Perbedaan Renovasi dan Ekspansi Gedung yang Wajib Diketahui dan Dipopulerkan

Pentingnya memahami perbedaan antara renovasi dan ekspansi gedung

Mengetahui lebih detail perbedaan renovasi dan ekspansi gedung. Sebagai lanjutan dari pembahasan sebelumnya tentang strategi pelaksanaan ekspansi. Topik ini penting anda baca agar mampu membedakan mana kegiatan yang renovasi, dan mana ekspansi. Dan selanjutnya wajib untuk kita populerkan.

Sudut pandang oraang awam tentang istilah ekspansi

Harus diakui istilah ekspansi lebih sering digunakan dalam bidang bisnis dan keuangan, daripada bangunan. Padahal, kalau mau jujur, kata ekspansi dalam konstruksi bangunan sebenarnya bukan hal yang baru. Namun kurang populer. Sebab ekspansi lebih sering diasumsikan sama (sinonim) dengan renovasi. Padahal renovasi dan ekspansi gedung jauh berbeda.

Sudut pandang ini yang hendak kira rubah saat ini. Agar perbendaharaan kata (istilah-istilah) yang terdapat pada proyek konstruksi semakin banyak. Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut. Perlu mengetahui apa saja perbedaan renovasi dan ekspansi.

Unsur-unsur utama yang berbeda pada ekspansi dan renovasi

Unsur utama yang membedakan antara kegiatan renovasi dan ekspansi ada 6, yakni:

1. Dari segi kebutuhan

Dasar pelaksanaan renovasi secara umum adalah untuk merombak, menambah, atau memperbaiki bangunan yang telah adalah sebelumnya. Sehingga mengakibatkan bentuk, maupun fungsi bangunan menjadi baik kembali. Selain itu, proses renovasi juga bisa mengakibatkan luas bangunan bertambah, dan berkurang.

Seperti kita ketahui kebutuhan owner bermacam-macam. Sebagian dari mereka didesak oleh kondisi bangunan yang sudah memprihatinkan. Misalnya atap bocor, rob/banjir, dan sebagainya. Maka dari itu perlu dilakukan renovasi. Selengkapnya tentang dasar pelaksanaan renovasi silahkan Anda baca pada tautan ini.

Sementara itu, pelaksanaan ekspansi umumnya didasari oleh kebutuhan khusus. Dan berorientasi pada pengembangan bisnis, taraf hidup (status sosial), serta didukung oleh keuangan yang memadai. Oleh sebab itu, kegiatan ekspansi condongnya terhadap proyek-proyek besar. Dan kalangan menegah keatas.

2. Desain bangunan

Perbedaan renovasi dan ekspansi gedung juga terlihat dari kesiapan gambar desain. Tanpa perencanaan yang matang. Mengingat kebutuhan yang mendesak. Alhasil proses konstruksi, pembiayaan, serta hasil yang diperoleh sering meleset dari ekspektasi.

Namun demikian, hal yang kami sebutkan tadi, tidak berlaku secara keseluruhan (mutlak). Sebab ada pula kegiatan renovasi yang dilakukan secara terencana. Dan melibatkan ahli-ahli bangunan. Seperti yang dilakukan saat hendak ekspansi. Tugas-tugas ahli bangunan tersebut antara lain:

  1. Mebuat gambar desain bangunan
  2. Menghitung anggaran biaya, serta
  3. Pengawasan pekerjaan.

3. Anggaran biaya

Skala kegiatan renovasi relatif lebih kecil. Sebab objek yang Anda tangani adalah bangunan gedung yang memang sudah jadi, dan berfungsi. Sehingga material yang dibutuhkan tidak banyak. Begitu pula jumlah tukang yang melakukan kegiatan tersebut sangat terbatas. Hal ini semua membuat biaya renovasi jauh lebih rendah dibanding ekspansi.

– Banyaknya jenis pekerjaan sangat berpengaruh pada biaya

Perbedaan renovasi dan ekspansi gedung bila ditinjau dari anggaran biaya berlaku secara umum. Tingginya biaya ekspansi gedung karena jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sangat kompleks. Secara teknis, proses ekspansi gedung sama dengan bangun gedung yang baru. Sehingga semua item pekerjaan harus dimulai dari awal. Antara lain: pondasi, tiang kolom, balok, rangka atap, dinding dan seterusnya.

– Bedanya ekspansi dan bangun baru begini

Bedanya, ekspansi dilakukan atas dasar kebutuhan bangunan, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan aktivitas yang berlangsung pada bangunan lama. Sedangkan bangun baru. Segalanya memang dimulai dari hal-hal yang baru. Termasuk lokasi bangunan. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan bangunan lama.

4. Ruang lingkup kegiatan

Jenis aktivitas, dampak dan tempat untuk melaksanakan pekerjaan renovasi berada di dalam komplek bangunan. Sehingga tidak mengganggu warga sekitar. Namun pekerjaan ekspansi gedung, memerlukan akses, serta area yang luas. Oleh sebab itu, aktivitas yang berlangsung bukan saja di dalam proyek. Tapi, termasuk lingkungan sekitar yang dilalui oleh armada, atau alat-alat berat proyek.

Selain itu, renovasi bisa dilakukan pada bagian interior, atau eksterior bangunan saja. Sedangkan yang dinamakan ekspansi gedung adalah melaksanakan pekerjaan interior dan eksterior secara bersama-sama. Dengan kata lain tidak boleh hanya satu. Misalnya, ekspansi interior bangunan. Hal demikian tidak pernah terjadi.

5. Metode pelaksanaan

Perbedaan renovasi dan ekspansi gedung juga terlihat ketika proyek mulai berjalan. Renovasi gedung harus dilakukan secara hati-hati. Agar tidak merusak struktur bangunan lama. Sebab sedianya struktur eksisting memang harus dipertahankan. Supaya biaya hemat. Maka dari itu, dibutuhkan pengawasan yang ketat.

Sebaliknya pekerjaan ekspansi gedung, harus dilakukan sesuai denan time schedulle. Hal ini kemungkinan besar tercapai, karena proses konstruksi tidak ada hubungannya dengan bangunan yang lain. Oleh sebab itu, prioritas pertama adalah percepatan pelaksanaan pekerjaan. Serta menjaga kualitas.

6. Jangka waktu pelaksanaan ekspansi dan renovasi

Ekspansi bangunan gedung jika dilakukan sesuai dengan metode kerja yang tepat tidak bakal molor. Kecuali dalam keadaan memaksa (force mejeure). Seperi huru-hara, gempa bumi, tsunami dan krisis moneter. Beda dengan pelaksanaan renovasi.

Proses pelaksanaan renovasi, walau telah dirancang sedemikian rupa, kemungkinan besar masih bisa meleset. Hal tersebut bukan saja disebabkan oleh force mejeure. Tapi adanya keterkaitan pekerjaan dengan bangunan asli. Misalnya, ketika mengecor kolom praktis.

Sedianya kolom beton ini berada diatas sloof lama. Namun fakta dilapangan tak jarang harus menambah pondasi cakar ayam. Sebab, posisi sloof beton ternyata tidak seperti yang diperkirakan. Akhirnya selain menambah biaya, waktu pelaksanaan pekerjaan juga menjadi molor.

Persamaan renovasi dan ekspansi bangunan

Setelah membahas perbedaan renovasi dan ekspansi. Tidak fair kalau persamaan kedua kegiatan tersebut tidak kita bahas pula. Renovasi dan ekspansi bangunan adalah kegiatan konstruksi yang sama-sama membutuhkan:

  1. Perencanaan yang matang,
  2. Gambar desain bangunan,
  3. Perhitungan biaya yang akurat, serta
  4. Metode pelaksanaan yang tepat.

Sukses tidaknya kedua kegiatan tersebut adalah tergantung kesiapan Anda untuk melengkapi 4 unsur diatas. Setelah hal itu terpenuhi semua, unsur penentu yang berikutnya adalah tenaga kerja. Tukang, serta ahli-ahli yang Anda libatkan.

Tenaga kerja yang terbiasa melakukan renovasi juga bisa mengerjakan bangunan ekspansi. Demikian sebaliknya. Jikalau pun terdapat perbedaan metode kerja. Maka yang bertanggungjawab untuk memastikan proses renovasi, atau ekspansi berjalan lancar adalah engineering yang Anda tunjuk.

[Penutup] Sifat-sifat pekerjaan bangunan gedung menurut jenis kegiatan yang dilaksanakan

Demikian penjelasan mengenai perbedaan renovasi dan ekspansi gedung. Beserta unsur-unsur yang ternyata sama pada dua kegiatan tersebut. Dengan demikian harapan kita, kedepan penggunaan kata ekspansi lebih sering untuk proyek konstruksi. Sehingga makin populer. Serta kita dapat membedakan apa saja kriteria pekerjaan bangunan menurut sifat-sifat bangunan yang akan dikerjakan. Ide yang bagus bukan?.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!