Kembali bagi teman-teman pemula. Topik ini mungkin masih asing. Lain dengan yang sudah profesional. Tentu telah paham tahap-tahap dan tujuan menghitung tonase baja. Secara umum memang hanya 4 macam. Tapi, secara tidak langsung, ada manfaat lain yang Anda peroleh dari perhitungan tonase. Pada kondisi tertentu. Anda bisa saja harus melakukan perhitungan ulang. Semua mengenai hal tersebut, Anda temui dalam artikel ini.
Kalimat kunci untuk topik ini yang pas adalah: “Teman-teman pada saat terjun dalam proyek baja. Sebagai enginering di satu perusahaan kontraktor. Atau berprofesi sebagai pemborong bangunan. Harus paham item-item pekerjaan bangunan. Serta cara menghitung volume pekerjaan. Supaya tidak kena tipu”.
Tujuan langsung melakukan perhitungan berat baja
Tujuan menghitung tonase baja konstruksi terdiri dari 4 macam. Yakni: 1]. Untuk perencanaan bangunan, 2]. Untuk penawaran harga, 3]. Pembelian/pengadaan material, serta 4].Untuk pengajuan progres pekerjaan. Karena tujuannya berbeda, maka waktu, proses maupun orang yang melakukan penghitungan juga tidak sama. Lebih lengkap perbedaan 4 perhitungan tersebut. Adalah seperti penjelasan berikut:
a. Guna keperluan perencanaan bangunan
Tonase baja dihitung oleh konsultan perencana (jasa arsitek). Beserta dengan volume pekerjaan-pekerjaan lain, yang terdapat pada bangunan. Dengan tujuan untuk mengetahui total anggaran biaya. Selanjutnya, anggaran tersebut dijadikan acuan untuk pelaksanaan tender. Maupun pelaksanaan pembangunan.
Maka dari itu, perhitungan dilakukan jauh-jauh hari sebelum tender proyek. Sampai semua dokumen proyek dinyatakan telah lengkap. Salah satunya termasuk gambar tender. Sebagai dasar untuk melakukan perhitungan volume pekerjaan.
b. Untuk pengajuan penawaran harga (tender proyek)
Perhitungan dilakukan khusus untuk keperluan tender proyek. Tentunya oleh kontraktor yang dipanggil sebagai peserta lelang. Adapun sebagai acuan perhitungan adalah gambar konstruksi. Lebih jelas mengenai jenis-jenis gambar bangunan, beserta kegunaan dan masa berlakunya. Silahkan Anda pelajari melalui tautan ini.
Selain kontraktor besar, yang mengikuti tender proyek. Sub kontraktor pun melakukan hal yang sama. Namun pada lingkup pekerjaan yang lebih kecil. Juga, sering berurusan langsung dengan pemilik bangunan. Khususnya untuk pekerjaan yang spesifik. Misalnya pekerjaan kanopi, railling, tangga dan sebagainya.
Sedikit melebar teman-teman. Dari topik mengenai tujuan menghitung tonase baja. Faktanya memang demikian. Material baja dalam hal ini hanya sebagai contoh. Namun secara substansial, akan berlaku pada semua jenis bahan bangunan. Mungkin saja konteksnya berbeda. Karena fungsi material berbeda. Atau, jangan-jangan sama persis. Karena digunakan bersama-sama dengan material baja.
c. Untuk keperluan pengadaan bahan
Dilakukan setelah seseorang (kontraktor) ditunjuk sebagai pemenang tender. Maka material bangunan sesegera mungkin harus dibelanjakan. Agar pekerjaan tidak telat. Pada tahap ini, sebagai dasar perhitungan adalah gambar kerja. Bukan lagi gambar tender, atau gambar konstruksi.
Atas ketentuan tersebut. Sebelum menghitung berat material baja. Shop drawing baja harus sudah selesai. Supaya kebutuhan bahan sesuai dengan kenyataan. Tidak lebih, atau tidak kurang. Nah, menjadi persoalan pada umumnya adalah penyelesaian gambar kerja. Karena prosesnya panjang, serta memakan waktu yang lama.
Maka sebagai antisipasi, supaya pekerjaan segera mulai. Anda dilakukan langkah-langkah berikut:
- Pengadaan bahan dilakukan bertahap. Sambil menunggu gambar kerja selesai. Sebagai acuan adalah tonase baja yang tertera dalam penawaran harga, atau BoQ.
- Setelah gambar kerja rampung. Tujuan menghitung tonase baja baru terlaksana dengan baik. Selanjutnya, Anda lakukan penyesuaian kebutuhan material. Berdasarkan perhitungan tonase yang baru.
d. Guna pengajuan progress pekerjaan
Tahap ini dilakukan oleh pemborong. Atau yang mewakili. Proses tersebut dilaksanakan setelah konstruksi baja terpasang. Sebagai salah satu syarat untuk pengajuan termin proyek. Maka dari itu, volume pekerjaan yang dihitung harus sesuai dengan kenyataan di lapangan. Sehingga kemungkinan besar tonase baja, tidak sama dengan perhitungan yang dilakukan sebelumnya. Pada saat penawaran harga, atau ketika pembelian material.
Istilah lain yang telah lama familiar di kalangan pekerja bangunan untuk kegiatan ini adalah opnam. Tapi, jangan salah persepsi. Pengertian opnam disini tidak ada kaitannya dengan tindakan medis, atau manusia. Tapi kepada material bangunan yang dikerjakan. Sehingga sering juga disebut opnam pekerjaan. Bukan opnam di rumah sakit.
Manfaat perhitungan tonase secara tidak langsung
Selain untuk keperluan 4 jenis kegiatan diatas. Tujuan menghitung tonase baja secara tidak langsung adalah untuk kelancaran proses konstruksi. Mulai dari pabrikasi, pengecatan hingga pemasangan baja. Sebab, sama halnya dengan pengajuan penawaran harga. Untuk mengerjakan baja sistem borong, pun mengacu pada tonase baja.
Terkait pelaksanaan pekerjaan baja sistem borong. Bas borong kerap melakukan perhitungan ulang pada tonase baja yang dia kerjakan. Oleh perintah dari kontraktor, atau mungkin atas inisiatif sendiri. Hal itu dilakukan untuk mengetahui total borongan yang sebenarnya. Tentunya dengan 1 syarat. Sang bas borong mampu berhitung volume pekerjaan. Jikalau bas borong tidak sanggup bagimana?. Berarti, sebagai pedoman adalah tonase hasil opnam.
BoQ plat baja dengan satuan unit, atau buah mungkinkah?.
Jawabnya sangat mungkin. Bahkan sering ditemui. Entah karena unsur sengaja atau tidak. Dalam BoQ, semua komponen struktur yang terbuat dari plat baja. Seperti plat landas, buhul/simpul, lekat, stiffners dan sebagainya. Kerap tidak menggunakan satuan kilogram. Melainkan dalam satuan unit, atau buah/biji. Parahnya lagi, pernah kami temui dengan satuan LS, atau Lump Sump.
Dampak daripada kondisi tersebut, paling terasa adalah pada saat lelang proyek. Harga satuan pekerjaan plat menjadi tidak kompetitif. Akhinya mau tidak mau, Anda harus menghitung ulang volume pekerjaan. Serta melakukan konversi satuan menjadi kilogram. Jadi, tujuan menghitung tonase baja sangat bermacam-macam. Tidak hanya untuk keperluan teknis. Tapi, bisa saja untuk hal-hal administratif.