Hal-hal sepele yang ada disekitar kita sering lepas dari perhatian, padahal memiliki manfaat yang besar. Termasuk topik yang Anda baca sekarang. Tentang ragam jenis pintu, yang sering ditemukan pada bangunan.
Setiap hari benda ini kita gunakan. Bahkan, kalau pintu tidak ada, maka sebuah ruang tidak bisa berfungsi dengan baik. Sebut saja salah satu contoh, adalah ruang kelas. Agar anak-anak bisa belajar di dalam kelas dengan konsentrasi, maka ruang tersebut harus tertutup. Dan, satu-satunya benda yang digunakan untuk itu adalah pintu.
Berapa banyak ragam jenis pintu, yang bisa kita temui pada bangunan?. Jawabnya 44 lebih. Jenis-jenis pintu, seluruhnya terbagi menjadi 7 kategori. Namun penyajian dalam artikel, akan kami bagi dua. Supaya tidak terlalu panjang. Pun, guna memudahkan teman-teman untuk menemukan jenis pintu yang di inginkan.
Berdasarkan esensi dan kegunaan pintu
Jenis-jenisnya terdiri dari:
1. Pintu utama
Adalah sebutan untuk pintu yang digunakan sebagai akses utama masuk, maupun keluar dari suatu bangunan. Ciri khasnya adalah:
- Berada di depan bangunan
- Bersifat umum
- Lebar antara 90-1,5 m
- Umumnya di lengkapi dengan kanopi, atau teras.
2. Pintu darurat
Atau sering disebut pintu emergency. Adalah satu jalur penyelamatan untuk orang-orang yang berada dalam bangunan, kala dalam keadaan darurat. Seperti gempa, kebakaran, atau perampokan.
3. Pintu samping
Ragam jenis pintu ini ada 2, yakni:
1. Pintu yang berada tepat di samping bangunan, atau
2. Pintu pekarangan yang terletak di samping bangunan.
4. Pintu belakang
Esensi pintu sama dengan pintu samping. Digunakan untuk kegiatan yang berlangsung di (dari) belakang bangunan. Seperti bermain di taman, atau berenang di kolam rumah, dan sebagainya.
5. Pintu atas
Adalah sebutan untuk semua ragam jenis pintu, yang berada di lantai atas. Namun, bukan berarti berlaku untuk semua lantai bangunan. Bukan. Istilah ini khusus ditujukan untuk rumah, atau bangunan lantai 2.
Sifat-sifat pintu atas relatif sama dengan poin 3 & 4, yakni:
- Private. Alias, hanya digunakan oleh orang-orang tertentu. Misalnya anggota keluar.
- Ukuran standar. Yaitu 90×210 cm.
- Digunakan pada saat-saat penting saja,
- Tidak terlihat dari luar.
6. Pintu rumah
Yakni sebutan untuk semua pintu yang terbuat dari material tertentu, dan digunakan secara khusus untuk sebuah rumah tinggal. Jadi, bukan untuk semua jenis rumah. Sebab jenis-jenis bangunan rumah sangat banyak. Maka dari itu, kebutuhan pintu pasti berbeda-beda.
7. Pintu kamar
Ragam jenis pintu kamar terdiri dari:
1. Pintu kamar mandi,
2. Pintu kamar hotel/tidur.
Karakteristik pintu kamar adalah:
- Bentuk dan tampilan pintu sama
- Jenis bahan, maupun aksesoris yang digunakan persis
- Jumlah pintu pada satu bangunan lebih dari 1 unit. Bahkan, mencapai ratusan.
8. Pintu garasi
Yaitu pintu yang berfungsi untuk menjaga keamanan, serta kebersihan mobil yang sedang parkir di ruang garasi. Dalam hal ini pintu yang dimaksud tidak merujuk pada semua jenis garasi. Tapi, hanya garasi yang terdapat pada bangunan rumah saja.
Ciri-ciri pintu garasi rumah adalah:
- Lebar minimal 3,0 meter. Dan, tinggi 2,5 meter.
- Berguna hanya untuk mengakses ruang garasi.
- Umumnya terbuat dari material logam,
- Terhubung langsung dengan pintu gerbang.
9. Pintu gerbang
Atau sering di singkat gerbang. Adalah akses utama untuk menuju halaman sebuah bangunan bedung. Ciri khasnya adalah:
- Berada di depan bangunan
- Setinggi pagar
- Serasi dengan warna cat pagar
- Lebar pintu minimal 6,0 meter. Dengan asumsi agar mobil bisa berpapasan.
10. Pintu gudang
Terbagi menjadi 2 ragam jenis pintu, yakni:
a. Pintu ruang gudang
Yaitu sebuah pintu yang berfungsi untuk mengakses sebuah gudang. Dimana letak gudang tersebut adalah di dalam sebuah gedung. Sehingga ukuran pintu relatif kecil, layaknya sebuah pintu biasa.
b. Pintu bangunan gudang
Adalah akses utama untuk menunjang kegiatan bongkar muat barang, yang berlangsung pada sebuah gudang. Maka dari itu, ukuran pintu dibuat ekstra besar. Sehingga truk bisa masuk. Guna memperlancar aktivitas.
11. Pintu ruko
Yaitu pintu yang pemasangannya berada di depan ruko. Ragam jenis pintu ini, juga ada 2 macam, yakni: 1]. Pintu bagian luar, dan 2]. Pintu bagian dalam. Kedua pintu ini umumnya menggunakan bahan yang berbeda. Satu, pakai material besi. Dan, satu lagi adalah kaca.
12. Pintu tol
Atau sering disebut Gerbang Tol (GT), adalah tempat untuk melakukan pembayaran, atas penggunaan ruas jalan tol dengan jarak tempuh tertentu.
Bentuk sebenarnya adalah bukan seperti pintu pada umumnya. Tapi, berupa batang portal, yang di lengkapi dengan mesin digital. Sehingga bisa buka tutup secara otomatis. Setelah Anda melalukan pembayaran tol.
13. Pintu air
Adalah sarana untuk mengontrol, dan mengatur “lalu lintas” air, yang ditampung pada suatu tempat. Misalnya waduk, atau situ. Sehingga tidak mengakibatkan banjir di hilir.
Atau, untuk keperluan irigasi. Dengan adanya pintu air, maka aliran air dapat terkontrol, supaya air tidak terbuang sia-sia. Sekaligus menjamin, agar semua sawah mendapat bagian yang sama.
Berdasarkan jenis bahan
Ragam jenis pintu menurut jenis bahan, dan material yang digunakan, terbagi menjadi 11 macam, yaitu:
1. Pintu kaca
Sering di temui pada perkantoran mewah, gedung-gedung bertingkat, supermarket, dan tempat-tempat publik lainnya. Selain sebagai pintu utama, pun kerap digunakan untuk pintu-pintu ruangan khusus. Seperti yang di terapkan pada ruang inap rumah sakit.
2. Pintu kayu
Yaitu pintu yang menggunakan material kayu asli. Sekaligus satu-satunya bahan untuk membuat kosen, bingkai, maupun daun pintu. Ciri khas pintu ini adalah:
- Tebal antara 3-3,5 cm.
- Relatif berat
- Nilai jual bekas masih tinggi
- Mutu kayu yang digunakan adalah kelas 1. Dan, terkenal. Misalnya, kayu jati, bengkirai, meranti dan sebagainya.
- Semua komponen pintu terbuat dari kayu yang sejenis.
3. Pintu besi
Khusus ragam jenis pintu besi, sebelumnya telah kami ulas pada artikel khusus. Oleh sebab itu, disini tak perlu kami ulang. Harap maklum. Lebih lengkapnya silahkan Anda baca dalam tautan ini.
4. Pintu baja ringan
Karakteristik pintu ini adalah sebagi berikut:
- Tidak seluruhnya terbuat dari material baja ringan,
- Baja ringan hanya digunakan sebagai kosen, dan frame
- Pemasagan pintu tidak permanen. Alias, untuk keperluan sementara.
- Tidak menggunakan cat. Sehingga wujud asli material baja ringan terlihat sangat jelas.
5. Pintu stainles
Layaknya pintu kayu dan besi. Disebut pintu stainles, karena material yang digunakan adalah 1 jenis saja (stainles). Bahkan, aksesoris-aksesoris pintu. Seperti gagang (handle), engsel, door closer, maupun pengunci.
Umumnya pemasangan pintu ini ditemukan pada ruangan-ruangan yang higenis. Seperti pabrik roti, pabrik obat, dapur restoran, dan sebagainya. Dengan tujuan agar tetap bersih, dan rapih.
6. Pintu aluminium
Sesuai karakteristik material. Pintu aluminium terkenal sangat ringan, tahan air, anti rayap, dan relatif berukuran kecil. Oleh sebab itu, pintu ini paling sering digunakan untuk kamar mandi, dan toilet.
7. Pintu galvalum
Secara keseluruhan material pintu sebenarnya tidak hanya terbuat dari galvalum. Tapi, kombinasi. “Pasangan” material galvalum yang paling cocok umumnya adalah material baja ringan.
Teknis “perpaduan” kedua materia dilakukan dengam cara:
1. Kosen, dan frame pintu pakai baja ringan.
2. Sementara, plat galvalum adalah sebagai daun pintu.
8. Pintu galvanis
Galvanis adalah salah satu lapisan cat akhir material besi. Yang berguna untuk mencegah korosi. Jadi, ragam jenis pintu galvanis maksudnya adalah merujuk pada proses finishing, yang terdapat pada material pintu. Bukan material utama pintu yang terbuat dari galvanis.
9. Pintu plastik PVC
Adalah pintu yang paling ekonomis hingga saat ini. Dan, memiliki fungsi khusus. Buktinya, harga per unit pintu plastik PVC masih dibawah Rp 600.000,-. Padahal, harga tersebut sudah type paling tinggi. Yakni pintu PVC motif.
Sementara, kegunaan pintu adalah khusus untuk kamar kecil, dan toilet umum. Bersaing dengan pintu aluminium. Namun secara global penggemar pintu PVC jauh lebih banyak. Sebab perbedaan harga cukup jauh.
10. Pintu harmonika
Ragam jenis pintu harmonika merujuk pada 2 hal, yakni:
1. Pintu yang terbuat dari kawat harmonika, dan
2. Pintu lipat yang menggunakan plat strip baja. Sebagaimana yang sering ditemui pada pintu kios, atau toko.
Artinya, terdapat 2 penggunaan istilah yang sama, untuk 2 jenis pintu yang sebanarnya berbeda. Untungnya, material tersebut (kawat harmonika, dan plat strip) sama-sama terbuat dari logam. Kalau tidak, akan lebih sulit untuk di pahami.
11. Pintu teralis
Boleh disebut sebagai pintu lapis kedua. Yang berguna untuk menambah keamanan, dan kenyamanan pengguna/pemilik bangunan. Sebagaimana tujuan pemasangan teralis jendela, pada beberapa bangunan.
Dalam hal ini, tinjauan mengenai jenis pintu tidak sekedar jenis material yang digunakan. Tetapi, menyangkut fungsi, maupun bentuk dan karakteristik pintu.
Sementara sampai disini pembahasan ragam jenis pintu, menurut eksistensi, fungsi, serta jenis bahas. Jenis-jenis pintu yang berikutnya, bisa Anda dapatkan pada artikel bagian ke-2. Silahkan klik tautan ini.