Elemen utama bangunan gedung artinya bagian-bagian yang menjadi dasar, sekaligus satu kesatuan pada sebuah bangunan gedung. Diantara elemen tersebut ada yang kelihatan, namun ada pula yang tidak. Sebab berada didalam tanah, atau tertutup oleh elemen yang lain. Bila salah satu dari elemen itu tidak ada. Pasti dampaknya ada. Apa itu?. Dalam tulisan ini anda akan menemukan jawabannya.
Manfaat memahami jenis-jenis elemen bangunan
Untuk menjawab pertanyaan ini, supaya spesifik. Sebelumnya anda perlu mengetahui, siapa saja yang terlibat dalam bangunan gedung. Ada 2 kelompok, yaitu:
- Pelaku proyek konstruksi. Yaitu oang-orang yang terlibat untuk merancang, melaksanakan pembangunan, hingga perawatan dan operasi bangunan gedung. Mereka penting memahami elemen utama bangunan gedung, untuk memastikan agar bangunan berfungsi dengan sempurna, dan sesuai rencana. Tingkat paling rendah, yaitu mulai kuli bangungan, tukang, mandor, dan seterusnya. Hingga level tertinggi, yakni pemilik bangunan.
- Pengguna bangunan. Yaitu sekelompok orang yang melakukan aktivitas, serta menikmati fasilitas didalam bangunan gedung. Baik secara periodik atau rutin. Supaya turut serta menjaga dan merawat bangunan. Mereka perlu memahami jenis-jenis elemen, agar tahu dimana letak pemasangan serta kelemahannya. Sehingga dapat melakukan perawatan secara maksimal.
Nah, sekarang posisi anda dimana?. Bila pada kelompok pertama. Berarti tugas dan tanggungjawab anda sama dengan kami. Cukup berat. Namun pasti jadi berkat. Kita harus yakin itu. Tapi kalau berada pada pihak yang kedua. Kami sangat mengapresiasi. Karena anda bersedia memahami lebih jauh tentang bangunan. Dan hal tersebut dapat mengurangi tugas kami.
19+ elemen pokok yang wajib ada pada gedung
Tanpa kecuali, semua bangunan gedung pasti memiliki 19+ elemen utama. Berikut ini uraiannya, serta penjelasan tentang kegunaan.
1. Tapak bangunan
Yaitu satu bidang tanah dengan ukuran/luas tertentu, yang berguna sebagai letak bangunan. Tapak merupakan elemen utama bangunan gedung. Serta menjadi urutan pertama, karena tanpa unsur ini proyek bangunan pasti gagal realisasi. Selain diatas permukaan tanah, beberapa bangunan ada yang berdiri diatas permukaan air. Namun walau demikian, tetap disebut sebagai tapak bangunan.
2. Pagar dan pintu gerbang
Adalah elemen pembatas, sekaligus pengaman bangunan. Serta akses untuk keluar masuk lokasi bangunan. Pagar bangunan dipasang sekeliling tapak. Sementara pemasangan pintu gerbang adalah pada lokasi tertentu saja. Untuk rumah tinggal, umumnya memiliki satu pintu gerbang. Sedangkan bangunan komersil/publik dan sebagainya wajib 2 buah. Satu untuk akses masuk, sementara satu lagi untuk keluar.
3. Pondasi bangunan
Merupakan unsur penentu kuat tidaknya sebuah bangunan. Sama halnya dengan tapak. Tanpa pondasi, pasti bangunan tidak berdiri dengan kokoh. Selanjutnya, kekuatan pondasi pun terpengaruh oleh kondisi tapak. Maka dari itu, 2 elemen utama bangunan gedung ini tidak bisa anda pisah. Sebab pemasangan pondasi berada dalam tanah.
4. Tiang kolom
Yakni elemen lanjutan dari pondasi bangunan. Karena pemasangannya tepat diatas pondasi. Yakni secara vertikal, dan dengan ketinggian tertentu. Tiang kolom berguna sebagai ‘bingkai utama’ bangunan. Serta menjadi pembatas, penguat/pengaku dinding bangunan.
5. Balok
Adalah elemen bangunan yang terpasang secara horizontal pada tiang kolom, dengan dimensi yang tepat. Dan berguna sebagai penopang/tumpuan elemen-elemen bangunan yang lain. Antara lain lantai, dinding, rangka atap dan seterusnya. Balok, kolom dan pondasi adalah struktur utama bangunan. Sebab pemasangannya saling berkaitan.
6. Lantai
Yakni sebuah bidang datar yang berada didalam bangunan, dan menjadi tempat beraktivitas para pengguna bangunan. Baik yang berada diatas permukaan tanah, maupun yang berada pada ketinggian (tingkat). Sebagian kecil lantai ada pula yang diluar bangunan. Yaitu area teras, koridor, atau selasar.
7. Tangga
Tidak harus pada bangunan bertingkat. Elemen utama bangunan gedung ini pun ada pada bangunan non tingkat. Pemasangannya adalah diluar bangunan. Tepatnya antara jalan dan halaman. Karena umumnya terpadat perbedaan elevasi pada kedua elemen tersebut. Maka anda pasti memakai salah satu jenis tangga. Selain area tersebut, elemen tangga sering juga ditemui antara halaman dan teras.
8. Dinding
Yaitu beberapa bidang yang terpasang secara tegak lurus, dan berada diantara balok dan tiang kolom. Yang berfungsi sebagai pembatas ruangan, atau sebagai ‘selimut’ bangunan. Dengan demikian orang yang melakukan aktivitas dalam ruangan/bangunan aman dan nyaman.
9. Konstruksi atap
Adalah sebuah konstruksi yang terpasang dengan pola tertentu, pada bagian atas struktur bangunan. Dan berguna sebagai media untuk memasang penutup atap. Rangka atap juga sering disebut struktur bangunan. Karena pemasangannya bertumpu pada kolom atau balok.
10. Penutup atap
Yaitu satu elemen utama bangunan gedung yang berada diatas konstruksi atap, dan berguna sebagai pelindung terhadap panas dan hujan. Lebih jelas mengenai macam-macam penutup atap, silahkan anda pelajari melalui tautan ini.
11. Plafon
Atau sering disebut langit-langit, karena elemen ini terpasang pada pada ketinggian tertentu dari lantai. Sehingga bila anda melihat keatas (plafon), maka seraya memandang langit. Fungsi langit-langit adalah untuk menutupi rangka atap. Sehingga ruangan tampak rapi dan bersih.
12. Pintu dan jendela
Yaitu serangkaian elemen dengan ukuran yang bervariasi, dan pemasangannya berada pada dinding bangunan. Serta dengan ketinggian tertentu dari lantai bangunan. Kegunaannya adalah sebagai lubang ventilasi udara dan/atau cahaya.
13. Elemen cat
Adalah sebuah lapisan tipis dengan berbagai macam warna, yang merekat pada dinding, kosen pintu dan jendela, rangka atap, serta elemen lainnya. Cat merupakan elemen utama bangunan gedung, karena setiap bangunan wajib menggunakan cat. Yaitu dengan tujuan untuk menambah daya tarik bangunan.
14. Instalasi penerangan
Atau sering disebut instalasi listrik. Adalah sebuah jaringan kabel yang terpasang pada langit-langit dan dinding bangunan. Lengkap dengan komponennya, seperti saklar, stop kontak, fitting lampu, meteran listrik dan sebagainya. Maka dari itu, sebuah bangunan menjadi terang.
15. Instalasi pipa air
Yaitu sebuah jaringan untuk mendistribusikan air bersih maupun air kotor, dari suatu tempat ke tempat lain, dengan beragam ukuran (diameter), yang pemasangannya tertanam dalam lantai bangunan. Elemen ini juga meliputi kran, bak persediaan air, serta pengolahan limbah. Antara lain sumur resapan dan saptic tank.
16. Jaringan telekomunikasi
Termasuk elemen utama bangunan gedung yang baru, karena kehadirannya akhir-akhir ini sangat terasa. Jaringan telekomunikasi saat ini tidak hanya telepon, tetapi termasuk wifi (internet) dan tv kabel. Elemen ini menyita perhatian arsitek, karena berkaitan dengan proses desain bangunan. Dengan tujuan supaya instalasi kabel tertata dengan benar. Dan tidak seperti instalasi pada bangunan-bangunan lama, yang tidak rapi. Karena pada saat itu jaringan telekomunikasi memang tidak banyak.
17. Pekarangan bangunan
Yakni meliputi taman dan halaman, yang berada satu area dengan bangunan. Keberadaan elemen ini sangat penting, karena berguna untuk ruang terbuka hijau (RTH), sekaligus menambah estetika bangunan. Pula bisa berfungsi sebagai parkir dan tempat bermain.
18. Jalan
Yaitu sebuah elemen yang terletak diatas permukaan tanah keras, serta berada pada pekarangan bangunan. Memiliki fungsi sebagai sarana/akses untuk menuju bangunan gedung. Dengan adanya elemen ini, maka orang yang berjalan tidak menginjak taman.
19. Drainase
Adalah sebuah saluran air kotor (bukan limbah), dengan ukuran tertentu yang terpasang pada area bangunan. Dan berguna untuk menampung air buangan dari kamar mandi, dapur, maupun dari atap. Selain didalam pekarangan, drainase pada jalan raya juga merupakan bagian penting dari bangunan gedung. Sebab seluruh air kotor dari bangunan, akhirnya mengalir pada drainase umum tersebut.
Dampak elemen bangunan tidak lengkap
Beberapa elemen utama bangunan gedung bila tidak ada, dampaknya sangat fatal. Utamanya yang berkaitan dengan struktur. Antara lain pondasi, kolom, balok, rangka atap dan penutup atap. Maka harus lengkap. Supaya bangunan dapat berfungsi dengan baik. Apakah elemen lain bisa ditolerir?. Tidak bisa.
Bicara mengenai fungsi bangunan, selalu berkaitan dengan fasilitas yang ada pada bangunan. Apa saja fasilitas itu?. Yaitu bagian-bagian non struktur tersebut. Maka dari itu, menerapkan gambar saat konstruksi jangan sampai salah. Penyebab elemen tidak lengkap adalah sewaktu pengerjaan bangunan.
Selain fungsi bangunan tidak maksimal. Bila elemen tidak lengkap, juga mempengaruhi view bangunan, keamanan serta kenyamanan bangunan. Contoh, bila anda tidak melakukan finishing cat. Tentu bangunan terlihat jelek bukan?. Juga kalau tidak memiliki pagar. Pasti pemiliki/pengguna bangunan merasa tidak aman. Begitu pula elemen utama bangunan gedung yang lain.