Jenis-jenis Lisplang dan Kegunaan Yang Wajib Anda Ketahui

Aplikasi jenis-jenis lisplang dan kegunaan banyak ditemukan pada bangunan rumah tinggal

Ketemu lagi dengan kami dalam pembahasan tentang jenis-jenis lisplang dan kegunaan terhadap bangunan. Seluruhnya ada 5 jenis lisplang dan kegunaannya ada 9 macam. Anda penasaran bukan?. Tapi sebelum itu, semoga khabar teman-teman semua baik-baik saja. Tetap dalam kondisi prima dan tak bosan-bosan membaca artikel-artikel yang kami sajikan.

Keberadaan lisplang terhadap bangunan

Jika anda pernah menemui keterangan gambar yang bertuliskan Listplank, itu artinya sama dengan lisplang. Dalam istilah asing, lisplang sama dengan Fascia. Lisplang adalah salah satu komponen atap bangunan yang tidak wajib ada. Artinya tanpa lisplang pun sebenarnya tidak apa-apa. Namun dengan adanya lisplang bangunan menjadi lebih sempurna.

Walau keberadaan lisplang tidak fatal, bukan berarti masyarakat Indonesia tidak antusias untuk menggunakan elemen ini pada bangunan. Hal itu terbukti dengan hadirnya berbagai macam bahan lisplang. Dengan adanya bermacam-macam bahan, pula kegunaan lisplang makin banyak. Dan penting anda ketahui penggunaan lisplang sudah ada sejak dahulu. Walau waktu itu jenis bahan tidak seperti saat ini. Lebih jelas mengenai jenis-jenis lisplang dan kegunaan, yang sebenarnya apa?, simak terus pembahasan dalam artikel ini.

 

Lisplang yang paling populer saat ini

Saat ini hampir semua bangunan yang memiliki atap menggunakan lisplang. Apakah itu bangunan tradisional, modern atau bahkan bangunan dengan gaya minimalis. Maka tak heran produsen material bangunan berlomba-lomba menciptakan bahan untuk lisplang. Namun dari sekian banyak material bangunan, yang paling populer untuk bahan lisplang ada 5 yaitu:

1. Lisplang kayu

Lisplang kayu sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Sejak jaman kerajaan, kolonial hingga sekarang penggunaan lisplang kayu tetap eksis. Namun tak dapat kita pungkiri material ini memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya dari segi ketersediaan bahan. Suplai kayu Indonesia makin hari makin berkurang. Khususnya daerah perkotaan. Akhirnya harga material ini jauh lebih mahal dengan jenis lain.

Selain itu, ketahanan kayu juga kalah jauh bila kita bandingkan dengan bahan yang lain. Karena penggunaannya sebagai lisplang berada pada eksterior bangunan. Maka berhubungan langsung dengan cuaca. Mengakibatkan kayu cepat lapuk. Juga kemungkinan menjadi tempat bersarang rayap. Namun demikian perlu anda ketahui lisplang kayu juga sangat bagus untuk tampilan bangunan. Karena memiliki beberapa pilihan bentuk, antara lain: lisplang kayu polos, motif atau profil dan ukir.

2. Lisplang beton

Yang kerap menggunakan lisplang beton adalah bangunan yang memiliki desain modern dan minimalis. Berbeda dengan lisplang kayu, yang cenderung dengan arsitektur tradisonal dan nusantara. Pula proses pembuatan lisplang beton memakan waktu yang lama. Karena harus melalui beberapa tahap pengerjaan. Mulai dari begesting, pembuatan tulangan besi (pembesian), mengecor hingga tahap finish. Yang terdiri dari aci, membuat profil dan cat finishing.

Namun demikian hasil yang anda dapatkan dengan menerapkan lisplang beton, sangat seimbang dengan biaya yang anda keluarkan. Bangunan yang menggunakan lisplang beton akan tampil gagah, kokoh dan mewah. Karena elemen lisplang menyatu dengan struktur bangunan. Gambar sebelumnya adalah sebuah rumah dengan gaya arsitektur modern dan menggunakan lisplang beton. Silahkan anda perhatikan pada awal halaman ini.

3. Listplank GRC

Sesuai dengan nama bahannya, GRC atau Glassfiber Reinforced Concrete. Adalah suatu jenis bahan lisplang terbarukan yang memadukan antara serat dan kaca serta diperkuat oleh beton. Sehingga GRC sangat cocok dengan kondisi iklim Indonesia, yang memiliki curah hujan sangat tinggi. Khususnya untuk keperluan lisplang. GRC walau terkena panas matahari dan hujan tidak mudah kusam atau berjamur. Selain itu GRC tahan terhadap api.

Kelebihan lain GRC sebagai bahan lisplang adalah ukuran yang sangat bervariasi. Umumnya pasaran menyediakan ukuran (tebal x lebar x panjang) = 8x200x3.000 mm; 8x300x4.000mm; 9x200x2.440 mm dan 9x300x2.440 mm. Selain ukuran-ukuran tersebut, beberapa suplier juga menyediakan ukuran khusus atau sesuai pesanan. Satu lagi perlu anda ketahui, GRC juga memiliki beberapa jenis tampilan yaitu polos, tekstur, motif kayu.

4. Lisplang PVC

Lisplang PVC atau Polyvinyl Chloride terkenal pula dengan sebuatan PVC plank, juga merupakan material pabrikan yang sangat trend saat ini. Penggemar lisplang PVC tergolong banyak karena materialnya memiliki bermacam-macam keunggulan, antara lain: 1]. Desain dan warna bervariasi, 2]. Pemasangan sangat mudah, 3]. Sangat ringan, 4]. Tahan air, 5]. Elastis, 6]. Anti rayap, dan 7]. Tidak berjamur.

Alasan utama memilih lisplang PVC adalah karena selain menyediakan motif serat kayu dan bambu, yang tidak membutuhkan proses pengecatan lagi. Juga tersedia motif polos. Dengan tujuan agar pengguna bebas menentukan warna akhir lisplang. Sesuai dengan keinginan masing-masing. Tetapi perlu anda sadari soal ketahanan PVC, khususnya terhadap api masih menjadi tanda tanya. Demikian juga usia pakai material.

5. Dan lisplang baja

Terakhir adalah jenis lisplang baja atau metal. Merupakan gabungan beberapa material yang seluruhnya mengandung unsur logam. Antara lain material baja profil fungsinya adalah sebagai rangka lisplang. Dan sebagai lapisan luar (penutup) lisplang menggunakan zincalume, alumunium dan ACP (Alumunium Composite Panel).

Penggunaan lisplang baja tergolong spesifik, karena tidak semua bangunan serasi dengan komponen ini. Sama halnya dengan lisplang beton, yang condong pada bangunan rumah tinggal dan gedung-gedung bertingkat. Demikian pula lisplang baja, paling cocok untuk bangunan industri, misalnya pabrik dan gudang. Serta untuk bangunan-bangunan komersial/publik, yang memiliki bentang lebar.

 

Kegunaan lisplang yang sesungguhnya

Kami yakin kegunaan lisplang pada sebuah bangunan belum banyak orang tahu. Apakah anda salah satunya?. Kami harap tidak. Kalau anda mau mengakui, juga tidak apa-apa. Semoga setelah membaca artikel ini, anda jadi tahu jenis-jenis lisplang dan kegunaan terhadap bangunan.

Sebenarnya ada 9 manfaat pemasangan lisplang pada bangunan, yaitu:

  1. Agar bangunan tampil indah dan cantik. Lisplang memiliki bentuk dan warna yang khusus atau unik. Sehingga tampil berbeda dengan bahan penutup atap. Maupun dengan elemen bangunan yang dibawah lisplang.
  2. Supaya pemasangan atap menjadi rapi. Semua atap terlihat lebih rapi, jika terpasang lisplang pada sekeliling atap. Karena sebenarnya lisplang juga berguna sebagai dudukan atap.
  3. Mencegah agar rangka atap tidak kehujanan. Khusunya rangka atap yang terbuat dari kayu dan baja ringan. Dengan demikian rangka atap tidak mudah lapuk, berjamur atau korosi.
  4. Sebagai penguat rangka usuk dan reng. Umumnya bangunan yang menggunakan atap genteng. Dengan adanya lisplang pada tiap tepi/ujung usuk dan reng. Maka komponen rangka atap makin kuat dan kokoh.
  5. Mencegah serangga dan tikus masuk ke dalam plafon. Setelah sisi luar atap tertutup dengan lisplang. Kemudian bagian bawah lisplang anda pasang plafon. Dengan demikian berarti semua rongga/celah yang terjadi antara rangka atap dan plafon telah tertutup rapat. Akhirnya serangga tidak dapat masuk.
  6. Untuk mengurangi tempias. Manfaat ini sangat terasa untuk bangunan yang memiliki teritisan panjang. Atau untuk lisplang yang berukuran tinggi. Seperti aplikasi lisplang baja pada umumnya.
  7. Berguna sebagai sun shading atau penangkal sinar matahari. Terutama untuk bangunan yang menghadap timur dan barat.
  8. Untuk menutupi talang, agar tidak terlihat dari luar bangunan.
  9. Sekaligus berguna sebagai cladding. Fungsi ini dapat anda terapkan, khusus untuk pemasangan lisplang yang berada pada bagian gunung-gunung bangunan. Silahkan baca artikel tentang cladding bangunan.

Dampak bila tidak menggunakan lisplang

Setelah membahas jenis-jenis lisplang dan kegunaannya terhadap bangunan. Muncul pertanyaan, adakah dampak bila tidak menggunakan lisplang?. Jawabnya bagi manusia dan bahkan pada lingkungan sekitar tidak ada. Dampaknya hanya untuk konstruksi bangunan itu sendiri. Itu sebabnya kami menyampaikan sebelumnya, bahwa penggunaan lisplang sebenarnya tidak wajib.

Beberapa resiko jika anda tidak memasang lisplang pada suatu bangunan, antara lain:

  1. Estetika bangunan kurang bangus. Dan muncul kesan telanjang, karena sekeliling bangunan terjadi bukaan. Persisnya antara dinding paling atas dan atap bangunan.
  2. Bangunan terkesan asal jadi. Atau kurang persiapan khususnya menyangkut anggan biaya.
  3. Rangka atap cepat berkarat atau lapuk. Karena sering kena hujan.
  4. Atap bangunan menjadi sarang tikus dan serangga lainnya.

[Bonus] Tips memilih lisplang yang tepat

Berkaitan dengan jenis-jenis lisplang dan kegunaan, tidak lengkap jika anda belum mengetahui cara memilih jenis lisplang yang cocok untuk bangunan. Dalam penjelasan sebelumnya, telah kami singgung tentang peruntukan lisplang. Berikut ini tips-tips memilih jenis lisplang yang tepat untuk sebuah bangunan, yaitu:

  1. Untuk rumah tinggal dengan atap genteng tanah liat, paling cocok pakai lisplang kayu,
  2. Bangunan bertingkat sangat pas bila menggunakan lisplang beton,
  3. Bangunan yang menggunakan atap-atap modern. Misalnya genteng keramik, genteng metalĀ  dan uPVC menggunakan lisplang GRC.
  4. Namun untuk kanopi baja, selasar atau koridor bangunan cukup dengan memakai lisplang PVC.

Demikian ulasan mengenai jenis-jenis lisplang dan kegunaan. Dampak penggunaan serta tips memilih bahan lisplang. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!