Garis Besar Pelaksanaan Proyek Baja Oleh Jasa Konstruksi Profesional

Setelah seorang pemborong konstruksi baja diberi kepercayaan untuk pelaksanaan sebuah proyek baja. Umumnya hal ini ditandai dengan pemberian SPK (Surat Perintah Kerja), dan sejumlah uang muka. Maka dengan segera sang kontraktor harus menyusun metode kerja.

Proyek Kami KOnstruksi Baja

Pelaksanaan proyek baja konstruksi

Secara garis besar adalah terbagi 3, yaitu: fabrikasi, pengecatan, pemasangan. Atau, sering juga disebut dengan istilah ereksen (erection). Dan, terakhir adalah finishing. Kemudian, masing-masing pekerjaan ini terbagi lagi menjadi beberapa item, antara lain:

1. Pekerjaan fabrikasi

Secara global terdiri dari 2 jenis pekerjaan. Pertama adalah persiapan alat, bahan dan tenaga kerja/tukang. Sembari itu, team yang membuat gambar kerja baja, maupun yang melaksanakan perhitungan kebutuhan bahan. Juga, bekerja serentak.

Kedua, adalah pelaksanaan pabrikasi baja itu sendiri. Maksudnya, proses pembentukan material baja sesuai dengan gambar shop drawing. Dengan cara mengukur, memotong, mengelas, membuat lubang baut, dan sebagainya. Dengan tujuan untuk memudahkan pemasangan.

Namun demikian, tentu tidak boleh mengorbankan kualitas. Melainkan tetap di utamakan. Bagaimana caranya?. Lebih detail tentang prosedur pelaksanaan pabrikasi baja, sebelumnya telah kami uraikan dalam sebuah artikel tersendiri. Silahkan Anda baca melalui tautan ini.

2. Pekerjaan cat baja

Semua proyek baja pasti memerlukan cat. Sebagai lapisan untuk melindungi material baja dari korosi. Agar awet, dan tetap kokoh. Serta, sebagai tampilah akhir konstruksi baja. Agar tampak cantik.

Umumnya proses pelaksanaan cat baja adalah dilakukan di workshop. Namun demikian, sedikit banyaknya pasti dilaksanakan juga di lapangan/site. Yaitu sebelum, dan/atau sesudah pemasangan konstruksi.

Jenis-jenis pekerjaan cat baja yang dilakukan di workshop. Biasa dilakukan keseluruhan, pun bisa juga hanya sebagian. Alias, tidak lengkap, yaitu:
1. Sand blasting
2. Cat dasar (Zinchromate)
3. Cat antara (lapis kedua)
4. Cat akhir (finishing).

Sementara itu di lapangan, pelaksanaan cat umumnya dilakukan untuk bagian-bagian tertentu saja. Misalnya terhadap komponen-komponen yang kotor. Atau, bekas sambungan las Jadi, bukan mengecat ulang seluruh material konstruksi.

Kecuali disebut dalam SPK. Bahwa pemborong harus mengecat ulang seluruh material baja setelah terpasang. Maka dari itu, wajib dilaksanakan sesuai dengan perjanjian.

3. Pekerjaan ereksen

Tahap akhir pelaksanaan proyek baja adalah erection. Lingkung pekerjaannya secara garis besar adalah melakukan pemasangan:

  1. Kolom
  2. Balok baja,
  3. Kuda-kuda
  4. Rangka atap. Meliputi gording, usuk, reng, trekstang, dan ikatan angin.
  5. Serta komponen-komponen konstruksi yang lain. Agar bangunan benar-benar kokoh. Misalnya plat buhul, stiffners, dan plat lekat.

Adapun tahap pelaksanaan ereksen adalah menyesuaikan bentuk konstruksi. Misalnya konstruksi gudang. Selain 5 unsur diatas. Ada beberapa komponen tambahan antara lain:
1. Rangka cladding
2. Bracing kolom
3. Rangka lisplang
4. Kanopi pintu
5. Dan balok dak.

Beda lagi dengan rangka atap rumah tinggal. Komponen yang akan Anda pasang jumlahnya sedikit. Tidak ada tiang kolom, dan balok. Namun hanya kuda-kuda, dan gording. Tapi, dalam jumlah yang banyak.

Terutama bila atap rumah bentuk limas. Maka, terdapat 4 buah rangka atap jurai. Yang menjadi titik pertemuan 2 bidang atap yang berbeda arah kemiringan. Hal ini berdampak pada pemasangan gording. Yaitu menjadi lama. Karena, panjang gording antara bagian atas, dan bawah adalah berbeda.

Pentingnya proses finishing pekerjaan proyek konstruksi baja, yaitu untuk mengakhiri perjanjian kerja

4. Proses finishing baja

Umumnya dilakukan setelah semua komponen konstruksi terpasang secara lengkap. Namun demikian, untuk proyek baja skala yang besar. Katakanlah, tonase yang mencapai ratusan ton. Proses finishing bisa Anda lakukan secara simultan. Artinya, sembari melakukan ereksen baja. Team lain melaksanakan finishing. Dengan demikian, waktu pelaksanaan pekerjaan tidak molor.

Lebih lengkap tentang pekerjaan finishing kontruksi baja bisa Anda baca dalam artikel ini. Tahap ini tidak kalah pentingnya dengan fabrikasi. Sebab, berkaitan langsung dengan kekuatan konstruksi. Serta, tampilan akhir bangunan. Oleh sebab itu, harus dilakukan secara tepat dan benar.

Perihal yang mempengaruhi kelancaran proyek baja

Akurasi gambar kerja baja jelas yang pertama. Contoh soal ketika memotong besi WF. Tentu mengacu pada ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Nah, jikalau tidak tepat. Kemungkinan yang terjadi adalah:

  1. Menyambung material baja. Agar bisa digunakan sesuai dengan fungsinya pada konstruksi. Atau,
  2. Mengganti dengan besi WF baru. Dengan catatan, material lama jadi terbuang (waste).

Contoh kedua. Juga terjadi pada saat membuat lubang baut. Kemungkinan kesalahan yang Anda temukan pada gambar kerja ada 3 yaitu:

  1. Jarak titik sambung baut mur
  2. Diameter lubang baut
  3. Jarak antara lubang baut.

Nah, akibat dari kesalahan tersebut. Apakah hanya satu, atau ke-tiganya. Jelas, akan membuat sambungan baut tidak terlaksana secara sempurna. Solusinya bagaimana?. Yaitu: 1]. Melakukan pabrikasi ulang, dengan material baru. Atau, 2]. Rekayasa lubang baut. Agar material tersebut tetap terpakai. Berani?..

Hal kedua yang mempengaruhi kelancaran proyek baja adalah pelaksanaan fabrikasi. Sebagaimana umumnya bobot progres pekerjaan baja, 75% adalah ditetapkan pada proses fabrikasi. Artinya, ketika pelaksanaan fabrikasi telah selesai. Maka, prestasi pelaksanaan proyek dinyatakan sudah mencapai 75%.

Maka dari itu, sukses tidaknya proyek konstruksi baja adalah tergantung fabrikasi. Dalam hal ini, poin penting yang bisa kita ambil adalah jangan melakukan kesalahan sedikit pun, pada saat fabrikasi. Supaya proses ereksen berjalan lancar.

[Penutup] Indikasi proyek bakal mengalami banyak kendala

Selain perihal gambar kerja, serta proses pelaksanaan fabrikasi yang tidak benar. Indikasi bahwa Anda bakal menemukan banyak kendala pada saat pelaksanaan konstruksi baja. Sebenarnya bisa diketahui dari awal. Yaitu dari 4 hal berikut:
1. Bentuk bangunan yang tidak sesuai dengan gambar desain,
2. Nilai borongan yang terlalu rendah,
3. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang mepet,
4. Jenis pekerjaan bukan bidang yang Anda kuasai,

Maka dari itu, sebelum menerima suatu proyek baja. Pertimbangkan dulu kemampuan Anda, dan team. Kemudian memikirkan tentang metode pelaksanaan pekerjaan, serta kendala-kendala yang mungkin terjadi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!