Cara Hitung Kebutuhan Baut Atap Spandek dan Galvalum Paling Rinci Begini

Pertama, penting ketahui lebih dulu, sebelum mulai melakukan perhitungan adalah: 1]. Proses/rumus menghitung kebutuhan baut atap jenis spandek dan galvalum adalah sama persis. 2]. Ukuran/jenis baut yang digunakan juga sama.

Ciri khas, jenis-jenis dan ketentuan pemasangan baut

Melanjutkan informasi terkait topik ini. Supaya tidak gagal paham. Karena ragam baut baja sangat banyak. Ciri khas baut atap, atau sering disebut drilling screw adalah berwarna kuning. Bukan putih layaknya baut baja ringan.

Kemudian, untuk pemasangan atap spandek, maupun galvalum selalu membutuhkan 2 jenis drilling screw. Sambil perhatikan gambar dibawah ini. Jenis-jenis drilling yang dimaksud adalah:

ragam jenis, bentuk dan ukuran baut atap dan cladding bangunan

A. Drilling screw panjang 4,5 cm

Berguna untuk memasang atap pada rangka atap (gording). Dalam hal ini ketentuan jarak pasang baut, adalah tergantung lebar efektif atap yang Anda gunakan. Saat ini lebar efektif atap yang favorit adalah 75 cm, 86 cm, dan 1,0 meter. Maka, jarak pasang baut adalah 25 – 35 cm. Sehingga setiap 1 titik tumpuan pada gording, jumlah kebutuhan baut atap adalah 3 – 4 buah.

B. Drilling panjang 2,5 cm

Adalah dipasang untuk setiap talipan (overlapping) atap. Tepatnya diantara 2 buah gording. Dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Bilamana, jarak pasang gording kurang dari 1,25 meter. Maka drilling screw Anda pasang 1 buah. Untuk setiap talipan.
2. Bila, jarak gording lebih 1,25. Maka, pemasangan baut minimal 2 buah, pada setiap overlapping.

Syarat tambahan. Khusus pemasangan atap yang berada ditepi kanan, dan kiri bangunan. Karena rangka atap pada area tersebut umumnya dilengkapi dengan lisplang, atau windfree. Maka, baut atap yang Anda gunakan adalah ukuran 4,5 cm.

Persiapan perhitungan baut atap

Data yang harus Anda miliki, serta terjamin bahwa data tersebut tidak bakal berubah lagi. Sampai pada saat pemasangan atap. Antara lain:
1. Type gelombang, dan lebar efektif atap
2. Jarak dan jumlah rangka gording
3. Jumlah sambungan pada satu bidang atap.

Data-data ini kemungkinan besar sudah tertera dalam gambar shop drawing konstruksi baja, dan bisa Anda gunakan langsung sebagai acuan untuk menghitung kebutuhan baut atap spandek, dan galvalum.

Namun demikian, untuk memastikan setiap ukuran tidak berubah. Terutama jarak pasang, serta jumlah total gording. Sebaiknya Anda lakukan pengecekan ulang ke lapangan.

Jikalau, semua sudah oke. Alat yang harus Anda persiapkan berikutnya 3 macam, yaitu: kertas kosong, kalkulator, dan pulpen. Dibawah ini sengaja saya buat 2 contoh cara menghitung baut atap. Yakni baut atap galvalum bentuk pelana, dan bentuk atap trapesium.

Contoh perhitungan baut atap pelana

Seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Data-data untuk perhitungan kebutuhan baut atap, diketahui. 1 sisi atap terdiri dari:
1. Panjang gording (Pg) = 30, 0 m
2. Jumlah total gording (N) = 10 jalur
3. Jarak gording (S) = 1,20 m
4. Lebar atap efektif (Ef) = 0,75 m

rangka cladding dan atap baja

Maka, baut/derilling screw panjang 4,5 cm Anda hitung dengan rumus:
= ( (Pg : 1/3Ef) + 1 ) x N

Perlu ingat kembali perkalian matematika, adalah selalu lebih dulu menyelesaikan yang berada dalam kurung. Terutama lagi, perkalian dan perkalian. Sedangkan proses tambah, atau kurang lakukan tahap berikutnya. Apkikasi rumus dengan data-data yang kita miliki tadi. Kebutuhan baut atap adalah:
= ( (30 : 1/3 × 0,75) + 1 ) x 10
= 121 x 10 = 1.200 buah

Sementara, baut panjang 2,5 cm. Anda hitung dengan rumus :
= (Pg : Ef) x (N – 1)
= (30 : 0,75) x (10 – 1) = 360 buah.

Selanjutnya, karena bentuk atap adalah pelana. Yang mana kedua sisi atap pasti sama (simetris). Maka, semua kebutuhan baut dari harus Anda kali 2. Dengan demikian, total kebutuhan adalah:
– Baut atap pjg- 4,5 cm = 2.400 buah
– Baut pjg- 2,5 cm cm = 720 buah.

Contoh perhitungan baut atap trapesium

Gambar denah/perspektif atap seperti terlihat dibawah ini. Gambar ini sebenarnya untuk contoh perhitungan kebutuhan usuk dan reng. Namun, bisa juga kita manfaatkan untuk contoh perhitungan kebutuhan baut atap. Sebab dibawah usuk dan reng terpasang rangka gording. Dan, gording tersebut lah yang letak pemasangan atap spandek, atau galvalum. Jadi, dalam hal ini atap genteng umpama diganti dengan atap spandek.

Silahkan perhatikan seksama. Hal itu penting, sebab semua data/ukuran, maupun komponen rangka atap dalam gambar ini, akan menjadi acuan dalam perhitungan kebutuhan baut.

Rangka usuk dan reng baja ringan pada bentuk atap trapesium

Sebagaimana Anda tahu. Bahwa atap trapesium memiliki 2 bidang atap. Yang mana masing-masing bidang atap terdiri 2 buah. Yaitu bidang atap bentuk segitiga, yang berada di sisi kanan, dan kiri gambar. Lalu, bidang atap berbentuk trapesium. Berada di depan, dan belakang bangunan.

Nah, cara cepat menghitung kebutuhan baut atap spndek/galvalum lakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Hitung panjang total gording

Panjang gording pada bidang atap yang berbentuk trapesium :
= (5 + 16) : 2 x 5 x 2 sisi
= 105,0 meter

Lalu, panjang gording pada bidang atap yang berbentuk segitiga:
= 11 x 5 jalur
= 55,0 meter

Dengan demikian, total panjang gording (PG) = 160,0 meter.

2. Hitung jumlah baut atap

Penutup atap yang digunakan misalnya galvalum gelombang efektif 1,0 meter. Maka, jarak pasang baut atap ideal adalah 1/3 x 1,0 m. Yaitu 33,3 cm. Sehingga, diketahui jumlah kebutuhan baut atap galvalum tersebut adalah:
= (160 : 0,333) + (4 x 2 x 4 sisi)
= 512,48 buah.
Bulatkan menjadi 520 buah. Baut ini adalah ukuran normal. Alias, panjang 4,5 cm.

Khusus untuk atap trapesium, limas, dan joglo. Baut atap yang pendek (panjang 2,5 cm) tidak digunakan untuk pemasangan pada tepi/lisplang bangunan. Sebagaimana yang ditemui pada pemasangan atap pelana. Tapi, untuk pemasangan atap pada jurai dan nok.

Cara mengetahui jumlah baut atap tersebut adalah sebagai berikut.
A = 12 : 0,333 × 4 sisi = 144,14 bh
B = 5,0 : 0,333 = 15,01 bh

Jadi, total kebutuhan baut atap Pjg-2,5 cm = 159,15 bh
Pembulatan menjadi 160 buah.

[Penutup] Cara menghitung baut atap lengkung, limas dan joglo

Sekiranya bentuk atap Anda ternyata bukan pelana, atau trapesium. Anda tidak perlu khawatir. 2 contoh perhitungan kebutuhan baut atap ini sebenarnya berlaku untuk bentuk atap yang lain. Hanya saja Anda perlu sedikit rekayasa. Untuk menyesuaikan bentuk atap yang Anda kehendaki.

Misal atap lengkung. Acuan Anda untuk hitung baut atap tersebut adalah perhitungan baut atap pelana. Pada prinsipnya bentuk kedua atap ini mirip. Sehingga untuk perhitungan kebutuhan driling atap adalah sama persis.

Sementara itu, jikalau bentuk atap adalah limas dan joglo. Maka, pedoman Anda untuk melakukan perhitungan adalah contoh kedua (atap trapesium). Disini Anda perlu melakukan improvisasi. Karena bidang atap lebih dari 2 macam. Oleh sebab itu, perlu latihan. Bukan dengan cara instan.

Jika Anda sedang mencari Jasa Pembuatan Website MLM atau Website Replika kami merekomendasi Cekotechnology Jasa Website MLM Terbaik saat ini, sudah banyak pembisnis sukses menggunakan layanan Solusitech sebagai Jasa Pembuatan Website sudah tidak diragukan lagi kemampuan TIM Programmernya. Atau bisa kunjungi kami di Jagoan Studio

dan jika Anda sedang mencari jasa sewa mobil bisa ke Jagoan Trans. Kami semua berada di PT Kreativitas Digital Indonesia / KDI

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!