Jelas Penyebab Kegagalan Pemborongan Pekerjaan [16 Faktor] Ini

Manajemen proyek yang buruk adalah salah satu penyebab kegagalan pemborongan pekerjaan

Untuk mengetahui secara jelas penyebab kegagalan pemborongan, suatu pekerjaan pada proyek pembangunan. Pertama sekali, pahami pengertian pemborongan. Pemborongan adalah termasuk kata keterangan. Yang berarti kebijakan atau aktivitas dari pemberi pekerjaan, yang mendapat mandat dari pemiliki proyek, untuk melaksanakan pembangunan sebuah proyek. Atau dalam istilah-istilah dalam proyek terkenal dengan sebutan main kontraktor (kontraktor utama). Jadi pemberi pekerjaan belum tentu pemilik bangunan/proyek.

Implementasi kata pemborongan, kami contohkan dalam pekerjaan konstruksi baja. Pemborongan pekerjaan konstruksi baja artinya tindakan perusahaan kontraktor utama, untuk menyerahkan pengerjaan konstruksi baja kepada sub kontraktor, secara tertulis serta dengan memenuhi persyaratan tertentu. Pengertian sub kontraktor disini bida berbentuk badan usaha, tetapi juga bisa perseorangan.

Dengan demikian bahwa setiap aktivitas pemborongan melibatkan 3 pihak, yaitu:1].Pemilik proyek, 2].Kontraktor utama, sebagai pemberi pekerjaan dan, 3].Sub kontraktor, sebagai penerima pekerjaan. Sebagai tambahan, istilah lain penerima pekerjaan adalah pemborong. Lalu, bagaimana dengan kegagalan pemborongan?.

Kegagalan pemborongan artinya tidak terlaksananya suatu pekerjaan secara baik dan benar. Sehingga salah satu pihak terpaksa memberhentikan segala kegiatan, yang berhubungan dengan pemborongan. Berdasarkan pengamatan, jelas ada 16 faktor penyebab kegagalan pemborongan. Yang mana terbagi dalam 3 kelompok. Sementara besar persentase masing-masing kelompok, dapat anda perhatikan pada gambar berikut ini.

Persentase faktor penyebab gagalnya pemborongan pekerjaan konstruksi baja

Penyebab I: Kegagalan pemborongan karena faktor internal

Yaitu pelanggaran atau penyimpangan pekerjaan yang dilakukan oleh pemborong sendiri. Yang terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Faktor internal identik dengan teknis/tata laksana pekerjaan. Jelas penyebab kegagalan pemborongan ini saling terkait. Bahkan tak jarang terjadi secara bersamaan, yaitu terdiri dari:

  1. Kesalahan perhitungan biaya. Hal ini umum terjadi saat proses tender. Karena ambisi untuk mendapatkan proyek, tetapi kurang teliti dengan penawaran harga. Dan ketika pelaksanaan baru menyadari bahwa perhitungan biaya yang keliru.
  2. Tidak memiliki RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan). Penyebabnya ada 2, yaitu karena pemborong anggap remeh. Atau karena memang tidak bisa menyusun RAP pekerjaan.
  3. Peralatan tidak memadai. Dengan alasan efisiensi biaya, para pemborong sering memanfaatkan alat apa adanya. Walau sebenarnya tidak pada fungsinya. Padahal saat ini pengadaan alat kerja sangat mudah, yaitu tidak harus membeli. Tetapi bisa dengan cara sewa.
  4. Sistem pelaksanaan kerja yang salah. Misal, seharusnya adalah dengan sistem harian. Tetapi memaksakan sistem borongan. Atau sebaliknya. Hal ini mengakibatkan sering gonta-ganti tukang.
  5. SDM sangat rendah. Kegagalan ini sering terjadi bagi pemborong pemula. Tidak secara cermat mempertimbangkan kemampuan SDM. Tetapi berambisi untuk mengerjakan proyek yang besar.
  6. Melanggar perjanjian kerja. Indikasinya adalah pelaksanaan pekerjaan lambat, suplai bahan sering telat dan spesifikasi bahan tidak sesuai dengan perjanjian. 3 hal ini tergolong penyimpangan secara sengaja. Umumnya terjadi karena modal kerja pas-pasan. Tetapi bisa disebabkan oleh niat jahat.
  7. Pengawasan pekerjaan buruk. Pemborong tidak menugaskan seorang pengawas/pelaksana lapangan. Melainkan pasrah kepada tukang atau mandor. Sehingga kontrol terhadap waktu dan mutu pekerjaan, tidak terlaksana secara maksimal.
  8. Manajemen proyek amburadul. Contoh sederhana. Mandor merangkap tugas sebagai logistik. Padahal yang bertanggungjawab pada tugas tersebut sebenarnya tersendiri, yaitu bagian logistik.
  9. Administrasi keuangan kacau. Penyebabnya adalah alokasi dana tidak jelas dan tidak tercatat dengan rapi. Hal ini sering terjadi untuk pemborong perorangan dan pemula. Akibatnya cash flow pemborongan pekerjaan kacau.

 Penyebab II: Gagalnya pemborongan karena faktor eksternal

Faktor eksternal identik dengan pelanggaran non teknis. Tetapi walau bersifat non teknis, juga dapat mengakibatkan kegagalan pemborongan, yaitu:

  1. Cuaca tidak bersahabat. Pada prinsipnya seburuk apapun cuaca/iklim, tidak bisa menjadi alasan untuk menunda atau memperlambat pekerjaan proyek. Untuk itu segala upaya dan daya harus anda lakukan. Kalau tidak, berarti anda gagal mengatasi kondisi tersebut.
  2. Lokasi proyek yang ekstrim. Sama halnya dengan kondisi cuaca. Pemberi pekerjaan tidak mau tahu tentang lokasi proyek. Sekali anda menyetujui perjanjian kerja, berarti wajib mematuhi segala ketentuan yang tertulis. Faktanya, beberapa pemborong tidak mampu melanjutkan pekerjaan.
  3. Krisis ekonomi global. Kenaikan bahan bangunan secata signifikan dan tiba-tiba. Tambah lagi, karena modal pemborong yang minim, yang mengakibatkan pengadaan bahan tidak lancar. Krisis moneter juga berdampak kepada pihak pemberi pekerjaan. Dan efek selanjutnya adalah pembayaran borongan tidak lancar.
  4. Pendanaan tidak lancar. Hal ini terjadi untuk pemberi pekerjaan, tetapi berimbas pada pengajuan termin atau progres pekerjaan. Maka dengan terpaksa pemborong menghentikan pekerjaan. Biasanya berlangsung hingga terlaksana pembayaran borongan.
  5. Demontrasi massa. Adanya penolakan masyarakat terhadap suatu proyek, menyebabkan pelaksanaan pembangunan terhenti. Pemberhentian proyek bisa sementara, namun ada pula untuk selama-lamanya.

 Penyebab III: Kegagalan pemborong karena faktor “X”

Faktor terakhir, menggenapi 16 penyebab kegagalan pemborongan pekerjaan proyek adalah unsur X. Yaitu kendala tak terduga dan tak terprediksi, yang mengakibatkan pekerjaan terganggu, bahkan berhenti total. Kegagalan pemborongan akibat unsur ini, yaitu:

  1. Kontrak kerja melalui calo. Praktek calo atau terkenal dengan istilah mediator proyek, banyak terjadi dalam dunia proyek. Tak jarang pemborong terjebak dengan sistem yang mereka terapkan. Hingga terikat dalam perjanjian kerja. Bukan hanya dalam hal komisi. Akibatnya pemborongan pekerjaan tidak lancar, karena semua urusan melalui perantara.
  2. Masalah pribadi pemborong. Contohnya, pemborong memiliki Wanita Idaman Lain (WIL) atau Pria Idaman Lain (PIL). Atau memiliki latar belakang keluarga yang tidak harmonis. Sehingga pemborong tidak fokus pada pekerjaan.

Hikmah memahami gagalnya pemborongan pekerjaan

Silahkan garis bawahi kata memahami. Memahami berbeda dengan mengalami. Kalau anda pernah mengalami kegagalan pemborongan pekerjaan proyek, barang tentu tidak tertarik membaca artikel seperti ini. Betul bukan?.

Ada kalimat bijak yang berkata; sebuah kesuksesan berawal dari kegagalan. Bagaimana menurut anda?. Menurut kami pernyataan ini tidak berlaku untuk semua orang. Apalagi kegagalan itu terjadi ketika anda baru memulai usaha. Pada saat anda sanggup bangkit kembali dari keterpurukan, tentu statement tersebut benar. Namun bila anda tidak legowo menerima kegagalan, maka hal itu menjadi bumerang sepanjang hidup. Yang artinya kata-kata bijak tersebut salah total.

Dari perspektif proyek pembanguna lebih parah. Kegagalan pemborongan pekerjaan adalah dosa besar. Artinya jangan sampai terjadi, karena tidak ada ampun. Sebab kata gagal dalam dunia proyek sama dengan haram. Oleh karena itu, pahami secara jelas penyebab kegagalan pemborongan dan ambil hikmahnya. Supaya terhindar dari saksi pemberhentian pemborongan.

[Penutup] Kegagalan pemborongan adalah kesalahan sistem

Kami melampirkan persentasi penyebab kegagalan pemborongan, bukan bermaksud menyalahkan pihak tertentu. Jadi walaupun tercatat 56,25% kegagalan pemborongan terjadi karena faktor internal pemborong. Tidak serta merta karena kesalahan pemborong. Melainkan kesalahan sistem. Sebab gagalnya pemborongan akan berdampak kepada ke-3 belah pihak.

Jadi memandang persoalan kegagalan pemborongan, tidak berdasarkan besar atau kecilnya persentase. Anda sebagai subjek atau objek, sama-sama akan mengalami kerugian. Namun perlu introspeksi adalah sistem pemborongan. Mulai dari proses tender, klarifikasi penawaran, negosiasi harga hingga pengawasan proyek. Demikian telah jelas penyebab kegagalan pemborongan. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!