Dari sekian banyak satuan yang kita kenal. Tentu tidak semua digunakan untuk pekerjaan konstruksi baja. Satuan pekerjaan baja hanya 12 jenis. Sangat sedikit?. Tunggu dulu. Walau sedikit, kalau cara penggunaannya tidak benar. Bisa mengakibatkan pekerjaan konstruksi kacau.
Pengertian satuan dan manfaatnya pada pekerjaan konstruksi
Satuan berasal dari kata satu, tambah dengan akhiran “an”. Artinya adalah media, atau alat yang digunakan untuk mencari, mengukur, membandingkan, serta menilai keberadaan suatu benda. Sehingga perhitungan yang dilakukan terhadap benda tersebut menjadi akurat. Dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai suatu yang baku.
Sementara itu, manfaat satuan pekerjaan baja adalah untuk memastikan panjang, luas, volume, dan jumlah material baja yang digunakan untuk sebuah konstruksi bangunan. Selanjutnya, digunakan sebagai acuan untuk proses pelaksanaan pembangunan. Seperti menghitung anggaran biaya, belanja bahan, membayar upah tenaga kerja. Serta biaya-biaya tambahan, yang timbul selama proses konstruksi.
Jenis-jenis satuan yang digunakan pada proyek baja
Beserta kegunaan masing-masing satuan sebagai berikut:
1. Kilogram (Kg)
Kilogram adalah satuan pekerjaan baja yang paling populer. Diantara semua satuan. Satuan ukuran berat ini digunakan hampir digunakan untuk semua jenis baja profil. Khususnya pada saat menghitung tonase. Kecuali besi strip plat. Ada apa dengan strip plat?. Anda penasaran gak?.
Strip plat umumnya digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan arsitektural. Misalnya rangka talang, klem (braket) pralon, railing tangga dan pintu besi. Nah, pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak pernah memakai satuan kilogram. Tapi meter lari dan meter persegi. Demikian sobat.
2. Ton
Satuan pekerjaan baja yang paling unik. Namun keberadaannya tidak bisa diabaikan, adalah ton. Satuan berat ton sebenarnya kelipatan 1000 dari kilogram. Umumnya digunakan hanya untuk menggambarkan bahwa suatu pekerjaan konstruksi memiliki volume (tonase) sangat besar. Bukan bertujuan untuk menerangkan bahwa pekerjaan tersebut menggunakan satuan ton.
Maka dari itu, sejauh pengetahuan kami. Istilah tonase, sebagaimana kita ketahui selama ini. Berbeda dengan satuan berat ton. Buktinya, sampai saat ini satuan pekerjaan baja yang berkaiatan dengan volume selalu menggunakan kilogram. Dan tidak pernah menggunakan satuan ton. Hal tersebut dapat Anda lihat pada setiap analisa harga satuan, hingga RAB bangunan.
3. Milimeter (m)
Satuan ukuran panjang ini. Em… mungkin lebih pas disebut ukuran pendek iya bro!. Milimeter kan satuan yang paling pendek diantara semua satuan sejenis. Tapi, okelah. Sejauh ini sudah familiar dengan istilah tersebut. Apa boleh buat. Fokus aja yuk, pada kegunaannya.
Penggunaan milimeter sebagai satuan pekerjaan baja boleh dikatakan wajib. Sebab setiap gambar shop drawing baja pasti pakai satuan ini. Tidak hanya pada gambar detail. Tapi, mulai dari denah, tampak, dan potongan selalu digambar dengan satuan milimeter. Oleh sebab itu, bagi “orang-orang baja” satuan ini sudah menjadi “santapan” sehari-hari. Itu, tidak Anda temui pada pekerjaan lain.
4. Meter lari (m’)
Meter lari digunakan sebagai satuan pekerjaan baja, untuk mencari/menghitung panjang material. Khususnya untuk material baja yang berupa batangan. Seperi baja WF, H-Beam, kanal C, kanal U, besi pipa, besi siku, stal kotak dan plat strip. Pula untuk profil khusus, seperti baja honeycom, king cross, queen cross dan T-Beam.
5. Batang (btg)
Satuan batang umumnya digunakan pada saat pengadaan material. Bagian logistik akan membuat daftar rincian kebutuhan material dengan satuan tersebut. Lalu membuat surat order material. Tentunya, khusus untuk material baja yang berbentuk sebuah batang. Seperti yang dijelaskan pada nomor 4.
Selain itu, digunakan ketika pengiriman material yang sudah jadi. Dari workshop (lokasi pabrikasi) ke proyek. Setiap elemen konstruksi yang berbentuk batang, walau sudah dilengkapi dengan komponen-komponen lain. Seperti plat landas, plat lekat, stiffners, voute, sepatu gording dan sebagainya. Tetap dianggap menjadi satu kesatuan. Dan dihitung dengan satuan batang.
6. Satuan unit
Satuan pekerjaan baja yang cukup fleksibel adalah unit. Mengapa disebut fleksibel?. Karena penggunaannya tidak hanya untuk pekerjaan struktural. Tapi, juga untuk pekerjaan arsitektural. Seperti: pintu, kanopi, tangga, railing. Bahkan untuk pekerjaan-pekerjaan teralis besi. Dalam hal ini, satuan unit sering digunakan untuk pengajuan penawaran harga. Bukan hanya untuk proses pengiriman material.
Khusus untuk struktur. Satuan unit digunakan pada konstruksi baja yang terbuat dari rangka batang. Misalnya kuda-kuda cremona, kuda-kuda baja ringan, space frame, tiang kolom yang terbuat dari profil baja gabungan. Dan masih banyak lagi. Disini satuan unit dipakai hanya untuk pengiriman material. Berbeda dengan pekerjaan baja yang bersifat arsitektural.
7. Meter persegi (m2)
Berbeda degan satuan meter lari. Meter persegi digunakan untuk perhitungan luas pada material yang berbentuk lembaran. Yaitu plat baja, dan bordes. Setelah perhitungan selesai. Selanjutnya material-material tersebut di rekap dengan satuan lembar.
Selain untuk material lembaran. Satuan ini juga dipakai untuk pekerjaan cat. Dengan menghitung luas penampang bahan. Maka kebutuhan cat bisa diketahui. Caranya adalah mengkonversi pemakaian cat. Terhadap luas permukaan material. Contoh:
1 kilogram cat zincrhomat bisa untuk melapisi permukaan baja 5 m². Maka, jika luas cat baja sebanyak 1.350 m². Berarti total cat yang Anda butuhkan adalah: 1.350 : 5 = 270 kg. Atau sekitar 13,5 peil.
8. Lembar (lbr)
Satuan pekerjaan baja ini berguna sewaktu pengadaan, serta pengiriman bahan. Kasusnya hampir sama halnya dengan poin 5. Sedangkan teknik pelaksanaannya adalah seperti dijelaskan pada nomor 7. Kalau kurang jelas. Silahkan baca kembali poin-poin tersebut. Material baja berbentuk lembaran seperti gambar berikut.
9. Satuan buah (bh)
Atau sering disebut biji. Adalah satuan pekerjaan baja yang ditujukan khusus untuk mur, skrup, spand skrup dan angkur baja. Ketika menyusun RAB baja, segala tahapan proses pabrikasi, pembelian maupun kirim material.
10. Satuan pcs (pieces)
Adalah digunakan untuk seluruh jenis mur baut baja, maupun baut hitam. Walalu, mur baut dilengkapi dengan ring plat. Masing-masing berisi 1 atau 2 buah. Namun, ring plat tersebut telah dianggap menjadi kesatuan dari mur baut. Sehingga satuan yang digunakan tetap pieces.
11. Ls (Lump Sum)
Adalah nilai sebuah pekerjaan baja yang tidak dapat dibuat secara terperinci. Atau satu per satu. Pekerjaan yang sering menggunakan satuan lum sump adalah pekerjaan tambah kurang. Contoh, bongkar bagunan lama.
Pula, untuk biaya-biaya yang berkaitan dengan pekerjaan persiapan. Antara lain:
- Biaya mobilisasi dan akomodasi,
- Pengadaan alat kerja dan dokumentasi,
- Biaya administrasi proyek dan sebagainya.
12. Rupiah (Rp)
Satuan mata uang Rupiah, atau dalam istilah internasional disebut IDR. Wajib dicantumkan dalam setiap anggaran bangunan. Kalau tidak, akan bingung berapa real-nya nilai anggaran/biaya bangunan. Hal ini memang sepele. Tapi, fatal. Sebab, akan menimbulkan persepsi yang berbeda-beda. Bahkan, tak jarang dijadikan sebagai bahan lelucon. Padahal, semua hal yang berkaitan dengan biaya sangat sensitif.
Maka dari itu, satuan pekerjaan baja harus lengkap. Termasuk dalam hal satuan mata uang. Rupiah adalah mata uang yang selalu digunkan untuk segala jenis pekerjaan konstruksi di Indonesia.
+ Satuan peil
Satuan peil hanya Anda temui pada material cat. 1 peil cat besi umumnya sama dengan 20 kilogram. Tapi cat tembok, 1 peil = 25 kg. Pun, kegunaannya hanya sewaktu pembelian bahan. Bukan untuk perhitungan anggaran biaya.
Memang semua jenis cat tersedia dalam kemasan kilogram. Tapi, harganya relatif lebih mahal, daripada kemasan peil. Oleh sebab itu, kemasan peil selalu menjadi pilihan. Sebab kebutuhan cat pada pekerjaan konstruksi baja sangat banyak.
Demikian penjelasan tentang jenis-jenis satuan pekerjaan baja. Dan kegunaannya. Satuan-satuan tersebut telah digunakan dari dulu hingga sekarang. Buktinya AHSP bangunan yang kita pakai saat ini. Adalah warisan para pendahulu kita. Sejak era kolonial. Tetap sebagai acuan untuk menghitung anggaran.