Cara Memanfaatkan Lahan Kosong Sekitar Rumah Dan Keuntungannya

Contoh penataan pekarangan, dan taman yang bagus milik sebuah swalayan modern

Anda bingung cara memanfaatkan lahan di lingkungan rumah Anda?. Jangan khawatir. Anda tengah membaca artikel yang tepat untuk itu. Karena dalam artikel ini, Anda akan menemukan 9 cara memanfaatkan lahan kosong . Tidak masalah dimana pun lahan tersebut berada. Semuanya akan bermanfaat bagi Anda, bagi anggota keluarga, untuk tetangga, bahkan lingkungan sekitar. Penasaran bukan?.

Regulasi yang mengatur tentang lahan kosong

Walau sifatnya tergolong privat. Lahan kosong, atau pekarangan sekitar rumah adalah termasuk Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dan menurut Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007, RTH untuk hunian sekurang-kurangnya 30% dari luas lahan. Sebagai contoh, bila Anda memiliki lahan seluas 120 m². Maka lahan boleh Anda bangun adalah 70% saja. Atau seluas 84 m². Sedangkan sisanya, jangan. Kegunaannya untuk apa?. Banyak. Fokusnya tentang regulasi dulu.

Asumsi yang salah [hemat kami] tentang RTH, seakan-akan hanya berlaku pada skala wilayah, atau kota. Sehingga setiap bangunan rumah dibiarkan berdiri, tanpa mengindahkan peraturan yang ada. Seharusnya, RTH diterapkan mulai dari skala mikro. Yakni rumah tinggal. Lalu permukiman/perumahan, dan seterusnya. Bilamana setiap rumah telah melaksanakan regulasi, otomatis RTH skala wilayah/kota tercapai dengan baik. Karena koefisien penataan lahan secara mikro, dan makro adalah sama. Yakni 30% banding 70%.

 

Keuntungan memiliki lahan yang luas sekitar rumah

Tidak dipungkiri sangat sedikit orang yang memiliki lahan pekarangan. Penyebabnya bisa karena tidak sengaja. Misalnya karena luas lahan yang sangat sempit. Padalah anggota keluarga sangat banyak. Sehingga mau tidak mau, harus membangun rumah pada seluruh tapak. Dalam hal ini orang yang bersangkutan tentu tidak bisa merasakan bagaimana asyiknya memiliki pekarangan.

Kondisi yang berbeda. Ada pula yang memiliki lahan yang luas. Dan paham regulasi. Tapi tetap saja secara sengaja mendirikan bangunan tanpa menyisakan ruang kosong. Apakah yang diperoleh sebanding dengan orang yang memiliki pekarangan?. Jawabnya, pasti tidak. Orang yang memiliki, dan tahu cara memanfaatkan lahan kosong sekitar rumah, pasti hidupnya lebih bahagia. Karena pekarangan dapat digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Berbeda dengan sebuah bangunan. Kegunaannya sangat terbatas.

 

Keuntungan memiliki pekarangan sangat banyak, antara lain:

  1. Sirkulasi udara dalam rumah jadi bagus dan sejuk. Alasanya karena udara dapat berhembus secara bebas, tanpa terhalang oleh bangunan yang lain. Selain itu, pemanfaatan sisa lahan dengan berbagai tanaman, membuat udara sekitar rumah jadi segar.
  2. Pencahayaan dalam rumah lebih efisien. Dengan adanya pekarangan yang luas, pencahayaan alami dapat digunakan untuk rumah . Sehingga penggunaan lampu dalam rumah jadi berkurang. Dan hemat energi.
  3. Mengurangi bising. Pekarangan berguna sebagai sekat antara rumah dengan jalan raya. Dengan demikian suara kendaraan yang lewat relatif berkurang. Apalagi pekarangan sudah ditanami pepohonan. Otomatis suara kendaraan terhalang oleh pepohonan tersebut.
  4. Untuk mengisi waktu luang. Selama berada di rumah, Anda dapat melakukan aktivitas bercocok tanam, membersihkan pekarangan, atau olah raga ringan. Selain bagi usia-usia produktif. Kegiatan ini juga sangat cocok bagi lansia, dan manula. Mulia sekali bukan?.
  5. Terakhir. Memudahkan pemasangan instalasi air. Antara lain untuk memasang bak penampungan air bersih, serta lokasi saptic tank dan sumur resapan. pemasangan 3 elemen tersebut harus berada dalam tanah. Dan, seharusnya berada pada lahan kosong. Jangan di bawah bangunan.

 

9 manfaat pekarangan rumah yang wajib Anda ketahui

Menjawab rasa penasaran Anda tentang kegunaan lahan kosong sekitar rumah. Sebelumnya perlu diketahui, kategori lahan berdasarkan tata letak terdiri dari 3 macam, yaitu di depan, di samping dan di belakang rumah. Cara memanfaatkan lahan kosong agar mudah, harus dikelompokkan berdasarkan tata letak.

 

a. Sisa lahan yang berada di depan rumah

Prioritas utama bagian depan rumah pada umumnya adalah estetika. Setiap orang menginginkan agar rumah yang dimiliki tampil cantik. Maka dari itu, lahan kosong di depan rumah. Atau sering disebut sebagai halaman. Paling cocok digunakan untuk:

  1. Menanam bunga dan pepohonan. Bagi Anda yang memiliki lahan kosong agak sempit, atau < 3 meter. Maka pantasnya hanya menanam bunga. Tapi lebih dari itu, pepohonan juga cocok Anda tanam di depan rumah. Tentunya jenis-jenis tertentu. Misalnya pohon jenis buah. Antara lain rambutan, mangga, dan sebagainya.
  2. Kolam ikan hias. Bila memungkinkan ditambah dengan elemen bebatuan. Agar kesan natural makin terasa. Dengan demikian tercapai 2 tujuan sekaligus. Yakni rumah tampil makin menarik dengan adanya tanaman. Juga unsur alam terlihat dan terasa dengan adanya kolam ikan, dan bebatuan.

b. Pemanfaatan pekarangan samping rumah

Terlepas letaknya sebelah kanan atau kiri, pekarangan samping rumah harus dimanfaatkan dengan baik. Selain 2 fungsi di atas, pekarangan samping rumah sangat cocok untuk:

  1. Membuat kolam ikan, lengkap dengan air mancur.
  2. Taman bermain keluarga,
  3. Bikin gazebo.
  4. Area olah raga,

4 item tersebut sangat baik untuk kesehatan keluarga. Suasana air mancur membuat suasana jadi rileks. Hal tersebut serasi dengan acara kumpul-kumpul di taman, atau di gazebo. Atau pada saat sedang olah raga. So, Anda tidak perlu jauh-jauh bertamasya ke luar kota. Cukup di rumah saja. Seperti semboyan yang sering di dengungkan, terutama pada saat pandemi Covid-19 ini.

c. Memanfaatkan lahan di belakang rumah

Cara memanfaatkan lahan kosong belakang rumah sangat mudah. Karena sifatnya privat. Oleh sebab itu, berbagai kegiatan bebas dilakukan disana. Pertimbangan lain adalah pelaku kegiatan di pekarangan belakang paling banter keluarga-keluarga dekat. Atau tamu-tamu spesial. Maka dari itu, cocoknya adalah digunakan sebagai:

  1. Kolam renang
  2. Ternak hewan
  3. Area pesta kebun

Apakah 3 jenis ini saja?. Sesungguhnya tidak. Pemanfaatan lahan kosong seperti yang Anda lakukan di depan, dan samping rumah, juga cocok dilakukan di pekarangan belakang. Dengan demikian, fungsi pekarangan belakang seluruhnya mencapai 9 macam.

Lahan sisa di samping, dan belakang rumah juga potensial untuk memenuhi kebutuhan dapur. Yaitu dengan cara memanfaatkan lahan kosong untuk menanam sayur-sayuran. Paling populer saat ini adalah dengan sistem hidroponik. Metode ini selain tidak memerlukan lahan yang luas. Juga tidak mengganggu tanaman yang tumbuh dipermukaan tanah. Begitu banyak kan keuntungan yang diperoleh kalau memiliki pekarangan?. Tidak hanya itu loh. Ada lagi. Baca sampai selesai iya.

 

Fungsi ruang terbuka sekitar rumah dari segi arsitektur

Bila tapak bangunan luas, dan masih ada sisa untuk ruang terbuka. Arsitek akan lebih mudah untuk merancang bangunan. Apapun permintaan klien pasti dapat dipenuhi. Tidak hanya soal desain bangunan. Arsitek selalu berusaha agar lingkungan alam tidak rusak, akibat adanya bangunan. Oleh sebab itu, pada saat perancangan bangunan sebenarnya cara memanfaatkan lahan kosong sudah dipikirkan. Hanya pelaksanaanya sebagian besar tidak melibatkan arsitek lagi. Karena tidak bersamaan dengan proses pembangunan. Namun oleh pemilik bangunan.

Berdasarkan ilmu arsitektur, kegunaan ruang terbuka sekitar rumah ada 3, yaitu:

1. Pengikat dan penghubung antar bangunan

Ketika Anda merancang, dan menata banyak unit bangunan pada suatu tapak. Cukup sulit untuk memperoleh kompleks bangunan yang baik, dan menyatu satu sama lain. Media yang Anda perlukan untuk itu adalah lahan kosong (ruang terbuka). Semakin besar/banyak unit bangunan, ruang terbuka yang dibutuhkan juga makin luas.

Ruang terbuka mampu mempersatukan banyak bangunan, sehingga menjadi satu kompleks arsitektur yang serasi, dan kompak. Hal ini dapat dibuktikan pada komplek perumahan. Setiap rumah selalu disediakan lahan kosong oleh developer. Namun kerap menjadi tidak tersisa, karena pemilik melakukan renovasi rumah. Akhirnya perumahan lambat laun seperti perkampungan. Kumuh, dan tidak memiliki penghijauan.

Perumahan awalnya selalu memliki lahan kosong, di depan maupun belakang rumah rumah. Sumber Fixabay.com

 

2. Resapan air

Lahan kosong sekitar rumah sangat berfungsi sebagai resapan air. Dengan syarat, tentunya tidak dibuat dengan hard material. Tapi dibuat berpori, agar dapat menyerap air hujan semaksimal mungkin. Dari aspek estetika, sisa lahan harus dikombinasikan, antara material yang digunakan dan tanaman di atasnya. Dengan demikian fungsi resapan air berjalan dengan baik. Begitu juga upaya yang dilakukan untuk memanfaatkan lahan kosong tersebut.

Pentingnya resapan air sekitar rumah adalah untuk mencegah terjadinya banjir. Hal ini sering terjadi di lingkungan permukiman. Semua air dari atap rumah masuk ke selokan, padahal ukuran selokan terbatas. Akhirnya melimpah ke jalan, dan terjadi banjir. Oleh sebab itu, setiap rumah sebaiknya menyisakan lahan untuk resapan air.

3. Paru-paru rumah

Bila TRH terkenal sebagai paru-paru kota/wilayah. Maka pekarangan rumah setelah dimanfaatkan dengan baik, boleh disebut sebagai paru-paru rumah. Tamanan dan pepohonan di pekarangan rumah sangat bagus untuk menyerap karbon dioksida (CO2), menambah oksigen (O2), serta menurunkan suhu. Dengan demikian, suhu di dalam rumah otomatis jadi sejuk. Dan sehat untuk ditempati.

 

[Penutup] Manfaat memiliki pekarangan yang indah bagi umum

Berdasarkan penjelasan di atas, tentang cara memanfaatkan lahan kosong. Terbukti mampu memberi keuntungan bagi orang banyak. Tidak saja pemilik rumah. Tapi juga arsitek yang merancang bangunan. Begitu pula masyarakat sekitar. Dengan adanya pekarangan yang bagus, dapat menjadi motivasi bagi warga untuk melakukan hal yang sama. Dan akhirnya, komplek tersebut jadi asri dan indah.

Pada skala yang lebih luas. Bila hal ini dilakukan secara kompak pada satu kota/wilayah. Dipastikan kota tersebut mendapat penghargaan dari pemerintah. Karena hijau, dan tidak bakal terjadi banjir. Seperti yang selalu ditakutkan oleh kota-kota besar di Indonesia saat ini. Semoga.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!