Gambar detail sepatu gording pertama sekali dibutuhkan saat proses pabrikasi. Kemudian saat pemasangan konstruksi baja. Agar jangan salah. Apa sih sebenarnya manfaat sepatu gording?. Bentuknya bagaimana, dan terbuat dari material apa?. Temukan jawabannya dalam tulisan ini. Tidak hanya itu. Juga termasuk detail ukuran bahan dan lubang baut, serta cara menghitung berat sepatu gording. Lengkap bukan!.
Pengertian sepatu gording
Sepatu gording berasal dari dua kata, yaitu sepatu dan gording. Sepatu dalam istilah pekerjaan konstruksi baja identik dengan dudukan, atau tempat sebuah elemen struktur baja terpasang dengan sempurna. Dengan menerapkan sistem sambungan baut. Jadi pengertian sepatu gording adalah komponen yang terbuat dari material baja, yang berfungsi untuk memasang dan menghubungkan 2 batang gording, dengan menggunakan beberapa baut mur.
Lalu, gording itu apa?. Penjelasannya, silahkan anda baca artikel melalui tautan ini. Sementara itu, antara gording dan sepatu gording adalah 2 komponen rangka atap baja yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Sepatu gording berguna untuk memudahkan pemasangan gording. Sebab dipastikan gording tidak dapat terpasang secara sempurna dan kokoh, jikalau tidak punya sepatu/dudukan. Maka dari itu, penting mengenal dan memahami gambar detail sepatu gording.
Jenis bahan dan detail dudukan gording
Paling populer saat ini bahan untuk sepatu gording adalah besi siku dan plat baja. Walau hanya 2 macam material, namun dalam prakteknya sepatu gording bisa mencapai 4 jenis. Bentuk-bentuknya seperti gambar berikut. Mari perhatikan dengan seksama.
1. Sepatu gording type A
Terbuat dari material plat besi, dengan tebal (t)= 6 milimeter. Terdiri dari 2 bagian, yaitu dengan bentuk:
- Letak pemasangannya adalah tegak lurus terhadap kuda-kuda, dengan pengelasan penuh. Pada plat sepatu terdapat 4 atau 6 buah lubang baut, dengan diameter ½” atau 5/8”, yang berguna untuk pengikat gording.
- Terpasang dibelakang plat sepatu yang berbentuk persegi. Fungsinya adalah sebagai pengaku/penguat. Dengan demikan sepatu gording lebih kokok dan kaku. Sebab menyatu dengan kuda-kuda.
Ketentuan ukuran plat sepatu dan baut gording, adalah seperti berikut:
- 100×100 milimeter berguna untuk gording baja CNP 100x50x20x2,3 milimeter.
- 100×125 milimeter adalah untuk gording CNP 125x50x20x2,3
- 100×150 milimeter untuk gording CNP 150x50x20x2,3
- Dan ukuran 100×200 milimeter untuk gording CNP 200x75x20x3,2.
Sementara tinggi pengaku (bentuk segitiga) adalah mengikuti ukuran plat sepatu utama. Sedangkan lebar bagian bawah antara 50-60 milimeter.
2. Dudukan gording type B
Model sepatu gording B persis dengan A. Bedanya tidak memiliki pengaku. Perhatikan kembali gambar detail sepatu gording. Namun ketentuan tentang tebal bahan, ukuran dan diameter baut seluruhnya sama.
Type sepatu gording seperti ini, umumnya diterapkan untuk konstruksi gudang bentang kecil. Dan rendah. Sepatu gording sudah cukup kokoh, walau tidak memakai penguat. Sebab pada konstruksi yang rendah, sebab angin kecil. Jadi sepatu gording hanya menahan beban dari penutup atap saja. Sedangkan untuk type A, umumnya untuk konstruksi atap bentang lebar dan tinggi.
3. Sepatu gording type C
Yaitu terbuat dari 1 buah besi siku, dengan panjang 20 sentimeter. Posisi pasang secara horizontal. Persis seperti gambar detail sepatu gording type C. Dimensi material yang pas untuk sepatu gording type ini adalah siku L 50x50x5 hingga L 80x80x8.
Implementasi pada gording seperti berikut:
- L50x50x5 adalah untuk gording CNP 100x50x20x2,3 = pakai baut ½”
- L60x60x6 untuk CNP 125x50x20x2,3 = pakai baut ½”
- L70x70x7 adalah untuk CNP 150x50x20x2,3 = pakai baut 5/8”
Penggunaan besi siku untuk sepatu gording, maksimal pada CNP 150. Sedangkan untuk CNP 200 tidak disarankan. Sebab gording bisa mengalami puntir. Selain itu jumlah baut sambungan kurang memadai, jika menggunakan model ini. Seharusnya untuk gording CNP 200, jumlah baut adalah 6 buah.
4. Dan sepatu gording type D
Pun terbuat dari material besi siku. Namun jumlahnya 2 buah, atau double (tangkep). Dan letak pemasangannya juga tegak lurus. Seperti sepatu gording type A dan B. Penting Anda ketahui, tinggi sepatu siku ini adalah sesuai material gording yang Anda pakai. Misalnya, jika gording terbuat dari CNP 150x50x20x2,3. Berarti tinggi besi siku adalah 150 milimeter.
Model ini sama kuatnya dengan sepatu gording type A. Sebab pada bagian belakang sepatu ada pengaku, fungsinya adalah menyerupai skur baja. Pertanyaannya, ketentuan dimensi siku bagaimana?. Gampang. Gunakan besi siku 2L 50x50x5 atau 2L 60x60x6. Jamin kuat.
Ketentuan jarak dan diameter baut gording
Pada gambar detail sepatu gording, jarak baut relatif sama. Khusunya sepatu gording yang terbuat dari plat baja. Pada arah melebar, jarak baut dari tepi adalah 25 milimeter. Sedangkan jarak antara baut adalah 50 milimeter. Sehingga lebar total sepatu pas 100 milimeter. Hal itu juga berlaku untuk sepatu gording jenis siku double.
Namun berbeda dengan sepatu gording type C. Karena pemasangannya datar, maka baut gording harus segaris. Agar semua muat pada profil besi siku. Namun demikian, bila Anda perhatikan jarak baut juga sama. Yakni: 25+50+50+50+25 milimeter. Jadi panjang totalnya adalah 20 sentimeter. Singkatnya, jarak baut arah melebar (horizontal), seperti tertera pada gambar sudah memenuhi syarat dan ketentuan SNI. Yang menjadi perhatian serius adalah jarak baut arah vertikal. Harus berdasarkan tinggi profil CNP.
a. Jarak baut pada sepatu gording plat dan besi siku double
Dalam hal ini adalah type A; B dan D. Yang terpasang secara tegak lurus. Implementasi jarak baut pada sepatu gording, pada arah vertikal adalah seperti berikut:
- Bila gording terbuat dari CNP 100, maka jarak lubang baut = 30+50+20 milimeter,
- Bila gording-nya CNP 125, jarak lubang baut = 35+65+25
- Jika menggunakan CNP 150, jarak baut = 40+80+30
- Dan jarak lubang baut pada gording CNP 200 = 40+65+65+30 milimeter.
Khusus sepatu untuk gording CNP 200, jumlah baut adalah 6 buah. Sedangkan type lain, cukup 4 buah. Perhatikan kembali gambar detail sepatu gording. Agar Anda mudah memahami ukuran-ukuran jarak baut. Pada gambar tersebut, sebagian bahan gording memakai CNP 150.
b. Jarak baut pada sepatu gording besi siku
Yaitu sepatu gording type C. Implementasi jarak baut pada arah vertikal, seperti berikut:
- L50x50x5 = 35+15 milimeter,
- L60x60x6 = 40+20
- L70x70x7 = 45+25
Lebih jelas, ukuran ini Anda bandingkan dengan gambar detail sepatu gording type C. Disana terdapat penggunaan besi siku L 60x60x6, yaitu untuk sepatu gording CNP 125.
Kelebihan dan kekurangan sepatu gording plat dan siku
Dari berat bahan, antara sepatu gording plat dan besi siku tidak berbeda jauh. Misalnya sepatu gording CNP 150, menggunakan type A beratnya adalah 0,90 Kg/buah. Sementara jika menggunakan type D, beratnya adalah 1,12 kg/buah. Hanya selisih 0,14 kg. Jadi dalam hal ini semua jenis sepatu gording sama-sama unggul.
Namun bila ditinjau dari proses pabrikasi. Membuat sepatu gording siku (type C dan D), paling mudah daripada plat. Kemudahan paling utama adalah pada proses pemotongan bahan. Memotong besi siku sangat cepat. Beda dengan plat besi. Untuk memotong 1 buah sepatu gording plat besi, harus 4 tahap. Maka dari itu, dari segi pengerjaan sepatu gording siku lebih unggul.
Ketentuan lain tentang sepatu gording pipa dan stal kotak
4 macam gambar detail sepatu gording diatas adalah khusus untuk gording yang terbuat dari kanal C atau kanal U. Sementara untuk gording pipa dan stal kotak bentuknya sesuai kebutuhan. Sebab kedua jenis gording tersebut bukan menerapkan sambungan baut. Sehingga tidak ada ketentuan tentang jenis bahan, bentuk, serta ukuran lubang baut. Namun pada umumnya tetap menggunakan sepatu gording plat besi, atau besi siku.
[Penutup] Dasar menentukan ukuran sepatu dan jarak baut gording
Untuk membuat gambar detail sepatu gording, yang terpenting adalah tinggi profil. Yaitu berguna untuk acuan menentukan ukuran sepatu, serta jarak baut gording. Sedangkan lebar dan tebal profil CNP tidak begitu penting. Jadi lebar dan tebal profil-profil CNP diatas hanya sebagai illustrasi. Realitasnya tergantung keterangan pada gambar kerja. Lebar profil bisa lebih besar, atau sebaliknya. Begitu juga tebal bahan. Mungkin saja lebih tipis, atau lebih tebal.
Sebuah konstruksi baja dapat terpasang dengan sempurna, salah satu faktornya adalah karena memiliki ukuran yang akurat. Mulai dari panjang batang, ukuran komponen struktur, diameter serta jarak antara lubang baut. Tidak terkecuali sepatu gording. Bagaimana pun kehadiran komponen berukuran kecil ini, menentukan kuat tidaknya rangka atap. Maka dari itu sekali lagi, Anda penting memahami gambar detail sepatu gording.