,5 miliar. Silahkan Anda bandingkan dengan pemasukan usaha parkiran selama setahun.

Lokasi bangunan parkir motor yang potensial

Ada 3 macam, yakni 1].Kawasan komersial/pertokoan dan perkantoran, 2].Kawasan pendidikan/kampus, dan 3].industri. Berkaitan dengan jumlah penduduk. Lokasi parkir nomor 1 dan 2, pasti berada di kota. Namun kawasan industri pada umumnya berada pinggiran kota. Kecamatan atau desa. Maka dari itu, potensial untuk usaha sampingan warga desa. Hal ini sekaligus menjawab pertanyaan, bahwa usaha parkiran motor bukan hanya untuk warga kota.

Peluang membuka usaha parkir motor pada kawasan industri sangat besar. Sebab karyawan pabrik jumlahnya ribuan. Misal untuk sebuah pabrik garmen, mencapai 5.000-7.500 orang karyawan. Sementara itu, lahan parkir pabrik sangat terbatas. Dari angka tersebut, taksiran kasar karyawan yang menggunakan sepeda motor minimal 50%. Maka jumlah parkir minimal 2.500 unit/hari. Sedangkan daya tampung parkir dalam pabrik paling banter setengahnya. Berarti 1.250 unit kendaraan karyawan harus parkir diluar pabrik. Yaitu parkiran yang disediakan oleh warga.

[Penutup] Prospek pengembangan usaha parkiran ke depan

Dengan selesainya pembangunan konstruksi parkir motor bertingkat. Dapat menambah daya tarik orang untuk parkir pada tempat Anda. Hal tersebut sekaligus menciptakan prospek usaha lain, yang dapat dinikmati oleh pengguna parkir maupun khalayak umum. Antara lain:

  1. Cafe,
  2. Warung makan
  3. Kamar mandi umum
  4. Atau parkir mobil dan truk.

Tahap demi tahap usaha parkiran Anda berkembang, maka jangan lupa mendokumentasikan proses tersebut. Mengenai kegunaan dokumentasi silahkan Anda baca melalui tautan ini. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!