Topik yang hampir mirip pernah saya tulis setahun lalu. Yaitu tentang hubungan arsitektur dan konstruksi baja. Yang saling membutuhkan, serta saling melengkapi. Demikian pula hubungan antara balok induk, dan balok anak baja. Sekalipun terdapat perbedaan balok induk, yang sangat signifikan dengan balok anak. Tapi, kedua komponen struktur bangunan tersebut tetap saling membutuhkan.
Memang tanpa balok anak pun sebenarnya tidak masalah. Sebab hanya mengandalkan balok utama. Sebutan lain dari balok induk. Konstruksi bangunan tetap bisa kokoh. Dengan catatan material yang digunakan adalah yang terbaik.
Namun demikian, alangkah lebih sempurna jikalau komponen konstruksi bangunan lengkap. Sehingga beban bangunan dapat dipukul secara bersama-sama oleh sekelompok rangka konstruksi. Bukan hanya mengandalkan 1, atau 2 macam material saja.
Hubungan sekaligus perbedaan balok induk dengan balok pembagi
Secara umum kedua balok ini sering ditemui pada saat membuat lantai dak, bangunan tingkat, konstruksi jembatan, serta konstruksi lain yang memiliki 1 bidang lantai, atau lebih. Misal tangga, balkon, catwalk dan sebagainya.
Oleh sebab itu penggunaan balok induk dan balok anak secara bersama-sama sudah sering terjadi. Tentu dengan menggunakan material yang sejenis. Supaya kekuatan konstruksi seimbang, serta memudahkan proses pemasangan.
Bilamana material yang Anda gunakan adalah kelompok baja profil. Maka, setidaknya ditemukan 8 perbedaan balok induk dengan balok anak baja. Antara lain:
1. Jenis material
Pada umumnya material untuk membuat balok induk adalah sama dengan balok pembagi. Misal sama-sama terbuat dari baja WF. Atau, sama-sama dari material H-beam. Pula bisa juga terbuat dari baja CNP double.
Tapi, tidak menutup kemungkinan kombinasi dari 2, atau 3 jenis material sekaligus. Misal induk terbuat dari baja H-beam. Lalu, balok anak pakai baja WF, dan baja UNP. Hal ini sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan, serta panjang bentang balok.
Singkatnya tidak ada ketentuan harus menggunakan 2 jenis material baja. Demi efisiensi biaya, dipastikan balok baja harus terbuat dari material yang berbeda-beda. Sebab ukuran material baja yang sejenis sangat terbatas. Lagi pula, belum tentu tersedia.
2. Ukuran dan berat balok
Perbedaan balok induk yang paling signifikan, dan dapat dilihat secara langsung yaitu ukuran material. Sesuai namanya balok induk pasti berukuran lebih besar, dibanding balok anak. Selisih ukuran material untuk kedua jenis balok umumnya antara 25 – 50 millimeter.
Namun demikian, jikalau perbedaan bentangan cukup jauh. Misal bentang balok utama 10,0 meter. Lalu, bentangan balok anak hanya 5,0 meter. Maka dipastikan selisih ukuran material baja mencapai 10 cm lebih.
Kasus yang lebih ekstrim lagi. Ketika balok induk terbuat dari baja gabungan. Sementara balok anak terbuat dari batang tunggal. Maka perbedaan ukuran kedua balok tersebut menjadi tak terbatas. Selain dipengaruhi oleh bentangan, tinggi balok baja gabungan juga tergantung oleh jenis-jenis material yang digunakan. Sehingga menimbulkan perbedaan ukuran (tinggi) yang sangat jauh.
3. Letak pasang
Perbedaan balok induk terlihat juga dari letak pemasangan. Kalau tidak pada 2 buah tiang kolom, berarti pada 2 buah titik tumpuan (plat landas). Sedangkan pemasangan balok anak hanya 1. Yakni berada diantara 2 buah balok induk.
Contoh pemasangan balok induk seperti terlihat pada gambar. Kedua ujung balok langsung menempel pada tiang baja
Lalu, dihubungkan dengan menggunakan sejumlah mur baut.
Atau, biasa juga dilakukan dengan cara las. Artinya memasang balok pada kolom baja langsung menggunakan alat sambung las. Oleh sebab itu proses pabrikasi tidak perlu lama. Misalnya untuk membuat plat lekat, serta lubang baut.
Sementara itu, jikalau pemasangan dilakukan pada 2 buah titik tumpu. Layaknya memasang balok struktur jembatan. Maka, alat sambung yang Anda pakai adalah angkur baut.
4. Jumlah dan ukuran baut sambung
Akibat ukuran material yang lebih besar. Perbedaan balok induk juga terlihat jelas dari jumlah, serta akurat baut sambung. Jumlah baut lebih banyak dibanding balok anak, sebab plat lekat balok induk lebih panjang, dan lebar. Sehingga muat untuk memasang mur baut dalam jumlah yang banyak.
Sementara soal ukuran (diameter) mur baut pada balok induk. Harus banyak disebabkan oleh 1 hal, yaitu fungsi balok itu sendiri.
Harus di ketahui balok induk lah yang harus memikul seluruh beban bangunan sebelum diteruskan pada tiang kolom, dan kedalam tanah. Sementara balok anak hanya sebagai perantara, atau pembagi beban. Supaya sama rata.
Oleh sebab itu, agar sambungan balok kokoh. Selain menggunakan mur baut dalam dengan jumlah besar. Pula, diameter baut harus yang paling besar. Artinya sesuai ketentuan maksimum. Bukan minimum.
Contoh untuk sambungan balok baja WF 200. Menggunakan baut M12 sebenarnya sudah cukup. Tapi referensi dari ahli struktur baja, standar ukuran baut untuk balok baja tersebut adalah M16. Jadi, yang harus Anda terapkan adalah referensi dari ahli tersebut.
5. Balok baja utama pasti pakai voute
Masih berkaitan dengan baut sambung. Perbedaan balok induk yang paling nyata adalah pemasangan voute baja. Komponen pengaku ini tidak ditemui pada balok anak. Melainkan hanya pada balok utama saja. Oleh sebab itu plat lekat balok semakin panjang. Sehingga tempat untuk memasang mur baut semakin lapang.
Nah, dampak lain dari pemasangan voute tersebut. Otomatis plat rib harus Anda pasang pada balok. Tepatnya, pada titik temu antara ujung vote dengan flend balok utama. Dan, hal ini pun tidak ditemukan pada balok anak.
6. Tahap pemasangan
Proses pemasangan dak baja selalu dimulai dari tiang kolom, lalu balok utama, kemudian lanjut balok anak, dan terakhir adalah rangka lantai. Secara urut harus demikian. Agar konstruksi dak kokoh.
Namun demikian bisa saja Anda lakukan dengan serentak. Dengan catatan personil yang melakukan pemasangan balok 2 grup. Grup pertama adalah memasang balok induk. Sementara grup kedua adalah memasang balok anak.
7. Ketahanan balok terhadap momen
Perihal kemampuan balok untuk menahan gaya tekan, maupun gaya tarik. Tentu material yang terbesar yang paling kuat. Hal ini mengakibatkan perbedaan balok induk dengan balok pembagi semakin nyata. Dan, tidak terbantahkan.
Di rangkum dari penjelasan diatas. 4 faktor yang menyebabkan balok induk jauh lebih unggul dibanding balok anak, yaitu: 1]. Dimensi material, 2]. Letak pasang, 3]. Alat sambung, serta 4]. Komponen pelengkap yang terpasang pada balok.
8. Biaya pasang balok baja
Dalam hal ini otomatis balok anak sebagai pemenang. Sebab ukuran material relatif lebih kecil. Lalu, tonase baja pasti lebih ringan. Maka biaya beli material, maupun ongkos pasang balok baja pasti lebih murah. Dibanding balok induk.
[Kesimpulan] Ciri khas balok induk baja
Antara lain:
– Terpasang pada kolom baja, atau pada tumpuan yang menggunakan plat landas
– Menerapkan sistem sambungan mur baut, atau angkur baut
– Dilengkapi dengan voute baja, dan beberapa plat stiffner
Demikian ulasan mengenai perbedaan balok induk dan balok anak baja. Semoga bermanfaat.