Ada 4 macam bentuk lisplang baja familiar saat ini. Namun penting anda ketahui sebelumnya, tidak semua lisplang baja cocok dengan bangunan. Melainkan hanya untuk pabrik, gudang serta bangunan-bangunan publik yang memiliki bentang lebar. Sedangkan untuk hunian, perkantoran dan bangunan komersial penggunaan lisplang baja sangat jarang.
Baja adalah salah satu jenis lisplang yang paling favorit saat ini. Dan boleh kami klaim hingga sekarang, untuk bangunan-bangunan industri belum ada pilihan lain selain lisplang baja. Untuk itu ke depan alangkah baiknya jika ada alternatif. Sehingga desain lisplang semakin bervariasi.
Bentuk-bentuk desain lisplang bangunan industri
Berikut ini 4 macam bentuk lisplang baja, lengkap dengan posisi pemasangan yaitu:
1. Lisplang persegi
Ciri-ciri lisplang persegi paling menonjol adalah ukurannya sangat tinggi. Yakni sama dengan ketinggian nok bangunan. Sehingga dengan pemasangan lisplang seluruh elemen atap bangunan tertutup. Bentuk lisplang seperti ini terlihat pada gambar paling atas. Juga dapat anda lihat dalam gambar yang kedua.
Namun demikian ada pula lisplang persegi yang tidak menutupi seluruh atap. Melainkan hanya dengan ketinggian tertentu, yakni antara 400 sampai 800 mm. Sehingga hanya mampu untuk menutupi talang horizontal. Umumnya pemasangan lisplang jenis ini, adalah pada bagian samping bangunan. Silahkan anda perhatikan gambar berikut. Khusunya gambar nomor 2-4.
2. Bentuk jajaran genjang
Pemasangan lisplang baja berbetuk jajaran genjang umumnya menyesuaikan kemiringan kuda-kuda baja. Merupakan kelanjutan dari lisplang persegi, yang berada pada sisi kanan dan kiri bangunan. Karena itu pula ketinggian lisplang jajaran genjang selau berpedoman pada lisplang persegi. Sehingga dengan menggunakan lisplang ini bangunan menjadi minimalis.
Selain minimalis lisplang jajaran genjang, yang menyatu dengan lisplang persegi. Menambah kesan mewah dan kokoh pada bangunan. Selain itu, kehadiran lisplang menjadi pelindung (cover) terhadap komponen-komponen atap. Katakanlah misalnya talang datar, nok/kerpus dan penutup atap.
3. Lisplang segitiga
Sama dengan lisplang jajaran genjang, letak pemasangan lisplang segitiga juga pada arah melebar bangunan. bentuk lisplang seperti ini sekaligus merangka sebagai cladding bangunan. Dengan menggunakan lisplang segitiga, anda tidak perlu lagi memasang dinding hingga ke gunung-gunung atau kuda-kuda. Melainkan sesuai dengan ketinggian dinding samping.
Penting anda pahami, lisplang segitiga berkiatan erat dengan kolom gable dan rangka cladding. Oleh karena itu ketika perencaan, anda wajib mempertimbangkan 3 unsur tersebut sekaligus. Sehingga fungsi kolom gable maupun cladding dapat tercapai secara serentak.
4. Bentuk kombinasi
Lisplang dengan bentuk kombinasi juga hanya berlaku untuk bagian atap yang miring. Sementara pada bagian memanjang bangunan, adalah tetap menggunakan lisplang persegi. Kami menyebut lisplang kombinasi, karena bentuk dasar lisplang ini sebenarnya adalah jajaran genjang. Namun pada bagian bawah terdapat variasi, yang seakan-akan hendak membentuk segitiga. Ternyata tidak. Jadi lisplang kombinasi merupakan gabungan antara bentuk jajaran genjang dan segitiga.
Dari segi tampilan lisplang kombinasi lebih menarik. Bila kita bandingkan dengan lisplang segitiga dan jajaran genjang. Hal ini terbukti karena penggemar lisplang bentuk ini paling banyak. Contoh penggunaan lisplang kombinasi dapat anda perhatikan pada gambar ini.
Bahan lisplang yang paling tepat
Untuk pembuatan 4 macam bentuk lisplang secara umum terdiri dari 2 elemen utama, yaitu: 1].Rangka lisplang, dan 2].Penutup lisplang. Penting anda ketahui, seluruh material untuk komponen tersebut terbuat dari logam. Oleh karena itu lisplang baja cocok dengan bangunan-bangunan yang menggunakan konstruksi baja.
a. Rangka lisplang baja
Material baja profil yang tepat untuk rangka lisplang, antara lain:
- Baja kanal C, yaitu yang berukuran CNP 75x45x15x1,8 mm hingga CNP 150x50x50x2,3 mm.
- Besi siku, yang berukuran L 30x30x3; L 40x40x4 dan L 50x50x5 mm.
- Dan stal kotak, ukuran 20x40x1,2; 40x40x1,2 dan 40x40x2,6 mm.
Tiga jenis material baja tersebut cukup untuk pembuatan rangka lisplang. Terlihat memang berukuran kecil. Hal itu bertujuan untuk mengurangi beban/berat sendiri rangka baja. Mengingat pemasangan rangka lisplang berada pada ketinggian. Dan tidak terhubung langsung dengan struktur bangunan. Maka desain rangka selalu mengupayakan penggunaan bahan yang berukuran kecil. Dengan catatan lisplang harus kaku dan kokoh.
b. Tutup lisplang dari luar
Tutup lisplang bagian luar artinya suatu bahan yang berguna sebagai lapisan akhir dari sebuah lisplang. Pada umumnya jenis bahan untuk ini menggunakan: 1].Zincalume, 2].Alumunium, dan 3].ACP (Alumunium Composite Panel). Penutup lisplang yang paling populer untuk bangunan industri adalah jenis zincalume, dengan bentuk gelombang.
Sementara lisplang ACP umumnya untuk area kantor, dari bangunan industri itu sendiri. Dengan demikian tampilan kantor menjadi lebih mewah. Hal tersebut juga sebagai ikon atau identitas. Sehingga tamu mudah mengetahui mana kantor dan mana pabrik. Silahkan anda amati kembali gambar paling atas. Adalah salah satu contoh aplikasi lisplang ACP pada bangunan kantor.
[Penutup] Wujud lain yang menyerupai lisplang
Demikian penjelasan tentang 4 macam bentuk lisplang baja. jika anda penasaran, karena merasa masih jarang menemui bentuk-bentuk desain lisplang tersebut. Dapat anda buktikan dengan mengunjungi kawasan industri. Pasti anda akan menjumpai lisplang baja, yang berbentuk persegi panjang, jajaran genjang, segitiga dan bentuk kombinasi.
Namun jangan heran pula. Apabila anda menemui wujud lain, yang memiliki fungsi sama dengan lisplang. Juga banyak digunakan pada konstruksi gudang dan pabrik. Namanya adalah Windfree. Apa itu?, silahkan baca artikel selanjutnya.