Pengetahuan tentang bahan stainless steel penting, untuk mengetahui latar belakang, asal-muasal, karakteristik, jenis-jenis serta kegunaan material. Seluruh informasi ini sangat berguna. Terutama hendak mengapliksikan bahan untuk membuat sesuatu. Maka dipastikan pengerjaanya dari awal hingga akhir akan berjalan dengan benar dan tepat.
Sejarah singkat sainless steel
Stainless steel atau sering disebut stainless. Dan disingkat dengan SS. Adalah salah satu jenis material baja, yang terbuat dari campuran antara Kromium, Karbon, Nikel, Molibdenum, serta sejumlah kecil unsur-unsur logam yang lain. Bahan stainless steel pertama sekali ditemukan oleh Harry Baerley. Dan diproduksi secara resmi tahun 1913 di Brown-Firth. Atau sekitar 900 tahun lebih, sejak material baja yang kita kenal saat ini, mulai digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Ragam jenis baja stainless
Berdasarkan mutuk baja, stainless steel terbagi menjadi 5 kelompok besar. Yaitu:
- Martensitic
- Ferrisitic
- Austensitic
- Duplex
- Precipitation hardening
Masing-masing kelompok kemudian terbagi lagi menjadi beberapa sub jenis. Sehingga keseluruhan berjumlah 23 macam. Banyak sekali bukan?. Dengan alasan inilah penting memiliki pengetahuan tentang bahan stainless steel. Setidaknya dasar-dasarnya saja. Karena dengan jumlah sebanyak itu, berarti kegunaan material ini sangat beragam.
Pengelompokan material stainlees seperti tercantum dalam gambar diagram berikut. Perhatikan penamaan pada masing-masing sub jenis. Mayoritas berupa kode atau nomor seri. Sehingga dibutuhkan kejelian agar bisa membedakan antara kelompok yang satu dengan yang lain.
Unsur-unsur yang terkandung dalam stainless
Sebelum membahas mengenai kegunaan bahan. Lebih dulu ketahui kandungan apa saja, yang terdapat dalam bahan stainless steel.
a. Stainless jenis martensitic
Unsur utama yang terkandung dalam Martensitic ada 2 macam, yaitu:
- Kromium sebanyak 10,5% – 18%
- Nikel sebesar 2%.
Sedangkan bahan tambahan adalah Nikel, Molibdenum, Niobium, Silicon, Tungsten, Vanadium, dan sebagainya. Semua unsur ini dalam jumlah yang sangat kecil. Sehingga tidak disebutkan seberapa besar unsur yang terkandung di dalam bahan.
b. Stainless jenis ferrisitic
Ferrisitic memiliki kandungan Kromium antara 10,5% – 29%. Selain unsur-unsur yang terdapat pada Martensitic. Didalam bahan stainless steel jenis Ferrisitic terdapat tambahan unsur baru, yaitu Alumunium dan Titanium. Namun jumlahnya tidak begitu besar. Sehingga persentasenya tidak dicantumkan.
c. Jenis Austensitic
Terdiri dari 3 jenis bahan utama, yakni:
- 16% Kromium
- 7% Nikel dan
- Nitrogen
Perhatikan perbedaan unsur-unsur yang terdapat pada material stainless. Berbeda-beda bukan?. Austensitic terkenal lebih kuat dan tahan terhadap korosi. Dibanding 2 jenis stainless sebelumnya. Oleh sebab itu paling banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
d. Jenis Duplex
Duplex merupakan gabungan antara Martensitic dan Ferrisitic. Dengan tujuan aga memiliki kemampuan yang lebih baik dari produk-produk sebelumnya. Terutama dari segi ketahanan terhadap karat. Dan upaya tersebut ternyata berhasil. Kegunaan bahan stainless steel Duplex menjadi lebih spesifik. Yakni untuk komponen industri, otomotif, hingga kapal dan pesawat.
e. Precipitation hardening
Kombinasi unsur-unsur yang terkandung dalam stainless steel kemudian dikembangkan lagi. Hingga tercipta sebuah varian baru. Bernama Precipitation hardening. Jenis ini terbuat dari gabungan antara Martensitic dan Austensitic. Juga memiliki kekuatan yang sangat bagus. Serta tahan korosi.
Inovasi yang dilakukan untuk menciptakan jenis-jenis stainless. Seperti telihat pada gambar paling atas. Awalnya, stainless steel hanya 3 macam. Yakni: Martensitic, Ferrisitic, Austensitic. Kemudian dikembangkan menjadi 5 macam. Tanpa melakukan tambahan unsur-unsur baru lagi. Selain yang telah terkandung dalam material stainless sebelumnya.
Stainless steel yang terbaik ternyata 4 jenis ini
Diantara sekian bangak sub jenis stainless. Paling banyak digunakan adalah kode 304, 316, 210 dan 430. [Kelompok kode ini, Silahkan Anda perhatikan pada gambar pertama. Disana telah kami buat dengan tanda khusus]. Mengapa sedikit?. Jawabnya, karena yang terbaik. Bukankah yang terbaik itu selalu jarang ditemui? Hal yang sama, ternyata terjadi pada bahan stainless steel.
Oleh sebab itu, setiap belanja material Anda harus menanyakan jenis stainless yang tersedia. Sekaligus memberitahu kegunaan material kepada penjual. Khawatir kalau tidak cocok. Mengingat banyaknya ragam jenis stainless. Tentu material yang Anda beli, kelak tidak berfungsi dengan baik.
Manfaat stainless pada bangunan
Secara keseluruhan semua jenis stainless berguna untuk bahan bangunan. Kecuali yang bersifat struktural. Seperti pondasi, kolom, balok, dinding atau lantai. Namun, khusus untuk pekerjaan arsitektural material ini salah satu yang terbaik. Karena memiliki banyak kelebihan. Tapi dibalik itu, pula memiliki beberapa kelemahan. Sehingga popularitas stainless mulai menurun. Dan kalah bersaing dengan material bangunan yang lain.
Walau kurang favorit pada bahan bangunan. Stainless steel merajai dalam bidang peralatan dapur (kitchen set), perlengkapan toilet, perabot rumah tangga hingga furnitur. Disebut merajai karena semua produk yang terbuat dari stainless sangat berkelas. Dan banyak digunakan untuk melengkapi kebutuhan hotel, apartemen dan restoran-restoran terkenal. Bahan stainless steel yang digunakan adalah SS 304.
SS 304 masuk dalam kategori food grade. Karena, selain tahan karat terkenal sangat higenis. Aman digunakan sebagai tempat makanan, atau minuman. Serta mudah dibersihkan. Kode lain yang terdapat dalam materil ini, ditulis dengan angka 18/8 atau 18/10. Artinya stainless mengandung 18% Kromium dan 8% atau 10% Nikel.
Cara mengetahui stainless yang terbaik
SS 430 terkenal dengan sebuatan stainless steel India, atau Monel. Didalam material ini kandungan logam (fe) sangat tinggi. Sehingga magnet melekat. Beda dengan SS 304, 316 dan 210. Ketiga jenis bahan ini, magnet sama sekali tidak menempel.
Selain dengan menggunakan media magnet. Cara membedakan 4 jenis material stainless adalah dari tampilan. SS 430 memiliki tampilan yang sangat mengkilap dan bening. Persis seperti cermin. Sehingga tidak perlu proses finishing khusus. Ketika material tersebut digunakan. Melainkan cukup dengan kain lap yang halus dan bersih.
Sedangkan tampilan bahan stainless steel yang lain, relatif gelap dan berkabut. Oleh sebab itu, harus difinishing dengan baik. Untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus. Praktik ini sering dilakukan ketika membuat railing, rangka kanopi, rangka ACP dan sebagainya. Itu tandanya bahwa material stainless yang digunakan adalah salah satu diantara 3 jenis material tersebut.
[Penutup] Macam-macam bentuk bahan
Pada dasarnya bahan stainless steel adalah material yang unik dan multifungsi. Hal ini dapat dibuktikan dari bentuk yang bermacam-mamcam. Seluruhnya terdiri dari 6 macam, yakni:
- Plat lembaran
- Bulat (pipa)
- Kotak
- Siku
- Bentuk U
- Kawat stainless
Khusus plat stainless bentuk lembaran. Terbagi lagi menjadi 4 jenis. Antara lain bentuk plat solid. Atau menyerupai plat baja. Ada pula dijual dengan bentuk expanded sheet, perforated sheet. Terakhir, stainless steel mesh.
Penting Anda ketahui pula. Masing-masing bahan ini diproduksi dalam beberapa kalsifikasi. Misalnya pipa stainless. Umumnya tersedia dalam 2 jenis, yakni SS 201 dan SS 304. Demikian juga dengan bahan stainless steel yang lain. Sehingga ragamnya menjadi sangat banyak. Padahal bentuk bahan hanya 6 macam. Beda dengan baja profil, jenis-jenisnya mencapai 19 lebih.