Pengertian Pabrikasi Lapangan, Kemudahan Dan Resiko Yang Harus Dicegah Seperti Ini

Kebiasaan dalam melaksanakan pekerjaan bangunan sangat beragam. Salah satu yang tergolong asing bagi teman-teman pemula. Dibidang konstruksi baja terkenal dengan istilah pabrikasi lapangan. Apakah Anda sudah pernah dengar?, dan paham artinya?.

Proses pabrikasi material baja yang dilakukan di lapangan (proyek)

Lapangan disini maksudnya adalah proyek, atau site. Sementara, pabrikasi artinya proses pembuatan bagian-bagian dari sebuah konstruksi bangunan, yang mana material yang harus dibuat tersebut semuanya adalah baja profil.

Dengan demikian, setelah digabung pengertian pabrikasi lapangan yang sebenarnya adalah suatu kegiatan yang berlangsung di area proyek, oleh sekelompok tenaga kerja baja. Guna membuat satu bentuk konstruksi yang akan dipasang pada proyek bangunan.

Alasan, standar ukuran dan keuntungan pabrikasi baja di proyek

Pelaksanaan pabrikasi seyogianya adalah di workshop baja. Tapi dengan alasan tertentu, tidak menutup kemungkinan akan Anda lakukan di proyek. Pun, secara umum tidak berakibat fatal. Kalau pelaksanaan pabrikasi berjalan lancar.

Akan tetapi, jikalau dilaksanakan asal-asalan. Maka pabrikasi lapangan dapat menimbulkan dampak yang serius. Selama proses pabrikasi tersebut berlangsung, atau terhadap konstruksi baja yang Anda buat.

1. Alasan yang tepat

Ide untuk melaksanakan pabrikasi di proyek umumnya adalah dari pihak jasa konstruksi (kontraktor baja). Yaitu dengan alasan:

Konstruksi baja yang akan dibuat unik

Misal, ketika membuat rangka atap bentuk lengkung, atau kubah bentang 45,0 meter. Tapi, terbuat dari material besi siku double. Bukan menggunakan besi pipa, sebagaimana biasanya konstruksi atap lengkung.

Secara singkat proses pabrikasi adalah bending material besi siku satu per satu. Lalu, material yang sejenis Anda gabung menjadi double. Kemudian, rangkai sesuai dengan bentuk atap yang diharapkan.

Dengan situasi demikian, berarti Anda membutuhkan di area kerja yang sangat luas. Supaya proses pabrikasi, dan langsir material berjalan lancar. Maka dari itu, pilihan terbaik adalah pabrikasi lapangan. Sebab area proyek pasti jauh lebih luas, dibanding workshop.

Sistem sambungan konstruksi adalah las penuh

Masih terkait dengan contoh kasus diatas. Lebih parah lagi kalau sistem sambungan konstruksi tersebut harus pakai las. Karena untuk membuat kuda-kuda lengkung bentang (L)= 45,0 meter, sistem las, berarti Anda setidaknya menyiapkan lahan 1,25 x L. Atau, sekitar 56,25 meter lebih.

Kendala berikutnya, ketika rangka atap sudah jadi. Yaitu untuk mengelas kedua sisi rangka batang. Berarti Anda harus menyiapkan ruang yang tinggi. Untuk manuver alat berat, sehingga rangka atap pada posisi berdiri.

Ketentuan tinggi ruang kerja tersebut adalah tetap berdasarkan bentang kuda-kuda. Yaitu minimal:
= 0,25 x L
= 11,25 meter

Area yang strategis alternatif untuk melaksanakan pabrikasi konstruksi baja

2. Kebutuhan minimum lapangan

Berdasarkan contoh kasus diatas. Pula, dapat kesimpulan area yang dibutuhkan untuk pabrikasi lapangan, minimal 11,25 x 56,25 meter. Atau seluas 632,81 meter persegi. Luas area ini juga bisa jadikan acuan untuk menentukan kebutuhan tempat pabrikasi. Yakni dengan rumus koefisien bentang, atau panjang material konstruksi baja yang akan dibuat.
= 632,81 : 45,0 m
= 14,05

Bulatkan menjadi 14.

Artinya tempat pabrikasi pada area terbuka, untuk membuat konstruksi baja yang unik. Anda membutuhkan lahan 14x L (Bentang).

Contoh. Membuat konstruksi space frame dari material pipa besi. Dan, sistem las penuh. Bentangan 36,0 meter. Maka lahan yang harus Anda siapkan, untuk pabrikasi material konstruksi tersebut adalah:
= 14 x 36,0
= 504,0 m2.

3. Kelebihan pabrikasi lapangan

Dari sudut pandang pekerja konstruksi (tukang), kemudahan yang diperoleh setelah menetapkan bahwa pabrikasi baja akan dilaksanakan di proyek adalah:
– Bekerja hanya 1 tempat. Sementara umumnya adalah 2 tempat. Yakni workshop baja, dan di proyek.
– Fokus pada pekerjaan baja. Karena pabrikasi di proyek berarti juga tukang tidur di area proyek tersebut. Terlebih lokasi proyek luar kota.
– Tidak terlalu jauh langsir material. Dari tempat pabrikasi ke lokasi pasang (ereksen).

Sementara itu, dari pihak kontraktor baja. Pabrikasi lapangan akan meminimalisir 3 jenis biaya berikut ini:

Transport material dan alat kerja

Ketika melakukan pembelian material baja, umumnya material tersebut di datangkan ke workshop lebih dulu. Untuk melakukan pabrikasi. Beberapa lama. Kemudian setelah proses pabrikasi selesai. Material baja di kirim lagi ke lapangan.

Tapi, pada kasus ini, karena tempat pabrikasi adalah di lapangan. Maka semua material baja harus dikirim langsung ke lapangan. Berarti biaya transport material, serta biaya-biaya lain yang timbul selama proses pengiriman. Misalnya retribusi kendaraan, biaya bongkar muat, dan sebagainya menjadi lebih murah.

Biaya alat kerja

Karena proses pabrikasi dan ereksen baja bakal dilakukan pada 1 tempat. Berarti alat kerja yang harus Anda siapkan tidak banyak. Dibanding melakukan.pekerjaan di 2 lokasi yang berbeda (workshop dan proyek). Oleh sebab itu, otomatis biaya operasional dan perawatan alat kerja juga lebih sedikit.

Beberapa contoh alat K3 untuk pabrikasi dan pemasangan trekstang

Biaya pengawasan

Pengawas dari pihak kontraktor semakin mudah melakukan tugasnya, karena sewaktu-waktu bisa koordinasi dengan pemilik bangunan, atau dengan pemberi pekerjaan. Terkait jadwal pekerjaan yang harus dicapai. Serta mengenai revisi gambar, dan perubahan rencana/metode kerja.

Kemudahan lain adalah bisa sewaktu-waktu meninjau (perkembangan) tempat pemasangan konstruksi baja. Serta, menyesuaikan dengan progres pabrikasi lapangan. Dengan.demikian dipastikan pekerjaan konstruksi baja tidak bakal telat, dari apa yang direncanakan dalam time schedulle.

Atas kelancaran pekerjaan tersebut otomatis pemberi pekerjaan pun jadi senang. Jadi keuntungan yang diperoleh bukan dari segi materi, tapi non materi. Yakni tepat waktu, dan kualitas bagus. Semua pemilik bangunan/pemberi pekerjaan, saya kira hanya mengharapkan hal yang demikian. Tidak lebih.

Resiko melaksanakan pabrikasi baja di lapangan dan upaya mencegah

Pertama adalah cuaca buruk. Kemudian, profesionaliatas jasa konstruksi, dan terakhir ketersediaan alat kerja. 3 hal ini bisa terjadi secara serentak. Pula, tidak memungkinkan silih berganti. Serta, bisa juga hanya sebagian yang Anda alami. Semua memiliki dampak yang serius.

1. Antisipasi musim hujan

Supaya pabrikasi lapangan tetap bisa berlangsung, sekalipun dalam kondisi hujan. Maka sebaiknya area pabrikasi harus memiliki atap. Dalam hal ini cukup menggunakan tenda, atau terpal besar. Pada beberapa tempat. Khususnya area mengebor, mengelas, dan mengecat.

Namun demikian, karena proses pabrikasi butuh ruang gerak yang tinggi. Berarti pemasangan tenda, apakah mungkin dilakukan tinggi?. Saya kira tidak. Karena makin tinggi, pemasangan tenda akan semakin berisiko. Terbang akibat di tiup angin.

Oleh sebab itu, pemasangan tenda harus sistem buka tutup. Pun, hal ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Yakni untuk membayar upah, serta pengadaan tenda. Maka dari itu, harus Anda anggarkan sejak awal pengajuan penawaran pekerjaan baja.

2. Tenaga kerja harus terampil dan Terlatih

Iya. Betul. Pabrikasi lapangan butuh orang-orang bernyali. Memiliki komitmen tinggi. Dan, pantang menyerah. Karena yang di hadapi bukan saja persoalan pekerjaan, tapi termasuk cuaca. Oleh sebab itu, jangan menggunakan tukang yang belum pengalaman. Tapi, harus terampil dan terlatih.

3. Melengkapi alat kerja yang bagus

Alat kerja baja saat ini sangat banyak. Dan, bisa Anda peroleh dengan cara sewa. Jadi, tidak harus beli. Maka dari itu, sebenarnya tidak ada alasan bagi jasa konstruksi bahwa alat yang dimiliki terbatas.

Yang menjadi kendala pada umumnya adalah tidak ada anggaran biaya sewa alat. Mengapa?. Karena tidak di anggarkan. Mengapa tidak di anggarkan?. Karena kurang profesional. Betul bukan?. Jadi berkaitan langsung dengan poin 2. Dalam hal ini yang tersangkut adalah SDM level engineering. Kurang memahami perhitungan proyek konstruksi baja.

[Penutup] Tempat pabrikasi alternatif selain di proyek

Pabrikasi lapangan bisa saja tidak harus 1 tempat dengan proyek bangunan. Tapi, berdekatan. Hal ini sering dilakukan karena area proyek ternyata sempit. Sehingga tidak memungkinkan berbagi tempat dengan pekerja baja, untuk melakukan pabrikasi.

Lebih lanjut mengenai tempat pabrikasi alternatif, akan saya ulas pada artikel tersendiri. Karena topik tersebut cukup panjang, dan menarik untuk di ulas secara detail. Sementara sampai sekian.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!