Gording, usuk dan reng adalah 3 macam komponen rangka atap yang biasa terbuat dari satu jenis bahan, atau lebih. Pula, terpasang ada satu bidang atap bangunan, atau secara kombinasi. Misalnya 1 miring ke kanan. Sedangkan bidang yang lain adalah miring ke kiri. Sesuai dengan bentuk atap bangunan.
Uniknya lagi. Pemakaian komponen-komponen tersebut memungkinkan untuk 4 bidang atap, atau berundak. Sebagaimana terjadi pada atap limas, dan joglo. Selain arah ke kanan, dan kiri bangunan. Pemasangan 3 jenis komponen tersebut bisa juga ke depan, dan belakang. Serta atas bawah.
Hubungan rangka dalam satu konstruksi
Antara gording, usuk dan reng boleh dibilang 3 serangkai. Artinya, kalau salah satu tidak ada, maka komponen yang lain tidak berguna sama sekali. Unik bukan?. Oleh sebab itu benar-benar saling berkaitan. Baik dalam fungsi, maupun cara pemasangan.
Fungsi dan kegunaan
Pemasangan gording pada bangunan adalah untuk keperluan penutup atap. Sehingga, sedapat mungkin harus dipasang lebih awal. Supaya, tukang saat bekerja tidak panas, dan kehujanan.
Manfaat lain adalah untuk mengetahui bentuk, serta sudut kemiringan atap. Apakah sudah sesuai dengan gambar desain, atau belum. Setelah itu baru Anda memasang usuk, dan reng.
Namun demikian, tunggu dulu. Sebenarnya pemasangan gording, usuk dan reng tidak selamanya dilakukan secara bersamaan. Kadang kala hanya gording saja. Sudah cukup. Model ini diterapkan untuk atap yang berbentuk lembaran. Misalnya spandek, asbes, dan seng gelombang.
Tapi, untuk atap genteng, sirap, atau yang sejenisnya. Harus ketiga komponen tersebut harus terpasang bersama-sama. Oleh sebab itu, ketahui dulu jenis atap yang akan digunakan. Lalu, Anda bisa menentukan jenis komponen apa saja yang akan dipasang.
Letak pemasangan komponen dan jenis atap
Semisal jenis atap bangunan Anda adalah galvalum gelombang. Berarti posisi goding harus berada diatas kuda-kuda. Dengan jarak yang sama, dan tata letak seragam. Seperti terlihat pada gambar dibawah judul.
Seragam disini maksudnya adalah arah, dan dudukan gording. Antara yang satu dengan yang lain harus level. Maka dari itu, untuk memudahkan pemasangan gording. Anda pastikan dulu kemiringan kuda-kuda. Serta menggunakan alat kerja yang lengkap. Terutama alat ukur elevasi. Misalnya waterpass, atau selang air.
Contoh kedua. Misalnya untuk atap genteng beton. Maka gording, usuk dan reng terpasang secara urut. Atau, saling menumpang. Adapun urutan paling bawah adalah gording, kemudian usuk, dan terakhir reng. Setelah itu, baru melakukan pemasangan genteng.
Jenis bahan dan cara pasang
Mmaterial untuk gording, maupun usuk dan reng, dianjurkan saja terbuat dari jenis yang sama. Hal itu lebih baik. Sebab, pemasangan rangka atap jadi mudah. Misalnya dalam hal sistem sambungan. Sehingga, kualitas pekerjaan lebih terjamin mutunya.
Tapi dalam keadaan tertentu. Misalnya oleh satu keperluan khusus. Atau, karena keterbatasan material, dan tenaga kerja. Tidak masalah jikalau Anda menggunakan bahan-bahan yang berbeda.
a. Jenis bahan
Material yang bagus untuk gording, usuk dan reng saat ini adalah: 1]. Baja ringan, 2]. Baja profil, dan 3]. Kayu. Paduan rangka atap yang sering diterapkan, dan hasilnya lumayan bagus adalah baja profil, dan baja ringan.
Kombinasi kedua material adalah cara berikut:
- Rangka gording terbuat dari baja CNP, atau UNP.
- Sementara usuk dan reng pakai baja ringan.
Alternatif kedua. Bisa juga Anda terapkan seperti berikut:
- Gording dan usuk terbuat dari baja profil,
- Sedangkan rangka reng menggunakan baja ringan.
b. Cara pemasangan rangka
Dalam hal ini yang saya angkat adalah material kayu. Sebab, cara pemasangan material gording, usuk dan reng baja ringan, maupun baja profil sudah pernah saya ulas pada artikel sebelumnya. Tautan untuk artikel tersebut Anda klik pada tautan ini.
Adapun pemakaian material kayu sebagai rangka atap. Mulai dari kuda-kuda, gording, usuk dan reng. Sebenarnya sudah sejak ratusan lalu. Hal itu dapat dibuktikan dari bangunan-bangunan kuno, yang masih ada saat ini. Rata-rata menggunakan konstruksi kayu.
Justru, metode pemasangan material modern saat ini (besi/baja), adalah mengadopsi cara pemasangan rangka atap kayu. Media yang berbeda adalah alat kerja, dan sistem sambungan.
Hingga saat ini, material kayu tetap menerapkan metode lama. Yakni menggunakan alat sambung paku. Pun, jika terdapat penggunaan begel kalung yang terbuat dari material besi beton. Sebenarnya untuk ekstra pengaku/penguat saja. Namun sebelumnya, Sebenarnya rangka gording, usuk dan reng telah pakai paku.
Tips untuk memilih ukuran bahan
Kasusnya mirip dengan memilih bahan struktur bangunan. Misalnya antara baja dan beton. Pemilihan material yang terbaik untuk membuat rangka atap. Harus dengan pertimbangan yang matang. Perhatikan 2 contoh kasus berikut:
1. Gording kayu
Adalah jenis balok. Tersedia dengan ukuran 6×10; 6×12; 8×12 dan 8×15 cm. Aplikasi material dengan cacatan bahwa jarak kuda-kuda adalah 3,0 meter, sebagai berikut:
- Untuk atap genteng beton. Pakai gording kayu ukuran 8×12 cm.
- Atap seng/spandek, dan sejenis. Menggunakan ukuran 6×10 cm.
Bilamana, ternyata jarak kuda-kuda lebih dari itu. Dan, jenis atap bukan yang kami sebutkan tadi. Sebaiknya konsultasi dengan jasa arsitek. Untuk menentukan ukuran gording kayu.
2. Kayu usuk
Ada 2 macam yakni ukuran 3×5, dan 5×6 cm. Implementasi dilapangan, manakala Anda menggunakan atap genteng keramik sebagai berikut:
- Usuk 3×5 cm digunakan untuk jarak pasang goding 1,2 – 1,4 meter.
- Sementara, ukuran 4×6 adalah untuk jarak pemasangan gording 1,4 sampai 1,6 meter.
Kelanjutan dari pemasangan rangka atap. Material reng Anda gunakan kayu ukuran 2×3. Yang mana jarak pemasangannya adalan berdasarkan ukuran efektif genteng. Ukuran tersebut bisa Anda peroleh dari spesifikasi produk itu sendiri.
[Simpulan] Tahap-tahap penentuan dimensi material gording, usuk dan reng
Antara lain:
1. Tentukan dulu bentuk atap bangunan. Hal ini sebaiknya Anda lakukan pada saat perancangan konstruksi atap. Tepatnya, ketika membuat gambar desain bangunan.
2. Tentukan jenis/bahan penutup atap. Kaitannya adalah dengan luas/bentangan bangunan, serta desain fasad bangunan.
3. Tetapkan bahan rangka kuda-kuda. Selain kokoh dan kuat. Hal lain yang harus Anda pertimbangkan lain ketersediaan material, serta biaya.
4. Menentukan jenis bahan, serta ukuran gording, usuk dan reng. Pada prinsipanya sama dengan penentuan rangka kuda-kuda. Yang terbaik adalah pemasangan mudah, kokoh, dan hemat biaya.
Pingback: Standar Minimum Rangka Atap Spandek - Jasa Arsitektur dan Konstruksi Baja