Cara Menghitung Tonase dan Kebutuhan Besi Beton Untuk Rumah Tinggal 1 Lantai

Besi beton ulir berukuran besar

Kebutuhan besi beton untuk masing-masing bangunan umumnya berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh luas dan ketinggian bangunan itu sendiri. Tidak terkecuali untuk bangunan rumah tinggal. Rumah tinggal yang luas akan mengakibatkan pemakaian sloof, kolom praktis dan ring balok semakin banyak. Sedangkan untuk rumah bertingkat, terjadi penambahan penggunaan besi beton. Yaitu untuk untuk membuat lantai berikutnya.

Apa fungsi besi beton pada rumah 1 lantai?

Jawabnya singkat. Yaitu untuk membuat besi tulangan, begel dan stek. Itu saja. 3 macam. Tapi, kalau Anda bertanya. Letaknya dimana?. Dan, bagaimana cara menghitung tonase dan kebutuhan besi beton?. Baru, membutuhkan jawaban yang panjang.

a. Eksistensi struktur beton

Sebagaimana disinggung sebelumnya. Sloof, kolom praktis dan ring balok adalah 3 buah struktur bangunan, yang terbuat dari beton bertulang. Yang pasti ditemukan pada semua jenis bangunan. Namun perlakuannya secara khusus pada bangunan non tingkat. Misalnya bangunan rumah 1 lantai. Sudah cukup mengandalkan 3 jenis struktur tersebut. Bahkan, dengan dimensi yang relatif sama.

Sedangkan untuk bangunan bertingkat. Struktur beton yang digunakan lebih bervariasi. Selain terjadi penambahan komponen beton. Seperti dak lantai 2, balkon, tangga dan lain-lain. Dimensi strukturnya pun pasti lebih besar, dan berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan kebutuhan besi beton semakin banyak, serta beragam.

b. Posisi pasang sloof, kolom beton dan ring balok

Pemasangan kolom beton ada 2 macam, yaitu berdiri sendiri. Sebagaimana fungsinya sebuah pilar. Kedua, terpasang bersamaan dengan dinding bangunan. Sedangkan pemasangan sloof adalah mengelilingi seluruh denah bangunan. Tepatnya berada dibawah lantai. Sementara itu, ring balok adalah diatas dinding.

Dimensi struktur beton mengacu pada gambar berikut. Nomor 1; sloof beton. 2; kolom praktis, 3; ring balok. Masing-masing ukuran struktur tertera pada gambar. Silahkan Anda perhatikan.

Ragam ukuran besi beton untuk struktur rumah tinggal sederhana dan bertingkat

Tujuan menghitung jumlah material besi dan langkah-langkahnya

Menghitung kebutuhan besi beton. Secara bersama-sama atau tanpa bahan bangunan yang lain. Bertujuan untuk mengetahui biaya pengadaan bahan. Dengan harapan semakin sedikit jumlah material yang dibutuhkan, akan meringankan anggan biaya bangunan. Maka dari itu, perhitungan harus dilakukan dengan benar. Langkah-langkahnya seperti berikut:

1. Cara menghitung besi tulangan untuk kolom praktis 15/15

Perhitungan besi tulangan untuk sloof, kolom praktis dan ring balok tetap mengacu pada contoh rumah type 36. Sebagaimana kami gunakan ketika menghitung pondasi batu kali. Denah bangunan rumah tersebut, seperti gambar berikut.

Gambar denah adalah salah satu dasar, untuk menghitung anggaran biaya membangun rumah

Berdasarkan gambar, diketahui:

  • Jumlah kolom praktis adalah sebanyak 15 buah
  • Masing-masing kolom setinggi 3,5 meter.

Sementara dimensi material yang digunakan untuk kolom praktis 15/15 adalah:

  • Besi beton Ø12 mm, @4 buah sebagai tulangan utama. Selanjutnya kita sebut dengan kode batang A
  • Besi beton Ø6 mm. Dengan jarak @15 cm. Sebagai begel (sengkang). Disebut dengan kode batang B

Langkah-langkah menghitung kebutuhan besi beton untuk kolom tersebut, adalah seperti berikut:
A). Besi Ø12 mm = 3,5 x 4 x 15 bh = 210,0 m
B). Besi Ø6 mm = (3,5 : 0,15) x (0,15 x 4) x 15 bh = 210,0 m

2. Tulangan untuk sloof beton ukuran 15/25

Dimensi material yang digunakan untuk sloof sama persis dengan kolom praktis. Termasuk jumlah tulangan utama, serta jarak sengkang. Pertama-tama, Anda harus mengetahui panjang total sloof beton. Supaya dapat menghitung kebutuhan besi beton. Caranya bagaimana?.

Untuk rumah tinggal 1 lantai. Panjang pondasi batu kali (lajur/menerus) adalah sama dengan sloof beton. Sebab pemasangan sloof tepat berada pada pondasi batu kali. Maka dari itu, sesuai dengan perhitungan sebelumnya. Panjang total sloof beton adalah 43,75 m.

Cara menghitung material besi beton seperti berikut:
A). Ø12 mm = 43,75 x 4 bh = 175,0 m
B). Ø6 mm = (43,75 : 0,15) x ((0,15 + 0,25) x 2) = 233,33 m

3. Kebutuhan besi tulangan untuk ring balok 13/13

Tulangan untuk balok ring tetap menggunakan material yang sama. Yakni besi beton Ø12, dan Ø6 mm. Yang berbeda adalah jarak pemasangan sengkang. Untuk ring balok jarak antara sengkang cukup 20 cm. Sebab beban yang harus dipikul oleh ring balok, jauh lebih ringan dibanding 2 jenis struktur beton di bawahnya.

Sama halnya dengan menghitung besi beton untuk sloof. Anda wajib hitung dulu berapa panjang ring balok. Pada contoh kali ini. Karena atap rumah tinggal adalah berbentuk limas. Maka panjang ring balok sama dengan sloof. Maka dari data-data tersebut, besi tulangan yang dibutuhkan adalah:
A). Ø12 = 43,75 x 4 bh = 175,0 m
B). Ø6 = (43,75 : 0,20) x ((0,13 + 0,13) x 2) = 113,75 m

Total kebutuhan bahan dan tonase besi beton

Berdasarkan perhitungan diatas. Sebelum Anda menghitung tonase besi beton. Lebih dulu Anda buat rekapitulasi kebutuhan bahan. Caranya adalah menjumlah semua material yang sejenis. Lalu, membagi dengan panjang standar besi beton (@12 meter).

Kode bahan A (besi beton 12 mm)
= 210,0 + 175 + 175 m = 560,0 m
= 560 : 12 = 46,67 batang.

Kode bahan B (besi beton 6 mm)
= 210,0 + 233,33 + 113,75 m = 557,08 m
= 560 : 12 = 46,42 batang.

Setelah menghitung besi beton, Anda perlu mengetahui total tonase bahan. Supaya Anda dapat memperkirakan armada yang pas untuk pengiriman material tersebut. Oleh sebab itu, Anda harus mengetahui berat satuan besi beton. Data tersebut dapat Anda baca dalam tabel baja ini.

Berat besi beton Ø12 = 560,0 x 0,89 kg/m = 498,40 kg
Berat besi beton Ø6 = 557,08 x 0,62 kg/m = 345,39 kg

Total berat besi tulangan adalah:
= 498,40 + 345,39
= 843,79 kg. Atau 0,844 ton.

[Penutup] Pengaruh bentuk atap terhadap perhitungan besi tulangan

Demikian cara menghitung kebutuhan besi beton untuk rumah tinggal type 36. Dilanjutkan dengan perhitungan tonase material. Sangat mudah bukan?. Benar. Hal itu disebabkan bentuk atap limasan. Bilamana berbentuk pelana, atau atap datar. Maka akan terjadi penambahan struktur beton pada bagian atap. Atau sering disebut gunung-gunung.

Adapun dimensi besi tulangan untuk gunung-gunung, umumnya sama persis dengan ring balok. Demikian juga cara menghitung material yang dibutuhkan. Singkatnya, dengan adanya penambahan struktur beton. Maka kebutuhan dan tonase besi beton juga turut bertambah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!