Kuda-kuda dan material baja ringan, adalah 2 topik yang sering di tanyakan oleh pembaca kepada kami akhir-akhir ini. Lebih spesifik lagi yaitu tentang jarak kuda-kuda baja ringan. Atas dasar itu, sekaligus dengan pertimbangan bahwa topik ini belum pernah kami bahas. Maka, muncul ide menulis dalam satu artikel.
Maksud dan tujuan
Barometer ideal yang dimaksud disini ada 2, yaitu memenuhi syarat dan ketentuan tentang kekuatan sebuah konstruksi bangunan. Dan yang ke-2 dari aspek ekonomi. Yaitu hemat biaya.
Dengan demikian, pemilik bangunan tidak di beratkan dari segi anggaran. Tapi, sang jasa arsitek juga akan merasa lega. Karena konstruksi atap yang direncanakan sangat kokoh. Dalam hal ini pembaca saya posisikan sebagai kedua belah pihak tersebut.
Itu artinya artikel ini cocok bagi semua orang. Pemilik bangunan, arsitek, jasa konstruksi (pemborong), para pelajar/mahasiswa, maupun masyarakat umum. Kalau Anda menentukan jarak kuda-kuda baja ringan acuannya seperti yang kami tulis dibawah ini.
Faktor utama dalam penentuan jarak kuda-kuda
Secara umum, atau tidak berlaku hanya untuk material baja ringan. Untuk menentukan jarak kuda-kuda faktor penentunya ada 3, yaitu: 1]. Ukuran bangunan, 2]. Jenis atap, dan 3]. Material rangka atap (kuda-kuda). Kaitan 3 aspek ini sebagai berikut:
1. Jenis atap yang populer
Komponen ini selain berhubungan dengan fasad dan estetika bangunan. Juga berpengaruh pada kekuatan konstruksi atap. Sebab beban dari bahan atap lah yang terbesar, dan harus dipikul oleh kuda-kuda. Maka dari itu, harus Anda tentukan dari awal.
Mungkin Anda bertanya. Kuda-kuda baja ringan idealnya dengan atap apa?. Jawabnya semua jenis atap. Tapi, paling populer saat ini adalah genteng, dan atap galvalum atau spandek.
Nah, dengan menentukan bahan atap. Kita akan tahu berat rata-rata atap. Sehingga mudah untuk menentukan jarak kuda-kuda baja ringan. Secara asumsi maupun melalui perhitungan analisis.
2. Ukuran bangunan (bentang)
Maksudnya adalah letak tumpuan kuda-kuda. Apakah persi panjang, kotak, atau bentuk lain. Hal ini berkaitan dengan penentukan material rangka atap.
Kalau pun Anda telah menentukan jenis bahan. Misalnya harus menggunakan baja ringan, karena lebih hemat. Ada aspek lain yang harus Anda ketahui, agar Anda bisa menentukan ukuran material. Yaitu bentangan kuda-kuda.
Oleh sebab itu, bentuk dan ukuran bangunan yang akan Anda beri atap harus tepat. Pula, jangan berubah-ubah. Supaya bentuk rangka atap tidak berubah.
3. Bentuk dan jarak rangka kuda-kuda
Idealnya adalah berbentuk cremona. Mirip rangka batang kuda-kuda yang terbuat material besi siku. Satu sisi model kuda-kuda seperti ini memang membutukan material yang banyak. Tapi, dari segi kekuatan jauh lebih unggul. Dibanding type portal frame.
Adapun pembagian rangka batang (vertikal dan diagonal), adalah berdasarkan bentang kuda-kuda, serta sudut kemiringan atap. Sementara itu, kemiringan atap sendiri adalah ditentukan berdasarkan jenis atap.
Maka dari itu, 3 faktor ini saling berkaitan dalam menentukan bagus tidaknya atap bangunan. Teknisnya bagimana?. Mengacu pada poin utama yang ada dibawah ini.
Ketentuan jarak kuda-kuda baja ringan dan contoh kasus
Untuk berbagai macam bentuk atap, adalah seperti berikut:
a. Atap bentuk pelana bentangan 7,5 meter
Contoh ukuran bangunan adalah seperti gambar ini. Lebar (bentang) = 7,5 meter, dan panjang 12,0 meter. Ketentuan sebagai berikut:
Bila menggunakan atap genteng beton, atau yang sejenis. Maka, jarak kuda-kuda adalah 1,2 meter. Namun demikian, kalau ada beban tambahan pada rangka atap. Misalnya plafon gypsum. Sebaiknya jangan 1,2 m. Tapi, jarak 1,0 meter saja.
Jika atap terbuat dari spandek gelombang, atau sejenis. Maka jarak kuda-kuda baja ringan ada 2 pilihan, yaitu:
- 1,5 meter. Dengan catatan penghubung antar kuda-kuda (gording) adalah menggunakan Rengka baja ringan ukuran besar.
3,0 meter. Dengan syarat gording juga terbuat dari material yang sama dengan kuda-kuda. Yaitu kanal C.
b. Untuk atap yang berbentuk trapesium
Misal ukuran bangunan adalah 6,5 x 11,5 meter. Maka yang Anda tentukan dahulu adalah bidang atap yang berbentuk segitiga. Bentuk rangka atap misalnya seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Abaikan ukuran yang tertera, serta material rangka atap. Disini yang kita pakai adalah bentuk atapnya saja.
Kuda-kuda utama (KK) = Bentang bangunan (L)
1/2 KK = 1/2 L
Jurai (JR) = pertemuan antara 1/2KK dan as KK.
Dengan demikian, Anda tentukan jarak kuda-kuda baja ringan. Misalnya untuk atap genteng adalah:
= (11,5 – 6.5) : 4 plong
= 1,25 m.
Angka 4 disini adalah prediksi awal, agar ditemukan ukuran yang mendekati dengan jarak kuda-kuda ideal. Sebagaimana disebut sebelumnya, yakni 1,2 meter. Jadi, sebenarnya angka tersebut bukan baku. Layaknya koefisien.
Selanjutnya, setelah jarak KK diketahui. Kemudian menentukan jarak kuda-kuda trapesium. Panjang rangka atap yang perlu tambahan kuda-kuda, sisi kanan dan kiri adalah 1/2L (= 3,25 meter). Caranya mirip dengan rumus diatas.
= 3,25 : 3 plong
= 1,083 m.
Sementara itu, bila Anda menggunakan spandek gelombang pada atap trapesium tersebut. Cara mencari jarak kuda-kuda yang ideal, juga sama dengan 2 metode perhitungan diatas. Namun, penting Anda ingat. Karena atap spandek jauh lebih ringan, dibanding genteng. Maka, harus Anda buat lebih renggang. Agar hemat biaya.
Contoh perhitungan jarak kuda-kuda utama. Rumusnya adalah:
= ( P – L ) : 2 plong
= (11,5 – 6.5) : 2 = 2,5 meter.
c. Untuk atap bentuk limas bentang 8 m
Sebagaimana kita ketahui, atap limas berada pada tumpuan yang berbentuk kotak persegi. Contoh gambar di bawah ini. Ukuran atap = 8 x 8 meter.
Gbr Jarak pasang kuda-kuda baja ringan pada atap yang berbentuk limas
Misal bangunan tersebut menggunakan atap bitumen. Setara dengan berat atap asbes, atau sejenis. Sehingga jarak kuda-kuda baja ringan yang ideal adalah < 2,0 meter. Dengan demikian diketahui jumlah kuda-kuda pada 1 bidang atap adalah:
= 1/2 L : 2 m
= 4 : 2 = 2 buah.
Nah, karena ke-4 bidang atap limasan adalah sama. Maka jumlah total kuda-kuda adalah:
= (2 x 4) + 2 KK utama
= 10 buah.
d. Untuk atap joglo
Atap joglo merupakan kombinasi antara atap trapesium dan limas. Atau, atap limasan yang dibuat secara bertumpuk. Oleh sebab itu, penentukan jarak kuda-kuda lebih rumit. Dan, harus dilakukan 2 kali. Pertama, atap bagian bawah. Kedua, atap bagian atas.
Contoh denah kuda-kuda untuk atap joglo seperti gambar dibawah. Cara menentukan KK utama dengan rumus:
= ( P – (L1/2) – (L2/2) ) : x
P = Panjang bangunan
L1 = Bentang atap bagian bawah
L2 = Bentangan atap bagian atas
x = Jarak kuda-kuda baja ringan yang akan dicari.
Berdasarkan rumus tersebut. Selanjutnya Anda rencana pakai atap apa?. Jikalau sudah Anda tentukan. Lakukan perhitungan jarak kuda-kuda dengan mengacu pada perhitungan atap genteng, galvalum/spandek, atau bitumen.
[Penutup] Catatan khusus tentang jarak pasang kuda-kuda
Tidak ada ketentuan harus sama. Tapi, bisa saja 2 macam atau lebih. Semua tergantung ukuran bentang, panjang atap, serta jenis bahan yang digunakan untuk rangka, dan penutup atap.
Khusus atap trapesium. Sisi kanan dan kiri, harus sama persis. Supaya atap bangunan simetris. Jadi dalam hal mencari jarak kuda-kuda, Anda tidak perlu lakukan 2x. Tapi, cukup menghitung salah satu sisi saja.
Tahap selanjutnya, setelah Anda mengetahui jarak kuda-kuda baja ringan adalah menentukan dimensi material. Bisa Anda lakukan melalui perhitungan analisis struktur, dan bisa juga melalui referensi dari para ahli baja.