Proses railing tangga besi dan beton artinya membuat pagar pengaman untuk tangga yang terbuat dari material besi, maupun cor beton. Walau berbeda konstruksi tangga, namun railing yang digunakan adalah sama. Koq bisa?. Tentu bisa. Asal dengan cara yang tepat. Sejauh mana proses ini penting diketahui?. Dan ada dampaknya, bila proses tersebut tidak dilakukan dengan benar?. Jawabanya selengkapnya ada dalam artikel ini.
Desain railing
Proses railing tangga besi di awali membuat gambar desain. Pekerjaan ini sebenarnya mudah. Dan sanggup ditangani oleh drafter. Walau dengan latar belakang pendidikan sebatas SMK Bangunan. Namun, tidak boleh asal desain. Melainkan telah memiliki beberapa referensi. Berupa buku teknik gambar bangunan, atau atas bimbingan dari orang yang telah profesional. Langkah-langkah membuat desain railing adalah:
1. Menentukan model railing
Sesuai dengan konsep desain arsitektur; 3F (Form Follow Function). Acuan untuk membuat desain railing adalah konstruksi tangga. Sebab railing hanya sebagai komponen tambahan. Dengan kata lain, tanpa railing sebenarnya tangga telah berfungsi. Hanya belum maksimal. Karena kurang aman.
Pada saat menentukan model railing. Selain mengupayakan agar tampilan railing bagus. Juga memastikan bahwa tangga besi dan beton berfungsi dengan baik. Serta aman bagi semua orang. Caranya adalah:
- Menggunakan material yang sejenis. Bila tidak ada. Pakai material yang menyerupai (rekayasa).
- Mengadopsi semua unsur-unsur yang terdapat pada tangga. Misalnya pola susunan material, dimensi material, serta ukuran-ukuran komponen tangga.
- Menghindari pola pemasangan rangka yang berupa garis diagonal. Sebab railing minimalis identik dengan pola garis vertikal dan horizontal.
2. Menentukan dimensi material
Proses railing tangga besi lancar atau tidak tergantung ukuran material yang digunakan. Oleh sebab itu, material yang digunakan harus yang terbaik. Ketentuan dimensi material sebagai berikut:
- Untuk tangga besi putar; menggunakan railing besi pipa Ø1” dan 1,5”. Pipa Ø1” berguna sebagai tiang railing. Dan terpasang pada setiap anak tangga. Sedangkan pipa Ø1,5” digunakan sebagai batang atas (pengangan).
- Sementara untuk tangga besi type menerus, type L dan U. Material railing sebaiknya terbuat besi stal kotak dan besi beton polos. Ketentuan tentang ukuran material sebagai berikut:
– Tiang dan batang atas menggunakan stal kotak 40×40,
– Rangka tengah menggunakan stal kotak 20×20, atau besi beton Ø16 MM
Sedangkan penentuan bahan railing untuk tangga beton adalah tergantung lokasi tangga. Misalnya tangga beton yang berada di ruang lobby atau ruang keluarga. Material yang paling pas adalah kombinasi antara kayu, stainless dan kaca. Mengenai dimensi material sebaiknya disesuaikan dengan model tangga. Apakah melingkar atau bentuk lain. Serta panjang lintasan anak tangga.
Namun, bila tangga beton berada pada tempat-tempat non publik. Misalnya sebagai tangga darurat. Seperti yang sering kita temukan pada gedung-gedung bertingkat. Maka railing paling ideal adalah terbuat dari material besi. Dimensi material seperti railing pada tangga besi. Contoh railing tangga darurat seperti gambar ini.
3. Proses gambar tangga dan detail railing
Gambar rencana dan gambar detail, atau boleh disebut sebagai gambar kerja. Harus lengkap sebelum proses railing tangga besi, maupun tangga beton. Perbedaan kedua gambar ini seperti berikut:
1. Gambar rencana berfungsi sebagai hasil akhir dari sebuah pekerjaan bangunan,
2. Sedangkan gambar detail adalah pentunjuk untuk melakukan pekerjaan agar sesuai dengan rencana.
Referensi gambar railing saat ini sangat banyak. Yaitu dari internet. Namun, referensi tersebut jarang mengikut-sertakan gambar detail. Sehingga harus dibuat sendiri. Gambar detail railing terdiri dari:
- Sambungan balok/anak tangga dengan tiang railing
- Sambungan antara rangka railing
- Dan sambungan material railing yang berbeda (jika ada).
4. Menghitung biaya dan prosedurnya
Bagian yang tidak terpisahkan dengan proses desain railing adalah menghitung anggaran biaya. Karena biaya menentukan apakah desain sanggup dilaksanakan atau tidak. Percuma desain dibuat bagus, tapi ternyata biaya tidak mencukupi. Oleh sebab itu, biaya harus segera dihitung. Mana tahu anggaran tidak cukup, maka Anda dapat mengambil tindakan. Misalnya mengurangi jumlah material yang digunakan. Atau mengulang desain dari awal.
Biaya railing meliputi pengadaan bahan, alat kerja maupun alat bantu kerja, biaya upah serta mobilisasi material. Semua item tersebut wajib secara rinci. Dan penganggaran dilakukan sesuai dengan realitas. Alias jangan karang-karang. Dengan demikian, kelak Anda terhindar dari kerugian.
Pelaksanaan railing pada tangga besi
Proses railing tangga besi setelah desain dan anggaran disetujui adalah pelaksanaan. Langkah-langkahnya seperti berikut:
a. Persiapan alat, bahan dan tenaga kerja
Alat kerja untuk railing sama persis dengan membuat tangga besi. Sebab railing pada umumnya dilaksanakan berbarengan pekerjaan tangga. Dan oleh tukang yang sama. Hanya dimensi material yang digunakan jauh lebih kecil dan ringan.
Singkatnya, tidak ada persiapan khusus untuk pelaksanaan railing. Kecuali menghitung kebutuhan material.
Itu pun tidak sulit. Karena gambar kerja sudah ada. Gambar kerja selain berfungsi sebagai acuan untuk proses pelaksanaan pekerjaan. Juga pedoman untuk menghitung kebutuhan material.
b. Proses pabrikasi
Pabrikasi railing besi pada dasarnya sama dengan konstruksi baja. Mulai dari membersihkan material, mengukur, memotong, membuat lubang, mengelas dan seterusnya. Hingga material terbentuk sesuai dengan gambar rencana. Serta mendapat persetujuan dari pihak pengawas, atau pemilik bangunan.
c. Memasang railing pada tangga
Railing besi yang telah terbentuk dan telah mendapat lapisan cat dasar. Selanjutnya Anda pasang pada tangga. Pemasangan dilakukan mengacu pada gambar detail. Sehingga setiap sambungan terlaksana dengan tepat dan benar.
Umumnya railing terbagi dalam beberapa segmen. Oleh sebab itu, pemasangannya dilakukan satu per satu. Yaitu dimulai dari railing tangga bagian bawah, kemudian bagian tengah. Hingga bagian paling atas. Setelah itu, pindah posisi. Yakni memasang railing tangga pada sisi yang lain.
Pemasangan railing pada tangga beton
Secara garis besar prosedur railing pada tangga beton adalah sama dengan tangga besi. Perbedaannya adalah pada tenaga kerja. Selain tukang besi, umumnya railing tangga beton melibatkan tukang kaca, dan tukang stainless. Itu pun kalau material yang digunakan terbuat dari kaca atau stainless. Kalau tidak, berarti seluruh pekerjaan dilaksanakan oleh tukang besi.
Pelaksanaan finishing railing
Proses railing tangga besi yang terakhir adalah finishing cat. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tukang yang spesialis. Yakni tukang cat besi. Pengecatan dilakukan dengan 2 pilihan, yakni metode spray, atau manual (pakai kuas). Pilihannya tergantung kesepakatan dengan pemilik bangunan.
- Tahap-tahap pelaksanaan finishing cat pada railing besi, sebagai berikut:
- Merapikan bekas las dengan gerinda. Hingga rata dan halus.
- Membersihkan permukaan material railing dengan amplas, lap basah dan lap kering.
- Memberi lapisan cat dasar (ulang), pada material bekas gerinda.
- Melaksanakan pengecatan akhir pada railing.
[Penutup] Manfaat memahami cara membuat desain dan mengerjakan railing
Artikel ini sangat pas bagi Anda yang berkecimpung pada perancangan bangunan. Supaya jangan salah ketika membuat desain railing pada tangga besi, serta tangga beton. Sebab hal tersebut tabu bagi para profesional. Sekaligus pertanda bahwa kita masih amatir dihadapan pemilik bangunan.
Sisi lain, dengan memahami proses railing tangga besi dan beton. Anda sebagai pemberi pekerjaan. Dapat menilai sejauh mana “jam terbang” pemborong yang Anda tunjuk untuk membuat railing. Apakah benar-benar sudah profesional atau belum. Dengan demikian, Anda bisa melakukan pengawasan yang lebih ketat. Supaya railing tangga sesuai dengan yang Anda harapkan.