Tempat Alternatif Melaksanakan Pabrikasi Baja Dan Syarat-syarat

Proses pabrikasi baja yang seharusnya dilakukan di workshop, tapi dengan alasan tertentu sehingga tidak memungkinkan di tempat tersebut dilakukan. Sebagai alternatif umumnya pabrikasi akan dilakukan di lapangan. Atau, proyek. Akan tetapi, bila ternyata lahan proyek tidak memadai. Karena terlalu sempit, atau curam. Berarti harus mencari tempat alternatif melaksanakan pabrikasi yang lebih strategis.

Area yang strategis alternatif untuk melaksanakan pabrikasi konstruksi baja

Syarat-syarat tempat pabrikasi di lahan terbuka

Persoalan sosial yang ditimbulkan pabrikasi material baja konstruksi. Baik yang dilaksankan di workshop, proyek maupun tempat lain hanya 2. 1]. Polusi udara, yakni disebabkan oleh asap las. Dan, 2]. Pulusi suara. Yang sisebabkan oleh gesekan/benturan sesama material baja.

Oleh sebab itu, demi menjaga ketertiban, dan kenyamanan umum. Ketika memilih tempat alternatif melaksanakan pabrikasi, dengan 2 syarat berikut:
1. Jarak minimal dengan permukiman minimal 1,0 kilometer. Lebih bagus lagi
2. dibatasi oleh pepohonan yang rindang, atau sungai.
3. Berada di jalan besar. Minimal kelas jalan II. Supaya truk trailer bisa melintas/masuk. Untuk mengirim material baja.

Mungkin Anda bertanya kok hanya 2. Bukankah gampang mencari tempat yang demikian di sekitar proyek?. Jawabnya relatif teman-teman. Kalau proyek Anda di luar Pulau Jawa. Mungkin sangat mudah. Karena lahan kosong masih sangat luas.

Tapi, daerah yang padat penduduk. Serta, memiliki regulasi tentang peruntukan lahan/kawasan sangat ketat. Cukup sulit untuk memperoleh tempat alternatif melaksanakan pabrikasi baja, yang sesuai dengan persyaratan tersebut. Dan, sesuai dengan luas lahan yang Anda butuhkan.

Proses pabrikasi material baja yang dilakukan di lapangan (proyek)

Tips mencari tempat pabrikasi yang strategis dan negosiasi

Dari sudut pandang kebutuhan jasa konstruksi, tempat yang strategis melaksanakan pabrikasi di tempat lain adalah:
1. Sedekat mungkin dengan proyek. Supaya langsir material mudah, dan murah.
2. Biaya sewa tidak mahal. Serta, tidak melalui broker.
3. Pemakaian lahan sewa tidak mendapat penolakan dari warga. Atau, kelompok yang mengatasnamakan warga.
4. Tempat alterrnatif melaksanakan pabrikasi menurut peraturan tidak berada di zona hijau. Melainkan di zona kuning. Yaitu kasawan yang diperuntukan melakukan kegiatan bisnis, atau industri.

Selain 4 tips diatas. Negosiasi yang harus Anda pastikan dengan pemilik lahan, demi kelancaran pabrikasi adalah:

1. Jangka waktu sewa dan perpanjangan

Sebaiknya beri tenggang 2.bulan setelah time schedulle proyek berakhir. Hal ini untuk mengantisipasi muncul pekerjaan tambah. Serta, untuk memudahkan masa perawatan (retensi) bangunan.

Selain itu, di awal perlu juga membicarakan biaya sewa tambah. Yakni akibat adanya perpanjangan waktu, yang disebabkan oleh pekerjaan tambah bangunan. Apakah sang pemilih tempat bersedia dengan harga yang sama, atau tidak.

2. Tanggungjawab kerusakan tempat

Kontraktor harus terbuka kepada pemilik lahan, akan dampak pabrikasi yang dilakukan pada tempat yang tidak seharusnya.Misalnya harus menebang beberapa pohon, agar proses pabrikasi tidak terganggu. Lalu, permukaan tanah kelak pasti jadi keras. Karena tumpukan material baja yang berat. Serta, bakal banyak potongan besi yang tertinggal di tempat alternatif melaksanakan pabrikasi. Apakah hal-hal tersebut dapat diterima. Dan, sudah termasuk dalam sewa?.

3. Pengembalian lahan lebih awal

Pengembalian lahan sewa umumnya dilakukan setelah semua material baja telah selesai pabrikasi. Dalam hal ini ada 2 kemungkinan. Yaitu molor. Disebabkan oleh hal-hal tertentu. Sebagaimana saya jelaskan pada poin 1. Atau, bisa juga lebih cepat dari perkiraan.

Kemudian perlu Anda bicarakan:
– Apakah pengembalian lahan lebih awal mendapat potongan sewa?, atau
– Biaya sewa berlaku tetap. Sesuai dengan perjanjian?.

Daftar biaya sewa alat berat proyek konstruksi

Biaya sewa tempat dan cara perhitungan

Mengingat sulitnya mencari tempat alternatif melaksanakan pabrikasi. Maka pada saat pengajuan penawaran pekerjaan baja, seharusnya Anda sudah menentukan proses pabrikasi bakal dilaksanakan dimana. Hal ini perlu untuk menentukan besaran anggaran untuk sewa lahan.

1. Ketentuan umum

Jikalau pabrikasi lapangan, tentu tidak bakal dikenai biaya sewa oleh pemilik bangunan. Karena pekerjaan tersebut adalah demi kepentingan proyek. Kecuali, sebelumnya sang pemilik keberatan. Sehingga harus dihitung sewa. Misal, untuk ganti rugi tanaman, bangunan dan sebagainya.

Demikian juga kalau pabrikasi dilaksanakan di workshop. Tentu sang kontraktor tidak perlu mengecas biaya tempat. Karena workshop salah satu syarat utama yang harus dimiliki oleh kontraktor. Agar layak mengerjakan konstruksi baja.

Nah, biaya sewa muncul karena Anda menggunakan tempat alternatif melaksanakan pabrikasi. Yaitu tanah milik orang lain. Atau, boleh disebut pihak ketiga. Biaya tersebut dari mana?. Tentu bukan dari pemilik bangunan, tapi dari kontraktor baja.

Oleh sebab itu sejak awal harus Anda hitung dalam penawaran jasa pengadaan, dan pemasangan konstruksi baja.

2. Cara menghitung jangka waktu, dan biaya sewa lahan pabrikasi

Acuan utama untuk menentukan besaran anggaran untuk sewa lahan pabrikasi adalah kemampuan Anda melakukan pabrikasi baja per bulan. Misalnya 100 ton per bulan. Dengan catatan, pabrikasi dilaksanakan di workshop Anda.

Berarti kalau di lapangan. Paling tidak menurun hingga 10%. Karena berbagai keterbatasan, dan kendala.Menjadi 90 ton saja.

Contoh perhitungan jangka waktu sewa

Di tempat alternatif melaksanakan pabrikasi, misal tonase baja yang harus Anda selesaikan adalah 300 ton. Berarti waktu yang Anda butuhkan adalah:
= 300 : 90 ton
= 3,33 bulan

Tambah tenggang waktu 2 bulan. Berarti lahan yang harus Anda sewa adalah 5,33 bulan. Atau, genapkan menjadi 6 bulan.

Rumus hitung biaya sewa tempat

Misal jarak dari workshop ke proyek adalah sekitar 400 km. Lalu, biaya kirim material baja dikenakan Rp 250,-/kg. Berarti total biaya pengiriman adalah:
= 300 ton x Rp 250
= Rp 75.000.000,-

Anggaran ini lah yang sebenarnya Anda alokasikan untuk sewa lahan. Sebab biaya kirim material jadi nol. Pun, kelak ada langsir material. Namun, tidak jauh. Sehingga biayanya sangat kecil. Jadi, boleh Anda alokasikan biaya langsir, boleh tidak.

Selanjutnya, untuk mengetahui biaya sewa tempat alternatif melaksanakan pabrikasi, Per Bulan adalah:
= Rp 75.000.000 : 6
= Rp 12.500.000,-

Penutup

Bilamana proyek bangunan Anda memiliki kasus yang berbeda. Sehingga sulit untuk menentukan tempat pabrikasi yang ideal. Dan berdampak pada perhitungan biaya sewa tempat. Silahkan kontak kami melalui nomor yang tertera dalam website ini. Dengan senang hati kami akan membantu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!